26 Penyebab Mimisan pada Anak (Anterior dan Posterior)   

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mimisan pada anak bisa menjadi masalah yang sangat umum dan sering terjadi. Anak-anak yang berada pada usia 3 sampai 10 tahun bisa mengalami masalah mimisan kapan saja. Namun ini biasanya bukan kondisi yang menakutkan karena pendarahan bisa cepat berhenti. Biasanya juga tidak diperlukan perawatan khusus untuk menghentikan mimisan. Orang tua bisa mencoba untuk membersihkan darah dan membiarkan darah keluar dari hidung hingga berhenti sendiri. Namun semua tindakan yang diperlukan memang harus dilihat dari penyebab anak sering mimisan dan penyebab mimisan pada balita.

Mimisan pada anak-anak bisa memiliki berbagai penyebab yang berbeda. Kondisi kesehatan anak harus diperhatikan sepenuhnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab mimisan pada anak sesuai dengan kategorinya.

Mimisan Anterior

Mimisan anterior adalah ketika darah yang keluar dari hidung berasal dari bagian dinding tipis yang melapisi antara dua bagian hidung. Bagian ini memang banyak mengandung pembuluh darah yang sangat lembut sehingga mudah rusak atau pecah. Ketika pembuluh darah terluka maka darah keluar dari hidung atau mimisan. Berikut ini penyebab mimisan pada anak sebagai mimisan anterior.

  1. Kebiasaan mengupil

Kotoran kering yang menempel pada bagian dinding lapisan dalam hidung memang sering membuat tidak nyaman. Kotoran ini membuat nafas menjadi tidak longgar dan juga terasa menganggu jalannya oksigen ke hidung. Mengupil dilakukan anak untuk membersihkan semua kotoran pada bagian ini dan biasanya dilakukan dengan menggunakan jari. Kotoran yang terlalu keras dan dipaksa untuk keluar dari lapisan dinding hidung menyebabkan bagian pembuluh darah terluka atau pecah. Kemudian inilah yang menyebabkan mimisan terjadi.

  1. Adanya ingus mengeras pada hidung

Anak-anak yang sedang terkena pilek juga bisa mengalami mimisan. Ingus yang mengeras akibat tidak dikeluarkan dengan baik bisa menyebabkan peradangan pada bagian lapisan hidung. Ketika anak mencoba untuk meniup atau membersihkan hidung dengan keras maka peradangan bisa terluka dan menyebabkan banyak darah yang keluar dari hidung. Kondisi ini biasanya sulit untuk dihentikan karena darah bisa keluar lebih banyak.  Bahkan jika akan dibersihkan maka harus menunggu hingga peradangan sembuh agar tidak terjadi mimisan berulang. Karena itu ketika bayi pilek maka bisa memberikan obat pilek bayi atau cara mengatasi pilek pada bayi.

  1. Pembuluh kapiler mudah pecah

Anak-anak yang menderita gangguan pengenceran darah bisa mengalami mimisan yang lebih sering. Penggunaan obat tertentu untuk mengencerkan darah seperti coumadin bisa membuat pembuluh kapiler pada hidung mudah pecah. Pembuluh kapiler berfungsi untuk menyalurkan oksigen ke organ pernafasan dalam. Dan pembuluh ini terletak pada bagian luar permukaan dalam dinding hidung. Ketika ada masalah pada sistem pembekuan darah maka mimisan bisa sering terjadi pada anak.

  1. Adanya infeksi pada bagian dalam hidung

Infeksi pada bagian dalam hidung bisa menjadi penyebab mimisan pada anak. Infeksi bisa disebabkan karena kotoran yang terlalu keras, peradangan akibat pecahnya pembuluh darah hingga kebiasaan meniup hidung dengan keras. Hal ini bisa menjadi kebiasaan yang seharusnya tidak diajarkan kepada anak-anak. Untuk mengatasi masalah ini maka anak-anak harus mendapatkan pemeriksaan yang detail. Perawatan perlu dilakukan jika infeksi menyebabkan peradangan yang buruk untuk lapisan pada hidung.

  1. Luka atau trauma pada hidung

Anak-anak terkadang bermain tanpa memikirkan dampaknya. Trauma bisa menjadi masalah penyebab mimisan. Trauma akibat pukulan benda keras akan menyebabkan anak mudah mimisan. Mimisan bisa menjadi lebih berat jika ada masalah lain seperti tulang hidung yang patah. Karena itu anak-anak harus diperhatikan saat mulai bermain atau melakukan olahraga yang bisa meningkatkan resiko pukulan.

  1. Hidung tersumbat

Anak-anak yang terkena pilek juga bisa mengalami mimisan. Hal ini disebabkan ketika bagian dalam hidung anak tersumbat akibat cairan ingus. Ingus yang tidak dibersihkan dengan baik akan menumpuk pada bagian dalam hidung. Jika sudah seperti ini maka bisa memicu adanya infeksi akibat kotoran yang mengeras, menempel pada pembuluh kapiler dan membuat pembuluh kapiler patah atau pecah. Jadi perhatikan anak saat terkena pilek dan ajarkan cara membersihkan hidung dengan baik ketika mereka sudah mampu.

  1. Penyakit sinusitis

Anak-anak yang terkena penyakit sinusitis juga bisa menderita mimisan lebih sering daripada anak yang sehat. Sinusitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang rongga kecil pada bagian bawah tulang pipi dan dahi. Sinusitis kemudian bisa menyebabkan peradangan atau infeksi pada bagian dinding hidung. Infeksi inilah yang kemudian memicu mimisan pada anak. Kondisi bisa menjadi lebih parah dengan gejala yang berat seperti sakit pada bagian mata, hidung atau rongga di sekitar tulang pipi dan dahi.

  1. Pengaruh cuaca terlalu panas atau terlalu dingin

Ketika terjadi perubahan cuaca yang cukup berat seperti terlalu dingin atau terlalu panas maka bisa membuat anak terkena mimisan. Hal ini disebabkan karena bagian pembuluh kapiler anak mengalami respon yang cepat untuk suhu dingin atau suhu yang terlalu panas. Akibatnya bagian ini menjadi sangat kering dan bagian pembuluh darah kapiler anak mudah pecah atau rusak. Pengaruh cuaca yang menyebabkan masuk angin pada anak juga cenderung menyebabkan masuk angin. (baca: gejala masuk angin pada anak – cara mengobati anak muntah karena masuk angin)

  1. Demam

Demam pada anak-anak juga bisa menjadi penyebab mimisan pada anak. Mimisan ini paling sering karena anak juga sangat rentan ketika terkena demam. Demam membuat suhu panas anak menjadi lebih tinggi. Kemudian bagian lapisan dalam hidung anak bisa menjadi sangat kering. Pembuluh darah kapiler anak juga tidak kuat dengan suhu panas sehingga pecah dan menjadi mimisan. Karena itu saat anak demam maka orang tua harus cepat melakukan cara menurunkan panas pada anak atau  cara mengatasi demam pada anak.

Baca: cara mengatasi demam pada bayi – menjemur bayi saat demam –  penyebab step pada anak – Penyebab kejang pada anak

  1. Infeksi vestibulitis

Infeksi hidung versbulitis bisa menjadi penyebab mimisan pada anak. Infeksi ini terjadi pada bagian ruang depan hidung antara bagian dalam dan ujung hidung. Bagian ini yang paling sering menumpuk kotoran hidung dan menyebabkan pengerasan pada lapisan. Infeksi pada bagian ini memicu pembuluh darah menjadi sangat mudah pecah. Biasanya infeksi tidak berat dan bisa disembuhkan. Namun ketika infeksi berkembang menjadi bisul kecil maka bisa memicu pembengkakan pada bagian ujung dan lubang hidung, sehingga perawatan diperlukan.

  1. Infeksi rhinitis

Rhinitis adalah gangguan infeksi pada saluran pernafasan dan biasanya juga menyebabkan banyak ingus yang keluar dari hidung. Kondisi ini juga menyebabkan hidung tersumbat akibat terlalu banyak cairan yang mengendap pada bagian lapisan hidung. Infeksi ini bisa disebabkan karena alergi tertentu seperti alergi dingin atau panas. Sinusitis bisa menyebabkan infeksi menjadi lebih berat dan kemungkinan mimisan akan lebih sering. Rhinitis bisa menjadi akut jika tidak disembuhkan dengan benar dan menyebabkan pembengkakan pada lapisan hidung.

  1. Pilek

Anak yang terkena pilek berat akibat alergi atau infeksi virus influenza juga bisa terkena mimisan. Pilek akan menyebabkan lapisan pada bagian dalam hidung menjadi lebih sensitif. Kemudian membuat bagian yang dekat dengan pembuluh kapiler menjadi iritasi. Akibatnya pembuluh darah pada bagian ini cepat rusak atau pecah dan menyebabkan mimisan. Anak-anak yang terkena pilek harus segera diobati untuk mencegah efek berat pada bagian hidung dan saluran pernafasan. (baca: penyebab bayi pilek dan cara mengatasinya – obat pilek bayi)

  1. Kondisi udara yang terlalu kering

Penyebab mimisan bisa terjadi akibat kondisi cuaca yang terlalu kering.  Udara yang kering bisa membuat bagian dalam hidung kehilangan kelembapan. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak yang tinggal di suhu dingin yang ekstrim, seperti saat musim dingin. Ketika udara kering maka pada bagian dalam hidung bisa menjadi sangat kering dan pembuluh darah akan pecah dengan cepat.

  1. Penggunaan obat dekongestan nasal

Anak-anak yang menderita penyakit pada saluran pernafasan pada hidung dan menggunakan obat dekongestan nasal bisa mengalami mimisan lebih sering. Ini merupakan salah satu efek yang akan membuat lapisan pembuluh darah menjadi rentan pecah. Dan jika terjadi secara terus menerus maka bisa membuat bagian ini sangat sensitif.

  1. Masalah tulang hidung bengkok

Hidung bengkok pada anak bisa menjadi kondisi sejak lahir atau cacat bawaan dan juga akibat cedera. Misalnya saat anak terjatuh ketika bermain atau adanya trauma yang berat pada hidung. Kondisi tulang hidung yang bengkok bisa membuat lapisan pada bagian dalam hidung lebih sensitif pada trauma. Bagian pembuluh darah juga sangat rentan untuk pecah hingga anak akan sering mimisan.

Baca:  bahaya akibat bayi terjatuh dari tempat tidur – bahaya bayi jatuh terlentang

  1. Penyakit bronkitis akut

Penyakit bronkitis akut bisa menjadi salah satu penyebab mimisan pada anak. Bronkitis akan membuat bagian pernafasan menghasilkan banyak lendir, kemudian menyebabkan peradangan pada bagian dalam hidung atau lapisan yang dekat dengan pembuluh darah kapiler. Kemudian ketika ada  banyak cairan yang keluar dari hidung maka darah bisa keluar akibat pembuluh darah yang pecah. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus sehingga awalnya sering ditandai dengan demam. Anak yang terkena infeksi nasofaring juga akan lebih rentan terkena mimisan. Karena itu gejala bronkhitis pada anak harus diperhatikan sejak awal untuk mencegah bronkitis akut.

  1. Penyakit TBC pada anak

Anak yang terkena penyakit TBC juga bisa terkena mimisan lebih sering daripada anak yang sehat. Penyakit ini sering tidak menunjukkan gejala ketika terjadi awal infeksi, namun gejala bisa menjadi lebih berat ketika infeksi sudah menjalar ke bagian paru-paru. Darah bisa keluar dari bagian mulut dan hidung anak. Mimisan sering terjadi bersamaan dengan ingus atau cairan hidung yang keluar. Bahkan darah bisa mengalir sendiri tanpa tekanan dari dalam atau luar hidung. Gejala TBC pada anak ini biasanya ketika sudah menjadi akut atau TB permanen.

  1. Penyakit pulmonary embolism

Penyakit pulmonar embolism juga bisa menjadi penyebab mimisan pada anak. Hal ini sering ditandai dengan darah yang keluar bersama dengan lendir dari hidung, baik itu darah encer atau darah yang sudah menggumpal. Kondisi ini terjadi ketika adanya darah yang menggumpal dan menumpuk di sebuah bagian tubuh dan kemudian terjebak pada bagian paru-paru. Penyakit ini sering ditandai dengan sesak nafas, nyeri pada bagian dada dan sakit pada bagian punggung. Penyakit ini harus segera dirawat karena bisa menyebabkan kondisi fatal termasuk kematian pada anak.

Mimisan Posterior

Mimisan posterior adalah sebuah kondisi yang terjadi akibat pendarahan pada bagian cabang arteri yang bekerja untuk memasok darah ke bagian dalam hidung antara bagian otak dan mulut. Mimisan ini biasanya sangat jarang terjadi pada anak, namun beberapa juga bisa terjadi pada anak. Kondisi ini harus mendapatkan perawatan serius karena bisa menjadi penyakit yang berbahaya untuk kesehatan anak.

  1. Akibat anak terjatuh

Pendarahan yang terjadi akibat mimisan pada anak bisa disebabkan karena anak terjatuh. Benturan atau trauma pada bagian kepala dan hidung bisa menyebabkan mimisan. Kondisi ini harus segera dirawat karena sumber darah harus diketahui dan mencoba untuk dihentikan. Jika terlambat perawatan bisa menyebabkan anak meninggal.

  1. Pengerasan arteri (aterosklerosis)

Pengerasan arteri akan menyebabkan darah tidak dipompa dengan baik oleh jantung ke semua bagian tubuh. Kemudian darah akan menggumpal pada salah satu bagian atau organ tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan pada bagian otak sehingga ditandai dengan mimisan. Penyakit ini jarang terjadi pada anak kecuali anak-anak yang memang sudah menderita masalah pada bagian otak sejak kecil.

  1. Gangguan pembekuan darah

Anak-anak yang mengalami masalah gangguan pembekuan darah biasanya harus mendapatkan obat khusus untuk menangani penyakit ini. Namun mimisan bisa menjadi efek yang berat karena obat menyebabkan pembuluh darah pada bagian hidung mudah pecah dan sulit untuk membeku kembali. Efek obat ini juga bisa menyebabkan masalah untuk bagian ginjal dan hati. Perawatan sangat diperlukan jika memang anak sudah mengalami efek yang serius.

  1. Tumor di rongga hidung

Tumor pada bagian rongga hidung harus mendapatkan perhatian khusus ketika sudah sering menyebabkan mimisan pada anak. Tumor bisa menyebabkan bagian hidung mengalami masalah terutama jika itu sudah menjadi sinusitis. Tumor juga bisa menjadi masalah berat ketika berkembang menjadi kanker. Ketika anak sering mimisan maka perawatan tumor harus segera dilakukan untuk mencegah efek yang lebih buruk.

  1. Penyakit hemofilia

Anak-anak yang terkena penyakit hemofilia juga sangat rentan dengan mimisan. Ini adalah penyakit yang diwariskan dari orang tua sehingga menyebabkan tubuh anak tidak memiliki sistem pembekuan darah. Anak bisa terkena mimisan akibat trauma atau luka tertentu. Karena itu anak harus mendapatkan perlindungan penuh dari aktifitas yang bisa menyebabkan luka atau trauma pada tubuh anak.

  1. Gangguan epistaksis

Penyebab mimisan pada anak yang lain termasuk seperti epistaksis. Ini adalah sebuah kondisi yang akan menyebabkan pendarahan dari hidung akibat pecahnya pembuluh darah pada hidung. Iritasi pada bagian pembuluh darah juga bisa menyebabkan mimisan yang sangat berat. Kondisi bisa menjadi lebih buruk jika anak sering mengupil, pernah terkena pukulan pada hidung atau bahkan sering bersin keras akibat pilek.

  1. Penyakit Hemoragik Herediter Telangiectasia (HHT)

Penyakit hemoragik herediter telangiectasia adalah sebuah penyakit yang diwariskan dari orang tua. Anak yang terkena penyakit ini bisa terkena mimisan yang parah,namun penyakit ini memang sangat langka. Penyakit ini akan mempengaruhi kerja pembuluh darah sehingga menjadi lebih sensitif dan kemudian bisa cepat pecah atau rusak.

  1. Penyakit leukemia

Anak-anak juga bisa terkena penyakit leukemia sama seperti pada orang dewasa. Penyakit ini bisa menyebabkan tubuh anak mudah memar, memas yang sulit untuk disembuhkan dan kemungkinan mimisan yang lebih sering. Pertanda lain yang sangat jelas adanya pembuluh darah yang pecah dibawah kulit sehingga menyebabkan ruam merah atau bintik-bintik merah kecil pada kulit. Ini adalah penyakit kanker darah dimana sel-sel putih yang belum matang sempurna akan diproduksi tubuh secara berlebihan.

Melihat ada banyak sekali penyebab mimisan pada anak maka cara perawatan yang diperlukan juga berbeda-beda. Karena itu jika anak terlalu sering mimisan maka orang tua bisa mencoba datang ke dokter anak agar anak mendapatkan pemeriksaan yang lebih detail.

fbWhatsappTwitterLinkedIn