5 Bahaya Bulu Kucing Pada Bayi Paling Sering Terjadi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kucing, siapa yang tak mengenal hewan mamalia berbulu yang satu ini? Dari dulu hingga saat ini kucing merupakan hewan peliharaan yang populer. Beragam alasan untuk memeliharanya, ada yang memang karena hobi, untuk kepentingan bisnis ada juga yang sekedar iseng untuk melepas stres. Karena tingkahnya yang menggemaskan membuat banyak orang menjadi suka berlama-lama main dengannya.

Apalagi bagi orang tua yang baru saja memiliki bayi, atau hendak memulai program kehamilan. Ini tentu harus menjadi perhatian utama. Meskipun bukan faktor utama sebuah penyakit, namun kucing dan juga bulunya merupakan salah satu faktor penyebab yang dapat menimbulkan penyakit untuk bayi terutama dan umumnya pada orang disekitarnya.

Beberapa penyakit yang dapat timbul disebabkan oleh kucing

1. Alergi (hipersensitivitas)  

Alergi atau hipersensitivitas merupakan reaksi berlebih terhadap bahan bahan atau sesuatu yang dianggap asing oleh tubuh. Dalam hal ini bulu kucing termasuk salah satu alergen atau penyebab alergi. Alergi yang ditimbulkan oleh bulu kucing pun beragam berbeda pada setiap orang tergantung pada kondisi tubuh. Gejala utama yang akan dialami mulai dari bersin-bersin lalu berkembang menjadi hidung berair atau mampet yang mengakibatkan kesulitan saat bernapas. Bayangkan bila hal ini terjadi pada bayi anda. Orang dewasa saja sudah pasti merasa tersiksa apalagi bayi, yang hanya bisa menangis tanpa mampu mengungkapkan hal apa yang menjadi ketidaknyamanannya. (Baca juga: Cara menjaga bayi agar tak mudah sakit)

2. Asma (Asthma)

Asma dapat diderita semua orang tanpa membedakan usia, baik tua muda, ibu hamil dan bahkan bayi. Ketika ibu hamil terkena asma ini bisa menjadi suatu masalah yang serius. Walaupun sesungguhnya penyebab asma belum diketahui secara jelas dan pasti, namun ada beberapa hal yang dapat menjadi pemicunya, salah satunya bulu kucing.

Pada seseorang yang mempunyai riwayat penyakit asma, bulu kucing yang ikut terhirup akan menimbulkan alergi yang mengakibatkan penyempitan dan peradangan pada saluran pernapasannya yang sensitif dan menyebabkan sesak pada dada dan menjadi sulit bernapas. Ini beberapa gejala asma pada bayi dan anak yang perlu diwaspadai orang tua. Sebab kondisi asma semacam ini merupakan salah satu penyakit genetik atau bawaan, jadi ketika salah satu orang tua memiliki kondisi tersebut maka akan secara otomatis diturunkan pada bayinya. Sebelum terlambat alangkah baiknya bila orang tua mengetahui cara terapi asma pada anak dan balita agar tidak berlanjut menjadi hal yang serius.

3. Cat Scratch Disease (Penyakit Cakar kucing)

Infeksi terjadi karena serangan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan parasit yang berasal dari luar tubuh yang bisa menyerang satu area tubuh saja atau bahkan menyebar melalui darah hingga keseluruh tubuh. Bakteri bernama Bartonella henselae ini dapat menular dari kucing kepada manusia melalui cakaran, gigitan maupun air liur yang menempel pada bulu kucing, penyakit ini sering dinamakan penyakit cakar kucing atau Cat Scratch Disease.

Karena kucing yang membawa bakteri ini tidak jauh berbeda dengan kucing pada umumnya, tak terlihat perbedaan yang menonjol hingga kita tidak sadar akan bahayanya. Infeksi ini diawali dengan mual-mual dan muntah, kemudian demam disertai menggigil dan perasaan lelah dan nyeri di seluruh badan terutama daerah pada daerah kelenjar getah bening yakni pada bagian leher. Bila bayi memiliki sistem imunitas tubuh yang bagus, infeksi ini tidak akan memberi dampak yang berarti. Namun berbeda dengan bayi yang sistem imunnya kurang baik, ini akan menjadi sebuah masalah yang sangat serius. (Baca juga: penyebab bayi pilek dan cara mengatasinya)

4. Toksoplasma

Ini merupakan penyakit yang timbul karena parasit yang terdapat pada feses kucing yang disebut Toxoplasma gondii. Saat menjilati tubuhnya bisa saja parasit akan tertinggal dibulu yang dapat menular melalui kontak langsung pada saat kita mengelusnya. Gejala yang timbul tidak terlalu tampak karena gejalanya yang ringan, mirip gejala flu pada umumnya. Sungguh sangat berbahaya apa yang dapat ditimbulkan akibat dari toxoplasma bagi ibu hamil karena juga dapat menjadi penyebab keguguran saat hamil muda atau abortus spontan serta meningkatkan resiko janin cacat sejak dalam kandungan. Maka dari itu harus tahu bagaimana cara menjaga Kehamilan trimester pertama agar tidak keguguran.

5. Ring Worm (Kurap)

Kurap adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Dan bila kucing terjangkit penyakit kulit ini, dapat dengan mudah sekali menular melalui kontak langsung dengan bulunya. Meskipun bukan penyakit berbahaya tapi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan karena rasa gatal bisa terasa menyiksa. Kurap termasuk penyakit kulit yang umum dan bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan bayi.

Tips Mengurangi Dampak Buruk

Penyakit timbul karena dampak dari pola hidup yang tidak sehat dan tidak terjaga. Tak dapat dipungkiri bahwa kucing merupakan hewan peliharaan yang jamak dipelihara oleh sebagian orang. Meskipun begitu kucing bisa menjadi sarang penyakit apabila pemilik tidak bisa menjaganya dengan baik.

  1. Sangat penting untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan dan sebaiknya sering mengontrol kesehatannya secara rutin agar terhindar dari segala penyakit.
  2. Selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan menggunakan sabun anti bakteri sehabis bermain dengan kucing. Tanamkan hal tersebut pada seluruh anggota keluarga sebagai pencegahan. Karena mencegah sesuatu adalah lebih baik dari pada mengobati.
  3. Selalu usahakan agar kucing peliharaan selalu terjaga  kebersihannya mulai dari bulu dan cakar juga telinganya. Memelihara kucing dirumah merupakan sebuah kesenangan tersendiri apalagi untuk para pecinta hewan berbulu yang satu ini.
  4. Selalu jaga agar kucing berada di ruang terpisah dengan bayi. Alangkah lebih baik dan sebisa mungkin pertimbangkanlah lebih dulu bila ingin memelihara kucing dirumah bila terpaksa maka buatkanlah kandang diluar rumah yang jauh dari jangkauan bayi. (baca juga : Cara merawat bayi baru lahir)

Sesungguhnya bulu tidak secara langsung menjadi penyebab infeksi dan penyakit, namun bisa menjadi media penyebarannya. Apalagi bayi yang sedang mulai belajar bereksplorasi pasti sangat penasaran dengan hewan yang satu ini dan ingin mengelusnya. Karena kebiasaan bayi suka memasukan jari ke mulut bisa jadi bakteri ikut berpindah melalui kontak tersebut. Alangkah lebih baik bila orang tua bijak dalam memelihara kucing, agar suasana aman dan nyaman tetap terjaga dan juga hobi memelihara kucing tidak menjadi halangan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn