Obesitas pada Anak : Penyebab – Tanda – Bahaya dan Cara Mencegah         

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada dasarnya saat ini masih banyak orang tua yang menganggap bahwa anak yang gemuk adalah sehat. Pola pikir ini ternyata salah dan seharusnya memang anak memiliki pertumbuhan yang normal. Anak yang gemuk memiliki potensi terkena obesitas yang juga bisa meningkatkan resiko penyakit tertentu seperti jantung dan diabetes. Kedua penyakit ini resikonya sangat berat terutama jika anak mengalami kelainan jantung sejak lahir. Lalu ketika anak menderita asma maka obesitas menyebabkan penyakit ini bisa terus memburuk. Jadi obesitas pada anak memang harus menjadi perhatian semua orang tua.

Baca: kelainan jantung pada bayi baru lahir – Bayi besar dalam kandungan – gejala asma pada bayi

Dibawah ini adalah beberapa penyebab, tanda, bahaya dan cara mencegah obesitas pada anak.

Penyebab obesitas pada anak

  1. Genetik dalam keluarga

Obesitas pada anak sebenarnya memang bukan termasuk penyakit keturunan. Namun orang tua yang mengalami obesitas juga bisa menyebabkan anak mengalami kondisi yang sama. Genetik dalam keluarga memberikan pengaruh yang sangat besar untuk anak. Akibatnya anak memiliki tubuh dengan metabolisme yang lambat dan menyebabkan kegemukan. Ini termasuk pengaruh yang berbahaya untuk anak karena kemungkinan anak harus sudah diet sejak masih dini.

Baca: penyebab kelainan kongenital non genetik – penyebab bayi lahir cacat

  1. Pola makan yang buruk

Pola makan yang buruk untuk anak dan keluarga bisa memicu obesitas pada anak. Konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi bisa membuat anak menerima lemak lebih banyak dari jumlah kebutuhan tubuh. Berbagai jenis makanan yang sering menyebabkan anak mengalami obesitas termasuk seperti makanan cepat saji, daging dengan lemak, daging domba dengan lemak, dan makanan ringan. Termasuk juga kebiasaan mengkonsumsi minuman yang mengandung pemanis dan kafein.

Baca: penyebab anak tidak mau makan – cara mengatasi anak susah makan – vitamin untuk anak susah makan

  1. Konsumsi makanan beku berlebihan

Mengkonsumsi  berbagai jenis makanan beku secara berlebihan juga bisa menyebabkan obesitas pada anak. Ada berbagai jenis makanan beku termasuk daging yang digunakan untuk makanan cepat saji, makanan kaleng dan makanan kaleng yang diasinkan. Semua makanan ini biasanya menjadi makanan yang mudah untuk dimasak namun memiliki kalori yang lebih tinggi. Bahkan semua makanan ini kemungkinan juga tidak sehat karena mengandung garam berlebihan. (baca: bahaya fast food bagi ibu hamil dan janin – bahaya junk food bagi ibu hamil paling mengerikan)

  1. Anak yang kekurangan gerakan fisik

Sekarang ini banyak anak-anak yang sebenarnya menderita masalah kurang gerakan fisik. Hal ini dipicu oleh perkembangan permainan lewat komputer atau gadget dan acara televisi yang menyebabkan kecanduan. Ini berbeda dibandingkan ketika anak banyak menghabiskan waktu di luar rumah seperti bermain sepak bola atau berlari. Semua kebiasaan yang buruk ini juga bisa menyebabkan tubuh anak tidak memiliki pembakaran kalori yang cukup serta terlalu banyak tumpukan lemak dalam tubuh. Kurang aktifitas fisik bisa menjadi  penyebab anak susah BAB

  1. Masalah psikologis yang dihadapi anak

Anak-anak memang terlihat sangat alami namun mereka juga bisa mengalami masalah psikologis. Beberapa masalah ini bisa didapatkan di sekolah,lingkungan sosial dan lingkungan  keluarga. Ternyata depresi, stres dan rasa bosan membuat sistem metabolisme anak menjadi lebih lambat. Kemudian ketika anak-anak mengalami tekanan yang sangat besar, maka mereka juga bisa mengkonsumsi banyak makanan dan sulit untuk dikendalikan. Hal inilah yang bisa menyebabkan anak terkena obesitas.

Baca:  dampak membentak anak –  penyebab anak cepat marah –  penyebab anak hiperaktif –  penyebab anak autis

  1. Orang tua yang gemuk

Kecenderungan anak untuk mengikuti orang tua memang sangat tinggi. Bahkan ini termasuk ketika anak tinggal dengan orang tua yang gemuk. Orang tua yang gemuk biasanya memiliki pola makan yang buruk, sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan kurang olahraga. Pola hidup seperti ini bisa membuat anak mengalami dampak yang sama. Anak tidak memiliki motivasi untuk makan dengan baik atau olahraga. Akhirnya anak mengalami obesitas sama seperti orang tua. (baca: Bahaya obesitas bagi ibu hamil)

  1. Terlalu sering mengkonsumsi makanan manis

Anak-anak memang sangat suka dengan mengkonsumsi makanan manis. Semua jenis makanan manis bisa membuat anak merasa lebih nyaman, namun ini menjadi bom waktu dalam tubuh anak. Makanan manis mengandung kalori yang sangat tinggi. Bahkan masalah yang lebih berat adalah bahwa makanan manis bisa membuat kecanduan sehingga anak selalu ingin mengkonsumsi makanan tersebut. Ini sangat buruk untuk anak karena juga bisa membuat anak terkena resiko sakit gigi. (baca: cara mengobati anak sakit gigi)

  1. Terlalu sering menatap layar

Anak-anak yang terlalu sering menatap layar bisa memiliki resiko terkena obesitas. Hal ini bisa membuat anak merasa akan terus menatap layar baik itu komputer atau televisi. Ketika anak melakukan aktivitas ini maka mereka terpacu untuk mengkonsumsi camilan seperti makanan ringan. Kemudian kebiasan ini juga bisa membuat metabolisme dalam tubuh anak berjalan lebih lambat.

Baca: cara mendidik anak usia 1 tahun – cara mendidik anak usia 3 tahun

  1. Pengaruh obat

Beberapa anak yang mengalami penyakit tertentu dan harus terus menerima obat maka juga bisa terkena obesitas.  Beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan obesitas termasuk seperti obat antidepressan, steroid dan jenis obat lain. Pengaruh obat memang sulit untuk dikendalikan karena itu kondisi ini harus mendapatkan perawatan dan pemantaun dari dokter yang merawat. Termasuk untuk mengganti jenis obat agar anak tidak terkena efek samping

Informasi obat anak yang aman:

  1. Kondisi medis

Terkadang anak yang menderita obesitas juga bisa dipengaruhi oleh kondisi medis atau penyakit yang diderita oleh anak. Beberapa masalah ini  sering berhubungan dengan sindrom genetik seperti sindrom Prader-Willi. Selain itu beberapa penyakit hormon seperti hipotiroidisme bisa menyebabkan anak menjadi lebih gemuk. Gangguan ini juga harus mendapatkan pengawasan dari dokter untuk mengendalikan obesitas.

Tanda anak obesitas

Semua anak yang mengalami obesitas bisa mengalami gejala yang berbeda dan juga sering tergantung dengan penyebabnya. Dibawah ini beberapa tanda anak obesitas yang bisa Anda kenali.

  1. Stretch mark pada pinggul dan perut

Anak yang mengalami obesitas bisa mendapatkan stretch mark pada bagian pinggul dan perut. Bahkan jaringan kulit ini juga bisa menyebar hingga leher dan bagian tubuh yang lain. Hal ini disebabkan karena semua bagian tubuh menjadi tempat untuk penumpukan lemak yang berlebihan. Anak perempuan juga terlihat memiliki jaringan payudara yang lebih dini dibandingkan anak yang lain. Sementara anak laki mungkin bisa mengalami masalah karena perut yang terlihat lebih besar.

Baca: cara menghilangkan stretch mark setelah melahirkan –  cara menghilangkan strecth mark saat hamil

  1. Mengalami gangguan makan

Anak yang mengalami obesitas juga bisa mengalami gangguan makan. Gangguan makan ini menyebabkan anak selalu ingin makan berlebihan. Makanan yang diberikan mungkin tidak akan cukup. Namun beberapa anak juga bis mengalami tekanan seperti tidak percaya diri ketika makan dan lebih sering menahan.

  1. Gangguan sistem pernafasan

Anak yang mengalami obesitas juga bisa menderita gangguan pernafasan. Jaringan lemak yang lebih banyak dalam tubuh menyebabkan kerja paru-paru mengalami penurunan. Anak bisa merasa lebih sering menderita sesak nafas meskipun tidak pernah menderita asma. Kemudian masalah ini juga bisa menyebabkan gangguan tidur, sehingga anak lebih sering mendengkur dan resiko tersedak ketika tidur.

Baca:  gejala asma pada anak – cara mengobati asma pada anak – obat asma anak

  1. Gangguan sistem pencernaan

Lemak dalam tubuh anak yang berlebihan menyebabkan gangguan yang sangat buruk untuk anak. Karena itu beberapa anak bisa  mengalami  gangguan lambung seperti gas dalam perut, penyakit GERD dan juga sembelit. Semua kondisi ini bisa menyebabkan anak mengalami muntah, tidak bisa BAB dan juga gas dalam perut. Beberapa anak juga bisa mengalami perut kembung yang lebih sering.

Baca: obat sembelit anak – penyebab anak susah BAB

  1. Gangguan sistem reproduksi

Untuk anak-anak yang sudah melewati masa puber,maka obesitas bisa menyebabkan gangguan sistem reproduksi. Anak perempuan biasanya yang sudah mendapatkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau terkadang menstruasi yang sangat lema. Sementara anak laki-laki akan lebih sering mengalami masalah bentuk dan ukuran alat kelamin yang tidak sesuai dengan proporsi. (Baca: penyebab menstruasi tidak teratur)

Informasi penyakit reproduksi:

  1. Kaki anak datar dan gangguan tulang

Anak yang mengalami obesitas bisa mengalami gangguan pada sistem pertumbuhan tulang. Masalah yang paling sering muncul adalah ketika anak memiliki bentuk kaki yang lebih datar, gangguan pada fungsi lutut dan juga adanya tulang yang sering mengalami dislokasi.

Bahaya obesitas untuk anak

Obesitas bisa menyebabkan masalah yang sangat berat untuk kesehatan. Dibawah ini adalah beberapa bahaya obesitas untuk anak yang harus diperhatikan.

  1. Diabetes tipe 2

Anak yang mengalami obesitas kemungkinan besar bisa terkena diabetes tipe 2. Kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak bisa melakukan metabolisme terhadap kadar gula yang terus menumpuk dalam tubuh. Kemudian tubuh juga mengembangkan resistensi terhadap insulin dimana insulin yang diproduksi oleh pankreas tidak pernah cukup untuk mengolah kadar gula, hingga kadar gula terus menumpuk dalam aliran darah. Penyakit ini bisa menyebabkan dampak serius seperti gangguan mata, ginjal, dan kerusakan sistem syaraf.

baca: bahaya diabetes saat hamil – bahaya obesitas bagi ibu hamil

  1. Resiko penyakit jantung

Ketika anak memiliki tubuh yang obesitas maka kemungkinan kadar kolesterol dalam tubuh menjadi sangat tinggi. Hal inilah yang akan menyebabkan anak mengalami resiko penyakit ginjal. Bahkan sering menyebabkan komplikasi seperti tekanan darah tinggi. Lemak dan garam yang menumpuk dalam tubuh bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke. Ini termasuk penyakit yang berbahaya untuk anak.

  1. Asma

Akibat obesitas maka anak juga bisa terkena penyakit asma. Obesitas menyebabkan sistem kerja paru-paru mengalami masalah atau bekerja sangat lambat. Kondisi ini bisa terjadi pada anak yang memiliki riwayat asma atau tidak. Untuk anak yang terlahir prematur maka resikonya sangat besar sehingga kesehatan akan memburuk. Anak yang mengalami riwayat alergi juga bisa terkena asma. Pada dasarnya asma sudah mempengaruhi sebagian anak yang menderita obesitas.

  1. Gangguan tidur

Anak yang mengalami obesitas juga bisa terkena gangguan tidur. Masalah yang paling sering terjadi adalah mendengkur berlebihan ketika tidur dan sesak nafas. Hal ini bisa disebabkan karena ketika tidur maka lemak pada bagian leher sering menyebabkan sumbatan sehingga udara tidak bisa masuk dengan benar. Kondisi ini sangat berbahaya karena juga bisa memicu kematian pada anak. (baca:  Penyebab anak susah tidur)

  1. Penyakit radang sendi

Penyakit radang sendi biasanya memang banyak dialami oleh orang lanjut usia.  Namun anak yang mengalami obesitas bisa terkena gangguan ini. Hal  ini disebabkan karena gerakan sendi yang sangat terbatas, kemampuan sendi untuk membawa beban tubuh yang terlalu berat, dan kemampuan sendi yang sangat menurun. Ketika anak berhasil mengurangi berat badan maka biasanya masalah ini bisa sembuh sendiri.

  1. Penyakit liver

Liver atau hati bekerja untuk menyaring semua racun dalam tubuh. Ketika anak mengalami obesitas maka biasanya lemak terbaca sebagai zat yang harus diolah menjadi energi. Namun ketika jumlahnya berlebihan maka bisa menyebabkan bagian hati mengandung lemak yang sangat tinggi. Kondisi ini sangat berbahaya untuk anak karena anak bisa mengalami beberapa penyakit yang menyerang hati seperti kanker hati dan sirosis. (baca: bahaya hepatitis bagi ibu hamil)

  1. Gangguan sistem reproduksi

Bagaimanapun obesitas menyebabkan gangguan hormon reproduksi. Hal ini sering menyebabkan anak perempuan tidak mengalami menstruasi yang teratur dan kemungkinan penyakit pada organ reproduksi seperti kista. Bahkan untuk anak laki-laki juga bisa mengalami gangguan hormon sehingga pertumbuhan organ kelamin tidak sesuai dengan standar usia anak yang sudah mengalami puber. Ini bisa menyebabkan masalah kemandulan ketika dewasa dan membutuhkan perawatan yang rumit.

  1. Berbagai jenis kanker

Lemak yang terus menumpuk dalam tubuh bisa menyebabkan fungsi organ tubuh terkena gangguan. Kemudian lemak juga bisa terbaca sebagai bahan yang bisa menyebabkan kerusakan pada sel – sel sehat dalam tubuh. Jika dibiarkan maka kerusakan sel ini bisa menyebabkan kanker. Jadi lemak menjadi hal yang sangat buruk untuk kesehatan anak.

  1. Gangguan psikologis

Anak yang mengalami obesitas bisa merasakan tekanan yang sangat berat dari lingkungan sekolah, keluarga dan sosial. Hal  ini cenderung menyebabkan anak mengalami perasaan sendiri, berat, depresi, stres dan juga merasa tersisihkan. Anak mungkin merasa tidak ingin memiliki tubuh tersebut karena sulit untuk mendapatkan teman. Kemudian hal ini bisa menyebabkan rasa percaya diri yang rendah dan bisa mengganggu prestasi anak. 

Cara mencegah obesitas pada anak

  1. Ajak anak untuk melakukan aktifitas yang lebih rutin, seperti bermain di luar rumah. Orang tua memiliki peran yang besar sehingga bisa mengajak anak untuk olahraga. (Baca: Cara mengajari anak berenang)
  2. Orang tua bisa membatasi jam atau waktu anak untuk menggunakan komputer dan bermain gadget sehingga anak memiliki aktifitas yang lebih rutin.
  3. Orang tua harus mencoba untuk memberikan makanan yang sehat untuk anak. Seperti berbagai makanan yang mengandung serat, protein, vitamin, mineral, karbohidrat dan lemak sehat yang seimbang.
  4. Biasakan untuk tidak memberikan makanan yang berlebihan untuk anak sehingga anak menyadari porsi makan yang lebih sehat.
  5. Biasakan anak untuk makan secara teratur seperti makan nasi, sayuran, dan buah. Kebiasan ini bisa diajarkan sejak kecil untuk menghindari kebiasaan memilih makanan pada anak.
  6. Batasi kebiasaan anak untuk mengkonsumsi makanan ringan, minuman ringan, makanan cepat saji dan semua jenis permen. Makanan ini bisa memicu obesitas sehingga orang tua bisa memberi ijin tapi tetap terbatas.

Berbagai kebiasaan yang baik bisa diterapkan untuk mengatasi obesitas pada anak. Orang tua memiliki peran yang sangat besar untuk mencegah sehingga anak akan tumbuh sesuai dengan masa pertumbuhan mereka. Kemudian Anda bisa mencoba untuk berperan lebih aktif seperti memberi contoh untuk anak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn