18 Gejala Malaria pada Anak Paling Awal

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Malaria adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari nyamuk yang terkena parasit plasmodium malaria. Ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit anak maka anak tersebut bisa terkena malaria. Malaria membutuhkan perawatan yang tuntas hingga sembuh total. Jika perawatan tidak menyembuhkan secara total maka malaria akan tinggal dalam tubuh anak dan menjadi penyakit yang mengganggu kesehatan anak. Penyakit ini bisa menular dengan cepat jika anak-anak tinggal dalam lingkungan yang tidak sehat. Endemi malaria biasanya berkembang pada daerah tertentu saja sehingga saat ini malaria bisa menjadi penyakit langka untuk daerah perkotaan.

Gejala malaria pada anak umumnya hampir sama dengan penyakit lain. Jika tidak diperiksa secara menyeluruh maka sulit untuk memastikan anak terkena malaria atau tidak. Berikut ini beberapa gejala malaria pada anak yang perlu Anda ketahui.

  1. Mengantuk

Pada awal gejala biasanya akan menyebabkan anak lebih sering mengantuk. Kondisi ini akan membuat anak kehilangan semangat untuk bermain atau beraktifitas. Ini termasuk gejala iritabilitas sehingga anak-anak menjadi sangat sensitif. Meskipun mereka mengantuk biasanya juga sulit tidur sehingga anak menjadi sangat rewel.

  1. Nafsu makan berkurang

Pertumbuhan parasit yang berkembang dalam hati anak menyebabkan anak kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau makan karena merasa perut tidak lapar dan juga tidak tertarik dengan makanan. Jika mereka memasak makan maka biasanya perut akan tidak nyaman dan menyebabkan anak mual atau muntah. Ketika ada gejala seperti ini maka bisa dilakukan dengan cara mengatasi anak susah makan dan diberikan vitamin untuk anak susah makan.

  1. Pertumbuhan yang lambat

Anak-anak yang terkena malaria biasanya memiliki pertumbuhan tubuh yang lebih lambat dibandingkan anak lain yang sehat. Kondisi ini bahkan bisa bertahan selama beberapa tahun ketika semua plasma malaria tidak bisa hilang dari tubuh anak. Kegagalan pertumbuhan ini bisa disebabkan karena selama beberapa periode tubuh anak tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik. Anak juga tidak nafsu makan sehingga akan terlihat lebih kurus. (baca: penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi)

  1. Tidak mau minum susu

Anak-anak juga menjadi tidak tertarik dengan susu atau minuman cair lain. Hal ini sangat bertentangan dengan sifat anak yang sering minum susu seperti minuman biasa. Susu bisa membuat anak merasa mual karena infeksi telah menyebabkan gangguan pencernaan pada anak. Hal inilah yang akan membuat anak menjadi kurus dan terlihat tidak memiliki perkembangan tubuh yang baik.

  1. Sulit untuk tidur

Anak merasa tubuh mereka tidak nyaman seperti mual, lemah dan sakit kepala.  Kemudian ketika anak sering mengantuk mereka hanya merasa tubuh lebih lemah. Namun sama sekali tidak menyebabkan rasa mengantuk alami seperti pada anak yang sehat. Gangguan sulit tidur ini bisa terjadi selama beberapa hari dan akan terus terulang hingga malaria sembuh. Kondisi ini sering menyebabkan anak-anak rewel dan sulit untuk dirawat dengan baik. (baca: penyebab anak susah tidur malam

  1. Menggigil

Ketika parasit dari nyamuk plasmodium sudah masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan anak menggigil. Terkadang anak akan menggigil pada malam hari atau pagi hari, namun terlihat sehat pada siang hari. Saat menggigil maka anak bisa saja kejang karena suhu tubuh yang sangat panas. Mekanisme suhu alami dalam tubuh sudah tidak berjalan karena ada infeksi dari parasit yang menyebabkan malaria untuk anak.

  1. Demam

Demam juga bisa menjadi tanda pertama ketika anak terkena malaria. Demam membuktikan sebenarnya tubuh berusaha untuk melawan sumber infeksi dari plasmodium yang dimasukkan ke tubuh lewat gigitan nyamuk. Biasanya demam lebih dari 38 derajat Celcius namun akan turun selama beberapa hari. Demam tidak akan sembuh hanya dengan obat penurun panas karena ini usaha tubuh untuk melawan infeksi. Jika infeksi sudah terjadi dan parasit berkembang dalam organ hati anak maka demam akan berulang selama beberapa hari lalu sembuh sendiri. Kondisi ini masih bisa terjadi selama beberapa tahun selama malaria masih ada dalam tubuh.

Baca:  cara menurunkan panas pada anak – obat penurun panas anak – kejang demam pada anak

  1. Nafas menjadi cepat

Ketika malaria sudah menyebar ke berbagai organ tubuh maka bisa menghambat sistem pernafasan. Hal ini ditandai dengan adanya gejala sesak nafas pada anak. Nafas anak menjadi lebih cepat dan sulit untuk bisa bernafas dengan baik. Anak akan batuk atau berusaha untuk melonggarkan jalan nafas. Namun mereka tidak bisa mendapatkan pernafasan yang baik sehingga tubuh anak terlihat sangat lelah.

  1. Detak jantung lebih cepat

Detak jantung anak yang terkena malaria juga akan lebih cepat dari biasanya. Hal ini disebabkan karena parasit telah menyebar ke organ tubuh dan menyebabkan jantung membutuhkan tenaga lebih untuk memompa darah. Detak jantung yang cepat ini membuat anak menjadi sangat lemah dan tubuh mereka merasa lelah meskipun hanya melakukan sedikit aktifitas.

  1. Keringat dingin

Metabolisme tubuh anak mengalami masalah akibat adanya malaria dalam tubuh. Hal ini membuat anak tidak bisa mendapatkan suhu tubuh yang sehat. Meskipun anak menderita demam selama beberapa malam maka mereka tetap akan mengeluarkan keringat dingin. Kondisi ini akan membuat anak lebih buruk jika tidak mau minum banyak cairan. Keringat dingin akan membuat tubuh anak bergetar sehingga mereka tidak bisa istirahat dengan baik.

  1. Sakit kepala

Sakit kepala yang berat bisa menjadi pertanda bahwa malaria telah menyebar ke bagian otak anak. Hal inilah yang paling berbahaya karena bisa menyebabkan gangguan otak untuk anak. Kematian bisa menjadi masalah yang paling fatal terutama akibat pertolongan yang lambat. Parasit yang sudah berkembang dalam bagian hati anak bisa berjalan ke otak, kemudian menyebabkan infeksi sama seperti bagian organ tubuh yang lain. Terkadang karena sakit kepala yang buruk maka anak tidak mampu untuk membuka mata.

  1. Mual dan muntah

Mual dan muntah sering menyebabkan anak yang terkena malaria tidak bisa makan dengan baik. Hal ini terjadi karena organ hati anak menjadi tempat perkembangan parasit plasmodium. Ini akan membuat anak merasa tidak nyaman ketika harus makan atau minum. Anak yang terus mengalami hal ini bisa kekurangan nutrisi sehingga tubuh mereka menjadi sangat kurus. (baca: cara mengobati anak muntah karena masuk angin)

  1. Nyeri perut dan punggung

Pada dasarnya anak yang terkena malaria dan parasit yang sudah menyebar ke semua bagian tubuh maka bisa terkena nyeri yang parah. Rasa nyeri ini akan berkembang pada semua bagian tubuh namun yang paling sering pada bagian punggung dan perut. Kondisi ini bisa disebabkan karena infeksi telah menyebar dan membuat semua organ tubuh mengalami perubahan fungsi atau tidak berfungsi sepenuhnya. Kalsium dalam tubuh anak juga semakin menurun sehingga mereka nyeri pada tulang semua bagian tubuh bisa menjadi lebih parah. (baca:  akibat kekurangan kalsium pada bayi

  1. Pembengkakan limpa

Ketika hati bekerja untuk melawan infeksi maka pada bagian limpa juga melakukan pekerjaan yang sama. Kondisi anak yang terkena malaria dalam waktu lama bisa menyebabkan bagian limpa mengalami peradangan. Kemudian terjadi pembengkakan limpa pada anak. Keadaan anak bisa menjadi lebih buruk karena biasanya peradangan limpa sering membuat anak sama sekali tidak bisa makan dengan baik. Karena itu kondisi ini sudah menjadi tahap akhir malaria yang buruk.

  1. Kejang atau hilang kesadaran

Ketika parasit terus berkembang dalam tubuh anak termasuk ke bagian otak, maka anak bisa mengalami kejang. Kejang ini bisa terjadi bersamaan ketika anak demam atau tanpa demam sama sekali. Kondisi yang paling buruk adalah ketika anak kejang kemudian kesadarn anak sama sekali tidak pulih. Hal ini akan membuat anak tidak sadar selama beberapa saat. Perawatan sangat diperlukan untuk mengatasi gangguan otak yang lebih berat. (baca:  penyebab step pada anak – cara mengatasi kejang demam pada anak)

  1. Buang air kecil sedikit

Gangguan malaria pada tahap akhir bisa menyebabkan perubahan fungsi pada ginjal. Ginjal yang berfungsi untuk menyaring semua kotoran dalam tubuh tidak bisa bekerja dengan baik. Kemudian anak akan lebih sulit untuk mengeluarkan air kencing. Bagian ginjal sudah tidak mampu menyaring racun sehingga cairan tidak bisa keluar dari tubuh. Komplikasi ini bisa menyebabkan kematian pada anak yang terkena malaria tahap akhir.

  1. Anak terkena anemia

Kurang nutrisi dan kondisi kesehatan yang buruk pada anak bisa menyebabkan anak terkena anemia. Tubuh anak tidak mendapatkan kadar gula yang cukup sehingga akan sangat lemah. Kemudian anak bisa mengalami anemia karena parasit bisa menyebabkan produski sel darah merah terhambat. Tubuh anak akan terlihat sangat lemah sekali dan sulit untuk dipulihkan dengan cepat. Anemia juga bisa menjadi gejala anak cacingan. (baca: obat untuk anak cacingan)

  1. Kulit menjadi kuning

Infeksi pada bagian hati anak yang telah terjadi dalam waktu lama bisa menyebabkan hati anak tidak berfungsi. Hal ini membuat anak menderita penyakit kuning sebagai komplikasi tahap akhir malaria. Gagal ginjal dan penyakit kuning sering menjadi penyebab kematian pada anak yang terkena malaria. Terkadang jika sudah seperti ini maka tubuh anak bisa mengalami pendarahan seperti dari mimisan atau muntah darah.

Tahapan gejala malaria pada anak bisa dimulai dari gejala yang sangat ringan hingga berat. Kondisi ini harus terus diawasi karena terkadang malaria tidak terdeteksi pada tahap awal sehingga sulit untuk dirawat dengan baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn