Ikterus Neonatorum : Gejala – Penyebab – Perawatan dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apakah Anda pernah mendengar istilah ikterus neonatorum? Ini adalah sebuah kondisi yang menyebabkan warna kulit pada bayi yang baru lahir berubah menjadi lebih kuning. Kondisi ini bisa disebabkan karena kadar bilirubin dalam tubuh bayi menjadi sangat tinggi. Perubahan ini akan sering terlihat pada bagian mata dan kulit bayi. Kemudian ikterus neonatorum adalah kondisi ketika bayi yang baru saja lahir memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi sehingga bisa terlihat jelas pada bagian mata, kulit, mulut, dan  juga bagian mata bayi. Kondisi ini juga sangat berhubungan dengan tubuh bayin yang menghasilkan bilirubin sangat tinggi atau lebih dari 12 mg/dL. Bilirubin bisa menjadi racun dalam tubuh bayi sehingga bayi bisa menjadi racun pada otak bayi. Jika sudah seperti ini maka bisa menyebabkan komplikasi seperti ensefalopati yang bisa menyebabkan cacat otak dan syaraf pada bayi.

Baca: penyebab bayi kuning – penyebab kuning pada bayi

Gejala ikterus neonatorum

  1. Beberapa bagian tubuh bayi berubah menjadi kekuningan, terutama pada bagian telapak kaki, telapak tangan, mulut dan mata bayi. Kemudian warna kuning akan menyebar ke semua bagian tubuh bayi dalam waktu yang sangat cepat.
  2. Penyakit akan terlihat dengan gejala yang lebih cepat sejak dilahirkan dan paling lama 72 jam setelah dilahirkan.
  3. Bagian mata dan mulut serta semua bagian wajah bayi bisa berubah menjadi kekuningan dan bayi menjadi sangat lemah.
  4. Bayi tidak mau minum ASI sejak baru dilahirkan dan sangat sulit untuk memberikan ASI pada bayi. Kondisi ini bisa memicu bayi menjadi sangat lemah termasuk resiko dehidrasi dan hipotermia pada bayi. (baca: tanda tanda bayi dehidrasi)
  5. Bayi akan lebih sering tidur dan terlihat sangat lemah. Berbeda dengan bayi yang sehat dan langsung menerima ASI atau colostrum sehingga bayi menjadi sangat lemah dan penilaian kesehatan bayi menjadi sangat rendah. (baca:  manfaat kolostrum bagi bayi baru lahir)
  6. Bayi mengeluarkan urin dan kotoran dengan warna yang lebih kuning dan keruh. Kondisi ini disebabkan karena bilirubin yang sangat tinggi dalam tubuh bayi sudah merusak sistem sekresi pada bayi. Ini menjadi indikasi bahwa kondisi tubuh bayi sangat buruk. (baca: kotoran bayi berwarna hijau dan berlendir)

Baca: Tanda tanda bayi kuning – bayi lahir tidak menangis

Penyebab ikterus neonatorum

  1. Penyakit ini pada dasarnya terjadi ketika tubuh bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi dalam darah. Bilirubin merupakan zat yang menghasilkan warna kuning yang dihasilkan ketika sel darah merah dalam tubuh bayi memecah. (baca: penyebab bayi kuning – penyebab kuning pada bayi)
  2. Bayi memiliki jumlah sel darah merah yang sangat tinggi sejak baru lahir sehingga ketika sel darah merah memecah maka menghasilkan bilirubin yang lebih tinggi. (baca:  penyebab asfiksia pada bayi baru lahir – penyebab bayi lahir cacat)
  3. Hati sebagai organ bayi yang penting untuk menghilangkan bilirubin dalam tubuh bayi belum bekerja sempurna. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi yang terlahir prematur, dimana organ tubuh belum terbentuk sempurna saat baru lahir.
  4. Bayi yang memiliki usus dengan fungsi yang belum sempurna maka kadar bilirubin juga akan meningkat dengan cepat. Pada bayi yang baru lahir maka usus dalam tubuh bayi belum memiliki organisme yang bisa mengolah bilirubin, akibatnya bilirubin akan diserap dalam hati kemudian terjadi penyakit ini. 
  5. Bayi yang tidak menerima colostrum dan ASI yang cukup sehingga usus bayi menyerap bilirubin yang lebih tinggi. Beberapa bayi memang bisa mengalami ini akibat produksi ASI yang tidak banyak atau tidak cukup sehingga bayi kurang ASI. Beberapa bayi juga tidak mau minum susu pengganti seperti susu formula yang khusus diberikan pada bayi.
  6. Bayi yang memiliki rhesus darah berbeda dengan ibu sehingga tubuh bayi menghancurkan sel darah merah dengan sangat cepat. Perbedaan rhesus ini biasanya akan diketahui setelah bayi lahir. Ini masalah yang sangat rumit karena bayi memerlukan penanganan khusus.
  7. Bayi mengalami infeksi yang berat terutama infeksi pada bagian sistem pencernaan yang menyebabkan fungsi usus pada bayi mengalami
  8. Ketika bayi memilikin enzim G6PD yang sangat rendah. Enzim ini sangat penting untuk membantu sel darah merah dalam tubuh bayi tidak mengalami kerusakan atau pecah. Jika tubuh bayi kurang enzim ini maka sel darah merah akan pecah dengan cepat sehingga kadar bilirubin juga sangat tinggi. Ibu hamil yang kurang gizi sangat rentan dengan resiko ini.
  9. Bayi mengalami penyakit hati atau kerusakan hati sehingga tubuh bayi tidak bisa mengurangi bilirubin. Kerusakan hati paling sering terjadi selama bayi masih dalam bentuk janin dalam rahim ibu hamil. Kemudian ketika lahir maka kadar bilirubin dalam tubuh bayi menjadi sangat tinggi.

Informasi ASI dan ASI perah:

Tipe ikterus neonatorum

  1. Ikterus Neonatorum Patologis

Kondisi ini membuat bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi akibat penyakit tertentu atau infeksi yang terjadi pada tubuh. Penyakit yang menyebabkan kondisi ini termasuk seperti kelainan sel darah merah pada bayi, penyakit hemolitik, infeksi seperti sepsis dan meningitis, kelainan metabolisme seperti galaktosemia dan hipoglikemia, dan kelainan usus seperti mekoneum ileus, penyakit Hirschprung dan letak usus yang terlalu tinggi. Ada beberapa gejala yang terjadi akibat kondisi ini termasuk seperti:

  • Bayi berubah menjadi lebih kuning hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
  • Bayi kuning menjadi lebih parah pada umur lebih dari 24 jam.
  • Bayi kuning terjadi setelah umur bayi lebih dari 10 hari.

Baca: hipoglikemia pada bayi – gejala meningitis pada bayi

  1. Ikterus neonatorum fisiologis

Ini adalah sebuah kondisi bilirubin yang sangat tinggi pada tubuh bayi akibat faktor fisiologis pada tubuh bayi dan biasanya paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Penyakit ini tidak muncul dengan cepat atau membutuhkan waktu selama kurang lebih hari dua sampai tiga hari setelah dilahirkan. Kemudian semakin lama semua gejala akan terjadi dengan cepat. Biasanya penyakit ini juga akan hilang sendiri selama kurang lebih 14 hari. Penyebab penyakit ini seperti organ hati bayi yang tidak sempurna, hati bayi yang belum terbentuk sempurna seperti pada bayi prematur, dan kekurangan enzim tertentu yang menyebabkan sel darah merah pecah berlebihan dalam tubuh bayi.

Informasi bayi prematur:

Perawatan ikterus neonatorum

  1. Beberapa bayi yang menderita ikterus neonatorum bisa sembuh sendiri dalam waktu kurang lebih 10 sampai 14 hari, namun tindakan ini harus mengamati gejala pada bayi secara terus menerus dan ada indikasi perubahan ke arah yang lebih baik.
  2. Tindakan fototerapi yaitu memberi sinar biru pada tubuh bayi agar bilirubin yang terbentuk dalam tubuh bayi bisa dipecah oleh hati dalam waktu yang lebih cepat. Ada dua jenis tindakan yang bisa dilakukan yaitu:
  • Fototerapi konvensional : perawatan dilakukan dengan menempatkan bayi dibawah lampu neon atau lampu halogen dengan mata bayi yang ditutup sehingga sangat aman. Ini tindakan fototerapi yang paling sering digunakan.
  • Fototerapi fiberoptik: dimana bayi diletakkan dalam selimut berkabel yang terdiri dari berbagai serat kabel optik yang memberi cahaya gerak lewat sinar yang dipantulkan ke arah punggung bayi. Perawatan ini paling sering dilakukan pada bayi prematur.

Baca: penanganan bayi kuning – cara mencegah bayi kuning

  1. Transfusi tukar darah dimana transfusi dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah kecil darah bayi yang mengandung sel darah merah yang rusak dan menggantinya dengan sel darah yang lebih sehat. Biasanya sel darah bisa didapatkan dari ibu kandung atau dari keluarga dengan tipe darah yang sama.
  2. Bayi bisa diberikan ASI perah atau ASI secara langsung jika memungkinkan. ASI sangat penting untuk diberikan pada bayi agar mereka bisa mengelola kadar bilirubin. Termasuk untuk bayi yang menjalani perawatan dengan fototerapi maka ASI bisa diberikan secara teratur.
  3. Bayi prematur yang menerima ASI penuh dan mengalami ikterus neonatorum juga bisa mendapatkan kesembuhan dengan proses alami ini. Namun tindakan di rumah sakit diperlukan untuk membantu mencegah komplikasi.
  4. Jika bayi menderita ikterus neonatorum akibat penyakit infeksi tertentu maka perawatan untuk mengatasi penyakit tersebut bisa membantu menyembuhkan dengan cepat. Perlakuan untuk mencegah penyakit infeksi juga penting termasuk untuk tindakan IVIG yang bisa dilakukan jika rhesus ibu dan bayi berbeda.

Baca: penyebab asfiksia pada bayi baru lahir – penanganan bayi asfiksia  

Cara mencegah ikterus neonatorum

  1. Ibu hamil menjaga kondisi tubuh agar kehamilan tetap sehat dan terhindari dari berbagai gangguan kehamilan yang bisa memicu bayi prematur dan kondisi bayi lahir dengan berat badan yang kurang. (baca: cara menjaga kehamilan muda – cara menjaga kehamilan kembar – cara mencegah keguguran)
  2. Selama hamil maka ibu harus mendapatkan nutrisi yang penuh untuk membantu janin atau bayi dalam kandungan bisa tumbuh sempurna. Hal ini bisa berpengaruh agar bayi lahir sehat, tidak prematur dan semua organ tubuh bayi normal dan memiliki fungsi yang normal.
  3. Ibu hamil sebaiknya mendapatkan nutrisi yang cukup agar anak yang dilahirkan sehat dan tidak mengalami berbagai kelainan termasuk kelainan darah.
  4. Ibu hamil bisa merangsang ASI sejak masih hamil sehingga ketika melahirkan maka ASI dan kolostrum bisa keluar dan bisa diberikan pada bayi.
  5. Jika ibu hamil sudah pernah melahirkan bayi dengan kondisi yang sama akibat ganggunan genetik atau infeksi patologis maka ibu bisa berkonsultasi dengan dokter agar untuk kelahiran selanjutnya bayi bisa lahir sehat. (baca: penyebab kelainan kongenital non genetik)

Informasi makanan sehat ibu hamil:

Ikterus neonatorum menjadi perhatian yang sangat penting untuk semua ibu hamil dan juga tenaga medis. Kondisi ini harus dirawat dengan tepat dan cepat agar bayi tidak mengalami komplikasi yang bisa berbahaya untuk bayi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn