14 Gejala HIV pada Anak Paling Mudah Terlihat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

HIV atau human immunodeficiency virus  adalah sebuah infeksi mengerikan yang bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Biasanya anak-anak yang mendapatkan infeksi ini berasal darin ibu yang terkena infeksi selama hamil dan kemudian virus menular selama persalinan. Ketika ibu hamil terkena penyakit HIV atau AIDS maka harus berbicara dengan dokter untuk mencegah agar bayi tidak terkena sehingga anak tetap sehat. Meskipun upaya ini sangat sulit namun tetap bisa dilakukan oleh tim medis. Tapi jika anak tetap terkena HIV maka berbagai gejala HIV pada anak akan muncul selama beberapa tahun.

Baca: ciri kehamilan bermasalah – gejala torch pada ibu hamil

Berikut beberapa gejala HIV pada anak yang bisa dilihat dari waktu ke waktu.

  1. Pertumbuhan anak sangat lambat

Anak-anak yang terkena HIV biasanya mengalami masalah pertumbuhan yang sangat berat. Anak tidak memiliki berat badan yang ideal dan juga terjadi perlambatan dalam pertumbuhan. Bahkan anak juga tidak dapat tinggi. Ketika dalam masa pertumbuhan maka anak akan sulit untuk belajar merangkak, berdiri atau berjalan. Kondisi  ini sudah bisa diamati sejak masih bayi. Butuh waktu lama hingga anak benar-benar terkena HIV sehingga masalah ini harus selalu dipantau.

Baca: penyebab anak kurus – penyebab berat badan bayi tidak naik – susu penambah berat badan bayi

  1. Sering sariawan

Anak yang terkena HIV juga akan sering mengalami gangguan mulut dan gusi. Salah satunya adalah akan sering mengalami sariawan. Sariawan untuk anak yang terkena HIV lebih banyak disebabkan oleh infeksi jamur. Ketika anak terkena HIV maka sistem kekebalan dalam tubuh akan sangat lemah sehingga anak menjadi lebih mudah terkena sariawan. Kondisi ini bisa diamati dengan munculnya bercak putih pada bagian lidah, mulut dan gusi. Terkadang sariawan akan berkembang hingga ke saluran pencernaan seperti usus. (baca:  bercak putih pada lidah bayi)

Baca:  Obat sariawan untuk balita – Penyebab sariawan pada anak – penyebab sariawan pada bayi

  1. Anak menjadi lebih mudah sakit

Anak yang terkena HIV juga akan sangat mudah sakit. Berbagai penyakit menular dan infeksi yang menyebar dengan cepat bisa terjadi pada anak  dan itu terjadi kapan saja. Kondisi ini dipengaruhi oleh masalah sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Anak bisa sangat jarang terlihat sehat sehingga tubuh anak juga akan mudah lemah dan cepat lelah.

Baca:  cara menjaga agar bayi tidak mudah sakit – cara agar balita tidak mudah sakit –  tips agar anak tidak mudah sakit – tips agar anak balita tidak mudah sakit

  1. Batuk dan diare berkepanjangan

Infeksi jamur yang menyebar dalam tubuh anak bisa menyebabkan bayi mengalami batuk dan diare yang sangat lama. Kondisi ini terjadi ketika infeksi sudah menyebar ke pencernaan dan saluran pernafasan. Paru-paru anak terkena infeksi yang berat sehingga akan lebih sering batuk. Batuk bisa diobati sesuai dengan penyebabnya, namun terkadang batuk selalu muncul terus. Diare juga bisa terjadi akibat jamur telah melukai usus. Terkadang diare bisa menyebabkan BAB anak berdarah.

Informasi batuk bayi dan anak:

 

  1. Perut bengkak

Ketika pada tahap awal maak HIV sering menyebabkan perut anak membengkak. Ini bukan termasuk gejala cacingan pada anak yang paling sering ditemukan dengan kondisi perut yang bengkak. Perut bengkak pada anak yang terkena HIV merupakan perkembangan gejala lebih lanjut seperti sudah terjadi pembengkakan hati atau limpa. Virus telah menyerang hati sehingga membuat fungsi hati anak juga tidak normal. Biasanya ketika sudah terjadi pembengkakan perut maka gerakan anak akan sulit untuk normal lagi.

Informasi sembelit anak

  1. Infeksi telinga berulang-ulang

Pada tahap awal HIV juga akan sering menyebabkan anak terkena infeksi telinga secara berulang-ulang. Kondisi ini sangat rentan untuk anak karena anak mungkin telah memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat buruk. Infeksi telinga bisa menyebabkan anak mengalami  gangguan pendengaran. Terkadang infeksi selalu diawali dengan demam, cairan yang keluar dari telinga dan rasa sakit yang berat pada telinga. (baca: obat tradisional gondongan pada anak)

  1. Sinusitis berulang

Anak juga bisa mengalami sinusitis berulang dan sangat alam. Penyakit ini ditandai dengan pilek atau flu biasa. Anak juga akan merasa demam, batuk, sakit tenggorokan dan sulit untuk menelan makanan atau minuman. Badan anak menjadi sangat lemah dan infeksi pada bagian sinus yang sangat lama. Kemudian anak mengalami batuk dan hidung meler yang sangat lama. Dalam waktu yang lebih lama maka cairan hidung akan berwarna hijau atau kuning. Jika seperti ini terus maka anak akan sangat lemah.

Baca: gejala sinusitis pada anak –  mimisan pada anak – penyebab anak sering mimisan

  1. Infeksi paru-paru berulang

Anak yang terkena HIV juga akan mengalami infeksi paru-paru secara berulang. Kondisi ini bisa berawal sejak masih bayi dan terus berlanjut hingga menjadi anak-anak. Biasanya infeksi paru bisa membuat anak terkena pneumonia atau radang paru-paru. Pada tahap awal selalu disertai dengan gejala flu, pilek,  batuk, sakit kepala lalu menjadi sesak  nafas. Kondisi ini akan membuat anak terlihat sangat kurus.

Baca: infeksi paru paru pada bayi –  pneumonia pada bayi –  gejala pneumonia pada bayi

  1. Anak mengalami ruam kulit

Hampir semua orang yang terkena HIV akan mengalami ruam kulit dan ini juga terjadi pada anak-anak. Ruam kulit berbeda dengan bintik merah pada kulit atau kulit kering. Awalnya ditandai dengan beberapa gejala seperti kulit yang sangat kering, bercak merah pada kulit, gatal di semua bagian tubuh lalu ruam bisa membuat kulit anak terluka. Ketika sudah ada luka maka bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama. Ruam kulit juga bisa menyebabkan eksim dan kondisi penyakit kulit pada anak yang parah.

Informasi penyakit kulit bayi dan anak:

  1. Tubuh anak sangat kurus

Anak yang terkena HIV akan terlihat sangat kurus. Penyebabnya adalah karena virus dalam tubuh anak terus menghabiskan sistem kekebalan tubuh anak sehingga anak menjadi lemah dan mudah sakit-sakitan. Kemudian anak mengalami gangguan nafsu makan yang menyebabkan anak tidak memiliki nafsu makan yang baik. Anak akan sulit untuk makan sehingga pertumbuhan anak juga akan terganggu.

Baca:

  1. Anak terkena hepatitis

Virus HIV yang menyerang tubuh anak juga bisa menyebabkan infeksi pada bagian hati. Kemudian virus akan berkembang menjadi hepatitis. Ini masih berhubungan dengan penyebab perut anak dengan HIV selalu membengkak baik pada tahap awal atau tahap akhir. Untuk menjaga agar kondisi anak stabil maka persawatan hepatitis pada anak diperlukan. Namun biasanya kondisi ini tidak bisa dicegah sehingga infeksi akan terus memburuk sebelum HIV berkembang menjadi AIDS.

Baca: bahaya hepatitis bagi ibu hamil – gejala hepatitis B pada ibu hamil

  1. Pembengkakan kelenjar getah bening

Dalam tiga bulan pertama setelah infeksi maka kelenjar getah bening anak akan menjadi lebih besar. Kondisi ini disebabkan karena infeksi virus yang sudah terjadi dengan cepat dalam tubuh anak. Kelenjar getah bening berfungsi untuk mengatasi virus atau infeksi dalam tubuh, tapi karena virus terus bekerja dalam tubuh anak maka kelenjar juga membengkak dan tidak mampu bekerja dengan baik. 

  1. Ingatan anak sangat buruk dan tidak fokus

Anak yang terkena HIV biasanya juga memiliki ingatan yang buruk dan sulit untuk berkonsentrasi. Kondisi ini disebabkan karena masalah sistem kekebalan tubuh yang buruk dan bagian otak serta syaraf juga terkena pengaruh. Anak tidak akan terlihat ceria seperti anak yang lain sehingga kondisi anak terlihat seperti sangat lemah. (baca: tanda tanda anak kurang gizi)

  1. Gangguan fungsi ginjal

Virus yang menyerang tubuh juga bisa menyebabkan anak terkena penyakit gangguan ginjal. Pada tahap awal maka anak tidak terlihat dengan gangguan ini. Namun dalam waktu yang lebih lama maka anak mengalami infeksi ginjal. Hal ini bisa menyebabkan urin anak keruh dan berdarah. Kemudian tubuh anak juga akan bengkak akibat akumulasi cairan dalam tubuh anak. Ketika sudah parah maka kemungkinan ginjal anak tidak berfungsi dengan baik sehingga anak membutuhkan perawatan dan alternatif tindakan cuci darah jika sudah terkena gagal ginjal.

Gejala HIV pada anak dalam tahap awal bisa membuat anak terlihat seperti terkena penyakit infeksi biasa. Namun dalam waktu yang lebih lama maka infeksi bisa berkembang menjadi lebih serius dan anak terkena penyakit HIV/AIDS.

fbWhatsappTwitterLinkedIn