4 Bahaya Campak Jerman Bagi Ibu Hamil Paling Mengerikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Campak Jerman atau Rubella merupakan salah satu penyakit yang umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella yang memang dapat menyebar dengan sangat mudahnya. Penularan penyakit ini biasanya melalui titik-titik air di udara yang berasal dari batuk atau bersin sang penderita rubella. Sedemikian sehingga penyakit ini bisa dikategorikan layaknya penyakit menular seperti flu. Adanya kebiasaan berbagi makanan atau penggunaan barang dengan penderita juga dapat menjadi cara penularan penyakit rubella ini. Sama halnya ketika Anda menyentuh mata, hidung maupun mulut Anda setelah memegang benda yang telah terkontaminasi oleh virus rubella itu sendiri.

Campak Jerman atau rubella berbeda dengan campak biasa, di mana rubella tidak hanya menyerang saluran pernapasan dan sel syaraf, tetapi juga dapat menyerang bagian syaraf bahkan otak yang kemudian manifestasinya ke bagian kulit dengan timbulnya bercak merah layaknya campak biasa. Saat hamil bisa saja wanita terserang virus ini. Ada beberapa bahaya campak jerman bagi ibu hamil yang harus diwaspadai.  ( Baca : Bahaya cacar air bagi ibu hamil  – Bahaya cacar air pada ibu hamil )

Pada tahun 2012 lalu, penderita campak Jerman atau rubella di Asia Tenggara yang tercatat oleh WHO adalah sekitar 6.500 jiwa. Sedangakan di Indonesia sendiri, Riskesdas melaporkan bahwa terdapat lebih dari 400 kasus campak Jerman atau rubella pada tahun 2011. Jumlah-jumlah tersebut sudah berkurang secara signifikan sejak adanya program vaksinasi. Virus rubella tentu saja berbahaya bagi ibu hamil, berikut ini adalah bahaya campak jerman bagi ibu hamil yang perlu diwaspadai :

  1. Keguguran

Tes yang biasanya dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini atau virus rubella ialah tes TORCH. Tetapi bagi Ibu yang sudah terkena virus rubella sebelum hamil, maka ketika hamil biasanya akan menjadi kebal terhadap virus tersebut. Kekebalan sang Ibu terhadap virus tersebut akan ikut masuk ke tubuh janin sehingga janin pun tidak juga terkena rubella. Kekebalan ini biasanya berlangsung hingga pada kelahiran, bahkan bayi berusia satu tahun. Barulah setelah itu, bayi sebaiknya diberikan vaksinasi akan virus rubella. Jika terkena virus ini maka ibu yang hamil muda bisa terkena keguguran

Baca : Tanda – tanda keguguranMakana pasca keguguranKeguguran tanpa kuret

  1. Janin Terinfeksi

Janin yang ada di dalam kandungan bisa terkena virus juga sehingga akan menyebabkan gangguan perkembangan dan kesehatan bagi janin.

Baca : Campak bagi ibu hamilFlu parah saat hamilImunisasi BCG pada bayi

  1. Kematian dan Kelainan Pada Bayi

Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat janin bisa mengalami kematian di dalam kandungan.

  1. Autis

Virus yang menginfeksi ibu bisa menyebabkan janin yang ada di dalam kandungan sehingga menyebabkan autis.

Baca : Penyebab anak autisCiri ciri anak autis

Fakta Tentang Campak Jerman

Berikut ini adalah fakta tentang campak jerman yag harus diketahui oleh masyarakat luas :

  • Tanpa sadar. Ibu hamil yang terkena rubella biasanya tidak akan sadar karena memang mereka tidak akan merasakan apapun. Oleh karena itu, rajin-rajinlah untuk memeriksakan kandungan Anda (Ibu hamil) kepada dokter kandungan agar benar-benar diketahui secara jelas apakah kandungan Anda benar-benar sehat dan tidak bermasalah. ( Baca : Penyebab anak hiperaktifCiri ciri anak indigo saat bayi  – Anak lambat bicara )
  • Gejala campak jerman. Sedangkan dalam kasus Ibu hamil lainnya yang terkena virus rubella biasanya akan mengalami demam, tulang ngilu, kelenjar belakang telinga membesar, dan agak nyeri atau sakit. Barulah setelah 1-2 hari akan muncul bercak-bercak merah pada tubuh layaknya campak biasa, tetapi kemudian akan menghilang setelah beberapa hari. Oleh karena itu, janganlah anggap remeh hanya karena bercaknya hilang, tetapi tetap periksakanlah kepada dokter agar mengetahui lebih jelasnya.

Resiko Penularan Virus ke Janin

Ibu hamil tidak perlu merasa begitu khawatir janin akan tertular. Karena tidak semua janin akan tertular. Berikut ii adalah resiko penularan virus ke janin berdasarkan usia kandungan:

  • Kurang dari 12 minggu. Jika Ibu hamil terinfeksi ketika usia kandungan kurang dari 12 minggu, maka resiko janin tertular sekitar 80-90 persen. ( Baca : Perkembangan janin 1 bulanPerkembangan janin 2 bulanPerkembangan janin 3 bulan )
  • 15 sampai 30 minggu. Jika Ibu hamil terinfeksi ketika usia kandungan 15-30 minggu, maka resiko janin tertular akan turun, yaitu 10-20 persen. Tetapi Anda tenang saja karena biasanya Ibu hamil akan terinfeksi ketika usia kandungan masih kurang dari 4 bulan, artinya kurang dari 16 minggu. Sedangkan bila sudah melewati usia 5 bulan (20 minggu), maka sudah jarang sekali kasus Ibu hamil terinfeksi virus rubella. Namun kewaspadaan tetap harus dijaga dengan cara rutin memeriksakan kandungan kepada dokter. Hal ini dikarenakan apabila Anda (Ibu hamil) terkena rubella yang sudah berlevel Sindrom Rubella Kongential, maka dampaknya bagi bayi akan sangat membahayakan, ( Baca : Perkembangan janin 4 bulanPerkembangan janin 5 bulanPerkembangan janin 6 bulan )
  • Lebih dari 36 minggu. Jika Ibu hamil terinfeksi ketika usia kandungan lebih dari 36 minggu, maka resiko janin tertular pun memang meningkat hingga 100 persen.

Itulah beberapa bahaya campak jerman bagi ibu hamil. Memang sebelum merencanakan kehamilan ibu yang ingin hamil divaksin terlebih dahulu agra terbebas dari segala penyakit yang mengganggu kehamilannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn