8 Manfaat Nebulizer Untuk Bayi Dan Saran Penggunaannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seperti yang mungkin sudah Anda banyak tahu, nebulizer adalah alat untuk mengubah obat-obatan yang semula dalam bentuk cari menjadi uap. Jadi, obat cair yang semestinya dikonsumsi dengan cara diminum, oleh alat ini diubah bentuknya menjadi uap sehingga kemudian dapat dihirup melalui hidung lalu masuk ke dalam sistem pernapasan pasien. (Baca Juga: Cara Mengobati Asma pada Anak , Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi)

Fungsi nebulizer adalah demi membantu kelancaran pernapasan untuk pasien terutama yang mengalami gangguan pernapasan seperti batuk, pilek, atau asma serta dapat membantu mengeluarkan dahak sehingga dapat menjadi cara mengobati batuk berdahak pada bayi. Pada kasus yang cukup berat, pengunaan nebulizer harus dilakukan secara rutin agar tidak terjadi penumpukan dahak. Karena jika penyakit seperti ini dibiarkan begitu saja, maka dapat berpotensi menurunkan kondisi pasien tersebut. (Baca Juga: Efek Bayi Tidur Tengkurap , Jadwal Imunisasi Bayi Baru Lahir)

Namun amankan jika alat ini digunakan untuk bayi dan apa manfaatnya? Berikut adalah paparan mengenai manfaat nebulizer untuk bayi Anda :

  1. Mengatasi radang saluran pernapasan

Pengobatan dengan menggunakan nebulizer adalah merupakan bagian dari terapi inhalasi dimana obat langsung dapat dihirup melalui uap sehingga mampu melebarkan (dilatasi) saluran pernapasan pada bayi sehingga mengatasi radang. (Baca Juga: Cara Mengatasi Batuk Pada Bayi Secara Alami , Penyebab Bayi Pilek Dan Cara Mengatasinya)

  1. Mengeluarkan Dahak dengan Lancar

Bayi belum dapat mengeluarkan dahak/sputum sendiri, dengan menggunakan terapi ini, bayi yang menderita batuk atau pilek dapat mengeluarkan dahak dengan lancar. (Baca juga : Obat Pilek Bayi , Cara Mengatasi Pilek Pada Bayi)

  1. Mengatasi Gejala Asma

Dapat mengatasi gejala asma pada bayi agar dengan cepat menghentikan serangan asma dan mencegah serangan berikutnya.

  1. Terapi Influenza

Nebulizer ternyata juga bermanfaat sebagai terapi influenza pada bayi. (Baca Juga: Obat Batuk Herbal untuk Ibu Hamil )

  1. Mengatasi Alergi

Untuk mengatasi kasus rhinitis alergi bayi, yang merupakan sekumpulan gejala yang melibatkan hidung dan mata dimana hal ini diakibatkan oleh reaksi sistem imun terhadap allergen (penyebab alergi) seperti serbuk tumbuhan, bulu binatang, lumut, kutu binatang, parfum atau asap rokok. (Baca juga : Bahaya Bulu Kucing Pada Bayi , Batuk Alergi pada Anak)

  1. Bermanfaat Bagi Penderita Croup

Juga dapat digunakan bagi bayi penderita croup yang disebabkan oleh virus parainfluenza dimana penyakit ini adalah infeksi saluran pernapasan. Virus ini menjangkiti kotak suara (laring) atau batang tenggorokan (trakea). Pada umumnya penyakit ini memang dialami oleh anak usia 6 bulan hingga tiga tahun, namun tidak ada salahnya mewaspadainya pada bayi Anda yang baru lahir. (Baca Juga: Gejala HIV pada Anak , Penyakit pada Bayi Prematur)

  1. Mengobati Pneumonia dan infeksi paru-paru

Efektif untuk pnoumenia pada bayi atau infeksi paru-paru. Penyakit ini bisa terjadi dalam waktu beberapa jam setelah bayi lahir dan menjadi bagian dari sindroma sepsis yang umum. Penyakit ini juga dapat terjadi beberapa minggu setelah bayi lahir, terutama pada bayi yang pernapasannya dibantu oleh ventilator. Juga dapat digunakan pada bayi penderita pneumonia aspirasi. (Baca Juga: Infeksi Paru Paru pada Bayi , Gejala Pneumonia Pada Bayi)

  1. Membantu sinusitis pada bayi

Nebulizer dapat membantu mengurangi gejala sinusitis pada bayi, nebulizer biasanya digunakan pada awal awal terapi atau awal pengobatan.

Baca juga :

Karena bekerja langsung ke saluran pernapasan, maka alat ini aman digunakan bagi bayi. Obat bekerja cepat dengan dosis yang minimal sehingga konsentrasi obat di dalam darah terhitung sedikit. Namun bagaimanapun juga, penggunaan alat ini pada bayi baru lahir harus disertai dengan konsultasi dengan dokter atau tetap dalam pengawasan dokter meskipun Anda dapat melakukannya sendiri di rumah. Berikut adalah saran terkait penggunaan alat nebulizer di rumah kepada bayi Anda :

1. Pakaikan alat nebulizer pada bayi

Bayi akan menghirup obat yang telah berubah menjadi uap melalui masker. Sebaiknya Anda baca ikuti petunjuk yang tertera pada kotak alat nebulizer dan anjuran yang diberikan oleh dokter. Tonton video tutorial dan pelajari gambar-gambar petunjuk untuk mengetahui cara yang terbaik untuk pemakaian alat ini. Nebulizer pada umumnya relative mudah dioperasikan, namun sebelum Anda melakukan kegiatan ini, jangan lupa mencuci tangan Anda dengan bersih. Setelah itu, baru kemudian mulailah melakukan kegiatan :

  • Menancapkan kompresor udara ke stopkontak listrik
  • Tuangkan obat-obatan yang diperlukan dengan dosis yang tepat ke dalam cangkir obat
  • Hubungkan bagian lain dengan menyematkan selang udara ke alat nebulizer dan pada mesinnya. Setelah itu, baru hubungkan masker dengan cangkir nebulizer
  • Kenakan masker hingga menutupi bagian hidung dan mulut bayi Anda. Masker ini mungkin saja terhubung dengan tali elastis yang dapat Anda gunakan menahan agar tidak goyah.

(Baca Juga: Bahaya Flu Bagi Ibu Hamil , Obat Alergi untuk Ibu Menyusui)

2. Awasi bayi pada saat menghirup obat-obatan melalui nebulizer

Proses ini biasanya memakan waktu lima hingga sepuluh menit. Setelah itu bayi pada umumnya sudah kembali bernapas dengan normal. Dalam proses ini ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan :

  • Tahan tubuh bayi dalam posisi duduk diatas pangkuan Anda serta pastikan masker telah terpasang pada bagian wajahnya dengan sempurna. Apabila pemasangan tidak sempurna, uap obat akan bocor keluar dan ini berakibat bayi tidak mendapatkan mengobatan sesuai dosis yang ditentukan.
  • Tatkala uap obat melambat semburannya, jentikkan cangkir obat dengan menggunakan jari Anda untuk memastikan seluruh obat telah terhirup dan tidak ada yang tersisa.

(Baca juga: Obat Flu Untuk Ibu Menyusui , Gejala Flu Singapura Pada Anak)

3. Sebaiknya bersihkan alat nebulizer sesuai dengan petunjuk dokter atau yang telah tertera pada kemasan alat

Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar kebersihan alat tetap terjaga sehingga tidak ada resiko bayi tidak menghirup kuman yang dapat menyebabkan infeksi

  • Bersihkan alat ini segera setelah digunakan. Ini termasuk melepas bagian alat dan bilas keseluruhannya kecuali bagian selang udara dengan menggunakan air hangat. Bagian masker harus dicuci dengan air hangat dan sabun. Kocok dengan air dan biarkan alat nebulizer mengering dengan alami. Jika pipa alat terasa lembab, hembuskan udara ke dalamnya dengan menggunakan kompresor selama beberapa menit sehingga mengering.
  • Alat ini juga harus dibersihkan secara berkala sebanyak tiga kali seminggu jika Anda menggunakannya secara teratur. Rendam bagian alat dengan menggunakan air sabun yang hangat selama 20 menit. Bilas, kemudian rendam di dalam larutan cuka dan air dengan perbandingan 1:4 selama 20 menit. Setelah itu bilas dan biarkan mengering. (Baca Juga: Flu Parah saat Hamil , Bahaya Flu Untuk Ibu Hamil)
  • Sebagian alat nebulizer dapat disteril dengan cara direbus. Sebaiknya periksa petunjuk pada kemasan guna memastikan apakah alat nebulizer yang Anda gunakan tahan panas. Jika memang tahan panas, maka Anda dapat merebus alat ini selama 10 menit.
  • Seka debu dari alat ini satu kali dalam seminggu dengan menggunakan kain yang lembab kemudian periksa saringan udara sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan. Nebulizer harus diganti setiap 3 hingga 6 bulan kecuali kompresor udaranya. (Baca Juga: Bahaya Flu Singapura Bagi Ibu Hamil , Flu Saat Hamil)

4. Jangan pakaikan nebulizer pada bayi yang sedang menangis

Jika tetap dipaksakan maka pengalaman memakai alat ini menjadikan semacam trauma bagi bayi dan akan mempersulit prosesnya di kemudian hari. Selain itu jika Anda tetap memaksakan penggunaan alat ini pada saat bayi tengah menangis, maka prosesnya juga tidak akan berjalan dengan maksimal

  • Dalam kondisi menangis, maka bayi cenderung bernapas dengan cepat serta menghenbuskannya dengan panjang. Hal ini beresiko hampir tidak ada obat dalam bentuk uap yang cukup terhirup dalam sampai ke paru-paru bayi.
  • Apabila bayi masih tetap rewel dan bayi menangis terus menerus sementara itu ia juga tengah mengalami sesak napas, maka Anda tetap dapat menggunakan alat ini sebagai tindakan penyelamatan bila memang diperlukan untuk membantunya bernapas.

(Baca Juga: Penanganan Hipotermia pada Bayi , Macam Macam Bayi Kembar)

fbWhatsappTwitterLinkedIn