6 Efek Bayi Jatuh Dari Tempat Tidur Perlu Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menjaga bayi pada saat ia beristirahat dan tidur memang memerlukan usaha yang tidak ringan, apalagi jika harus menjaganya pada saat tidur di malam hari, pada jam tidur Anda juga. Pada siang hari pun bisa jadi Anda lengah karena kesibukan rumah tangga yang dilakukan membuat Anda tidak dapat sepenuhnya berkonsentrasi pada bayi Anda yang sedang tidur. Dalam kondisi seperti ini, bisa saja bayi Anda berguling untuk mengganti posisi tidurnya, atau ada sesuatu yang membuatnya terkejut dan tanpa sadar bergerak menjauhi posisi awalnya dan akhirnya terjatuh dari tempat tidur. Dan ini merupakan salah satu hal yang paling ditakutkan oleh orang tua, apalagi dikabarkan kejadian ini terhitung kerap dialami bayi pada usia 6 bulan hingga 1 tahun. (Baca juga : Bahaya Akibat Bayi Terjatuh Dari Tempat Tidur ,  bayi menangis terus menerus)

Bayi paling sering terjatuh dari tempat tidur yang berjarak rata-rata antara tempat tidur dan lantai adalah sekitar 50 cm. Benturan yang dialaminya tatkala kepalanya bersentuhan dengan lantai sebenarnya relatif tidak membahayakan baginya, mengingat tengkorak kepalanya  yang masih elastis. Bagian ubun-ubun nya belum menutup, sehingga adanya perubahan tekanan tidak memberikan efek benturan yang fatal hingga mencederai otak, terkecuali jika di lantai kamar terdapat unsur benda tajam. Dapat dikatakan itulah mekanisme pertahanan tubuh si kecil. Namun tentu saja bukan berarti Anda dapat mengacuhkan kejadian ini begitu saja. Beberapa resiko dapat saja terjadi, sehingga Anda harus perhatikan efek bayi jatuh dari tempat tidur . (Baca juga:  morning sickness, hipertensi dalam kehamilan)

1. Apabila Bagian Kepala Terlebih Dahulu Membentur Lantai

Waspadai setiap benturan yang terjadi pada kepala pada bagian mana saja. Meskipun pada bagian ini ia memiliki mekanisme pertahanannya sendiri, namun Anda harus tetap memperhatikan adanya resiko kemungkinan si kecil mengalami retak atau patah tulang tengkorak kepala/fraktur, pendarahan di luar tengkorak atau di dalam tengkorak. Pendarahan di luar tengkorak biasanya ditandai dengan memar atau benjol. Selama tidak ada fraktur, kondisi semacam ini tidak mengkhawatirkan.  (Baca juga: Penyebab Janin Sungsang , Penyebab Janin Cacat Sejak Dalam Kandungan)

Coba Anda raba bagian ubun-ubun kepalanya untuk memeriksa apakah ada bagian yang bengkak/jendol. Bagian ubun-ubun yang membengkak menandai adanya tekanan di dalam otak yang dapat terjadi akibat pendarahan atau edema otak. Apabila tidak Anda temukan adanya benjolan atau memar namun bayi Anda menangis atau sebaliknya justru tidak sadarkan diri seperti tertidur, atau mengalami kejang serta muntah terutama dengan intensitas yang makin meningkat maka ada kecurigaan si kecil mengalami pendarahan di dalam tengkorak kepalanya. Sebaiknya Anda segera membawa bayi Anda ke rumah sakit terdekat. (Baca juga : Bahaya Bayi Jatuh Terlentang , Bayi Jatuh Dari Tempat Tidur Posisi Terlentang)

2. Apabila Bagian Dada Terlebih Dahulu Membentur Lantai

Jika area lantai tempat ia mendarat memiliki permukaan yang datar maka resiko ia cedera lebih sedikit. Namun sebaliknya apabila terdapat tonjolan atau permukaan lantai tidak rata dan tepat mengarah pada posisi dadanya pada saat terjatuh maka resiko yang dapat terjadi adalah fraktur atau patah tulang iga/rusuk dimana patahannya dapat mengenai organ tubuh yang lain seperti paru-paru atau jantung. Sehubungan dengan hal ini, sebaiknya Anda perhatikan apakah si kecil dapat bernapas dengan normal atau ia mengalami kesulitan bernapas. (Baca juga: Ibu Hamil Mudah Cepat Lapar , Pola Makan Bayi 10 Bulan)

Terkait juga dengan mekanisme pertahanan diri, pada umumnya bagian tangan akan secara refleks dan alami melindungi bagian dada apabila terjatuh dengan dada lebih dahulu sampai ke lantai. Karena itu, apabila Anda yakin bagian dadanya dan rusuknya baik-baik saja, sebaiknya Anda juga memeriksa bagian tangan dan bahu si kecil. Periksa apakah ada pergelangan yang patah atau sendi yang diskolasi atau keluar dari posisi yang semestinya. Periksa juga bagian kepala, karena saat mendarat dengan dada terlebih dahulu sampai ke lantai setelah itu disusul oleh kepala yang membentur lantai. (Baca juga: Bayi Jatuh Dari Tempat Tidur Posisi Tengkurap)

3. Apabila Bagian Panggul Terlebih Dahulu Membentur Lantai

Saat terjatuh dengan posisi panggul yang terlebih dahulu menyentuh lantai, maka resiko terbesarnya adalah bayi mengalami dislokasi atau fraktur tulang panggul. Dikarenakan bagian panggul terhubung langsung dengan bagian tulang belakang maka dikhawatirkan terdapat syaraf yang terjepit. Misalnya apabila yang terjepit adalah syaraf bagian kaki, maka ia tidak bisa menggerakkan kaki atau tampak lumpuh. (Baca juga: Jus Untuk Ibu Hamil , Buah Yang Baik Untuk Ibu Hamil)

4. Apabila Bagian Kaki Terlebih Dahulu Membentur Lantai

Apabila ia sudah dapat berdiri maka ia akan menahan tubuhnya dengan kaki sebelum kemudian jatuh bersimpuh. Resiko kondisi ini adalah si kecil mengalami keseleo. Pada bayi dibawah usia 6 bulan, meskipun ia belum mampu menahan beban tubuhnya,namun secara alami ia akan terjatuh ke arah depan dan sebelum mendarat ia akan mempergunakan bagian tangannya sebagai pelindung. (baca : Posisi Tidur Bayi Yang Baik)

5. Apabila Bagian Belakang/Bokong Terlebih Dahulu Membentur Lantai (Jatuh Terduduk)

Kondisi ini memiliki resiko yang cukup berbahaya, mengingat bagian ini terakit langsung dengan tulang belakang dan dapat berakibat tulang punggung bayi patah. Resiko yang lainnya adalah mengakibatkan kelumpuhan dikarenakan adanya syaraf yang terjepit. Bayi yang terjatuh pada posisi ini, jangan digendong, dan biarkan pertolongan diberikan langsung oleh tim paramedis. Terkecuali jika ia langsung bergerak aktif, maka Anda dapat menggendongnya. (Baca juga: Bahaya Pemanis Buatan Bagi Janin dan Ibu Hamil , Bahaya MSG Bagi Ibu Hamil)

6. Apabila Bagian Punggung Terlebih Dahulu Membentur Lantai

Posisi ini akan membahayakan apabila pada saat ia mendarat posisi bagian lehernya tertekuk atau terlipat, dan ini beresiko mengakibatkan keseleo dan fraktur pada tulang leher. Pada kondisi seperti ini dan bayi tidak sadarkan diri, jangan menggendong atau mengangkatnya. Segera hubungi paramedis di UGD di rumah sakit atau Anda juga dapat menghubungi nomor 118. (Baca juga: Tanda Janin Tidak Berkembang , Makanan Ibu Hamil 6 Bulan)

Anda sebaiknya segera menguhubungi tim paramedis UGD rumah sakit atau segera menghubungi nomor 118 apabila :

  1. Tidak sadarkan diri, atau Anda melihat ia seperti tidak terbangun setelah ia terjatuh
  2. Si kecil terlihat kebingungan, delirium, menjadi kerap mengamuk atau meracau tanpa ia sadari
  3. Mengalami kejang atau kelumpuhan pada bagian wajah atau anggota gerak pada tubuh
  4. Ia muntah tanpa sebab yang pasti, apalagi jika intensitasnya terus meningkat
  5. Terdapat bejolan di kepala terutama pada bagian samping

(Baca juga: perkembangan janin 1 bulanperkembangan janin 2 bulan)

Sementara itu, apabila sehabis terjatuh ia hanya menangis terkejut saja dan tampak kembali aktif normal, maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah :

  1. Menggendong bayi dan menenangkannya. Dengan mendekap dan menimangnya maka ia akan tenang dan merasa aman.
  2. Mulai melakukan pemeriksaan terhadap bagian kepala dan tubuhnya apakan ada luka, memar atau benjol. Benjol dapat Anda kompres dengan menggunakan es batu, mengoleskan minyak tawon atau krim pereda bengkak yang biasanya dijual di apotek. Jika terdapat luka terbuka dan berdarah, tekan dengan kapas bersih selama 10 menit dan bawa ke dokter apabila pendarahan belum terhenti.
  3. Jika Anda pastikan tidak ada luka dan ia sudah mulai tenang, berikan ASI atau susu formula padanya. Susu akan membuatnya tertidur dan kembali beristirahat.

(baca juga: manfaat USG 4 dimensi , bahaya USG kehamilan yang terlalu sering)

Meskipun yakin bayi baik-baik saja, Anda tetap harus terus memantau kondisinya selama 48 jam paska ia jatuh untuk memastikan tidak ada efek lanjutan yang membayakannya. Meski telah dilakukan pertolongan pertama, tetap lakukan pemeriksaan terhadap kondisi psikis dan fisiknya setiap 2 sampai 3 jam sekali. Hal ini penting dilakukan, karena bisa saja kejadian ini membawa efek yang lebih buruk. (Baca juga: tanda tanda keguguran , ciri kehamilan bermasalah)

Untuk pencegahan agar ia tidak terjatuh dari tempat tidur, Anda dapat memasang pelindung di sekitar ranjangnya atau menyediakan ranjang yang dilengkapi pelindung dari kayu, menggunakan ranjang yang tidak terlalu tinggi, memasang karpet lembut di seputar area ranjang atau menyediakan kasur tipis di lantai untuk keamanan mereka.

fbWhatsappTwitterLinkedIn