11 Penyebab Gumoh pada Bayi Paling Sering    

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gumoh atau muntah pada bayi memang salah satu masalah yang sangat umum. Hal ini bisa terjadi pada bayi yang baru lahir atau hingga berusia beberapa bulan. Umumnya bayi akan meludah atau mengeluarkan cairan dari mulutnya. Ini bisa menjadi tanda gigi tumbuh pada bayi. Namun ada juga masalah gumoh pada bayi setelah minum susu. Anda mungkin akan mengamati apakah bayi ini gumoh dalam jumlah yang banyak atau sedikit. Jika terlalu banyak dan terlalu sering maka ini bisa berhubungan dengan kondisi kesehatan pada bayi. Kebiasaan ini juga bisa hilang sendiri sesuai dengan pola perkembangan bayi.

Informasi pola makan bayi:

Berikut ini adalah beberapa penyebab gumoh pada bayi paling umum terjadi dengan pengamatan dari dunia medis.

  1. Gangguan asam refluks berlebihan

Biasanya bayi akan gumoh setelah tertawa atau menangis. Namun jika bayi Anda mengalami gumoh dengan diawali tertawa atau menangis berlebihan dengan tanda lain seperti punggung yang membungkuk atau melengkung ke depan maka bayi Anda bisa mengalami masalah refluk. Hal ini terjadi ketika ada bagian pencernaan bayi yang mengalami iritasi sehingga tidak bisa minum ASI atau susu formula dengan baik. Kondisi perut kembung pada bayi juga bisa menyebabkan hal yang sama. Untuk mengatasi masalah ini maka Anda harus meminta bantuan dokter anak agar bisa ditangani dengan tepat. (baca juga: tips menyusui agar bayi tidak muntah)

  1. Bentuk katup kerongkongan ke perut belum sempurna

Pada bayi yang baru lahir maka kondisi gumoh sangat sering terjadi. Awalnya sering ditandai dengan meludah berlebihan lalu bisa menjadi gumoh. Hal ini berhubungan dengan masalah pembentukan katup dari perut ke kerongkongan yang belum sempurna. Katup ini akan bekerja untuk membuat semua cairan yang masuk ke lambung tidak keluar lagi. Pembangunan katup akan lebih sempurna hingga bayi berusia 4 bulan dan ditandai dengan frekuensi gumoh yang semakin menurun. Jika bayi mengalami hal ini maka Anda harus memberikan ASI atau susu formula dalam jumlah yang lebih kecil dan sering. (baca: perkembangan organ tubuh bayi setelah lahir)

Informasi pola perkembangan bayi:

  1. Bayi tidak bisa bersendawa

Manfaat sendawa bagi bayi bisa dirasakan sebagai cara untuk membantu perut dan rongga kerongkongan menjadi lebih nyaman. Jika bayi tidak bisa bersendawa maka bisa menyebabkan banyak udara yang terperangkap dalam saluran pencernaan. Ini akan membuat perut bayi tidak nyaman sehingga cenderung semua cairan akan keluar dari saluran pencernaan. Bayi yang bisa bersendawa biasanya tidak akan gumoh setelah minum susu. Hal ini sama seperti ketika orang dewasa setelah makan dan minum. (baca: bayi sering buang angin)

  1. Ukuran puting botol susu yang tidak tepat

Penggunaan botol susu untuk bayi memang sering dilakukan. Hal ini untuk membantu bayi mendapatkan nutrisi yang cukup baik dari ASI atau susu formula (baca: manfaat susu formula untuk bayi). Ketika ibu pergi maka bisa melakukan  cara memberikan ASI perah dengan botol susu. Namun ukuran puting botol susu yang terlalu besar atau terlalu kecil bisa membuat bayi sering gumoh. Masalahnya adalah ketika bayi menghisap terlalu banyak susu dalam waktu yang cepat atau ketika bayi menghisap udara berlebihan dari botol susu. Jadi pastikan ibu memilih botol susu yang tepat untuk bayi, Anda bisa mencoba melakukan beberapa tes pada bayi. Hindari memberikan empeng karena bisa terkena bahaya bayi menggunakan empeng. (baca juga: cara mencuci botol susu bayi

Informasi tentang ASI:

  1. Bayi menghisap banyak udara ketika minum

Ketika bayi menghisap udara terlalu banyak saat minum, maka ini juga bisa menyebabkan bayi mudah gumoh. Banyak udara yang akan masuk ke dalam saluran pencernaan dan ini membuat cairan susu terjebak di dalamnya. Perut bayi merasa tidak nyaman kemudian reaksi muntah akan terjadi secara alami. Karena itu amati apakah bayi Anda sudah menghisap ASI atau susu formula dengan benar saat minum. Jika belum maka lakukan perubahan yang paling nyaman untuk bayi Anda.

Informasi cara menyusui:

  1. Bayi minum lebih cepat

Kemudian masalah lain yang menjadi penyebab gumoh pada bayi adalah bayi minum lebih cepat. Beberapa bayi memang terlihat menyenangkan saat minum dan mereka bisa minum lebih cepat dari bayi lain. Namun pada bayi yang baru lahir bisa menjadi masalah karena perut mereka menjadi lebih kenyang. Cairan yang sudah masuk ke saluran pencernaan kemudian memberikan efek seperti meluap. Jika bayi tidak bisa gumoh maka bayi akan menangis terus menerus karena perut melilit atau sakit. Lebih baik jika bayi gumoh. Untuk mengatasi ini maka lakukan metode agar bayi tidak minum dengan terlalu cepat.

Baca juga:

  1. Sistem pencernaan bayi yang belum sempurna

Otot – otot pencernaan bayi saat lahir dari luar memang terlihat sangat sempurna. Bayi Anda langsung bisa melakukan IMD (inisiasi menyusui dini) atau langsung menghisap susu dari botol. Metode ini dilakukan seteleh melahirkan normal atau caesar. Memberikan ASI sejak awal juga bisa memberikan manfaat kolostrum bagi bayi baru lahir. Namun sebenarnya otot bayi masih dalam tahap perkembangan. Bayi belum bisa menyerap ASI atau susu formula dengan baik. Reaksi gumoh sangat wajar karena bayi Anda ingin mengontrol bagaimana minuman bisa masuk ke pencernaan dengan baik. Kondisi ini biasanya akan membaik sesuai dengan penambahan umur bayi.

  1. Cara menyusui yang tidak tepat

Cara menyusui yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebab gumoh pada bayi. Cara menyusui harus dilakukan dengan beberapa metode. Untuk bayi yang baru lahir maka menyusui sesuai dengan posisi yang nyaman untuk bayi. Kemudian Anda juga harus tahu kapan boleh menyusui sambil tiduran. Cara menyusui ini bisa membuat bayi bisa menerima minuman dengan baik. Sistem pencernaan bayi sangat peka terutama saat ada banyak minuman yang berlebihan dalam lambung dan juga saat ada banyak udara. Karena itu setiap ibu perlu mempelajari cara menyusui yang tepat.

Informasi cara menyusui:

  1. Terjadi penyumbatan usus pada bayi

Bayi yang baru lahir memang bisa mengalami beberapa kondisi kesehatan yang serius. Hal ini tidak hanya terjadi pada bayi yang lahir prematur tapi juga bayi yang lahir dengan normal dan sehat. Masalah ini berkembang di luar rahim atau sudah menjadi masalah kesehatan bawaan sejak dalam kandungan. Gumoh dengan disertai warna cairan hijau bisa menjadi pertanda adanya penyumbatan pada usus. Kondisi ini bisa menjadi sangat serius sehingga orang tua harus segera membawa bayi ke dokter untuk mendapatkan perawatan.

Baca: resiko bayi lahir prematur 7 bulan – ciri ciri bayi lahir prematur – penyebab bayi lahir prematur – cara mencegah bayi lahir prematur 

  1. Penebalan otot perut bawah bayi

Kondisi medis lain yang sering menjadi penyebab gumoh pada bayi adalah adanya penebalan dinding perut atau otot perut bawah pada bayi. Hal ini sering ditandai dengan gumoh yang lebih cepat dan tegas. Berbeda dengan gumoh yang normal yang ditandai dengan ludah lalu keluar cairan yang lebih banyak. Terkadang gumoh dengan kondisi penyakit ini bisa menyebabkan tekanan yang kuat dari saluran pencernaan. Penyakit ini sering disebut dengan istilah pyloric stenosis. Perawatan dokter sangat diperlukan untuk mencegah masalah yang serius.

  1. Alergi susu sapi

Bayi gumoh setelah minum susu bisa menjadi tanda bayi alergi susu sapi. Alergi laktosa pada susu sapi bisa menyebabkan reaksi yang berbeda pada bayi termasuk muntah, sesak nafas dan kondisi medis yang lain. Jadi ketahui apakah bayi Anda selalu muntah saat diberikan susu formula. Jika iya maka cobalah untuk tidak memberikan susu formula. (baca: Cara mengatasi bayi alergi susu sapi

Tips menangani bayi gumoh

  1. Cobalah sedikit menegakkan bayi di bahu Anda terutama setelah bayi minum. Cara ini bisa membantu semua cairan masuk ke dalam perut bayi dengan baik sehingga bayi tidak muntah. (baca juga : manfaat menggendong bayi)
  2. Biasakan untuk menyusui di tempat yang tenang. Terkadang ketika bayi menyusui di tempat yang ramai maka bayi stres dan akan menghisap ASI lebih cepat dan lebih banyak. Ini juga bisa membuat bayi panik sehingga ada banyak udara yang masuk ke saluran pencernaan bayi.
  3. Biasakan untuk memberikan botol susu dengan bagian puting yang tidak terlalu kecil. Hal ini bisa membantu mencegah bayi menelan banyak udara saat minum. Tapi lubang juga tidak terlalu besar sehingga bayi minum dengan cepat.
  4. Bantulah bayi untuk bisa bersendawa setelah minum ASI atau susu formula. Cara ini akan membantu bayi bisa mengeluarkan semua udara yang bersarang dalam perut mereka.
  5. Pastikan Anda memberikan pakaian bayi yang nyaman terutama untuk bagian perut atau dada bayi. Jangan memberikan pakaian yang terlalu ketat sehingga membuat perut bayi menjadi sesak dan selalu ingin muntah setelah minum susu. (baca: tips memilih baju bayi baru lahir – cara membedong bayi –  bahaya bedong bayi)
  6. Biasakan bayi untuk berada dalam posisi yang agak tegak setelah minum. Jangan langsung menidurkan bayi karena posisi ini bisa membuat bayi tidak nyaman dan ingin muntah. Anda juga bisa mencoba menerapkan bantal yang agak tinggi setelah bayi minum.
  7. Pegangi tangan bayi setelah mereka bisa memasukkan jari ke mulut. Hal ini bisa menyebabkan bayi mudah sakit karena bakteri dari jari atau membuat bayi lebih mudah muntah dan juga penyebab bayi gumoh.

Ternyata ada banyak penyebab gumoh pada bayi dan setiap bayi bisa memiliki penyebab yang berbeda. Anda harus mencoba mengetahui kapan bayi selalu gumoh dan bagaimana perawatan yang tepat untuk bayi gumoh. Jangan segan untuk langsung membawa bayi ke dokter jika ada tanda darurat saat bayi gumoh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn