5 Penyebab Anak Susah Tidur Malam dan Siang

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tidur, bagi anak-anak merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi. Tidur yang cukup bisa membuat anak tumbuh dengan sehat. Selain itu, jika kebutuhan anak tercukupi, dia akan lebih mudah berkonsentrasi sehingga kegiatan sehari-harinya bisa dia lakukan dengan lebih maksimal.

Tidur merupakan kebutuhan pokok bagi anak-anak.

Kebutuhan waktu tidur bagi setiap usia anak berbeda-beda. Bagi anak usia sekolah 7-12 tahun dibutuhkan waktu tidur sebanyak 10 jam, yang terdiri dari 8 jam tidur malam dan 2 jam tidur siang. Berbeda dengan anak usia preschool 4-6 tahun yang membutuhkan waktu tidur sebanyak 11 hingga 13 jam yang terdiri dari 10-13 jam tidur malam dan 2 jam tidur siang. Semakin muda usia anak, semakin banyak kebutuhannya untuk tidur. Bahkan, bagi bayi yang baru lahir dibutuhkan waktu 14-15 jam untuk tidur.

Baca Juga:

Terkadang anak terlihat susah tidur dan lebih ingin bermain. Mengapa?

Apakah anak Anda sering rewel saat disuruh tidur dan lebih ingin untuk terus bermain di luar? Terkadang Anda menyerah memaksanya dan membiarkan anak terus bermain dengan pikiran ‘Toh, nanti juga capek sendiri dan akan berangkat tidur sendiri’. Tapi lebih seringnya, alih-alih anak merasa lelah dan minta segera tidur, dia justru rewel dan menangis.

Ada beberapa penyebab anak susah tidur yang harus Anda ketahui. Berikut ulasannya :

  1. Anak Anda merasa lapar tapi tidak menyadarinya

Biasanya, anak-anak masih belum bisa mengenali rasa lapar, apalagi jika Anda memberinya cemilan di luar waktu makan. Mereka akan terus bermain dan tidak ingat untuk makan. Akhirnya, ketika mereka merasa lapar, mereka justru menangis dan rewel. Anda mencoba mengajaknya untuk tidur sesuai jadwal, namun anak terus rewel. Maka, cobalah untuk menawarinya makan, karena bisa jadi dia merasa lapar sehingga merasa kesulitan tidur. (Baca juga: Penyebab Bayi Rewel)

  1. Anak terlalu lelah

Jika Anda mengira ketika anak kelelahan dia akan lebih mudah diajak tidur, Anda salah! Tidak seperti orang dewasa yang merespon kelelahan dengan tidur dan beristirahat, seorang anak akan semakin rewel ketika dia kelelahan bermain seharian dan sulit diajak tidur. (Baca juga: Cara Mengatasi Anak Hiperaktif )

  1. Mimpi buruk!

Bisa jadi, anak Anda mengalami beberapa mimpi buruk di dalam tidurnya. Hal ini membuatnya cemas untuk tidur lagi karena takut akan bertemu monster di dalam mimpinya. Anak menjadi gelisah, bahkan mengigau dalam tidurnya. Dan ketika dia terbangun, dia masih ketakutan karena mengingat mimpi buruknya.

  1. Terbiasa dibantu untuk tidur

Apakah Anda terbiasa menidurkan anak dengan beberapa ritual atau kebiasaan tertentu sejak masih bayi? Misalnya, mengelus punggungnya, memeluknya, atau menepuk-nepuk kepalanya hingga anak Anda tertidur. Kebiasaan ini bisa jadi terbawa hingga dia tumbuh menjadi anak-anak sehingga dia merasa susah tidur tanpa ‘bantuan’ Anda tersebut.

  1. Terlalu banyak gangguan

Terlalu banyak barang elektronik yang bersuara di sekitar anak, seperti TV, handphone, radio dan lain-lain, bisa membuat anak susah tidur. Dia bisa kaget saat mendengar suara handphone yang berdering saat dia baru terlelap dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuatnya kembali tertidur.

Bagaimana cara mengatasi susah tidur pada anak?

Jika Anda sudah merasa kesulitan menghadapi susah tidur pada anak dan mulai mengkhawatirkan kesehatannya jika kebutuhan tidurnya tidak tercukupi, maka Anda harus mencari cara bagaimana untuk menidurkan anak dengan mudah. (Baca juga: Cara Menidurkan Bayi)

  1. Buat jadwal tidur yang konsisten

Sebenarnya, tubuh manusia memiliki ‘pengatur waktu’ sendiri. Ketika kita sudah terbiasa dengan aktivitas tertentu di jam tertentu, tubuh kita akan membunyikan alarm untuk mengingatkan kita melakukan aktivitas yang sesuai jadwalnya. Begitu pula dengan tubuh anak.

Coba buat jadwal yang tetap untuk menidurkan anak. Jika anak dijadwalkan untuk tidur di waktu yang sama terus-menerus, lama kelamaan tubuh anak akan ‘mengingat’ jadwalnya dan memberi isyarat mengantuk di jadwal yang telah ditetapkan karena sudah menjadi kebiasaan.

  1. Ubah siklus tidurnya

Setiap anak memiliki pola  tidur sendiri-sendiri. Bisa jadi anak memiliki waktu tidur yang berbeda dengan Anda. Misalnya, dia banyak tidur saat Anda bekerja dan ketika Anda sudah lelah pulang bekerja dia justru masih bersemangat untuk bermain dan tidak mau diajak tidur. Hal ini sangat melelahkan Anda, bukan?

Maka, cobalah untuk mengubah siklus tidurnya. Kurangi waktunya tidur siang, atau jaga supaya waktu tidur siangnya tidak terlalu dekat dengan waktu tidur malam. Dengan begitu, saat malam hari dia sudah merasa mengantuk dan lebih mudah untuk diajak tidur. Tapi tetap beri anak waktu untuk tidur siang ya, karena tidur siang merupakan salah satu cara agar balita tidak mudah sakit.

  1. Ajari dia perbedaan waktu siang dan malam

Selelap apapun anak Anda masih tidur pada pagi hari, cobalah untuk bangunkan dia. Kenalkan padanya perbedaan waktu pagi dan malam. Katakan padanya, “Nak, sudah pagi waktunya kita bermain lagi, kan?” dan saat malam hari katakan “Sudah malam, waktunya kita tidur, ya. Bermainnya besok pagi lagi ya..”

Jika Anda mengajarkan padanya perbedaan waktu ini terus menerus, lama kelamaan anak akan memahami perbedaan aktivitas yang harus dilakukan di waktu tertentu. Dia akan belajar bahwa ada waktunya dia bisa bermain dan ada waktu dia harus tidur dan beristirahat.

  1. Buat suasana yang nyaman

Terkadang, anak kesulitan tidur karena suasana yang terlalu bising, TV atau musik yang bersuara terlalu keras, atau lampu yang menyala terlalu terang. Dengan suasana yang masih ‘ramai’ seperti itu, anak akan merasa bahwa waktu bermainnya belum berakhir.

Oleh karena itu, buatlah suasana yang nyaman untuk anak tidur. Matikan TV, putar musik yang lembut dengan volume rendah, dan redupkan lampu. Pastikan pakaian anak sudah nyaman untuk tidur, begitu juga kasur dan selimutnya bersih dan nyaman untuknya.

Baca juga:

  1. Pastikan dia telah cukup makan

Anak biasanya akan rewel ketika merasa lapar tapi berkata pada Anda bahwa dia lapar. Maka, selalu perhatikan jadwal dan porsi makan anak. Walaupun Anda pada masa-masa menyapih anak, lakukan cara menyapih anak dengan tetap memastikan makanan dan gizi yang masuk ke tubuhnya telah cukup. Jika dia merasa kenyang, dia akan merasa lebih nyaman dan lebih mudah mengantuk sehingga akan mudah diajak tidur.

  1. Berpura-pura tidur di sampingnya

Mungkin Anda sudah sering mengalami ketika berusaha menidurkan anak, dia justru bercerita banyak dan lama-kelamaan akan mengajak Anda bermain lagi. Dia kembali turun dari tempat tidur dan keluar dari kamar.

Pada dasarnya, semua anak sangat suka bermain. Mereka tidak merasakan lelah, seperti yang dirasakan orang dewasa. Maka, Anda harus mencoba untuk mengajarkan pada anak bahwa ada rasa lelah yang harus direspon dengan tidur.

Berpura-puralah untuk tidur saat di sampingnya. Abaikan usahanya untuk bercerita dan mengajak Anda bermain. Lama kelamaan dia bisa bosan dan akhirnya akan ikut tertidur. Namun, pastikan pintu kamar sudah tertutup dan tidak ada barang berbahaya di sekitarnya, ya!

fbWhatsappTwitterLinkedIn