Bayi Tidak BAB 3 Hari – Bahaya – Penyebab – Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bayi sakit sudah menjadi hal yang paling lumrah. Dengan daya tahan tubuh rendah, di topang dengan pembentukan organ yang belum sempurna. Sehingga proteksi diri terhadap dunia dan hal lingkungan akan sangat rendah. Itulah mengapa, bayi sangat rentan sakit. Setelah sakit, ia juga susah untuk sehata atau sembuh. Waktunya lama, bahkan meskipun masih taraf sakit tidak terlalu parah, kadang kala dokter tetap menyarankan untuk tinggal dan opname di rumah sakit.

Biasanya bayi yang masih berada pada usia di bawah 5 tahun sangat sering sekali mendapati sakit yang berhubungan dengan pencernaan. Sebab di antara organ organ yang sedang berkembang, sistem pencernaan adalah bagian awal yang berkembang. Maka di temui masalah juga masih biasa. Namun bukan berarti masalah ini bisa di sepelekan. Masalah pencernaan yang di biarkan berlarut larut akan membahayakan tubuh bayi itu sendiri. bisa berakibat fatal jika tidak segera di sembuhkan.

BAB atau buang air besar menjadi hal yang sulit di lakukan oleh bayi. Maka oleh ilmuan di kenal dengan toilet learning atau pembelajaran berada di toilet. Pada saat saat ini pula, bayi belajar bagaimana buang air besar. Tapi kadang kala, tinja atau fases hasil pencernaan tidak mau keluar melalui anus. Mengapa? Ada masalah dalam perut si bayi.

Mengapa bayi bisa tidak BAB atau buang air besar?

Bayi tidak bisa BAB atau buang air besar biasanya di kenal dengan nama konstipasi atau sembelit. Ini bisa terjadi karena terdapat kondisi atau masalah yang mana fases atau tinja bayi menjadi lebih keras. Untuk itu susah sekali untuk di keluarkan. Meskipun sampai mengejan, bahkan tak jarang bayi sampai menangis demi mengeluarkan fases ini.

Bayi di katakan terkena konstipasi atau sembelit jika sudah tidak bisa mengeluarkan fases selama 3 hari. Biasanya bayi akan merasakan tidak nyaman, perut terus merasakan nyaman. Bahkan kadang kala mereka juga mengalami kolik.

Bayi bisa mengalami masalah buang air besar atau BAB susah karena kekurangan cairan di dalam tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi. Makanan yang sudah di makan susah keluar, karena kurang cairan yang masuk ke dalam tubuhnya. Namun juga bisa terjadi karena usus terlalu menyerap air yang ada di dalam sari makanan. Sehingga tidak di sisakan cairan sedikit yang membantu dalam pengeluaran fases. Dengan sedikit cairan tersebut berguna untuk melembekkan tinja sehingga mudah untuk di keluarkan.

Kondisi tinja pada bayi

Karena fases yang ada susah untuk keluar, maka kadang kala fases menjadi lebih keras. Bahkan untuk mengeluarkannya, kadang kala saat keluar di sertai bercak darah.Hal ini yang perlu di waspadai. Kemungkinan keras, jika fases yang keluar bersama darah, ada sesuatu hal terjadii. Misalnya seperti ada luka pada anusnya. Entah karena gesekan atau karena fases yang melukai bagian anus.

Bisa juga anus terluka karena terlalu sering mengejan. Maka kapasitas keluarnya fases hanya sebesar diameter 1 cm. tapi karena mengejan terlalu keras, akhirnya lubang anus di pakssa untuk membesar. Sehingga malah melukai bagian kulit anus sendiri.

Faktor penyebab bayi sembelit atau konstipasi

Penyebab bayi tidak BAB 3 hari bisa beragam dan harus anda perhatikan dengan seksama perkembangan pencernaannya.

  • Faktor susu

Tidak akan menjumpai masalah jika bayi hanya memakan ASI saja dalam tubuhnya. Sebab ASI merupakan makanan sekaligus minuman yang paling baik untuk tubuh bayi itu sendiri. ASI yang di miliki oleh ibu memiliki nutrisi da gizi yang paling sempurna. Makanan ini sangat mudah di cerna oleh tubuh. Di dalamnya terdapat beberapa bakteri baik. Bakteri ini berguna untuk membantu melembutkan, sehingga tinja yang ada di perut akan lebih mudah keluar.

Jika bayi hanya mengkonsumsi ASI, maka masih dalam tahap lumrah kalau tidak bisa mengeluarkan fases dalam kurun waktu 3 sampai 5 hari. Di nilai dari kualitas makanannya, ASI sangat mudah di cerna dan mudah di serap oleh tubuh pula. Maka kotoran yang keluar nantinya juga sedikit saja. Di dalam ASI juga terdapat hormon motilin yang sangat membantu proses pencernaan.

Sayangnya ibu tidak bisa 100% memberikan air susunya pada bayi. Maka mereka akan di sandingkan dengan makanan pendamping lainnya. Seperti susu formula. Nah dari sinilah akan muncul masalah baru. Sebab kandungan protein dan lemak pada susu formula belum seimbang. Selain itu pada susu formula terdapat kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi. ini menyebabkan cairan yang ada di dalam tinja terserap pada dinding usus. Sehingga menjadi keras dan susah untuk di keluarkan.

  • Sistem pencernaan yang belum baik

Makanan pendamping yang di berikan pada bayi biasnaya bervariasi. Bisa berupa susu formula atau bisa saja bubur serta nasi tim. Padahal pada usia usia seperti itu, perkembangan sistem pencernaan bayi masih belum sempurna. Akhirnya penyerapan yang dilakukan juga belum baik. Seperti makanan padat masih belum bisa di lunakkan. Apalagi makanan padat akan membuat lama ususnya mencerna makanan tersebut. Sehingga keluarnya juga cenderung lama. untuk itu perlu di imbangi dengan makanan yang mengandung serat tinggi.

  • Kurang cairan dalam tubuh

Masalah bayi dehidrasi sudah menjadi masalah umum. Jika masalah ini tetap di biarkan berlarut larut, akan menyebabkan kematian. Dehidrasi atau kurang cairan dalam tubuh bisa di sebabkan karena bayi yang di berikan makanan melalui susu botol hanya terbatas pada ukuran botol tersebut saja. Sehingga kita tidak bisa menjangkau, seberapa banyak cairan yang di perlukan. Apalagi jika sudah di campuri dengan makanan padat. Mereka cenderung membutuhkan lebih banyak cairan.

  • Adanya luka

Bayi yang mengejan terlalu keras bisa menyebabkan anusnya terluka. Karena fases yang keras di paksa untuk keluar. Sehingga terjadilah gesekan antara anus dengan tinja keras, yang mana menyebabkan luka. Jika tinja tidak segera di keluarkan, maka kondisi tinja akan semakin keras pula.

Efek dari bayi yang mengalami sembelit atau konstipasi atau tidak bisa BAB

Bayi yang tidak bisa BAB atau buang air besar akan merasa tidak nyaman. Mereka akan lebih sensitif dari biasanya. Sebab mereka menahan sakit yang ada di dalam perutnya. Kemudian bayi juga cenderung malas untuk melakuakn sesuatu. Biasanya mereka cenderung diam, malas bergerak, serta malas beraktivitas.

Selain itu, bayi juga akan mengalami gangguan kolik. Gangguan ini membuat bayi menjadi lebih susah untuk makan. Mereka telalu tersakiti dengan perut yang tidak bisa mengeluarkan fases dari dalam anusnya.

Bayi juga sangat mudah untuk menangis, rewel, dan suka ngambek. Bahkan bagian anusnya akan ruah memerah karena terlalu sering untuk mengejan demi mengeluarkan fases. Perut bayi juga kembung, membesar dan hanya berisi angin saja. Karena tidak bisa mengeluarkan makanan dari dalam perutnya. Akhirnya mereka akan lebih mudah mutah. Jika anda melihat dari fluktuasi pertambahan berat badan, biasanya cenderung tidak naik. Sebab bayi tidak memasukkan sedikit makanan ke dalam tubuhnya.

Cara mengatasi sembelit atau konstipasi

  1. Perhatikan susu formula yang hendak anda berikan pada bayi. Lihat takaran pengencerannya, agar konsentrasi antara susu dan air pas. Sehingga tidak kental serta tidak pula cair. Hal ini sangat erat hubungannya dengan masalah pencernaan bayi nantinya
  2. Jika anda ragu untuk memilih susu formula yang ada, bisa meminta rekomendasi dari dokter. Biasanya akan di sesuaikan dengan kondisi bayi anda. dokter anak cenderung lebih paham masalah pencernaan pada bayi anda, sehingga di sesuaikan dengan komposisi yang ringan.
  3. Bisa di bantu dengan mengoleskan minyak telon di sekitar anus bayi. Hal ini di percaya bisa membantu untuk melindungi anus bayi dari luka
  4. Bisa di bantu dengan pijatan pijatan lembut pada perut bayi. Di mulai dari pusar sampai arah luar. Kemudian di bantu dengan gerakan melingkar yang searah dengan jarum jam. Untuk lebih mudah bisa menggunakan minyak telon bayi agar lebih licin.
  5. Posisikan bayi dalam keadaan telentang. Angkat kakinya dan di gerakkan seperti dalam gerakan sedang mengayuh sepeda. Ini bisa bekerja untuk pergerakan otot otot perut bayi. Sehingga bisa membantu bayi untuk melakukan BAB.

Kesehatan Bayi Lainnya

Bayi tidak BAB 3 hari sebenarnya tidak begitu berbahaya, anda jangan khawatir, perhatikan asupan gizi dan usahakan beri asi serutin mungkin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn