8 Terapi untuk Anak Autis dengan Bantuan Terapis

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Semua orang tua mungkin akan mengalami tekanan yang berat ketika merawat anak yang menderita autis. Autis bisa terjadi sejak bayi lahir sehingga orang tua perlu untuk melihat semua gejala autis pada bayi. Kemudian autis juga bisa terlihat ketika anak masuk masa pertumbuhan sehingga membuat orang tua merasa panik. Dalam dunia medis memang tidak ditemukan obat khusus untuk menyembuhkan autis. Autis bisa menyebabkan tindakan atau perilaku di luar kendali anak sehingga biasanya orang tua merasa cemas. Kemungkinan anak juga akan sulit untuk masuk ke lingkungan sosial seperti sekolah. Cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan terapi untuk anak autis.

Baca:  penyebab anak autis –  ciri ciri anak autis –  tanda anak autisme

Dibawah ini beberapa daftar terapi yang dilakukan oleh praktisi atau pakar ahli autis.

  1. Terapi ABA (Applied Behavior Analysis)

Terapi ABA termasuk salah satu jenis terapi yang paling sering dilakukan untuk mengatasi anak yang mengalamia autis. Terapi ini bekerja untuk membuat anak bisa mandiri dengan beberapa pendekatan dari seorang terapis. Awal terapi maka anak diajarkan untuk bisa bermain, mengenal lingkungan, berkomunikasi dan berbagai cara untuk membantu diri sendiri. Kemudian dalam tahap lain maka anak akan diajarkan untuk pintar dalam menghadapi lingkungan sosial, mengatasi berbagai tingkah laku yang tidak benar dan juga pendidikan. Tips yang sering diberikan untuk melakukan terapi ini yaitu:

  • Terapi dilakukan secara berulang-ulang.
  • Terapi dengan dorongan dari orang tua dan terapis.
  • Terapi dilakukan dengan membantu anak dari tahap ke tahap.
  • Terapi bekerja untuk membantu anak menjadi lebih terampil.
  • Terapi sangat baik untuk mengatasi berbagai gejala autis yang berat.
  • Terapi bisa dilakukan lebih aktif yaitu selama lebih dari 30 jam dalam seminggu.
  • Terapi bisa dilakukan di sebuah kelas kemudian dipraktekkan orang tua di rumah.

Baca:  cara mengatasi anak autis ringan – Cara mendidik anak hiperakif

  1. Terapi VBT (Verbal Behavior)

Terapi ini bisa dilakukan untuk anak yang mengalami autis dan memiliki kendala dalam melakukan komunikasi. Dalam terapi maka anak akan didorong untuk bisa berkomunikasi lebih aktif dengan semua orang. Anak akan diberi pelajaran tentang arti kata kemudian diikuti dengan contoh baik itu tingkah laku maupun benda. Terapi ini sangat baik untuk membantu anak  bisa memberikan respon terhadap lingkungan. Terapi akan dilakukan dengan mengenalkan bahasa pada anak kemudian suara yang dikeluarkan dari mulut. Berikut beberapa tips untuk melakukan terapi ini:

  • Terapi dilakukan dengan memberikan rangsangan yang nyata seperti dengan permainan, makanan, minuman dan juga berbagai mainan.
  • Terapi akan dilakukan berulang hanya dengan satu benda hingga anak paham.
  • Terapi akan dilakukan untuk membuat anak bisa bicara.
  • Terapi bisa dilakukan dengan membuat anak untuk meminta sesuai apa yang diinginkan, seperti makanan atau minuman.

Baca: ciri ciri anak indigo –  terapi anak terlambat bicara – penyebab anak terlambat bicara – cara mengajari anak bicara – cara melatih anak berbicara

  1. Terapi kognitif (Cognitife behavioral)

Terapi kognitif termasuk jenis terapi yang bisa dilakukan untuk anak yang mengalami autis ringan atau masih dalam termasuk tahap gejala. Meskipun ini terlihat sangat ringan namun harus diwaspadai oleh semua orang tua agar anak bisa sembuh dengan cepat. Terapi ini dilakukan untuk membantu anak yang terkena autis agar bisa menilai bahwa itu tidak benar. Terapi akan dilakukan dengan seorang terapis yang dimulai dengan contoh yang sederhana. Kemudian anak bisa mencoba untuk melihat apakah itu termasuk perilaku yang normal atau tidak. Terapi sangat penting untuk membantu anak mengatasi cemas, takut dan panik yang berlebihan. Pada dasarnya cara terbaik untuk melakukan terapi ini adalah dengan memberikan kemampuan berupa keterampilan pada anak.

Baca: cara mengatasi anak tantrum – cara menghilangkan trauma pada anak 

  1. Terapi pengembangkan tingkah laku dan hubungan sosial

Kemudian ada jenis terapi lain yang digunakan untuk mengembangkan tingkah laku dan hubungan sosial anak. Terapi ini dilakukan dengan melibatkan peran penting dari terapis, orang tua dan anak itu sendiri. Kegiatan dilakukan dengan membuat anak mengikuti semua intruksi terapis lalu orang tua bisa memberikan dorongan. Namun terapi ini memiliki beberapa kelemahan yaitu bahwa terapi sangat tergantung dengan kemampuan anak untuk membina hubungan dan komunikasi dengan orang lain. Dalam melakukan terapi ini maka terapis dan orang tua juga harus bekerjasama sehingga anak paham dengan terapi yang dilakukan.

Baca:  Cara mendidik anak agar cerdas – cara mendidik anak usia 5 tahun – cara mendidik anak agar nurut

  1. Terapi pengembangan hubungan

Banyak keluarga yang sulit untuk menerima tingkah laku anak yang mengalami autis. Jika terjadi hal seperti ini maka jenis terapi yang harus dilakukan adalah terapi pengembangkan hubungan. Terapi dilakukan dengan cara membuat anak yang autis terlihat secara emosi dengan keluarga dan terapis. Terapi sangat baik untuk meningkatkan hubungan perasaan dan emosi dengan orang lain. Terapi bisa dilakukan dengan beberapa keterampilan sosial yang sesuai dengan minat anak. Hal yang sangat penting untuk menjalankan terapi ini adalah melakukan kontak mata dengan anak untuk semua komunikasi. (baca: cara mendidik anak agar berani)

  1. Terapi dengan pendidikan

Tidak ada salahnya jika anak yang mengalami autis juga bisa merasakan sebuah pendidikan dalam kelas. Terapi dilakukan dalam sekelompok anak yang juga mengalami autis. Kemudian terapis akan meminta anak untuk melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan instruksi. Terapi ini memang terlihat sangat rumit dan orang tua mungkin tidak sabar untuk mengikuti anak. Karena itu orang tua tidak perlu terlibat dan bisa mengandalkan terapis yang mendampingi anak. Terapi bisa membuat anak berkomunikasi dengan baik, berhubungan sosial dengan anak lain dan juga pekerjaan keterampilan. (baca: cara mengatasi anak susah belajar)

  1. Terapi sosial

Terapi sosial sangat penting untuk anak yang mengalami autis. Terapi ini dilakukan dengan membuat anak yang terkena autis  bergabung dengan anak lain yang mengalami autis, atau anak normal yang paham dengan kondisi autis. Terapi akan membuat anak tergabung dalam beberapa kelompok untuk bermain atau mengerjakan tugas. Hal yang sangat menguntungkan dari terapi ini adalah bisa membuat anak merasakan kondisi yang lebih nyaman, bisa berbicara dengan anak yang lain dan memiliki rasa percaya diri. Untuk tahap awal biasanya terapi ini bisa membuat anak sulit untuk masuk lingkungan yang baru dikenalkan.

  1. Terapi musik

Jenis terapi lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak yang terkena autis adalah terapi musik. Terapi musik bekerja untuk bisa merangsang dua bagian otak anak sehingga bisa menguntungkan untuk tingkah laku anak, kebiasaan, dan berbagai kemampuan kognitif anak. Musik bisa membantu anak untuk memberikan reaksi terhadap komunikasi, interaksi dengan orang lain dan juga memilih tingkah laku yang benar. Kemudian jika dilakukan secara terus menerus maka terapi ini bisa membantu anak memiliki hubungan yang dekat dengan lingkungan sosial. Terapi ini dilakukan dengan terapis yang bisa mengenalkan suara musik pada anak lalu mendorong anak untuk tertarik dengan musik. (baca:  cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan

Tips merawat anak autis yang menjalani terapi

  1. Anda harus mencoba untuk memberikan kepercayaan kepada anak bahwa anak bisa mengalami perkembangan yang baik saat memilih sebuah terapi.
  2. Anda bisa memberikan waktu dan kebebasan kepada anak tanpa memaksa bahwa sebuah terapi akan bekerja dengan cepat. Terapi membutuhkan pengulangan dan waktu tak terbatas hingga anak autis bisa mandiri.
  3. Anda harus mencoba untuk mendorong anak agar bisa mengendalikan apa yang diinginkan oleh anak ketika sedang terapi. Jangan pernah memaksa apapun saat terapi.
  4. Anda harus memberikan dorongan dan dukungan ketika anak malas untuk terapi atau berat harus menjalani terapi. Cara ini sangat baik untuk membantu anak bisa merasa lebih baik saat akhirnya harus melakukan terapi.
  5. Cobalah memahami ketika anak sakit dan berat untuk pergi terapi sehingga sesekali Anda bisa memberikan waktu longgar pada anak.

Terapi untuk anak autis bukan sebuah paksaan dan harus dilakukan dengan berbagai pendekatan. Jika Anda mengalami masalah maka sebaiknya berkonsultasi dengan terapis sehingga menemukan solusi yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn