6 Cara Mendidik Anak Hiperaktif Di Rumah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebelum mulai menidik anak hiperaktif terlebih dulu ketahui penyebab anak hiperaktif. Terlebih dulu tanamkan pada mindset kita para orang tua, bahwa setiap anak “berbeda” jadi bila anak kita terlihat berbeda dengan anak seumurannya maka bukanlah suatu alasan untuk tidak menerima keadaannya. Sebab setiap anak adalah anugerah untuk para orang tuannya. Berikut beberapa cara mendidik anak yang hiperaktif.

Hiperaktif sebenarnya adalah gabungan dari beberapa gangguan perilaku pada anak. Kondisi psikis dan toxoplasma pada ibu saat hamil disebut-sebut ikut mempengaruhi perkembangan janin, dan  Maka dari itu makanan yang bergizi untuk ibu hamil perlu mendapat perhatian secara khusus. Pada umumnya hiperaktif dialami pada masa kanak-kanak, namun dan sebagian besar orang tua sulit membedakan hiperaktif dengan perilaku yang lainnya karena anak tampak normal. Namun begitu bukanlah hal yang sulit untuk mendidik dan membimbingya, jadi para orang tua harus pandai-pandai dalam menangani anak dengan keadaan ini.

(baca juga : cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan).

Bila salah dalam penanganan kekurangan sang anak ini justru akan berdampak negatif di kehidupannya nanti di masa mendatang. Berikut beberapa poin dalam mendidik anak yang hiperaktif :

1. Beri Perhatian

Meskipun masih anak-anak, namun mereka pun juga memiliki perasaan yang sama seperti orang dewasa. Cara anak hiperaktif ini untuk mengungkapkan perasaannya pun berbeda dengan anak-anak lain, mengarah ke hal yang negatif. Sebagai orang tuanya haruslah tanggap dengan keadaannya dan beri perhatian yang khusus adalah cara terbaik dari pada memarahinya karena tak menuruti anda. Memberi perhatian bukanlah dengan menuruti semua keinginnannya, ini akan membuat anak menjadi manja. Salah satu ciri anak manja adalah mudah marah bila keinginannya tak terpenuhi. Bahkan ada anak yang sampai berteriak tanpa dapat dikendalikan hingga membuat orang tuanya pusing.

Baca juga :

2. Bermain bersama

Anak hiperaktif ini seolah tak kehabisan energi untuk bergerak, nah sebagai orang tua haruslah lebih jeli melihat potensi anak. Daripada energinya terbuang percuma atau justru menjurus ke hal negatif  lebih baik, salurkan energi berlebihnya pada satu kegiatan yang lebih positif. Mengajaknya pergi berenang mungkin bisa jadi alternatif pilihan. Disamping menyehatkan untuk si kecil dan orang tua, juga dapat meningkatkan konsentrasi pada anak.

(Baca juga : Cara mengajari anak berenang)

3. Aturan

Memberi kebebasan pada anak memang dianjurkan untuk meningkatkan daya imjinasinya. Walaupun bebas  namun juga harus ada aturan. Tak perlu yang rumit, kemampuannya yang terbatas dapat menyulitkannya memahami sesuatu yang rumit. Tetapkan autran yang simpel dan mudah ipahami olehnya. Bisa dengan memberinya iming-iming hadiah agar mengikuti aturan yang anda buat. Bila ia patuh maka berikan hadiahnya, tapi jika dilanggar maka berikan pula hukuman untuknya. Ini akan membuatnya paham apa yang boleh dan tidak boleh dan membuatnya belajar memahami perintah kecil.

4. Beri asupan seimbang

Sesekali membelikannya coklat favoritnya boleh saja, tapi jangan berlebihan. Namun juga jangan sampai kekurangan. Sebab segala sesuatu yang berlebih tidaklah baik. Makanan manis semacam coklat, kue, milk shake mengandung banyak gula, selain itu snack yng digemari anak-anak pun juga kurang baik untuk kesehatannya, kenali bahaya snack bagi anak, balita dan ibu hamil bahkan pada janin. Selain hiperaktif nanti anak anda juga mengalami obesitas, dan ini bukanlah hal yang baik. Asupan yang masuk kedalam tubuh anak harus cukup dan seimbangkarena ternyata makanan manis diketahui banyak mengandung kalori yang menyebabkan anak jadi makin enerjik. Berikanlah menu yang lebih beragam dan menggugah selera. Simak tips Mengatasi anak yang susah makan nasi dan Bayi yang susah makan MPASI.

(baca juga: Akibat kekurangan kalsium pada bayi – Penyebab anak susah makan)

5. Jangan sampai stres

Bila orang tua stres anak pun akan juga ikut stres. Sebab anak adalah cerminan sikap dan perilaku orang tuanya. Jangan salahkan bila anak yang rewel menjadi sulit ditenangkan apalagi membentaknya, karen akan berdampak buruk untuk psikologisnya (baca juga :Dampak negatif membentak anak dan balita). Apalagi menghadapi anak dengan hiperaktif para orang tua harus ekstra sabar, sebab mengasuh anak hiperaktif bukan hanya butuh tenaga tapi juga fikiran yang harus tetap rileks agar dapat mengikuti gerak langkah anak hiperaktif. Untuk itu istirahat yang cukup terutama tidur, baik malam terutama ataupun siang.

(Baca juga: Penyebab anak susah tidur siang dan malam, serta cara menidurkan bayi dan anak anak paling efektif).

Bukan hanya orang tua saja yang bisa mengalami stres, anak pun juga bisa. Dan bila sudah begitu anak bisa jatuh sakit. Terlebih jika ia dikekang, justru akan membuatnya jadi semakin tak terkendali. Alih-alih dapat meredam tingkahnya yang didapat justru sebaliknya. jadi jangan sampai stres ya ?

6. Pergaulan

Perhatikan dengan siapa anak bergaul baik di sekolah maupun di rumah. Anak hiperaktif cenderung diberi label “nakal” oleh orang disekitarnya, termasuk gurunya mugkin. Sebab kurangnya pengetahuan orang awam tentang anak hiperaktif membuat mereka menganggap semua anak yang banyak tingkah adalah anak nakal. sesungguhnya ini yang harus diwaspadai, sebab doktrin tersebut akan masuk pada alam bawah sadar anak hingga ia sendiri pun menganggap dirinya sendiri seperti itu.

Sebagai orang tua diharapkan tanggap dengan keadaan ini karena bila dibiarkan terus menerus ini akan menjadi biang kenakalan remaja bila ia besar nanti. Tentu para orng tua tak mau hal ini terjadi. Oleh sebab itu kendalikan pergaulannya mulai dari sekarang. Anda bisa memberi pengertian pada orang sekitar lebih dulu, sebab bagaimana pun juga kita hidup ditengah masyarakat bukan hidup sendiri.

Tips Mendidik Anak Bagi Orang Tua

Anak terkadang menjadi sulit dikendalikan bila para orang tua menjadi sangat sibuk dengan urusannya sendiri. Berilah perhatian secara khusus, seperti menemaninya bermain. Walaupun rumah menjadi berantakan seperti kapal terkena tsunami biarkan saja. Berilah ruang agar ia bereksplorasi dengan berbagai hal yang ada didalam rumah namun tetap dibawah pengawasan tentunya. Rasa ingin tahunya akan terpuaskan dan ia pun mendapatkan momen kehadiran kita orang tuanya.

Mendidik anak pada jaman sekarang sangat jauh berbeda dengan cara mendidik anak pada jaman ayah ibu kita dulu, jadi jangan terlalu kaku. Dulu mendidik anak diidentikkan dengan kekerasan, pukulan, hukuman dan semacamnya. Namun saat ini hal tersebut sudah sangat ditinggalkan para orang tua karena sudah tidak relevan lagi apalagi untuk anak dengan hiperaktif. Jangankan memberinya hukuman fisik, apalagi berkata kasar sebaiknya jangan sampai terucap, ini bukannya tanpa alasan sebab perkataan kasar jauh lebih membekas di ingatan anak dari pada pukulan. Bila terlalu situasi menjadi sulit, sejenak tenangkanlah diri ambil nafas dalam-dalam. Anak jaman sekarang sudah sangat pandai, apalagi meniru perilaku orang tua. Jadi bila melihat anak hiperaktif mungkin dulu anda pun demikian.

Berbagai macam cara dapat dipakai untuk mendidik anak hiperaktif. Jangan terpaku pada satu hal saja dan yang terpenting jangan sampai para orang tua menjadi stres karena merasa apa yang dilakukan belum menampakan hasil yang maksimal. Tetap lakukan yang terbaik untuk buah hati kita, sebab ia adalah titipan dan tugas sebagai orang tua adalah menjaganya, mendidiknya dan mengantarkannya menjadi dewasa yang berkarakter dan berkepribadian yang baik suatu hari nanti.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

share pendapat, pengalaman, dan info anda mengenai topik ini, baca policy kami.