14 Olahraga yang Dilarang Untuk Ibu Hamil Karena Berbahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seorang ibu hamil perlu menjaga kandungan dengan sebaik-baiknya agar janin terlindungi dan tumbuh sehat sampai melahirkan. Ada beberapa larangan atau hal yang perlu dihindari oleh seorang ibu hamil. Larangan ibu hamil tersebut biasanya berupa makanan atau kegiatan yang terlalu berat. Olahraga sendiri sebenarnya juga ada yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil karena dapat mengganggu kandungannya. Apa saja olahraga tersebut?

Seorang ibu hamil tentu ingin kandungannya sehat dan dapat melahirkan dengan lancar. Namun tak sedikit juga yang masih ingin berolahraga walaupun dalam keadaan hamil. Olahraga saat hamil sebaiknya dibatasi dan bukan olahraga yang berat-berat. olahraga berikut ini merupakan beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil :

1. Aerobik

Senam aerobik banyak dilakukan oleh para wanita. Aerobik sendiri memang termasuk olahraga yang menyenangkan dengan gerakan-gerakan yang menarik serta manfaat yang banyak. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak melakukan senam aerobik karena bisa menyebabkan kelelahan. Perut yang membesar jika dibuat untuk olahraga yang berat dengan gerakan aerobik yang terlalu aktif maka akan terpengaruh juga sehingga badan terasa tidak nyaman.

Sebenarnya bagi wanita yang terbiasa senam aerobik sebelum hamil masih dibolehkan untuk melakukan jenis senam ini, namun tidak boleh melakukan gerakan yang terlalu berat. Jika sudah terasa lelah maka sebaiknya dihentikan. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup. (Baca juga : gizi ibu hamil yang harus dicukupi)

2. Basket

Olahraga basket termasuk olahraga yang dilarang karena, basket membutuhkan tenaga yang besar dan memiliki resiko tabrakan. Basket dimainkan dengan tim dan melawan tim lain untuk mendapatkan angka. Saat berlari di lapangan maka risiko tabrakan dengan lawan atau teman sendiri bisa menyebabkan seseorang terjatuh dan terluka. Jadi ini sangat tidak dianjurkan bagi wanita hamil. Olahraga basket yang dilakukan sendirian misalnya hanya memantulkan bola basket saja masih tidak apa-apa asalkan tidak membuat badan terlalu lelah dan tidak berisiko terjatuh. (Baca juga : jatuh saat hamil)

3. Futsal atau sepak bola

Sama seperti basket, futsal dan sepakbola serta olahraga sejenisnya juga tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Seperti yang kita ketahui olahraga futsal dan sepak bola membuat kita menjadi berisiko untuk terjatuh dan bertabrakan dengan lawan. Tak jarang kita melihat banyak pemain sepak bola profesional yang harus cedera parah karena bermain sepak bola dan tabrakan atau terjatuh saat berlari. Jika itu dialami oleh ibu hamil tentu akan sangat membahayakan kandungannya. Jadi ibu hamil memang sebaiknya tidak melakukan olah raga sepak bola dan olahraga sejenisnya yang memiliki risiko tabrakan dan terjatuh.

4. Tenis atau squash

Meskipun tidak berhadapan langsung dengan lawan, namun olahraga tenis juga sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Olahraga tenis ini membutuhkan gerakan-gerakan yang lincah dan tenaga yang besar untuk memukul bola tennis. Pemain tenis perlu berlari untuk mengejar bola dan itu bisa menyebabkan cedera atau terjatuh. Jika memang benar-benar ingin melakukan olahraga tenis, maka ibu hamil sebaiknya melakukannya dengan santai ditemani dengan pemain lain dengan bermain ganda. Ibu hamil yang perutnya sudah membesar sebaiknya betul-betul menghindari olahraga yang menguras tenaga seperti tenis ini.

5. Bela diri

Olahraga bela diri tidak diperbolehkan untuk wanita hamil karena risiko cedera yang cukup besar. Olahraga bela diri sendiri meliputi tinju, judo, karate, silat, jiu jitsu, dan lain-lain. Olahraga tersebut membutuhkan kontak fisik dan tubuh pasti akan terkena benturan atau pukulan dari lawan. Tentu saja hal ini sangat tidak dianjurkan bagi wanita hamil yang harus menjaga perkembangan janin agar tidak terkena benturan atau pukulan. Sekalipun tidak ada lawannya, gerakan-gerakan bela diri juga cukup berisiko karena bisa menyebabkan tubuh kekelahan, terkilir, dan sebagainya. Jadi sebaiknya ibu hamil tidak melakukan olahraga beladiri.

6. Gym

Olahraga di gym yang menggunakan peralatan gym juga sebaiknya dihindari oleh wanita hamil. Ini karena dapat menimbulkan resiko cedera yang cukup besar. Olahraga dengan peralatan elektronik juga berisiko apalagi jika sedang hamil jadi sebaiknya menghindari olahraga gym tersebut, baik yang menggunakan peralatan atau yang tangan kosong karena masih dapat berisiko cedera.

7. Mendaki gunung

Olahraga ekstrem seperti rock climbing tentu juga tidak disarankan untuk wanita hamil karena risiko terjatuh dan tenaga yang dikeluarkan cukup besar. Mendaki gunung juga sebaiknya dihindari, karena mendaki gunung membutuhkan tenaga yang besar apalagi di gunung kita akan kesulitan mendapatkan perawatan jika tiba-tiba terjadi sesuatu pada kandungan kita.

Olahraga mendaki gunung dapat diganti dengan berjalan-jalan saja karena lebih aman dan jika lelah maka dapat beristirahat pulang. Jika pergi ke gunung tentu akan jauh dari pusat kota dan rumah sehingga sulit untuk dapat beristirahat dengan baik.

8. Menyelam

Kegiatan menyelam di dalam laut juga menjadi olahraga yang dilarang bagi wanita hamil. Menyelam biasanya menggunakan tabung oksigen dan kegiatan tersebut membutuhkan tubuh yang prima. Ibu hamil akan kesulitan melakukan kegiatan menyelam apalagi dengan perut yang membuncit. Dan jika dipaksakan lalu terjadi sesuatu di dalam air tentu itu akan membahayakan nyawa si ibu berikut dengan janinnya, jadi olahraga menyelam memang perlu dihindari karena risikonya terlalu besar.

Tekanan kuat saat berada di dalam air bisa berakibat tidak baik bagi kandungan. Adanya gas yang berubah menjadi gelembung udara dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan nyeri, ruam, kelumpuhan, dan lain-lain. (Baca juga : janin yang meninggal dalam kandungan)

9. Bowling

Bowling memang terlihat sebagai olahraga yang cukup sederhana namun bola bowling sendiri cukup berat. Pemain bowling perlu menjaga keseimbangan untuk melemparkan bola yang cukup berat. Jadi jika wanita hamil yang melakukannya akan berisiko kehilangan keseimbangan dan menyebabkan cedera atau terjadi. Permainan ini sebaiknya tidak dilakukan oleh wanita hamil. (Baca juga : ibu hamil naik turun tangga yang bisa mempengaruhi keseimbangannya)

10. Trampolin

Permainan trampolin merupakan olahraga dengan menggunakan alat sehingga pemainnya dapat melompat ke atas berulang kali. Ini juga cukup berbahaya bagi wanita hamil karena tubuh wanita hamil dapat cedera saat jatuh. Wanita hamil akan sulit menjaga keseimbangan saat menggunakan trampolin jadi sebaiknya dihindari saja

11. Angkat beban

Angkat beban juga merupakan olahraga yang tidak cocok dilakukan oleh wanita hamil. Risiko yang diakibatkan dari angkat beban misalnya cedera punggung dan terkilir. Jika sampai terjatuh dan beban menimpa badan tentu juga sangat membahayakan bagi kandungan. Jadi sebaiknya tidak melakukan angkat beban selama proses kehamilan.

12. Bersepeda

Bersepeda merupakan olahraga yang tidak disarankan apalagi bagi yang tidak sering bersepeda sebelumnya. Ada beberapa resiko yang bisa diderita saat melakukan olahraga sepeda, seperti kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh atau kelelahan karena bersepeda. Ibu hamil membawa janin di dalam pertunya sehingga harus berhati-hati agar tidak terjatuh atau kelelahan.

13. Berkuda

Olahraga berkuda tidak dibolehkan bagi wanita hamil. Jatuh dari kuda adalah risiko yang bisa terjadi dan itu bisa membahayakan kandungan. Berkuda juga membutuhkan konsentrasi penuh dan teknik mengendalikan kuda dengan baik. Meskipun seorang yang mahir berkuda sekalipun tetap tidak baik berkuda saat hamil. Keadaan kuda bisa berubah dan jika sudah terjatuh maka ibu hamil sangat berisiko terganggu kandungannya. (Baca juga : ibu hamil naik motor jauh)

14. Berlari

Berlari termasuk olahraga yang sederhana dilakukan namun tetap tidak baik dilakukan oleh ibu hamil. Berlari membutuhkan tenaga yang besar apalagi jika dalam jarak jauh. Selain itu, ada resiko terjatuh saat berlari. Resiko itu yang sebaiknya dihindari sehingga tidak melakukan olahraga yang berisiko jatuh. Olahraga berlari bisa diganti dengan berjalan kaki yang risikonya lebih kecil apalagi ibu hamil biasanya lebih mudah lelah.

Jika saat melakukan kegiatan olahraga lalu tiba-tiba terjadi gejala berikut maka hentikan olahraga dan segera hubungi dokter jika diperlukan. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil yaitu:

  • Pendarahan vagina
  • Nafas menjadi pendek
  • Pusing atau merasa akan pingsan
  • Sakit kepala
  • Sakit di bagian dada
  • Otot terasa lemas
  • Sakit di betis/kaki
  • Gerakan janin berkurang
  • Ada cairan yang keluar dari vagina

Kegiatan Lain yang Perlu Dihindari Ibu Hamil

Selain kegiatan olahraga, aktivitas berikut ini juga perlu dihindari oleh ibu hamil agar kandungannya dapat terjaga dengan baik. Kegiatan yang perlu dihindari oleh ibu hamil antara lain:

  • Naik roaler coaster

Di taman hiburan biasanya ada berbagai arena permainan menegangkan seperti roaler coaster yang dapat memicu adrenalin. Permainan tersebut bisa mengakibatkan rasa takut, stress dan berisiko jatuh sehingga tidak disarankan untuk wanita hamil. Wanita hamil boleh-boleh saja pergi ke tempat hiburan tersebut, namun tidak perlu menaiki arena permainan yang membahayakan mereka dan janin mereka sendiri.

  • Mengangkat beban berat

Seorang Ibu hamil kadang masih mengerjakan pekerjaan rumah dan merawat anaknya. Barang-barang berat seperti karung beras, tabung gas dan anak yang sudah besar, sebaiknya dihindari untuk diangkat apalagi jika usia kandungan sudah besar. Barang-barang berat tersebut tidak baik bagi kandungan karena tubuh sendiri sudah menopang berat badan dan kandungan tersebut. Jadi jika ditambah berat lainnya bisa mengganggu janin dan berisiko mengganggu keseimbangan tubuh sehingga dapat terjatuh.

  • Sauna

Sauna dengan uap yang terlalu panas tidak baik bagi ibu hamil. Uap yang terlalu panas dapat berbahay bagi perkembangan bayi karena overheating dapat meningkatkan risiko kelahiran yang cacat. Jadi ibu hamil sebaiknya tidak melakukan sauna selama proses kehamilan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

  • Makan makanan mentah

Ibu hamil sebaiknya menghindari makanan seperti telur, kerang, dan daging sapi yang mentah atau setengah matang. Pantangan makanan ibu hamil tersebut jika tidak dimasak dengan sempurna dikhawatirkan dapat membawa bakteri salmonella. Daging yang kurang matang juga berpotensi membawa taksoplasma dan listeria. Hal tersebut tentu membahayakan kesehatan janin dan ibu hamil

  • Makan hati terlalu banyak

Hati mengandung vitamin A, dan jika dikonsumsi terlalu banyak dapat membahayakan janin yang dikandung. Gantilah hati dengan jenis makanan lain atau jika memang ingin makan jangan terlalu banyak memakannya.

  • Merokok

Ibu yang sedang hamil sebaiknya menghindari rokok. Rokok sendiri tidak baik dihisap oleh wanita yang tidak hamil apalagi wanita yang hamil. Bahaya merokok saat hamil dapat membahayakan kesehatan janin, misalnya penyebab keguguran atau janin tidak tumbuh dengan sempurna. Cobalah berhenti merokok dengan menggantinya dengan kegiatan lainnya misalnya makan buah atau permen.

  • Minum alkohol

Minuman alkohol juga tidak baik bagi wanita hamil. Alkohol tersebut dapat membahayakan ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya. Di beberapa negara, wanita dan pria memang terbiasa minum alkohol untuk kesehariannya. Namun meskipun sudah terbiasa, bahaya alkohol saat hamil tetap saja tidak baik dikonsumsi. Bagi yang taat beragama pasti juga tahu bahwa alkohol dilarang untuk diminum.

  • Mengecat rambut atau merawat kulit dengan bahan kimia berbahaya

Bahan kosmetik berbahaya seperti cat rambut berbahaya atau perawatan kulit yang berbahaya tidak hanya akan merusak ibu hamil, tapi juga dapat berpengaruh buruk pada bayi yang dikandungnya. Ibu hamil sebaiknya menggunakan kosmetik yang terbuat dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya baik bagi dirinya sendiri maupun janin yang ia kandung. (Baca juga : bahaya kosmetik bagi ibu hamil)

Olahraga yang Aman Bagi Ibu Hamil

Ibu hamil akan merasakan perubahan dalam dirinya, misalnya mual-mual, gampang lelah, kaki bengkak saat hamil, dan lain-lain. Hal tersebut kemudian menjadi alasan untuk tidak banyak bergerak padahal ibu hamil juga butuh banyak bergerak tapi tidak berlebihan. Ada beberapa jenis olahraga yang masih bisa atau aman dilakukan oleh ibu hamil. Olahraga-olahraga tersebut antara lain :

  • Berjalan kaki

Olahraga cardiovascular untuk wanita hamil salah satunya adalah berjalan kaki. Berjalan dapat membuatmu tetap fit tanpa membuat pergelangan kaki dan lutut bergetar. Ini juga mudah untuk dilakukan dimana saja, tidak membutuhkan peralatan khusus, hanya sepasang sepatu olahraga saja. Berjalan kaki aman dilakukan bagi wanita hamil selama masa kehamilan sampai perkembangan janin 9 bulan sekalipun.

  • Berenang

Ahli kesehatan mengungkapkan bahwa salah satu olahraga terbaik bagi wanita hamil adalah berenang. Berenang menjadi olahraga yang ideal bagi ibu hamil karena melatih kedua otot lengan dan kaki. Ini bermanfaat bagi kardiovaskular dan membuat wanita merasa lebih ringan walaupun sedang mendapatkan tambahan berat dari janin yang dikandung.

  • Senam ringan

Senam ringan bisa dilakukan oleh para ibu hamil. Senam ringan bisa meningkatkan kekuatan jantung dan kesehatan tubuh. Ada juga senam yang khusus ditujukan untuk ibu hamil. Senam hamil ini menjadi salah satu solusi bagi ibu hamil agar dapat berolahraga sekaligus bersosialisasi dengan sesama ibu hamil. Di dalam kelas senam ibu hamil, gerakan-gerakan yang dilakukan ditujukan untuk memperkuat kesehatan ibu hamil dan memperlancar proses kelahiran nantinya.

  • Menari

Menari merupakan salah satu jenis olahraga untuk ibu hamil yang juga masih boleh dilakukan oleh ibu hamil. Tarian yang dilakukan juga sebaiknya merupakan tarian yang ringan dan gerakannya tidak terlalu berat. Menari lebih menarik jika dilakukan dengan alunan musik. Kegiatan ini bisa dilakukan di dalam rumah seperti di ruang keluarga atau di halaman rumah. Menari dengan riang bisa menghilangkan stress selama kehamilan.

  • Yoga

Yoga dapat membantu menjaga kesehatan otot dan membuat wanita hamil tetap lentur. Jika teratur melakukan yoga bersama dengan berjalan kaki dan berenang selama beberapa kali dalam seminggu maka dapat memperkuat jantung juga.

  • Stretching

Stretching atau peregangan otot bisa menjadi olahraga ringan yang dapat dilakukan oleh para ibu hamil. Peregangan otot secara teratur bisa mencegah otot tegang sehingga tubuh menjadi terasa lebih nyaman.

  • Mengangkat beban ringan

Jika latihan angkat beban menjadi bagian rutin dari seorang wanita maka bisa tetap dilakukan namun dengan beban yang ringan. Lakukan secukupnya dan jangan sampai membuat tubuh terlalu lelah.

Itulah beberapa olahraga yang aman dilakukan bagi para wanita yang sedang hamil. Jadi wanita hamil juga bisa melakukan olahraga namun tak semua olahraga bisa dilakukan.

Tips Menjaga Kesehatan Ibu Hamil

Selain berolahraga yang aman, kesehatan ibu hamil perlu dijaga dengan melakukan cara-cara berikut ini:

1. Memakan makanan yang bergizi

Janin yang ada di dalam kandungan mendapatkan nutrisi dari makanan yang dikonsumi oleh sang ibu. Jadi ibu perlu makan makanan yang bergizi agar calon bayinya juga mendapatkan gizi yang cukup. Makanan sehat untuk ibu hamil yang bergizi adalah makanan sehat yang lengkap mengandung protein, vitamin, serat, kalsium, dan zat-zat lain yang diperlukan oleh tubuh. Sebaiknya tidak makan satu jenis makanan saja tapi beragam jenis makanan seperti daging, sayuran, buah-buahan, susu, air putih, dan lain-lain.

2. Istirahat yang cukup

Ibu hamil biasanya akan mudah lelah saat masa kehamilan, beberapa orang bahkan harus beristirahat cukup lama karena tidak tahan berdiri terlalu lama. Istirahat yang cukup diperlukan agar tubuh kembali fit. Namun ini juga harus dibarengi dengan makan-makanan bergizi dan melakukan olahraga yang ringan. Jika benar-benar tak kuat maka tidur atau berbaring menjadi cara menjaga kehamilan agar tetap sehat.

Selain banyak beristirahat, jangan memaksakan diri melakukan kegiatan yang terlalu berat. Kita seharusnya tahu batasan kemampuan tubuh kita, jika sudah tak mampu maka istirahatlah.

3. Konsultasi ke dokter secara rutin

Konsultasikan kandungan secara rutin ke dokter kandungan. Dokter dapat memeriksa kesehatan kandungan dan ibu hamil. Ini perlu rutin dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi janin dengan jelas karena kita sendiri tidak bisa melihat secara langsung kondisi janin tersebut. Jika terasa sakit berlebihan, pendarahan atau janin tidak bergerak maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter di samping konsultasi rutin yang dilakukan.

Ibu hamil juga bisa mengetahui prediksi jenis kelamin bayi melalui manfaat USG kehamilan, namun tujuan utama ke dokter adalah untuk memeriksa kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.

4. Mencari informasi kehamilan

Informasi tentang kehamilan bisa diperoleh dari buku, internet, maupun pengalaman orang lain. Kita tidak bisa langsung mempercayai sebuah informasi sebelum mengerti secara keseluruhan ditunjang dengan berkonsultasi langsung dengan dokter. Mengikuti komunitas ibu hamil juga bisa dilakukan untuk saling berbagi informasi dengan para ibu hamil lainnya.

5. Hidup sehat dengan pasangan/keluarga

Ibu hamil yang hidup bersama suami atau keluarga lainnya perlu meningkatkan gaya hidup sehat seperti menghindari asap rokok dan makanan yang tidak bergizi. Kebiasaan lingkungan di sekitar ibu hamil juga kan berpengaruh pada gaya hidup ibu hamil tersebut. Suami atau anggota keluarga lain yang senang merokok sebaiknya mengurangi atau tidak merokok di dekat ibu hamil tersebut. Makanan yang dimakan juga diusahakan makanan yang bergizi. Begitu juga kebersihan dalam rumah yang ditempati perlu diperhatikan agar ibu hamil dapat tinggal nyaman sampai proses kelahiran.

Tips untuk kesehatan ibu hamil tersebut menjadi pelengkap dari tema kita tentang olahraga yang dilarang untuk ibu hamil. Ibu hamil perlu meningkatkan kewaspadaannya terhadap masalah kesehatan karena di dalam tubuhnya ia tidak sendirian. Janin yang dikandung perlu tunjangan gizi dari ibunya, jadi sang ibu harus menjaga kesehatannya dengan baik. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental seorang ibu hamil juga harus dijaga. Jika kesehatan mentalnya terganggu maka bisa berpengaruh juga dengan kesehatan janin karena ibu bisa saja melukai dirinya sendiri ataupun janinnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn