11 Penyebab Mimisan pada Anak Saat Tidur – Harus Diperhatikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anak-anak memang membutuhkan waktu tidur khusus dan berbeda dibandingkan untuk orang dewasa. Anak harus tidur dengan jumlah jam yang lebih banyak karena tubuh mereka berkembang saat tidur. Tidur juga sangat baik untuk membantu sistem syaraf dan otak anak berkembang lebih optimal. Tapi terkadang anak menjadi sangat rewel saat tidur karena merasa lelah dan tubuh yang tidak nyaman. Anak yang demam dan sakit juga sulit untuk tidur dengan baik. Terlebih jika anak juga terkena mimisan saat sedang tidur. Berikut ini adalah beberapa penyebab mimisan pada anak saat tidur yang harus diperhatikan orang tua.

Baca: penyebab anak susah tidur – cara mengatasi anak susah tidur –  pola tidur bayi 0-12 bulan

  1. Hidung terlalu kering

Hidung sebenarnya terdiri dari banyak pembuluh darah kapiler yang memiliki sifat lebih sensitif. Ketika bagian dalam hidung menjadi sangat kering maka pembuluh darah kapiler juga akan lebih mudah pecah. Ketika bagian ini pecah maka darah akan mengalir sehingga menjadi mimisan. Ini yang akan membuat anak merasa sakit pada bagian hidung karena semua bagian hidung dalam menjadi kering dan sakit saat disentuh. Untuk mengatasinya maka ajari anak untuk membersihkan hidung dengan air sehingga bagian dalam hidung juga tidak terlalu kering.

Baca : penyebab mimisan pada ibu hamil – Penyebab Mimisan Pada Balita

  1. Kebiasaan membersihkan terlalu dalam

Membersihkan hidung memang sudah menjadi hal yang wajar untuk semua orang termasuk untuk anak-anak. Anak yang memiliki kebiasaan memasukkan salah satu jari untuk mengambil kotoran hidung mungkin bisa melukai bagian lapisan hidung di dalam. Sementara bagian dinding ini juga banyak pembuluh darah kapiler sehingga menyebabkan bagian tersebut terluka. Ketika terluka maka resiko pembuluh darah menjadi pecah dan mengeluarkan darah memang menjadi lebih tinggi. Saat baru dibersihkan maka bagian luka memang tidak terlihat namun saat posisi tidur maka pembuluh darah pecah dan menjadi mimisan.

Baca:

  1. Suhu udara yang terlalu dingin

Jika Anda tinggal di daerah dataran tinggi maka biasanya suhu udara memang sangat rendah dan kondisi cuaca menjadi lebih dingin. Hal ini biasanya akan membuat bagian dalam hidung menjadi lebih kering dan banyak kotoran yang menempel pada bagian dinding hidung dalam. Ketika hal ini terjadi maka pembuluh darah kapiler pada bagian dalam juga akan lebih mudah cepat. Bahkan ketika suhu udara sangat dingin maka hanya dengan menyentuh sedikit lebih keras saja sudah bisa menyebabkan mimisan. Cara mengatasi kondisi ini adalah dengan melindungi bagian hidung dengan masker saat keluar rumah, dan menggunakan pakaian tebal saat tidur. (baca: Penyebab Mimisan Pada Balita – Penyebab Anak Sering Mimisan)

  1. Suhu udara yang terlalu panas

Bagian dalam dinding hidung memang sangat sensitif. Ketika suhu udara terlalu dingin maka pembuluh darah kapiler menjadi lebih mudah pecah. Ketika suhu udara panas maka sama saja  bagian ini juga mudah terluka. Untuk itu banyak anak-anak yang tinggal dalam kondisi cuaca yang panas akan lebih mudah terkena mimisan saat malam hari. Untuk mengatasi ini maka ibu bisa mencoba untuk mengatur suhu ruangan atau kamar tidur anak.  Aturlah suhu AC yang paling nyaman untuk anak sehingga suhu tubuh anak juga tetap normal. (baca:  Bahaya AC bagi Bayi  – Bahaya Kipas Angin Untuk Ibu Hamil

  1. Anak pilek

Anak pilek memang penyakit yang sangat wajar untuk semua anak. Namun ketika pilek maka semua saluran pernafan anak mengalami gangguan. Anak tidak bisa bernafas dengan hidung karena bakteri menyebabkan lendir yang mengalir terus dari hidung. Ketika banyak lendir yang mengalir dari hidung maka hidung menjadi lebih sensitif dan juga kering. Hal ini bisa membuat anak terkena mimisan pada saat malam hari. Selain itu ada banyak kotoran yang terus menempel pada dinding hidung dalam akibat pilek sehingga anak lebih beresiko terkena mimisan. Untuk mengatasi masalah ini maka anak yang pilek bisa diberikan obat pilek untuk anak. Anda juga bisa membuat suhu ruangan untuk anak lebih nyaman sehingga anak menjadi cepat sehat.

Baca: penyebab bayi pilek dan cara mengatasinya – obat pilek bayi – terapi uap untuk bayi

  1. Anak alergi

Alergi yang terjadi pada anak juga cenderung menyebabkan mimisan pada malam hari. Anak alergi biasanya juga menderita penyakit lain seperti asma pada anak. Alergi pada anak bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti bulu binatang, udara yang dingin, debu, udara yang sangat kering, udara yang panas maupun alergi terhadap serbuk bunga tanaman. Semua alergi termasuk kondisi khusus terlebih jika anak pernah mengalami alergi lain seperti alergi susu. Karena itu anak alergi juga membutuhkan perawatan khusus seperti melindungi bagian hidung dengan masker atau menggunakan masker ketika keluar rumah. (baca: batuk alergi pada anak)

  1. Anak terkena infeksi

Infeksi bisa terjadi pada anak dengan mudah, karena sistem kekebalan tubuh anak yang masih lemah. Anak bisa terkena infeksi yang menyerang bagian sistem pernafasan dalam dan luar. Misalnya untuk penyakit pneumonia pada anak, asma dan jenis penyakit lain yang menyerang sistem pernafasan. Memang tidak mudah untuk mengetahui apakah anak terkena infeksi atau tidak tapi ketika anak sering mengalami mimisan pada malam hari maka pemeriksaan lain harus dilakukan. (baca: infeksi paru paru pada bayi – pencegahan infeksi pada bayi baru lahir)

  1. Penyakit gangguan penggumpalan darah

Penyakit lain yang sering menyebabkan mimisan pada malam hari pada anak adalah penyakit gangguan penggumpalan darah. Penyakit ini termasuk salah satu kondisi khusus sehingga tidak bisa terdeteksi hanya karena anak sering mimisan pada malam hari. Dokter harus melakukan pemeriksaan lengkap sehingga penyakit yang sebenarnya bisa diketahui. Penyakit lain yang sering memicu masalah ini termasuk penyakit leukimia pada anak. Kondisi ini sering memicu anak terkena mimisan pada malam hari ataupun siang hari.

  1. Infeksi bakteri

Ketika anak menderita penyakit infeksi kulit seperti impetigo maka anak juga akan sering mengalami infeksi pada bagian hidung. Infeksi menyebar langsung ketika kulit yang terkena infeksi mengenai bagian hidung. Kemudian bisa menyebabkan bagian yang terkena sangat merah, sakit, nyeri, berkerak dalam bagian hidung dan juga kulit yang terus mengelupas pada bagian hidung. Semakin buruk infeksi maka anak bisa terkena mimisan pada malam hari lebih sering.

Informasi penyakit kulit pada balita:

  1. Trauma pada hidung

Ketika anak bermain mungkin anak tidak memperhatikan jika pernah terkena trauma pada hidung. Trauma tidak menyebabkan luka langsung pada hidung namun bisa menyebabkan bekas pada bagian dalam dan luar hidung. Bekas inilah yang kemudian bisa menyebabkan kerusakan pada bagian dalam hidung terutama bagian dinding dalam. Semakin besar tekanan atau trauma yang terjadi pada bagian hidung maka kesempatan mimisan juga lebih besar. karena itu ketika anak menderita ciri ciri trauma pada hidung maka segera bawa anak ke rumah sakit.

Baca:  cara menjaga agar bayi tidak mudah sakit – cara agar balita tidak mudah sakit –  tips agar anak tidak mudah sakit – tips agar anak balita tidak mudah sakit

  1. Anak terkena penyakit sinusitis

Pilek yang buruk bisa memicu terjadinya sinusitis pada anak. Ini adalah kondisi peradangan yang terjadi pada anak terutama pada bagian lapisan rongga sinus. Rongga sinus seharunya berisi udara untuk membantu keseimbangan dan juga mendukung fungsi telinga. Tapi ketika terjadi infeksi bakteri maka bagian ini akan dipenuhi oleh cairan atau lendir yang sangat banyak. Semakin banyak lendir maka resikon iritasi dan infeksi bisa menjadi lebih tinggi. kemudian akhirnya bisa menyebabkan pendarahan dari dalam bagian rongga sinus yang mengalir melalui hidung.  (baca: gejala sinusitis pada anak – manfaat nebulizer untuk bayi)

Inilah beberapa penyebab mimisan pada anak saat tidur dan harus diketahui oleh semua orang tua. Ketika anak mimisan maka segera bantu dengan pertolongan pertama pada mimisan anak sehingga anak tidak mengalami trauma. Hindari menekan bagian hidung terlalu dalam sehingga justru membuat anak tidak bisa bernafas dengan baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn