4 Tanda Anak Autisme Sejak Dini

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kelainan pada anak merupakan hal yang harus diantisipasi oleh tiap orang tua. Namun beberapa orang tua kadang tidak sadar dengan beberapa kelainan yang terjadi pada anak. Salah satunya adalah autism pada anak. Gejala ini sebenarnya sudah muncul ketika anak berusia 2-4 Tahun, tapi beberapa orang tua tidak menyadari hal ini. Menjadi orang tua harus betul-betul memperhatikan perkembangan anak sejak masih bayi. Jika orang tua aktif dalam mengawasi perkembangan sejak bayi lahir, pastinya mereka akan sadar sejak dini.

Bahkan pola makan sejak hamil juga harus hati-hati. Memilih makanan bernutrisi sejak masih dalam masa hamil memang penting karena ini akan mempengaruhi janin yang dikandung. untuk itu, berikanlah nutrisi yang baik dan penting bagi perkembangan otaknya. Anak yang diperhatikan tumbuh kembangnya sejak masih bayi akan tumbuh lebih baik daripada yang tidak diperhatikannya, maka dari itu, peran orang tua sangatlah penting bagi pertumbuhannya.

(Baca juga: Penyebab Anak Autis , Ciri-ciri Anak Autis Sejak Bayi )

Anak autis sebenarnya sudah dapat diketahui sejak bayi. Khususnya saat umur mereka menginjakl 6 -18 bulan. Tapi para orang tua seringkali tidak sadar karena tidak tau tanda-tandanya. Anak autis seharusnya diketahui sejak dini agar mendapatkan penanganan yang cepat. Untuk mengantisipasi hal ini terjadi pada anak-anak, sebaiknya dijaga sejak hamil. Nutrisi saat hamil harus diperhatikan dengan baik, agar ibu dan bayi nantinya sehat dan terhindar dari gangguan apapun. Awal kehamilan merupakan masa-masa paling rawan untuk tumbuh kembang janin, untuk itu pilihlah nutrisi yang tepat agar janin sehat dan terhindar dari kelainan. kelainan bayi kadang membuat orang tua cemas karena berfikir bahwa ia tidak akan tumbuh dengan baik.

Baca juga:

Inilah Tanda tanda Anak Autisme Yang Perlu Diketahui :

1. Kurangnya Tingkat Kepekaan Terhadap Sesuatu

Untuk bayi yang sudah memasuki 2 bulan keatas, pastinya mereka akan lebih oeka terhadap sesuatu. Kepekaan tersebut antara lain, tidak ada reaksi saat orang tua mengelus-elus pipi bayi, tidak pernah rewel dan lain-lain. Beberapa bayi biasanya sangat sensitive ketika melihat sesuatu. Bahkan juga bergerak -gerak seakan tidak nyaman terhadap sesuatu. Bayi rewel saat melihat atau merasakan sesuatu memang wajar. Tapi jika mereka cenderung tidak peka terhadap sesuatu yang mengganggunya, maka orang tua harus waspada dan cepat bergerak, salah satunya ialah konsultasikan ke Dokter.

(Baca juga: Perkembangan Bayi 2 Bulan , Akibat Keguguran Untuk Psikologis dan Kesehatan Ibu )

2. Kemampuan Yang Terus Menurun

usia yang masih bayi memang harus diperhatikan lebih, khususnya untuk bayi yang sudah bisa mencerna. Ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan nutrisi yang bergizi sehingga tumbuh menjadi anak yang cerdas. Anak yang cerdas selalu memiliki kemampuan yang cepat tanggap akan sesuatu. Tapi jika kemampuan anak semakin menurun dan tidak ada kemajuan, ini merupakan tanda autis pada anak.

Jangan biarkan ini terlalu lama, jika orang tua tidak segera bertindak maka akan berdampak buruk pada anak. Ia akan tumbuh menjadi anak yang susah bersosialisasi dengan teman-temannya. Hal ini justru akan membuatnya minder dan menjauhkan diri untuk berinteraksi dengan orang sekitar. Dampak lainnya akan membuat si anak tidak mau bicara dan menjauh dari sosialisasi.

Baca juga:

3. Tidak Adanya Ekspresi

Bayi yang sudah bisa mengekspresikan apa yang dia bisa memang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para orang tua. Ekspresi bayi yang sehat biasanya muncul saat ia berusia 2 bulan keatas. Ia akan mulai bisa tersenyum. Walaupun usia tersebut bayi belum sempurna dengan hal sekitar, tapi setidaknya ia menunjukkan ekspresi tertentu. Terkadang bayi bisa tersenyum saat tidur, atau juga merasakan rasa takut saat ia tertidur, namun hal ini wajar. Untuk itu perlu diperhatikan ekspresi bayi sejak 6 bulan pertama, jika ia hanya diam saja dengan kontak mata yang kosong, maka harus segera konsultasi ke dokter.

Perkembangan lainnya juga dapat diperhatikan dari kata yang dikeluarkan. Khususnya untuk usia 12 bulan. Jika terus menerus seperti ini maka akan membuatnya tumbuh menjadi anak yang sulit berinteraksi. Orang tua memang harus selalu cerewet dalam perkembangan bayi, khususnya di usianya yang sudah harus bisa bicara. Untuk mengantisipasinya, lebih baik menjadi orang tua yang sering cerewet agar bayi bisa lebih peka terhadap ekspresi dan lainnya.

(Baca juga:Perkembangan Bayi 4 Bulan , Terapi Anak Lambat Bicara Untuk Semua Usia )

4. Selalu Mengulang Perilaku Yang Sama

Anak yang selalu mengulangi perilaku yang sama ini memang sudah terbukti autis. Beberapa juga meyakini hal ini karena kemampuan mereka cenderung terbatas, sehingga hanya melakukan hal-hal yang sama namun tidak sadar kalau jika selalu mengulanginya. Biaanya anak anak rewel ketika orang tua mencoba melarang hal yang dilakukannya berkali-kali. Alasan mereka melakukan hal berulang-ulang adalah karena hanya itu yang mereka bisa lakukan, hal ini dikarenakan hanya itulah yang mereka bisa lakukan.

Ketahuilah sejak dini agar anak terhindar dari gangguan mental lainnya. Orang tua pastinya tidak ingin anaknya mengalami kelainan sehingga menyebabkan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Untuk itu, diharapkan pada orang tua agar lebih peka terhadap gangguan yang dialami anak-anak.

Baca juga:

Orang tua selalu berusaha dengan melakukan cara apapun agar anak yang dikandungnya sehat dan menjadi anak yang cerdas. Untuk mencegah kelainan yang terjadi pada bayi, maka harus memperhatikan nutrisi sejak hamil. Janin yang memiliki cukup nutrisi memang lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kelainan mental, misalnya autis. Tak ada orang tua yang ingin anaknya mengalami gangguan mentak, maka mereka selalu berusaha bagaimana pun caranya agar bisa tau tanda-tanda adanya autis dalam anak. Pencegahan sejak dini akan lebih baik dari pada dibiarkan terus tanpa memikirkan solusinya. Agar bayi tumbuh menjadi anak yang jauh dari gangguan mental, maka para orang tua harus pandai dalam mendidik dan memberi nutrisi yang cukup.

fbWhatsappTwitterLinkedIn