Bolehkah Ibu Hamil Berpuasa ?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu kegelisahan ibu hamil yang sering muncul saat bulan ramadhan, yakni bolehkah berpuasa? Tak jarang ibu hamil memaksakan diri untuk menjalani puasa dengan alasan bahwa ia kuat dan mampu menjalaninya. Namun terkadang, ibu juga merasa cemas akan kesehatan janin yang dikandungnya bila ia harus membatasi konsumsi makanan seharian. (Baca juga: Puasa saat hamilPuasa bagi ibu hamil)

Nah, lalu sebenarnya bolehkah ibu hamil berpuasa? Kira-kira apa saja risiko dan manfaat yang ditimbulkan jika ibu hamil berpuasa? Dan adakah tips-tips puasa bagi ibu hamil? Berikut ini ulasan lengkapnya. Simak terus ya!

Ibu Hamil Berpuasa

Sudah kewajiban bagi umat muslim untuk menjalani puasa saat bulan ramadhan. Namun demikian, ada beberapa orang yang diberikan keringanan oleh Tuhan untuk meninggalkan puasanya dengan syarat mengganti di bulan lain atau membayar fidyah. Nah, salah satu orang yang memperoleh keringanan puasa adalah ibu hamil.

Secara syariat agama, ibu hamil boleh meninggalkan puasanya. Tapi pada kenyataannnya banyak perempuan yang berusaha untuk tetap berpuasa meski dalam kondisi hamil. Lalu bagaimana para ahli medis menanggapi hal ini? Dijelaskan oleh beberapa spesialis kesehatan dan dikutip dari sebagian besar studi, ibu hamil diperbolehkan berpuasa. Tidak ada bahaya khusus yang ditimbulkan apabila si ibu berpuasa. Sebab pada dasarnya, puasa merupakan aktivitas yang menyehatkan badan. Jadi risikonya terhadap ibu hamil pun juga tidak terlalu besar.

Baca juga:

  1. Ibu hamil yang diperbolehkan berpuasa

Ibu hamil yang diperbolehkan untuk berpuasa yakni perempuan yang secara fisik berada dalam kondisi sehat. Begitupun dengan janinnya juga harus sehat. Apabila ibu dan janin tidak memiliki masalah apapun atau tidak mengidap penyakit tertentu, maka ibu diperbolehkan untuk berpuasa selama ia kuat. Nah, untuk memastikan kesehatan tubuh, sebaiknya ibu melakukan medical check up terlebih dahulu di dokter. Apabila dokter sudah menyatakan bahwa ibu dan janin berada dalam kondisi fit dan boleh untuk puasa, maka ibu bisa berpuasa. (Baca juga: Cara menjaga kehamilan muda)

  1. Ibu hamil yang tidak dianjurkan berpuasa

Tidak semua ibu hamil boleh menjalankan ibadah puasa ramadhan. Ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit tertentu atau mengalami gangguan kesehatan, lebih disarankan untuk tidak menjalani puasa. Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti keguguran atau bayi lahir prematur. Berikut ini kondisi ibu hamil yang tidak dianjurkan berpuasa:

  • Menderita maag atau gastritis

Penderita penyakit lambung, baik itu maag ataupun gastritis tidak dianjurkan untuk berpuasa. Apabila ibu memaksakan diri untuk berpuasa maka kondisi tersebut bisa menyebabkan perut menjadi perih karena adanya kenaikan asam lambung. Sebagaimana kita tahu saat berpuasa, perut kosong selama 6-8 jam. Hal inilah yang menjadi pemicu kambuhnya maag. Mungkin ibu bisa saja mengantisipasinya dengan meminum obat maag (seperti Antasida). Namun yang jadi pertanyaan apakah obat tersebut tidak mempengaruhi kesehatan janin bila diminum terus-menerus selama 30 hari full? Nah, maka itu sebelum ibu memutuskan berpuasa sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu. (Baca juga: Cara menurunkan asam lambung saat hamil)

  • Hipertensi

Beberapa ibu hamil yang mengidap hipertensi biasanya disarankan oleh dokter untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu sebagai pengendali tekanan darah. Nah, apabila ibu penderita hipertensi memaksakan berpuasa maka jadwal pengonsumsian obat otomatis jadi berantakan. Hal ini bisa saja memicu lonjakan tenakan darah sehingga membahayakan kesehatan janin. Sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa atau tidak. (Baca juga: Penyebab hipertensi pada ibu hamilCara mencegah hipertensi pada ibu hamil)

  • Diabetes

Ibu hamil yang menderita diabetes atau kencing manis juga lebih disarankan untuk tidak berpuasa. Terlebih lagi jika ibu tersebut menjalani terapi obat-obatan. Tentu obat harus diminum secara rutin untuk menghindari kenaikan gula darah. Nah, apabila ia memaksakan berpuasa bukan tak mungkin kadar gula darah naik secara mendadak. Kondisi ini tentu berisiko bagi janin sebab bisa memicu terjadinya cacat bawaan. Akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. (Baca juga: Tanda-tanda diabetes pada ibu hamil)

  • Anemia

Seorang ibu hamil yang menderita anemia biasanya fisiknya cenderung lebih lemah dan rentan mengalami sakit kepala. Maka itu, ibu hamil dengan anemia tidak dianjurkan berpuasa. Anemia sendiri merupakan kondisi dimana jumlah sel darah merah berada di bawah normal. Kondisi ini sebenarnya cukup berbahaya bagi janin dan bisa memicu beragam komplikasi seperti bayi lahir prematur, pendaharan, bayi lahir dengan bobot badan di bawah rata-rata dan sebagainya. Sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memutuskan untuk berpuasa. (Baca juga: Anemia pada ibu hamil)

  • Kandungan lemah yang sering mengalami pendarahan

Pada dasarnya, kondisi kesehatan setiap orang berbeda-beda. Begitupun dengan ibu hamil. Ada beberapa ibu hamil yang kuat dan tidak mengalami gejala apapun selama kehamilannya. Namun ada juga ibu yang sering muntah-muntah, bahkan mengalami pendarahan. Nah, untuk ibu hamil yang kondisinya lemah dan sering mengalami pendarahan tidak disarankan menjalani puasa. Sebab dikahawatirkan berpuasa akan membuat tubuh menjadi lebih lemas dan berisiko meningkatkan peluang pendarahan.

Baca juga:

  • Diare

Ibu hamil yang terserang penyakit diare juga tidak disarankan berpuasa. Hal ini dikarenakan saat diare, tubuh lebih mudah mengalami dehidrasi. Apabila ibu tetap memaksakan berpuasa maka otomatis tubuhnya akan kekurangan nutrisi sehingga risiko terjadinya dehidrasi semakin tinggi. Dehidrasi dapat menyebabkan kadar air ketuban berkurang, berisiko melahirkan bayi prematur, produksi ASI berkurang bahkan dalam kondisi parah dapat memicu kematian janin. (Baca juga: OBat diare pada ibu menyusui)

Tips Menjalankan Puasa Bagi Ibu Hamil

Agar aktivitas berpuasa tidak menganggu kesehatan janin dan tetap bisa membuat ibu merasa nyaman, terdapat beberapa tips yang harus diperhatikan. Diantaranya yaitu:

  1. Perhatikan asupan kalori tubuh

Hal pertama yang harus diperhatikan ibu hamil saat berpuasa yakni jumlah asupan kalori yang masuk ke dalam tubuhnya. Pada dasarnya, kebutuhan kalori perempuan dewasa mencapai 2.500 kalori perhari. Sedangkan untuk ibu hamil kebutuhannya meningkat hingga sekitar 2700-3000 kalori perhari. Hal ini dikarenakan nutrisi yang dimakan oleh ibu juga diserap janin. Maka dari itu, ibu membutuhkan kalori tambahan (extra calories). Kalori tersebut dapat diperoleh dari karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral. Komposisi yang tepat untuk pola makan seimbang yakni karbohidrat sekitar 50%, protein sekitar 10-20%, lemak sekitar 30%, vitamin dan mineral 5-10%, dan serat 5-10%.

Baca juga:

  1. Tingkatkan konsumsi air putih

Sangat penting ibu hamil yang berpuasa untuk meningkatkan asupan cairan di kala malam hari setelah berbuka hingga terbit fajar. Usahakan untuk tetap mengonsumsi air hingga 6- 7 gelas perhari. Namun jangan sekaligus. Anda bisa membaginya 2 gelas saat berbuka, 2 gelas sesudah teraweh, dan 2 gelas saat sahur. Jika Anda tidak mampu , maka imbangi dengan mengonsumsi cairan lain seperti jus buah. Yang terpenting jangan sampai mengalami dehidrasi. (Baca juga: Manfaat air putih bagi ibu hamilAkibat kekurangan minum air putih bagi ibu hamil)

  1. Makan 3 kali dalam sehari

Ketika hamil, kita tahu bahwa makanan yang dikonsumsi oleh ibu tidak hanya berguna untuk tubuh ibu saja. Tapi juga akan diserap oleh janin dan berguna untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil tetap menjaga kuantitas makannya walau saat bulan ramadhan. Pola makan yang dianjurkan bagi ibu hamil saat puasa yakni 3 kali dalam sehari. Aktivitas makan ini bisa dilakukan saat berbuka, setelah sholat terawih dan saat sahur.

Baca juga:

  1. Makanan manis

Ibu hamil memang tidak disarankan mengonsumsi makanan manis secara berlebihan karena ditakutkan akan menningkatkan kadar gula darah. Namun demikian, saat berpuasa ibu hamil diperbolehkan mengonsumsi makanan manis agar tidak cepat lapar di siang hari, serta menjaga tubuh agar tidak mudah lemas. Nah, makanan manis yang disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil adalah kurma. Makanan ini mengandung gula alami yang aman bagi kesehatan organ tubuh. (Baca juga: Makanan pencegah mual saat hamil)

  1. Meningkatkan asupan gizi saat berbuka dan sahur

Karena seharian ibu berada dalam perut kosong, maka ketika memasuki waktu berbuka dan sahur ibu disarankan memperbanyak konsumsi makanan bergizi. Beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil, seperti kacang-kacangan, telur, buah-buahan (pisang, alpukat, pepaya, jeruk), sayuran hijau, produk susu khusus ibu hamil dan sereal. (Baca juga: Menu buka puasa bagi ibu hamil)

  1. Hindari aktivitas berlebihan di siang hari

Untuk mencegah timbulnya kelelahan, sebaiknya ibu hamil mengurangi aktivitasnya di siang hari. Akan lebih baik jika ibu hamil menghabiskan waktu di dalam rumah agar tidak kepanasan. Tujuannya untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, ibu hamil juga disarankan tidur siang sehingga tubuhnya bisa fit dan lebih kuat saat berpuasa.

Baca juga:

  1. Perbanyak makanan berserat

Ibu hamil sangat rentan mengalami wasir atau yang biasa disebut konstipasi. Wasir pada ibu hamil tentu tidak boleh disepelekan karena bisa mempersulit proses persalinan. Nah, untuk menghindari terjadinya wasir tersebut, ibu hamil disarankan memperbanyak konsumsi makanan berserat saat berbuka, misalnya saja sayuran hijau, pepaya, pisang, buah pir dan sejenisnya. (Baca juga: Penyebab ibu hamil susah BAB)

Manfaat Puasa Bagi Ibu Hamil

Berpuasa saat menjalani kehamilan memiliki beberapa manfaat, baik bagi ibu ataupun bayi yang dikandung. Diantaranya ialah:

  • Mengajarkan anak untuk menjalankan ibadah puasa sejak dini
  • Memperoleh pahala di sisi Allah SWT
  • Menghindari terjadinya kegemukan (obesitas)
  • Menjaga kesehatan sistem organ kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)
  • Meningkatkan kemampuan kerja otak
  • Membantu proses pengeluaran racun-racun dari dalam tubuh
  • Menyehatkan ginjal
  • Menurunkan kadar kolesterol

(Baca juga: Bolehkan ibu hamil minum air dingin?Cara meningkatkan nafsu makan ibu hamil)

Risiko Berpuasa Bagi Ibu Hamil

Sebenarnya tidak ada bahaya signifikan yang ditimbulkan saat ibu hamil berpuasa. Menurut penelitian yang  dilakukan di Amerika, dan dipaparkan dalam jurnal BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecolog dijelaskan bahwa ibu hamil yang berpuasa cenderung melahirkan bayi dengan bobot badan lebih rendah dibandingkan ibu hamil yang tidak berpuasa. Namun selisih perbedaannya cukup kecil, hanya sekitar 0,3 kg. Sehingga disimpulkan bahwa berpuasa tidak menyebabkan bayi lahir prematur. Selama ibu mampu menjaga asupan makanannya dengan baik maka kondisi janin juga akan baik-baik saja. (Baca juga: Penyebab bayi lahir cacat, Penyebab kelainan kongenital non genetik)

Tapi demikian, juga perlu diperhatikan apabila ibu mengalami gejala seperti pusing, mual, muntah-muntah, dehidrasi, badan terasa lemas, pergerakan janin menurun dan gangguan lainnya maka sebaiknya ibu tidak memaksakan untuk berpuasa dan segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Baca juga:

Demikianlah penjelasan mengenai boleh tidaknya ibu hamil berpuasa, tips-tips berpuasa intuk ibu hamil, manfaat serta risikonya. Semoga bermanfaat ya!

fbWhatsappTwitterLinkedIn