6 Efek Bayi Tidur Tengkurap – Efek Positif dan Negatif

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Melihat bayi kita dapat tertidur dan beristirahat dengan nyaman, tenang, tidak mengalami sulit tidur, serta mendapatkan tidur yang berkualitas merupakan dambaan orang tua terutama bagi ibu selain bahwa hal ini merupakan kebutuhan bagi bayi Anda. Setelah mereka begitu aktif bermain dan belajar tentunya mereka memerlukan waktu istirahat yang cukup untuk menunjang kesehatan, membantu perkembangan otak serta hormon pertumbuhan disesuaikan dengan pola tidur mereka. Dengan tidur yang cukup, maka kelak hal ini akan berakibat positif bagi kecerdasannya.

Rangsangan terhadap hormon pertumbuhan yang disebabkan karena kecukupan tidur juga dapat mempengaruhi seluruh sel di dalam tubuh anak kelak. Namun pernah atau seringkah Anda memperhatikan posisi tidur mereka dan tahukan Anda bahwa posisi tidur mereka dapat berpengaruh pada kesehatan serta tumbuh kembangnya? Diantara posisi tidur bayi seperti terlentang, miring, atau meringkuk, posisi tengkurap merupakan yang paling sering dipertanyakan efeknya, mengingat posisi tidur yang satu ini juga seringkali dipertanyakan efek kesehatannya bahkan pada orang dewasa sekalipun. Berikut ini akan diinformasikan efek positif dan negatif bayi tidur tengkurap :

Baca juga :

Efek Positif

1.Melatih Otot Pada Bagian Leher Bayi

Tidur dengan posisi terngkurap ternyata dapat membantu bayi dalam melatih kekuatan otot leher mereka. Hal tersebut dikarenakan pada posisi tidur seperti ini akan memotivasi bayi agar mampu mengangkat kepalanya sendiri. Yang harus Anda perhatikan adalah bahwa kegiatan ini baru aman dilakukan pada saat bayi telah menginjak usia 4 bulan.

2.Membantu Dalam Pembentukan Tulang Tengkorak Bayi

Tulang tengkorak si kecil masih belum sempurna, membuat bagian kepalanya terasa lebih elastis. Dikarenakan hal itulah maka posisi tengkurap pada saat bayi tidur dapat membantunya agar bentuk kepalanya tidak menjadi gepeng atau peyang karena terlalu sering tidur dengan posisi miring atau terlentang. Selain itu, tidur dengan posisi tengkurap mampu membantu si kecil dalam mempercepat pembentukan tulang tengkoraknya.

3.Memperkuat Fungsi Paru-Paru Bayi

Posisi tidur tengkurap dapat membantu pembentukan tulang pada bagian paru agar lebih kuat dikarenakan posisi paru-paru berhadapan langsung dengan matras tidur. Tulang paru-paru yang kuat dalam membuat fungsi paru-paru anak akan bekerja dengan baik dan maksimal. (Baca juga : Infeksi Paru-Paru Pada Bayi )

4.Memperoleh Kualitas Tidur Yang Baik

Ternyata, posisi tidur tengkurap terbukti membuat si buah hati dapat tidur lebih nyenyak. Karena pada posisi tidur seperti ini mampu meredam refleks dikarenakan terkejut pada saat bayi tidur. Dengan demikian si kecil akan lebih meningkatkan ketersadaran bayi meski ia tengah tertidur dan ini juga mampu mengurangi efek bayi rewel

Baca juga :

Efek Negatif

Posisi tidur tengkurap pada bayi ternyata juga memiliki resiko atau efek yang kurang baik, yaitu adanya Sindroma Bayi Meninggal Mendadak / Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Telah diungkapkan diatas bahwa bayi sebaiknya bayi mulai diperkenalkan dengan posisi tengkurap pada saat tidur pada usia diatas 4 bulan. Saat bayi masih berusia 1-4 bulan tidak disarankan untuk bayi tidur dalam posisi tengkurap seiring dengan adanya kemungkinan peningkatan resiko sudden infant death syndrome (SIDS) yang pada umumnya terjadi pada anak usia dibawah 1 tahun, dan lebih banyak terjadi pada bayi laki-laki. SIDS disebabkan oleh :

  1. Posisi tidur tengkurap bayi memberikan tekanan pada area rahang bayi, sehingga mempersempit saluran pernapasannya.
  2. Teori yang lain menyebutkan bayi yang mengalami SIDS kemungkinan menghirup kembali udara yang telah dikeluarkannya. Hal ini membuat kadar oksigen yang ada dalam tubuhnya menurun sementara itu tingkat karbodioksida meningkat. Akibatnya tubuh bayi kekurangan oksigen dan memicu SIDS.

Baca juga :

Kabar baik dari kasus ini mungkin adalah bawa kasus ini telah berkurang sekitar 30% sejak para pakar memberikan penyuluhan mengenai  tidur tengkurap, selain bahwa terdapat fakta kejadian ini ternyata jarang terjadi di wilayah Asia. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan sebagai pencegahan SIDS :

  1. Menyusui si kecil setiap 2 sampai 3 jam sekali pada siang atau malam hari sampai si kecil berusia 6 bulan sehingga selain anak Anda sehat, juga membuatnya tidak terlalu lama tertidur dalam posisi tengkurap.
  2. Bayi pada umumnya nyaman dengan bedong, apa salahnya jika saat ia sudah tidak dibedong, posisikan selimut seperti kondisinya saat dibedong dengan memberinya selimut yang tidak tebal dengan ujung selimut pada bagian kanan dan kiri serta bagian bawah diselipkan pada ranjang sehingga mengunci posisi bayi agar tetap tidur dalam posisi terlentang. ( Baca juga : Bahaya Bedong Bayi )
  3. Sindroma ini pada prinsipnya terjadi karena salurah pernapasan bayi terhalang, untuk itu pastikan bagian mulut dan hidung bayi tidak terhalang oleh benda-benda apapun.
  4. Pastikan tidak ada yang merokok di sekitar bayi Anda tidur, karena asap rokok juga dapat memberikan resiko saluran pernapasan bayi terganggu saat ia tidur. Salurah pernapasan bayi belum sempurna, dan menghirup asap rokok sangat berbahaya baginya.
  5. Sebaiknya jauhkan kain lembut, selimut, boneka berbulu atau bantal kapuk saat bayi tertidur apalagi saat ia dalam posisi terngkurap, untuk menghindari bayi tertutup selimut atau tertindih berbagai tersebut.
  6. Pertimbangkan untuk tidak dengan sengaja membuat bayi Anda tidur dengan posisi  tengkurap dan biarkan ia sendiri yang melakukannya seiring dengan usia dan kebutuhannya.
  7. Perhatikan suhu kamar dimana bayi tertidur. Jangan sampai ia merasa kepanasan atau kedinginan. Sebaiknya kondisi kamar cukup hangat namun tidak membuatnya kegerahan, atau sejuk namun tidak membuatnya kedinginan, sehingga ia merasa nyaman dan bernapas dengan lancar. ( Baca juga : Cara Menidurkan Bayi )
  8. Selimut memang diperlukan bayi terutama saat tidur di malam hari untuk menjaga agar bayi tidak kedinginan dan masuk angin. Namun pastikan selimut yang dikenakannya tidak lebih dari setinggi dada agar napasnya tidak tertahan.
  9. Pilihkan baju yang nyaman dan tidak tebal untuk dipakaikan pada bayi saat ia bersiap untuk tidur.
  10. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, ada baiknya orang tua untuk selalu waspada di saat bayi tidur, untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun memiliki cukup banyak manfaat, posisi tidur seperti ini tetap memerlukan pengawasan dari orang tua, sehingga pada saat Anda melihat si kecil tidak nyaman dengan posisi tidur tengkurapnya, maka Anda dapat segera mengganti posisi tidurnya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn