14 Cara Melatih Bayi Merangkak Paling Cepat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cara melatih bayi merangkak dapat dikatakan cukup mudah. Asalkan ibu mampu meluangkan waktu dan sabar untuk menemani si bayi dalam belajar merangkak. Menurut ilmu kedokteran, umumnya seorang bayi akan menunjukan gerakan merangkak saat usainya memasuki bulan ke-6 hingga ke-7. Di bulan ke 10 atau 11 seharusnya bayi sudah bisa merangkak dengan lancar.

Namun demikian, terkadang ada beberapa bayi yang belum bisa merangkak hingga berusia 11 bulan. Kondisi tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh keterlambatan perkembangan kognitif si bayi. Bisa juga dikarenakan bayi mengalami gangguan perkembangan fisik, malnutrisi, atau kurangnya stimulasi yang diterima. Lalu apa yang harus dilakukan? Ibu tidak perlu terlalu panik. Luangkan waktu, dan bacalah beberapa cara melatih bayi merangkah di bawah ini!

Baca juga:

  1. Melatih bayi tengkurap sejak dini

Tips pertama untuk melatih bayi merangkang dengan mengajarinya cara tengkurap sejak dini. Umumnya bayi bisa membalikkan badannya sendiri saat usianya mencapai 3-4 bulan. Pada saat itu, otot leher dan punggung bayi sudah cukup kuat, sehingga bunda tak perlu takut mengajarinya untuk tengkurap. Bunda bisa merangsangnya dengan memiringkan badan si bayi. Lalu berikan contoh cara tengkurap yang benar. Apabila bayi berhasil membalikkan badannya segera berikan pujian (seperti tepuk tangan) agar bayi senang dan semangat melakukannya kembali. (baca:  penyebab anak terlambat bicara – anak lambat bicara)

  1. Sering melakukan tummy time

Masih berkaitan dengan poin diatas, ketika usia bayi memasuki bulan ke-3 sering-seringlah bunda meluangkan waktu untuk tummy time bersama bayi. Yakni mengajak bayi tengkurapan sambil melakukan aktivitas seperti bermain. Bunda juga bisa menyusui bayi dengan posisi badan bayi tengkurap di atas perut bunda. Semakin sering bayi melakukan tummy time, maka otot-ototnya juga akan semakin kuat. Perlahan ia mulai bisa menyanggah leher dan menggerakan kepala. Dan lama-kelamaan bayi akan mengangkat bokong, perut dan punggungnya hingga ia bisa merangkak. Aktivitas tummy time (tengkurap sambil beraktivitas) cukup dilakukan sekitar 20 menit dalam sehari. Apabila bayi merasa kelelahan segera baringkan tubuhnya. Atau ibu juga bisa menggendongnya. (baca: cara melatih anak merangkak)

  1. Membantu bayi merangkak

Mengajari bayi merangkak dapat dilakukan saat bayi mulai berusia 6 bulan. Apabila bayi kesulitan untuk menaikkan perutnya, bunda bisa membantunya untuk proses merangkak. Biasanya sebelum bisa merangkak, bayi cenderung merayap (mengesot) sambil tengkurap. Nah, tugas bunda yakni mengajari ia untuk menyanggah tangan dan menaikkan punggungnya. Ajari secara perlahan, jangan memaksanya ya bun. Apabila anak merasa capek, bunda bisa membiarkan anak istirahat dulu. Setidaknya teruslah berusaha. Dan pastikan bunda berkonsultasi dengan dokter atau bidan tentang cara-cara mengajari anak merangkak. (baca: cara agar bayi cepat duduk – cara melatih bayi duduk)

  1. Berikan contoh di depan bayi

Peran ibu dalam perkembangan bayi tentu sangat berpengaruh. Apabila ibu mengingkan tumbuh kembang bayi berlangsung optimal, maka seringlah meluangkan waktu untuk bayi. Bayi berusia 0-12 bulan memiliki daya tangkap yang luar biasa. Ia dapat merespon segala hal dengan cepat. Salah satu hal yang bisa ibu lakukan adalah mengajarinya merangkak dengan memberikan contoh. Peragakan cara merangkak di depan bayi. Terumata saat bayi tengkurapan, ketika ia sudah bisa menyanggah leher dan tangan. Ajak ia ia untuk menggerakan badannya ke depan. Ibu harus sabar, sebab semua butuh proses. Yang terpenting usahakan memberikan contoh cara merangkak setiap hari. Perlahan bayi pasti akan mengerti dan mulai mencobanya. (baca: tips agar anak cepat jalan – cara agar anak cepat jalan)

  1. Bermain meraih benda-benda yang lucu

Cara melatih bayi merangkak bisa juga menstimulasinya dengan mainan. Ibu bisa memancingnya dengan menyuruh ia meraih benda-benda yang lucu, seperti bola-bola berwarna, boneka, mobil-mobilan atau mainan lainnya. Pastikan lantai tempat ia merangkang bersih dan tidak ada benda berbahaya.  Katakan padanya dengan lembut, seperti “Ayo nak, ambil ini…ini mainnya”. Sambil ibu duduk di depannya dengan jarak tertentu. Ketika anak berhasil merangkak dan mengambil mainan tersebut, berikan pujian agar ia menjadi senang. (baca: perkembangan motorik halus anak)

  1. Ajak bayi bersantai

Cara melatih bayi merangkak selanjutnya ialah dengan mengajaknya bersantai. Sesibuk apapun ibu, usahakan menyempatkan waktu untuk menemani bayi. Semisal di sore hari, ibu bisa bersantai di ruang tengah dengan bayi. Mengajaknya bermain serta mengajarinya merangkak bersama. Aktivitas ini bisa ibu lakukan sejak bayi berusia 2 bulan. Apabila bayi ingin bersantai di tempat tidur maka ibu bisa menemaninya disana. Namun jangan sambil mainan ponsel ya bu, fokuslah pada bayi Anda. (baca: Cara Merawat Bayi Baru Lahir – Bayi Jatuh Dari Tempat Tidur Posisi Terlentang)

  1. Hindari menggendong terlalu sering

Boleh-boleh saja ibu menggendong bayi. Tapi usahakan jangan terlalu sering. Nanti efeknya si bayi jadi malas menggerakan badannya. Otot-ototnya kurang terlatih. Akibatnya perkembangannya menjadi lambat. Maka dari itu, sebaiknya letakkan bayi di kasur atau matras saja. Biarkan dia mengeksplorasi kemampuannya secara bertahap. Biasanya akan dimulai dari tengkurap, mengangkat kepala, duduk, merangkak dan seterusnya. (baca:  Penyebab Bayi Menangis Terus – Penyebab Bayi Rewel)

[accordion multiopen=”true
Informasi perkembangan bayi” state=”opened

  1. Jangan terlalu sering menggunakan baby walker

Salah satu kebiasaan ibu-ibu jaman sekarang adalah membiarkan anaknya bermain dengan baby walker. Alat ini memang diklaim dapat membantu bayi cepat berjalan. Namun penelitian menunjukkan bahwa penggunaan baby walker membuat bayi jadi malas merangkak. Selain itu, peluang kecelakaan yang disebabkan oleh baby walker juga cukup besar. Bayi berisiko mengalami terjepit, jatuh, terluka, bahkan menjadi lambat berjalan. (baca: bahaya baby walker untuk bayi )

  1. Berikan ASI ekslusif

Pada usia 0-6 bulan, sebaiknya berikan ASI eksklusif pada bayi. Dibandingkan susu formula, ASI lebih banyak manfaatnya loh. Di dalam ASI terkandung zat-zat mineral, lemak, vitamin, protein, dan sebagainya. Kandungan tersebut memiliki dapat membantu sistem pencernaan bayi, meningkatkan sistem imunitas dan melindunginya dari berbagai penyakit. Pemberian ASI kepada bayi juga membantu perkembangan tulangnya. Umumnya bayi diberikan ASI 2-3 jam sekali dalam sehari.

Baca juga:

  1. Berikan nutrisi penunjang setelah usianya lebih 6 bulan

Ketika usia bayi melebihi 6 bulan dan siap menerima makanan penunjang MPASI, bunda bisa memilih asupan nutrisi tinggi kalsium. Tujuannya untuk membantu perkembangan tulang. Dengan demikian, proses bayi dalam merangkak dan berjalan bisa berjalan lebih cepat. Beberapa makanan untuk bayi yang memiliki kadar kalsium tinggi seperti susu formula, ubi jalar, susu kedelai, kacang, jeruk, pisang dan sebagainya. (Baca juga: Cara mengatasi balita susah makan, Mengatasi bayi susah makan MPASI)

  1. Terapi dengan teknik pijatan

Keterlambatan bayi dalam merangkak juga bisa dipengaruhi faktor otot dan tulangnya yang masih agak lemah. Bunda dapat membantunya dengan memberikan stimulasi lewat terapi pijatan. Misalnya saja mengikuti fisioterapi. Teknik ini biasa digunakan untuk merehabilitasi seseorang yang mengalami gangguan fisik, seperti cedera, cacat, atau keterlambatan dalam merangkak atau berjalan. Terapi ini membantu mengembalikan fungsi otot, syaraf dan tulang serta melatih keseimbangan.  Di samping itu, ibu juga bisa mencoba pijatan okupasi di tenaga profesional. Atau memijat sendiri secara lembut. (baca: Manfaat pijat bayi)

  1. Melentakkan bantalan di depan saat bayi tengkurap

Cara lain yang cukup simpel untuk melatih bayi merangkak yakni dengan meletakkan bantalan di depan bayi saat ia tengkurap. Kemudian, pancing bayi untuk merambat ke depan dengan mainan yang dia sukai. Dengan demikian secara otomatis saat bayi melewati bantal maka perutnya akan terangkat. Hal ini dapat membantu bayi mulai belajar merangkak secara perlahan. (baca: Perut kembung pada bayi –  bayi sering menggeliat –  bayi sering buang angin)

  1. Konsultasi dengan dokter

Keterlambatan bayi dalam merangkak bisa disebabkan adanya gangguan penyakit tertentu, seperti sindrom down.  Atau juga bisa anak mengalami malnutrisi, gangguan pencernaan sehingga menyebabkan tubuhnya tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik. Secara otomatis, keadaan ini mempengaruhi kemampuan bayi dalam merangkak atau berjalan. Nah, untuk mengetahuinya maka ibu harus berkonsultasi dengan dokter. Dengan demikian, apabila bayi dideteksi mengidap gangguan tertentu maka bisa ditangani secara cepat dan tepat.

Baca juga:

  1. Jangan memaksakan

Saat usia bayi sudah siap untuk merangkang, bahkan teman-teman sepantarannya juga sudah merangkak namun bayi ibu belum bisa, hal ini tentu membuat ibu jadi gundah. Kecemasan itu memang wajar. Tapi jangan sampai ibu memaksakan si bayi untuk merangkak. Melatihnya selama berjam-jam. Jangan ya, bu. Kasian bayi apabila dipaksakan. Bukannya membuat bayi bisa merangkak, tapi justru membuat trauma. Bahkan mungkin kelelahan berlebihan sehingga memicu munculnya penyakit lain. Jadi cukup melatihnya secara perlahan serambi dikonsultasikan dengan dokter.

Baca juga:

Demikianlah cara-cara melatih bayi merangkak paling efektif. Oiya, ibu juga bisa menggali wawasan tentang perkembangan bayi lewat membaca buku-buku seputar ibu dan anak. Selain itu, jangan lupa untuk bertanya kepada orang-orang yang telah berpengalaman, seperti ibu, bibi atau saudara. Yang terpenting jangan mudah putus asa dan yakinlah bahwa bayi Anda pasti akan bisa merangkak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn