10 Cara Mengeluarkan Dahak Pada Bayi 1 Bulan Paling Aman

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Orang tua terutama Ibu tentunya menginginkan bayi terutama yang masih berusia 1 bulan untuk selalu sehat. Namun lingkungan yang tidak selalu baik dan kondisi tubuh yang tidak selalu fit bisa saja membuat si kecil terkena pilek atau batuk. Yang membuat kita iba melihat si kecil tatkala terserang batuk dan pilek tentunya adalah mereka masih sulit untuk mengeluarkan dahak. Namun sebelumnya, ada baiknya Anda untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu dahak atau lendir.(Baca juga: cara merawat bayi baru lahir –  cara melebatkan rambut bayi)

Tahukah Anda apa sebenarnya itu dahak atau lendir yang terdapat pada mulut dan tenggorokan kita ?

Pengertian Dahak

Dahak atau sputum yang merupakan kumpulan lendir kental yang terdapat di dalam saluran pernapasan yang ada ketika kita mengalami batuk, pilek ataupun gangguang pernapasan yang lain. Apabila dahak terlalu kental dan sulit untuk dikeluarkan maka akan berpotensi mengganggu pernapasan, hingga berakibat napas menjadi sesak sementara batuk tidak kunjung usai dan suara napas yang mengganggu. (Baca juga : Cerebral Palsy Pada Bayi , cara menjaga bayi agar tidak mudah sakit)

Manfaat Dahak

Dahak atau lendir sebenarnya juga diperlukan oleh tubuh jika dalam kondisi normal dan tidak mengental. Dahak yang terdapat pada rongga mulut dan tenggorokan memiliki fungsi :

  1. Untuk menjaga saluran pernapasan agar tetap bersih
  2. Menjaga saluran pernapasan agar selalu segar
  3. Agar saluran napas tidak kering.

Namun, dalam kondisi tidak normal seperti saat pilek, batuk dan flu makan produksi dahak menjadi berlebih dan beresiko mengental jika tidak dikeluarkan. (Baca juga: gejala asma pada bayi – penyebab asfiksia pada bayi baru lahir)

Sebab dan Efek Bayi Belum Bisa Mengeluarkan Dahak Sendiri

Jika pilek dan batuk yang menimbulkan dahak berlebih menimpa pada bayi kita yang baru berusia 1 bulan, tentunya sudah membuat Anda cemas dan khawatir, apalagi jika harus menemukannya sulit mengeluarkan cara mengobati batuk berdahak pada bayi karena saluran pernapasannya masih sangat kecil dan ia belum mampu mengeluarkan dahak dengan sendirinya.

Efek Bayi Tidak Dapat Mengeluarkan Dahak

Berikut adalah efek yang buruk jika bayi tidak dapat mengeluarkan dahak sendiri :

  1. Si kecil akan terlihat sangat tersiksa karena batuk
  2. Bayi menjadi sulit untuk istirahat,
  3. Bayi susah tidur 
  4. Batuk dan pilek membuatnya tidak nyaman
  5. Bayi menjadi sulit menelan
  6. Memiliki resiko bayi tersedak.

(Baca juga : Cara Mengatasi Batuk Pada BayiCara Mengatasi Pilek Pada Bayi)

Yang Perlu Dihindari

Pada saat bayi mengalami pilek dan batuk, sebaiknya hindari obat-obatan penghilang dahak karena obat-obatan ini mengandung :

  1. Antihistamin
  2. Ekspektoran
  3. Dekongestan
  4. Penekan batuk pada pusat saraf

Semua unsur diatas tidak diperkenankan diberikan pada anak dibawah usia 4 tahun. Selain tidak mudah untuk mendapatkan dosis yang tepat, obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang dapat berbahaya bagi bayi, selain bisa saja tidak atau kurang efektif. (Baca juga : Obat Pilek BayiCara Mengatasi Hidung Tersumbat Pada Bayi)

Cara Mengecerkan Dahak Bayi

Sebelum Anda berkonsentrasi pada pengeluaran dahaknya, sebaiknya yang perlu Anda perhatikan adalah bahwa dahak di dalam tubuh bayi harus terlebih dahulu diencerkan. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengencerkan dahak bayi :

  1. Salah satu yang menjadi alasan mengapa dahak sulit untuk dikeluarkan adalah dahak telah mengental. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengencerkan dahak si kecil adalah dengan memberinya lebih banyak cairan. Tentu saja Anda dapat melakukannya dengan memberinya lebih banyak Air Susu Ibu atau susu formula saja, karena pada bayi usia 1 bulan tidak dianjurkan memberi cairan lain seperti air putih, jus buah atau sup.
  2. Memandikannya dengan air hangat. Pastikan air yang digunakannya untuk mandi tidak terlalu panas bagi bayi Anda, dan sebaiknya Anda jaga agar si kecil tidak langsung merasa kedinginan setelah mandi.
  3. Menghangatkan tubuh si kecil terutama pada area dada. Setelah selesai mandi pagi, gendong di kecil dan bawa ia keluar rumah dan ajak ia menjemur bayi di pagi hari di bawah sinar matahari pagi. Sebaiknya hal ini dilakukan pada setiap jam 06.30-07.00 selama kurang lebih 10 hingga 15 menit. Pilih tempat yang aman dari debu maupun asap, serta usahakan agar bayi tidak menatap matahari langsung. Berikan pelindung mata untuknya. (Baca juga : Tanda Tumbuh Gigi Pada BayiTanda-tanda Bayi Tumbuh Gigi)
  4. Oleskan balsem khusus bayi atau minyak telon pada bagian dada juga sekitar lehernya. Rasa hangat yang ditimbulkan akan membantu mengencerkan dahaknya sementara itu uap hangat yang dihirup di kecil akan dapat melegakan pernapasannya. Selain itu, cara ini juga akan lebih menenangkannya. Hanya saja, perhatikan dosis pemakaiannya sehingga bayi tidak merasa kepanasan. (Baca juga : Mencegah Sariawan Pada BayiPenyebab Sariawan Pada Bayi)
  5. Menyediakan baskom yang telah diisi air hangat dan dicampur dengan beberapa tetes minyak kayu putih. Letakkan baskom di dekat si kecil agar ia menghirup uap yang dihasilkannya. Langkah ini mirip dengan terapi uap dengan maksud untuk mengencerkan dahaknya, sekaligus membuka saluran hidungnya yang tersumbat, juga melegakan pernapasannya. Dengan demikian, diharapkan dahak akan lebih mudah dikeluarkan. Yang perlu Anda perhatikan adalah bahwa Anda harus berhati-hati dalam meletakkan baskom tersebut, jangan sampai dengan mudah dapat dijangkau oleh bayi. (Baca juga : Bahaya Batuk Untuk Bayi)
  6. Memperkuat sistem imun si kecil dengan cara meningkatkan asupan gizinya dengan ASI maupun dengan susu formula serta banyak istirahat. Selebihnya, biarkan lendir atau dahaknya yang bekerja membuang virus dan kotoran dari dalam tubuhnya.( Baca juga : Tips Memilih Susu FormulaCara Memberikan ASI Perah)
  7. Salah satu cara yang dapat dilakuan oleh orang tua untuk membantu si kecil adalah dengan terapi uap (nebulisasi) dengan menggunakan manfaat nebulizer untuk bayi. Dimana bayi diberikan bantuan terapi obat dalam bentuk uap untuk mengencerkan dahaknya. Atau memberinya cairan garam fisiologis untuk mengatasi hidungnya yang tersumbat.

Cara Mengeluarkan Dahak Pada Bayi

Setelah proses pengenceran dahak telah dilakukan, baru kemudian kita menginjak pada usaha mengeluarkan dahak bayi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan :

  1. Begitu seluruh usaha untuk mengencerkan dahak sudah Anda lakukan, setelah itu posisikan bayi tengkurap pada pangkuan Anda. Kondisikan salah satu kaki Anda lebih tinggi dari satu yang lain, sehingga posisi bayi menjadi miring dengan kepala lebih rendah daripada tubuhnya. Sesuai dengan hokum gaya gravitasi, maka dahak yang telah mengencer akan mudah mengalir dari paru-paru, bronkhus, trakea, hingga akhirnya menuju ke tenggorokan dan mulut. Jika perlu, maka Anda dapat menepuk-nepuk punggung bayi pada bagian kanan dan kiri (jangan pada bagian tengah), maka dahak yang telah encer akan keluar melalui hidung maupun tenggorokan dengan cara dibatukkan. (Baca juga : Mitos-mitos Bayi Baru Lahir)
  2. Apabila Anda merasa dahak masih ada yang tertinggal maka Anda dapat mengeluarkannya dengan menggunakan alat khusus berbahan karet untuk mengeluarkan dahak bayi dengan cara disedot. Untuk dahak pada bagian hidung dapat dilakukan saat bayi tengkurang seperti sebelumnya diatas, sementara untuk dahak pada bagian tenggorokan dapat Anda lakukan dengan meletakkan bayi pada posisi miring serta dengan mulut bayi terbuka. (baca juga: perut kembung pada bayi – cara mengatasi perut kembung pada bayi)
  3. Memposisikan bayi tengkurap seperti diatas kemudian tepuk punggung kanan dan kirinya, kemudian letakkan ia pada posisi miring kanan atau kiri lalu tepuk bagian dada sampingnya. Apabila lendir atau dahak yang ada di dalam tubuhnya banyak maka biasanya ia akan memuntahkannya. Atau bisa jadi bila dahak sudah sedemikian encer maka akan luruh dan masuk ke saluran pencernaan dan akan terbuang melalui kotoran. Namun yang perlu Anda ingat adalah, lakukan hal ini sebelum bayi mengkonsumsi ASI atau susu formula karena susu akan turut dimuntahkan kembali dan bayi beresiko tersedak. (Baca juga : Perkembangan Organ Bayi Setelah Lahir)

Apabila semua cara telah dilakukan dan belum mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter. (Baca juga : Cara Mencegah Flu Pada Bayi)

 

fbWhatsappTwitterLinkedIn