11 Obat Tradisional Muntah Pada Anak Paling Ampuh

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mual dan muntah merupakasn suatu reaksi tubuh yang bisa merupakan suatu refleks atau suati klinis dari penyakit yang memiliki dampak pada saluran cerna. Mual dan muntah banyak dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, makanan atau minuman, penggunaan obat, psikis, serta riwayat penyakit yang pernah diderita. Pada anak, mual dan muntah biasanya terjadi akibat adanya suatu penyakit, mulai dari penyakit saluran cerna, hingga infeksi (seperti demam). Tidak sedikit juga faktor psikis masih mempengaruhi perasaan mual dan muntah pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. (Baca juga: Penyebab bayi sering muntah , Cara Mengatasi Demam pada Anak)

Dampak dari mual adalah memberikan rasa yang tidak nyaman serta kadang disertai rasa jantung seperti berdebar dan seperti sesak (sebagian besar dipengaruhi psikis). Jika sudah terjadi muntah, banyak klinis yang bisa terjadi dan mengganggu kesehatan akibat muntah tersebut. Dampak dari muntah misalnya keadaan dehidrasi akibat keluarnya cairan saat muntah, kekurangan elektrolit, serta akibat muntahan tersebut dapat masuk ke saluran napas (dapat menyebabkan radang atau infeksi pada seluran napas hingga terjadi batuk dan sesak). (Baca juga: Tips menyusui bayi agar tidak muntah , Obat Pilek Bayi )

Untuk menghindari dampak dari mual dan muntah tersebut, maka Orang Tua perlu mengetahui cara apa yang perlu dilakukan untuk menjaga agar mual dan muntah pada anak tidak berlanjut, walaupun saat itu tidak terdapat obat anti mual atau anti muntah. (Baca juga: Anak tersedak , Penyebab Bayi Gumoh)

Obat Tradisional Muntah Pada Anak

1. Hindari mengkonsumsi obat yang mengiritasi lambung atau menyebabkan mual

Dalam proses makan atau minum (konsumsi) segala sesuatu baik cair atau padat akan masuk melalui lambung. Dalam hal ini tidak terkecuali dengan obat. Sehubungan dengan kejadian mual dan muntah, ternyata ada beberapa obat yang memiliki suatu manfaat ternyata memiliki efek samping terhadap lambung saat dikonsumsi. Beberapa contoh obat yang menyebabkan iritasi misalnya golongan obat aspirin, steroid dan NSAID. Penggunaan obat ini menyebabkan iritasi pada mukosa lambung sehingga menyebabkan luka yang kemudian menjadi tukak lambung. Akibat iritasi tersebut, maka membuat lambung menjadi terasa tidak nyaman dan memberikan rasa mual atau ingin muntah. Selain itu, obat alopurinol dan bromokriptin juga bisa menyebabkan mual dan muntah. (Baca juga: Cara mengatasi step pada anak , Perbedaan Mual Hamil atau Maag)

Untuk meminimalisir hal ini (bila penggunaan obat yang mengiritasi lambung tidak dapat dihindari), maka biasanya sebaiknya didahului dengan makan sebelum meminum obat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi asam lambung yang dapat memperparah iritasi saat obat diminum. Kadang juga dokter sering memberikan obat untuk mengurangi produksi asam lambung saat memberikan obat yang memiliki efek mengiritasi lambung. (Baca juga: Cara mengatasi kejang demam pada anak)

2. Kayu manis

Kayu manis dapat digunakan untuk mengobati mual dan muntah. Kayu manis dapat memperbaiki gangguan pada saluran cerna, sehingga dapat mengobati mual dan muntah. Selain itu, kayu manis dapat diseduh menjadi minuman hangat dengan menambahkan campuran madu atau teh. Aroma yang dihasilkan juga dapat membuat perasaan menjadi segar. Kayu manis sering dicampur menjadi teh yang diminum sehari-hari sudah sejak jaman dulu. Khasiatnya sebagai obat tradisiona pun sudah sejak lama dikenal. Mengkonsumsi teh kayu manis secara rutin tiap hari dapat dilakukan hingga gangguan pada perut menghiang dan sudah tidak mual lagi. (Baca juga: Obat muntaber anak , Obat Sariawan untuk Ibu Hamil)

3. Mint

Daun mint sering dicampur ke dalam minuman. Ternyata daun mein memiliki manfaat herbal, selain berguna sebagai minuman, ternyata daun ini dapat dimanfaatkan sebagai obat mual dan muntah. Rasa mint dan aroma mint dapat memberikan kesegaran pada anak setelah muntah. (Baca juga: Cara menurunkan panas pada anak)

4. Jahe

Jahe yang merupakan tanaman rimpang dapat digunakan sebagai obat mencegah muntah. Selain sebagai bahan untuk masakan dan minuman, jahe juga sering digunakan sebgai bahan untuk obat tradisional. Aroma dari jahe yang diseduh menjadi minuman dapat membuat perasaan menjadi segar dan tenang. Hal ini sudah dibuktikan dengan penelitian yaitu dengan membandingkan efek ekstrak jahe dengan obat anti muntah didapatkan hasil bahwa jahe juga memiliki efek anti muntah. Tidak hanya itu, jahe juga dapat digunakan sebagai terapi pada kelainan saluran pencernaan lainnya seperti kembung, kram perut, serta mulas.

Baca juga:

5. Air kelapa

Mengkonsumsi air kelapa dapat membuat perut menjadi lega dengan memberikan perasaan sejuk. Hal ini dapat efektif untuk menangani mual dan muntah. Selain itu, manfaat air kelapa juga memiliki kandungan elektrolit alami yang dapat berfungsi mengganti elektrolit yang hilang akibat dehidrasi dikarenakan muntah yang berlebihan. Air kelapa sejak lama dikenal sebagai salah satu sumber pengganti cairan tubuh alami yang paling baik.

Baca juga:

6. Lemon

Lemon ternyata juga dapat mengobati mual dan muntah. Ternyata rasa asam dari buah ini justru tidak akan memberikan efek mual dan muntah. Perasan air lemon dapat dicampur dengan minuman atau teh yang dapat dikonsumsi rutin. Selain itu, aroma yang diberikan lemon juga mempengaruhi perasaan menjadi nyaman, sehingga faktor psikis terhadap muntah bisa membaik. (Baca juga: Tips agar anak tidak mudah sakit , Obat Masuk Angin untuk Ibu Menyusui)

7. Minuman isotonis

Minuman isotonis saat ini banyak terdapat dipasaran. Ternyata minuman tersebut bukan hanya sekedar menjadi minuman biiasa. Minuman-minuman tersebut sangat bermanfaat layaknya mengkonsumsi air kelapa guna memenuhi kebutuhan elektrolit yang hilang akibat terbuang saat muntah yang berlebihan. Manfaat dari cairan elektrolit agar menjaga tubuh tidak lemas akibat muntah. (Baca juga: Cara memberikan obat pada bayi agar tidak muntah)

8. Biji adas

Biji adas digunakan sebagai minuman yang dibuat dengan cara direbus saat masih berbentuk biji. Selain itu, biji adas juga dapat dibuat menjadi bubuk lalu diseduh dengan air mendidih. Biji adas memiliki efek mengobati sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare. Selain itu, biji adas juga dapat menambah nafsu makan dan mengobati batuk. (Baca juga: Manfaat madu untuk bayi baru lahir)

9. Mencium aromaterapi

Mencium aromaterapi ternyata secara psikis. Hal ini disebabkan aroma segar dari aromaterapi dapat memberikan rasa lega atau nyaman sehingga stimulus muntah atau mual di otak dapat ditekan hingga perasaan mual dan muntah dapat berkurang bahkan hilang karena teralihkan. Hal ini juga sama berlakunya dengan mencari atau menghirup udara segar sehingga dapat memberikan perasaan tenang. (Baca juga: Campak pada anak)

10. Ubah pola makan

Salah satu penyebab terjadinya mual dan muntah bisa karena kesalah pada pola makan. Cara yang bisa dilakukan untuk menyiasati hal tersebut adalah memperbaiki pola makan tersebut. Hal ini dapat dimulai dengan mengganti makanan yang dikonsumsi yang tidak keras. Selain itu, dari pola makan juga dapat diperhatikan jenis makanan yang dapat memicu terjadinya mual dan muntah. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan mual antara lain misalnya tomat, makanan asam, coklat dan telur. (Baca juga: Cara mengatasi anak tantrum)

11. Beristrahat secukupnya

Bagi anak yang mengalami mual dan muntah maka kita perlu menginstrahatkan anak, umumnya anak biasanya akan kembali bermain atau beraktivitas apabila sudah merasa enakan. Padahal biasanya hal ini bersifat sementara dan anak dapat kembali merasa mual dan muntah. Oleh karenanya Orang Tua perlu meyakinkan anak agar mau beristrahat. Dengan beristrahat, dapat membuat perut menjadi tenang. Selain itu, aktivitas yang berat membuat pembakaran memerlukan lebih banyak oksigen, jika kekurangan oksigen dapat membuat kepala pusing dan menjadi mual. Selain itu, dengan beristrahat, anak dapat menghemat energi dan tidak mudah loyo atau lemas bila terjadi muntah berulang. (Baca juga: Disentri pada anak)

fbWhatsappTwitterLinkedIn