11 Penyebab Step pada Bayi Paling Sering          

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Step pada bayi adalah sebuah kondisi yang bisa terjadi secara mendadak pada semua bayi. Biasanya bayi yang berusia 6 bulan  atau lebih sering terkena resiko step. Kondisi bayi yang step akan terlihat dengan beberapa tanda seperti bola mata memutar ke belakang sehingga hanya tampak bagian putih mata, keluar air liur atau muntah yang tidak terkendali, badan anak bergerak atau berkedut tidak beraturan, badan anak menjadi sangat kaku, warna kulit anak menjadi lebih gelap dan juga bayi Anda mungkin bisa menjadi tidak sadar. Banyak ahli medis beberapa penyebab step pada anak juga bisa terjadi pada bayi.

Waktu step biasanya hanya bertahan selama beberapa detik atau paling lama selama 15 menit. Namun biasanya ketika step bertahan lebih dari lima menit maka Anda harus segera membawa anak ke dokter. Berikut ini adalah beberapa masalah penyebab step pada bayi yang dilihat dari sudut pandang medis. (baca juga: cara mengatasi step pada anak)

  1. Demam yang cukup tinggi

Bayi yang mengalami demam sangat tinggi bisa terkena resiko step. Hal ini terjadi ketika tubuh bayi sudah mengalami demam selama 24 jam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celcius. Para peneliti dari pihak medis hingga saat ini masih mencari tahu penyebab sebenarnya dari step ini. Beberapa kesimpulan didapatkan bahwa kemungkinan step disebabkan karena reaksi otak terhadap suhu panas anak yang sangat tinggi. Berbagai bahan kimia dalam otak sudah tidak bisa menampung semua masalah ini lalu menyebabkan efek step sesaat. Panas akibat gejala campak pada bayi juga bisa menyebabkan step. Karena itu ibu bisa melakukan beberapa perawatan seperti  cara mengatasi demam pada bayi. (baca juga: menjemur bayi saat demam – menjemur bayi di pagi hari)

  1. Riwayat keturunan dalam keluarga

Step bukan termasuk penyakit keturunan, tapi bayi dengan riwayat step dalam keluarga bisa mengembangkan gejala yang sama. Umumnya step terjadi ketika bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan. Ketika tumbuh menjadi anak-anak maka step ini akan sembuh sendiri tanpa membutuhkan perawatan yang rumit. Tahun pertama bayi masih memiliki resiko step yang sangat tinggi karena itu sebaiknya kondisi kesehatan bayi dijaga dengan baik. Masalah ini biasanya tidak menyebabkan efek khusus pada perkembangan otak bayi ketika sudah dewasa.

Baca : penyebab janin cacat sejak dalam kandungan –  kelainan jantung pada bayi – penyebab bibir sumbing pada janin

  1. Kekurangan zat besi

Sebuah penelitian menunjukkan jika bayi yang dilahirkan dari ibu dengan riwayat kurang zat besi atau anemia maka bisa mengalami step saat sudah lahir. Kondisi ini bisa berarti bahwa kemungkinan anemia juga diwariskan pada bayi yang dilahirkan. Anemia bisa memicu step karena bisa membuat tubuh bayi kurang sel darah merah. Tidak diketahui bagaimana sel darah merah ini memberikan dampak khusus untuk bagian otak bayi. Hal ini juga bisa terjadi sebagai pertanda penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi. (baca juga: akibat kekurangan kalsium pada bayi)

  1. Infeksi virus pada tubuh bayi

Step awalnya sering ditandai dengan demam yang sangat tinggi. Demam menjadi pertanda kemungkinan tubuh mengalami infeksi dari virus yang masuk. Bayi umumnya bisa mengalami demam ketika flu, campak atau jenis penyakit infeksi lain. Karena itu ketika ada tanda infeksi pada tubuh bayi maka ibu harus waspada dengan gejala lanjutan seperti step. (baca : penyebab bayi pilek dan cara mengatasinya – obat pilek bayi)

  1. Penyakit infeksi telinga tengah (otitis media)

Bayi Anda juga bisa mengalami step akibat terkena penyakit infeksi telinga. Hal ini terjadi ketika ada peradangan yang terjadi pada bagian tengah telinga. Kemudian kondisi ini bisa membuat terjadinya peradangan atau pembengkakan hingga penumpukan cairan di bagian belakang gendang telinga. Bayi yang berusia lebih dari 6 bulan sangat rentan dengan penyakit ini. Gejala lain sering ditunjukkan seperti:

  1. Radang amandel

Beberapa bayi memang sudah menderita peradangan amandel sejak mereka lahir. Kondisi ini bisa semakin memburuk ketika anak sudah berusia lebih dari 6 bulan. Ketika peradangan terjadi maka bisa menyebabkan tubuh bayi menjadi demam sangat tinggi. Peradangan amandel juga bisa membuat bayi terus menangis karena tidak bisa bernafas dengan baik. Kondisi ini juga bisa menyebabkan bayi tersedak hingga memicu step. Anda harus mencari tahu apakah ini penyebab step pada bayi dengan berkonsultasi ke dokter, kemudian tentukan perawatan terbaik untuk bayi Anda. (baca: obat amandel untuk anak – cara mengobati amandel pada anak)

  1. Kondisi gastroenteritis pada bayi

Bayi yang mengalami masalah gastroenteritis juga bisa mengembangkan step ketika demam atau kondisi lain yang membuat kesehatan bayi menurun secara tiba-tiba. Penyakit ini berhubungan dengan masalah diare, perut kembung pada bayi dan muntah berlebihan. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi kehilangan cairan berlebihan sehingga mungkin tubuh mereka juga menjadi sangat lemah. Bayi biasanya tidak mau minum ASI atau susu formula dan sulit untuk mengendalikan kondisi kesehatan bayi. (baca: cara mengatasi perut kembung pada bayi)

Baca:

  1. Demam pasca imunisasi

Bayi yang menerima imunisasi dan mengembangkan demam sebagai efek gejala juga bisa terkena step. Ini adalah masalah yang sangat umum karena reaksi otak terhadap suhu panas bayi yang berlebihan. Step dan demam juga dianggap sebagai efek imunisasi yang sangat wajar. Ibu bisa mencoba melakukan beberapa pencegahan demam setelah imunisasi. Namun reaksi alami biasanya cukup baik ketika bayi sehat saat diimunisasi. Jika reaksi berlebihan mungkin bayi terkena bahaya imunisasi dan perlu perawatan.

Informasi imunisasi bayi:

  1. Bayi jatuh dari tempat tidur

Menjaga bayi memang membutuhkan perhatian yang sangat besar. Salah satu kondisi yang sering terjadi adalah ketika bayi terjatuh dari tempat tidur. Kondisi ini bisa membuat bayi mengalami step akibat goncangan, tekanan atau benturan yang sangat kuat terjadi pada kepala bayi. Dampaknya bisa membuat beberapa bagian otak termasuk sel syaraf mengalami reaksi. Bayi bisa langsung demam, step, kehilangan penderangan, gangguan keseimbangan dan bahkan kematian. (baca: bahaya bayi jatuh terlentang ) 

  1. Penyakit Epilepsi

Bayi yang memang dilahirkan dengan gangguan penyakit epilepsi juga bisa terkena step. Hal ini terjadi ketika bayi masih berusia dibawah satu tahun. Ketika dewasa maka step akan menjadi kejang yang membuat anak-anak mengalami resiko kesehatan. Namun step pada bayi seperti ini sering tidak disertai dengan gejala seperti demam. Bayi Anda mungkin akan mengalami step secara tiba-tiba. (baca: penyebab kejang pada anak)

  1. Kondisi cacat otak bawaan

Masalah cacat bawaan pada bayi yang baru lahir juga bisa menyebabkan step. Hal ini bisa disebabkan karena reaksi senyawa dalam otak bayi yang tidak bisa  bekerja dengan baik. Otak mengirim sebuah sinyal aneh ke tubuh dan membuat bayi mengalami step. Bayi yang dilahirkan dengan kondisi ini harus menerima perawatan khusus baik dari orang tua atau dokter yang merawat. (baca: cerebral palsy pada anak)

Cara Menangani Bayi Step

  1. Membuat tubuh bayi berada di tempat yang aman. Anda bisa membaringkan di kasur atau tempat lain yang tidak keras.
  2. Jauhkan semua benda berbahaya dari tubuh bayi agar tubuh bayi benar-benar aman.
  3. Jangan menghentikan gerakan tubuh bayi dan jangan memaksa apapun pada tubuh bayi.
  4. Biarkan bayi berada dalam kondisi itu dan jika bisa miringkan bayi agar jika muntah bisa membuat bayi lebih nyaman.
  5. Lepaskan pakaian bayi yang terlalu ketat, terutama pada bagian leher, dada, perut dan semua bagian lainnya.
  6. Jangan memasukkan apapun ke mulut bayi, Anda bisa membuat bayi tersedak dalam kondisi step ini.
  7. Jika bayi kejang lebih dari 2 menit maka segera bawa bayi ke dokter.
  8. Tenangkan bayi saat sudah selesai step dengan cara menggendong. Biarkan bayi tidur sesaat kemudian berikan ASI atau susu formula
  9. Buat bayi Anda bisa beristirahat dengan baik setelah periode step, jika keesokan harinya bayi Anda terlihat sehat maka bayi Anda mungkin mengalami reaksi step yang normal dan tidak berpengaruh untuk kondisi kesehatannya.

Step pada bayi sering tidak menyebabkan gejala apapun. Namun semua orang tua sebaiknya tetap mencari apa penyebab step pada bayi sehingga bisa menemukan solusi yang paling baik. Step pada bayi dengan masalah kesehatan tertentu harus mendapatkan pengawasan dari dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn