Kotoran Bayi Berwarna Hijau dan Berlendir – Penyebab dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mempunyai buah hati adalah dambaan setiap orang tua, tidak hanya orang tua perempuan, namun juga lali- laki. Namun memang kebahagiaan yang berlipat- lipat akan dirasakan oleh seorang perempuan saat mempunyai buah hati. Bagaimanapun ibu akan melakukan perawatan yang super ekstra untuk bayinya. Ibu akan menjaga bayinya dan memperhatikan perkembangan bayi dari hari ke hari, termasuk juga kesehatan bayinya.

Bayi memang harus mendapatkan perawatan yang ekstra dari orang tua. Bayi ini mempunyai resiko rentan terhadap berbagai penyakit. Tidak hanya virus saja, bahkan perubahan lingkungan sedikitpun akan berpengaruh terhadap kesehatan bayi. Untuk mengetahui kesehatan bayi ini dapat diamati dari kondisi fisik bayi. Kondisi fisik pada bayi yang dapat dijadikan indikator untuk melihat tingkat kesehatan bayi diantaranya adalah suhu badan dan juga warna pada feses bayi. Warna pada feses bayi ini mengindikasikan keadaan yang ada pada bayi. Karena seorang bayi belum bisa mengutarakan apa yang dia rasakan, maka orang tua yang harus tanggap dengan kondisi bayinya. Salah satunya dengan melihat pada feses bayi ini. Feses pada bayi normalnya berwarna kuning seperti kebanyakan warna feses pada umumnya. Namun terkadang kita menemukan warna lain yang ada pada feses bayi kita. Feses tersebut terlihat tidak normal seperti biasanya. Warna feses ini bisa berwarna  coklat, hijau, merah, bahkan putih.

Macam-Macam Warna pada Feses Bayi

Feses normal yang dimiliki oleh bayi adalah berwarna kuning atau kecoklat- oklatan. Namun terkadang adanya gangguan kesehatan menyebabkan warna feses pada bayi ini berubah-ubah. Beberapa warna feses yang dimiliki bayi selain coklat atau kekuning-kuningan adalah hijau, merah dan putih keabu-abuan.

  • Kuning

Warna kuning ini adalah menandakan bahwa feses bayi normal. Warna feses bayi ini sangat dipengaruhi oleh makanan apa yang dikonsumsi bayi. Jika bayi mengkonsumsi ASI secara eksklusif maka fesesnya akan berwarna lebih cerah. Warna kuning ini berasal dari proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu. Cairan empedu ini dibuat di dalam hati yang kemudian disimpan dalam kandung empedu selama beberapa waktu hingga saatnya untuk dikeluarkan.

  • Hijau

Warna hijau ini masih dikategorikan pada warna normal feses. Meskipun masih dianggap normal, namun warna hijau ini jangan sampai muncul terus di feses bayi.

Hal ini karena feses yang berwarna hijau berarti mengindikasikan hal yang tidak baik. Feses yang berwarna hijau pada bayi ini berarti bayi mengkonsumsi makanan yang rendah lemak. Sebenarnya ASI banyak mengandung lemak, namun jika pemberian ASI ini tidak benar maka lemak tidak akan tersalurkan pada bayi. Hal ini juga bisa menyebabkan kotoran bayi berwarna hijau dan berlendir.

  • Merah

Jika warna feses pada bayi anda berwarna merah, maka hal ini mengindikasikan adanya darah yang menyertainya. Darah tersebut bisa berasal dari darah si bayi ataupun darah ibu yang didapat bayi pada saat menyusui pada ibu.

  • Putih Keabu-abuan

Warna fese putih semi keabuan ini menandakan pertanda yang riskan. Hal ini menandakan bahwa bayi mengalami gangguan pada hati ataupun penyumbatan pada saluran empedu.

Penyebab

Feses atau tinja atau kotoran merupakan sisa- sisa dari makanan yang sudah diambil manfaatnya, yaitu vitamin dan kandungan-kandungan yang bermanfaat, sehingga menyisakan satu ampas. Ampas inilah yang kemudian dikeluarkan manusia sebagai feses. Umumnya feses ini berwarna kuning. Hal ini terjadi pada manusia dewasa maupun anak- anak, hingga bayi. Namun, adakalanya feses bayi ini berwarna bukan kuning, melainkan hijau. Untuk feses bayi yang warnanya berubah menjadi hijau ini sebenarnya adalah satu kewajaran. Selama tidak disertai dengan keluhan lain seperti nafsu makan menurun, terdapatnya darah pada feses bayi, muntah, rewel, berat badan bayi menurun, dan sebagainya.

Perubahan warna feses bayi yang menjadi hijau ini dapat terjadi karena bayi terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung rendah lemak. Lemak ini biasanya bisa didapatkan bayi pada saat meminum ASI. Namun hal ini bukan berarti bahwa semua ASI mengandung kandungan lemak yang tinggi. payudara seorang ibu memiliki ASI depan atau foremilk dan juga ASI belakang atau hindmilk. Dan ketika bayi menyusu, bayi akan terlebih dahulu menyerap ASI bagian depan. ASI bagian depan atau foremilk ini memiliki banyak kandungangula dan juga laktosa, namun rendah lemak. Sementara pada bagian ASI belakang atau hindmilk ini banyak terdapat kandungan lemak yang tinggi.

Bayi yang diberikan ASI secara eksklusif, feses yang keluar akan berwarna mayoritas kuning atau golden feses, warna tersebut termasuk warna yang normal. Warna kuning yang apa pada feses ini berasal dari proses pencernaan lemak yang dibantu dengan oleh cairan empedu yang ada di tubuh bayi. Sementara bagi bayi yang diberi makan tidak hanya ASI saja, namun juga diberikan makanan lain selain ASI, akan lebih rentan mengalami perubahan warna pada feses. Salah satunya adalah warna hijau ini

Lalu bagaimana jika kotoran bayi berwarna hijau dan disertai dengan lendir? Hal seperti ini merupakan salah satu ketidaknormalan yang menjangkit feses bayi. Feses yang berwarna hijau dan disertai lendir dapat diakibatkan oleh hal-hal tertentu. Feses yang berwarna hijau dan berlendir ini terjadi karena adanya gangguan penyerapan makanan di usus bayi. Hal ini dapat disebabkan karena gigi bayi sedang tumbuh. Saat gigi bayi sedang tumbuh, maka banyak ludah yang tertelan. Hal ini menyebabkan usus dapat mengalami gangguan. Jika usus telah mengalami gangguan maka penyerapan makanan juga ikut terganggu. Dan hal ini akan berdampak pula pada kotoran bayi berwarna hijau dan berlendir.

Cara Mengatasi

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwasannya penyebab feses bayi berwarna hijau ada beberapa faktor. Salah satu faktor penyebabnya adalah bayi terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung rendah lemak. Lemak pada bayi dapat diperoleh dari ASI, terutama ASI bagian depan atau foremilk. Jika penyebabnya adalah demikian, maka hal ini dapat diatasi dengan memberikan lebih banyak ASI kepada bayi, agar nantinya bayi mendapatkan asupan ASI bagian depan dan ASI bagian belakang secara maksimal. Maka untuk mengatasi hal ini sebaiknya seorang ibu menyusui anaknya lebih lama lagi, sehingga kandungan foremilk dan juga hindmilk dapat tercukupi semuanya. Jika ASI yang dimiliki ibu masih banyak, ibu dapat terus menyusui bayinya agar nantinya kebutuhan bayi akan zat- zat yang dibutuhkan akan terpenuhi dan feses bayi yang keluar pun juga normal.

Info seputar kesehatan bayi lainnya yang perlu diketahui :

fbWhatsappTwitterLinkedIn