6 Cara Mengatasi Anak Autis Ringan Sebagai Alternatif

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Istilah Autisme atau autis berasal dari kata autos yang berarti diri sendiri dan kata isme yang berarti paham. Dapat disimpulkan bahwa autisme adalah keadaan anak yang hanya memiliki perhatian hanya pada diri dan dunianya sendiri, karena adanya gangguan perkembangan pada pola pikir yang membuat kurangnya  kepekaan pada cara berkomunikasi, cara berinteraksi dan pola tingkah laku sehari-hari, sehingga apapun yang dikerjakan cuma hal itu-itu saja dan disukai saja.

Perlu dipahami bahwa autis bukanlah sebuah penyakit namun merupakan sebuah gangguan perkembangan sistem saraf pada anak, yang beberapa diantaranya disebabkan oleh faktor genetik. Itulah sebabnya mengapa anak dengan keadaan tersebut disebut penyandang autis dan bukan penderita autis. Makanya itu penanganan yang diberikan pun berbeda dengan seorang penderita sebuah penyakit. Maka dari itu belum ada obat dan penyembuhan manapun yang terbukti mampu menyembuhkan autis, yang bisa dilakukan adalah meminimalisir hal-hal yang berkaitan.

Cara Mengatasi Anak Autis Ringan

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab anak autis, namun begitu sebagai orang tua tetaplah tak boleh putus harapan. Karena banyak cara untuk mengurangi dan mengatasi autis pada anak apalagi bila masih tergolong ringan, agar anak mampu bersosialisasi dengan orang disekitarnya.

1.  Konsultasi Dokter

Sebelum melangkah lebih jauh terlebih dulu temui dokter spesialis untuk mengkonsultasikan kondisi pada anak. Selanjutnya dokter akan mendiagnosa melalui ciri ciri anak autis yang tampak pada anak, lalu akan memberikan metode terapi yang cocok untuk anak. Banyak sekali macam terapi yang dapat diterapkan pada anak. Semua terapi memiliki tingkatan tersendiri tergantung pada kondisi yang dialami anak. Bukan hanya bermanfaaat untuk anak, terapi pun bermanfaat untuk membantu orang tua lebih dapat memahami kondisi, tingkah laku dan cara berpikir sang anak.

2.  Terapi Perilaku

Komunikasi digunakan sebagai salah satu cara terapi untuk membantu anak autis belajar berbahasa dan meningkatkan perkembangan kata-katanya. Terapi bicara dan interaksi dengan lingkungan disekitar rumah dapat digunakan membantu mengurangi hambatan emosional dalam komunikasi dua arah, sebab anak autis memiliki keterbatasan dalam menjalin komunikasi dua arah. (Baca juga: Penyebab anak terlambat bicara –Terapi anak terlambat bicara)

Anak autis seringkali suka mengulang-ulang perilaku atau kegiatan yang disukai, sedikit agresif dan tidak pantas. Terapi perilaku dibutuhkan untuk membantu mengubah dan memperbaiki perilaku berulang tersebut agar anak autis memperoleh keterampilan yang dibutuhkan agar mampu bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya, terutama dirumah. Baca juga: Cara mendidik anak usia dini di rumah

3.  Terapi dengan Lumba-Lumba

Lumba-lumba merupakan hewan yang sering dipertontonkan dalam pertunjukkan di sea world. Selain tingkahnya yang atraktif, ternyata sudah banyak yang mengetahui kemampuan lain dari hewan air ini. Lumba-lumba memiliki gelombang  sonar yang dapat membantu merangsang otak manusia untuk memproduksi energi yang ada dalam tulang tengkorak, dada, dan tulang belakang sehingga dapat membantu keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Gelombang suara tersebut dapat meningkatkan neurotransmitter. Sebab itu para ahli menyatakan terapi lumba-lumba baik untuk penderita gangguan saraf, bahkan disebut-sebut mampu meningkatkan kemampuan bicara dan motorik pada anak autis.

(Baca juga: Cara mendidik anak hiperakif)

4. Asupan Nutrisi

Banyak peneliti mengungkapkan makanan yang banyak kandungan gluten dan kasein didalamnya dapat memicu sikap agresif pada sistem saraf otak anak, serta tidak baik untuk anak autis. Beberapa makanan yang baiknya dihindari yaitu jenis makanan dari serealia terutama gandum. Sedangkan makanan yang sangat bagus adalah makanan dengan sumber karbohidrat yang tidak mengandung gluten, seperti  kentang, beras, singkong, ubi jalar. Asupan untuk anak autis tidak boleh sembarangan, diet khusus ini diperlukan untuk membantu anak autis lebih sehat, gizi yang tercukupi  serta bebas dari masalah pencernaan. Karena kandungan gluten pada makanan dapat memicu sikap agresif. Maka sangat penting bagi orang tua mengontrol setiap makanan yang masuk ke tubuh anak autis ini demi menghindari hal yang tidak diinginkan. (Baca juga: Manfaat singkong bagi ibu hamil dan Manfaat kentang bagi bayi)

5.  Terapi Musik

Anak autis kebanyakan tidak tertarik mengikuti kegiatan sosial seperti kebanyakan anak anak normal lainnya. Sebab itu musik digunakan sebagai media terapi, ketika anak autis mengikuti terapi musik, mereka akan memiliki kesempatan belajar berekspresi. Meski belum diketahui secara pasti bagaimana cara kerjanya, akan tetapi terapi ini cukup memberikan angin segar. Biasanya terapi musik ini akan dikombinasikan dengan terapi fisik yang laing agar lebih maksimal hasilnya. Seperti anak autis menjadi lebih fokus dan dapat mengkspresikan diri sebab anak autis terkadang sangat dulit ditebak apa mau dan bagaimana perasaannya. Dengan musik juga mampu meningkatkan kemampuan bicara pada anak autis namun begitu semuanya itu tetap membutuhkan waktu dan proses.

6. Kasih Sayang Orang Tua

Apapun metode yang digunakan untuk membuat anak autis lebih baik tidak akan ada gunanya tanpa kasih sayang dari orang tua. Sebab perasaan dicintai dan disayangi yang diharapkan dari orang tua tidak akan dapat dibeli dengan noinal berapapun dan juga merupakan faktor terpenting dalam membantu psikologis anak autis. Banyak tanda autis sejak dini yang mungkin telah nampak pada anak, namun begitu orang tua perlu menerima dengan lapang dada agar kondisi autis pada anak tidak semakin memburuk karena kurangnya perhatian dan salah dalam tindakan pengasuhan. Dan dapat memberikan penanganan yang tepat.

(Baca juga: Dampak negatif membentak anak)

Agar tumbuh kembang anak autis menjadi lebih maksimal dibutuhkan peran serta seluruh anggota keluarga, dan lingkungan disekitar rumah. Menciptakan lingkungan yang kondusif dan lebih ramah pada anak autis dapat meningkatkan kepekaan sosialnya sehingga dapat diterima dalam masyarakat luas dan tidak menerima diskriminasi. Interaksi dan komunikasi yang terjalin terus menerus mampu meningkatkan kemampuan motorik anak autis, sehingga tidak merasa minder atau malah menarik diri. Orang tua pun memiliki peranan penting untuk tumbuh kembang anak autis, sebab cara pandang orang tua dapat menciptakan cara pandang anak pada dirinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn