7 Ciri Bayi Sungsang Dalam Kandungan Paling Mudah Dikenali

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Posisi bayi sungsang menjadi hal yang sangat dikhawatirkan oleh semua ibu hamil. Posisi bayi yang sungsang bisa menyebabkan resiko untuk ibu dan bayi saat menjalani proses persalinan. Meskipun beberapa ibu masih bisa melahirkan normal, namun persalinan caesar dipertimbangkan untuk mengurangi resiko bahaya melahirkan bayi sungsang. Bayi sungsang adalah ketika posisi bayi yang berada dibagian bawah seperti kaki, atau pantat. Sementara dalam posisi bayi yang normal maka pada akhir trimester ketiga kepala bayi sudah turun kebawah. Posisi kepala yang ada dibagian bawah bisa mendorong jalan lahir terbuka sehingga proses pembukaan saat melahirkan bisa lancar. (baca: tips melahirkan normal – cara agar persalinan normal tidak sakit)

Berikut ini ciri-ciri bayi sungsang yang perlu Anda ketahui:

  1. Lokasi detak jantung bayi

Dalam pemeriksaan rutin kehamilan, maka biasanya dokter atau bidan akan memeriksa detak jantung bayi. Dalam pemeriksaan yang dilakukan pada minggu 32 sampai 35 maka posisi detak jantung bayi yang sungsang akan terdengar dibagian atas pusar ibu. Hal ini menjadi tanda bahwa kepala bayi berada dibagian atas atau bahkan melintang. Posisi detak jantung bayi dengan posisi yang normal akan terdengar dari bagian bawah pusar ibu hamil. Cara mendengarkan denyut jantung bayi dalam kandungan akan dilakukan oleh dokter dengan alat khusus atau USG. Pertanda ini sangat jelas dan biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan ulang dengan USG untuk melihat posisi bayi yang sebenarnya. (baca: kelainan jantung pada bayi baru lahir)

  1. Ketidaknyamanan subkostal

Ibu yang mengandung bayi sungsang juga biasanya akan mengalami ketidaknyamanan subkostal. Rasa tidak nyaman akan terasa pada bagian panggul hingga tulang rusuk dan bisa mengurangi aktifitas ibu hamil. Rasa sakitnya akan terasa seperti perut melilit saat hamil, nyeri saat haid dan rasa sakit menstruasi pada penderita kista, kista ovarium atau tanda tanda miom. Ketika rasa sakit menyerang ibu hamil bisa membuat tubuh lebih nyaman dengan bersandar dan menempatkan bantal pada bagian belakang punggung. Jika rasa sakit semakin kuat maka diperlukan pemeriksaan dokter untuk mengetahui posisi bayi yang sebenarnya.

Baca juga: penyebab nyeri haid berlebihan – cara mengobati kista – hamil dengan kista dan miom

  1. Terasa Tendangan Kaki Bayi di Bawah Rahim

Jika ibu yang mengalami hamil normal maka umumnya akan terasa tendangan yang kuat pada usia kehamilan 32 sampai 35 minggu sesuai perkembangan janin 9 bulan. Atau bahkan sebelum usia tersebut bayi sudah banyak menendang dalam rahim seperti perkembangan janin 7 bulan. Ibu bisa merasakan tendangan yang kuat sebagai pertanda bayi sangat aktif. Terkadang aktifitas yang aktif ini dianggap sebagai ciri ciri hamil anak laki-lakiNamun untuk kasus bayi sungsang maka tendangan yang dirasakan ibu akan terletak pada bagian bawah rahim. Jika terjadi kasus seperti ini maka sebenarnya posisi kaki bayi berada dibagian bawah rahim sementara kepala diatas. Jika posisi melintang maka tendangan bahkan bisa terasa hingga bagian perut samping.

  1. Kepala bayi terletak di atas umbilikus ibu

Dalam pemeriksaan palpasi abdomen pada ibu yang hamil dengan bayi sungsang, maka ditemukan atau terasa kepala bayi yang ada di bagian atas umbilikus ibu. Dokter bisa merasakan massa yang bulat, keras dan lebih fleksibel. Sebuah massa yang ditemukan pada bagian atas umbilikus bisa dipastikan sebagai kepala bayi. Bagian punggung bayi akan bergerak terus hingga terasa kepala bayi ada dibagian fundus.

  1. Posisi bayi dengan pemeriksaan vagina

Ketika ibu hamil sudah mengalami ciri ciri kontraksi akan melahirkan dan berbagai tanda tanda akan melahirkan, maka biasanya dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan vagina. Metode ini untuk mengetahui proses bukaan dalam persalinan normal. Dari hasil pemeriksaan ini maka bidan atau dokter tidak menemukan massa keras yang terlihat seperti kepala  bayi. Justru bagian pertama bayi yang terlihat seperti pantat bayi atau kaki bayi.

  1. Massa tidak teratur pada bagian panggul ibu

Dalam pemeriksaan palpasi abdomen pada kehamilan maka bidan atau dokter akan menemukan hal yang tidak wajar pada bagian panggul. Jika biasanya dokter atau bidan sudah menemukan kepala bayi yang masuk rongga panggul, maka bayi sungsang justru akan memperlihatkan bentuk massa yang tidak teratur. Hal ini menandakan jika bagian pertama yang turun ke bagian panggul bukan kepala bayi. Bisa saja ini bagian kaki atau pantat bayi.

  1. Tekanan pada rahim

Ibu yang mengalami kehamilan dengan bayi sungsang juga akan merasa lebih sesak atau berat seperti dorongan pada bagian iga. Ibu hamil akan mengalami kondisi ini karena kepala bayi terus mendesak dalam rahim hingga mencapai bagian iga. Kepala bayi yang seharusnya dibawah dan normal justru mendesak keatas. Beberapa ibu hamil juga bisa merasa dada sesak saat hamil, tidak nyaman dan sering kencing saat hamil. (baca juga: cara mengatasi sesak nafas saat hamil)

Macam – Macam Posisi Bayi Sungsang

  1. Sungsang lengkap

Ini adalah posisi sungsang yang paling tidak umum terjadi. Posisi bayi digambarkan dengan kondisi duduk menggunakan kedua bagian pinggul bayi, lutut tertetuk ke depan dengan rapi sementara kepala bayi berada dibagian atas. Jika dilakukan pemeriksaan vagina selama masa proses persalinan normal maka dokter akan menemukan pantat bayi untuk pertama kalinya.

  1. Sungsang tidak lengkap

Sungsang tidak lengkap juga jenis sungsang yang tidak sering terjadi. Pada posisi ini maka kedua kaki ada dibagian bawah pantat bayi. Kedua kaki janin terlihat lengkap memanjang ke bawah sehingga bayi terlihat seperti sedang berdiri.

  1. Sungsang Frank

Sungsang frank adalah jenis sungsang yang sangat umum. Jika digambarkan maka bayi terlihat dengan posisi menekuk bagian tubuh mulai dari pantat hingga lutut. Seakan-akan bayi mencium kedua lutut yang berdekatan dengan kepala sementara kaki menghadap lurus ke atas. Beberapa ibu bisa melakukan persalinan normal dengan posisi ini atau dengan persalinan minimal resiko secara caesar.

Cara Diagnosis Bayi Sungsang

Umumnya diagnosis bayi sungsang baru ditegakkan pada minggu-minggu akhir sebelum tanggal prediksi melahirkan untuk ibu. Ketika dalam masa ini maka gerakan bayi sudah semakin terbatas akibat ukuran bayi yang mulai membesar. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu:

  1. Dalam pemeriksaan palpasi yaitu dokter atau bidan akan meraba perut ibu hamil untuk merasakan bayi. Jika bayi sungsang maka dokter akan merasakan bentuk bulat keras seperti tengkorak pada bagian rahim atas dan bagian bawah rahim terlihat lebih lembut dibandingkan bagian atas. Hal ini menjadi prediksi bahwa kepala bayi ada dibagian atas, mungkin beserta kaki bayi dan pantat bayi ada dibagian bawah. Penegakan diagnosis akan dilakukan dengan metode lain.
  2. Pemeriksaan dengan USG tetap diperlukan untuk mengetahui posisi bayi yang sebenarnya. Dalam pemeriksaan ini maka dokter bisa menemukan gambar yang jelas dari posisi kepala, kaki atau pantat bayi. USG dianggap sebagai pemeriksaan yang paling akurat dibandingkan hanya dengan pemeriksaan yang menggunakan cara meraba perut ibu hamil. (baca: manfaat USG kehamilan – manfaat USG 4 dimensi – bahaya USG kehamilan yang terlalu sering)

Apa Penyebab Bayi Sungsang ?

Semua ibu hamil tentu menginginkan bayi sehat dan kondisi yang normal sehingga bisa melewati tahap persalinan yang aman. Sementara masalah bayi sungsang tidak bisa diketahui hingga menjelang waktu melahirkan. Ada berbagai penyebab bayi sungsang yang sulit untuk diprediksi sejak awal kehamilan. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa meningkatkan resiko bayi sungsang:

  1. Terjadi kelainan bentuk rahim atau cacat rahim

Rahim yang normal memiliki bentuk seperti buah pir yang terbalik. Sementara kondisi rahim yang tidak normal atau cacat berbeda dengan bentuk ini. Pemeriksaan awal seperti USG saat awal kehamilan sudah bisa menemukan jenis cacat rahim seperti ini. Proses perkembangan yang tidak sempurna ini bisa terjadi sejak lahir, atau dalam masa perkembangan saat wanita mengalami pubertas. Bahkan kelainan rahim juga bisa terjadi akibat kelahiran secara caesar, infeksi pada rahim atau terbentuknya adenomiosis. Jika dalam kondisi hamil maka rahim tidak bisa memuat ukuran bayi secara penuh, bayi akan terasa sesak dalam rahim karena ruangan rahim yang lebih sempit. Resiko kelainan rahim ini juga termasuk penyebab keguguran berulang dan penyebab kemandulan untuk wanita. (Baca juga: terapi kesuburan)

  1. Kelainan jumlah cairan ketuban

Air ketuban sangat penting untuk mendukung posisi bayi. Jika jumlah air ketuban sedikit atau akibat kelebihan air ketuban seperti hidramnion pada kehamilan maka bisa menyebabkan posisi bayi menjadi sungsang. Jika jumlah air ketuban terlalu sedikit maka bisa menyebabkan gerakan bayi menjadi lebih terbatas sehingga sulit untuk berputar ketika menjelang persalinan. Jika terlalu banyak air ketuban maka bayi akan bergerak terlalu bebas sehingga bisa menyebabkan sungsang. Bahkan bisa menyebabkan kaki bayi bergerak ke bawah panggul ibu sehingga bayi sungsang.

Baca juga: ciri ciri air ketuban pecah merembes – ciri ciri air ketuban kering – bahaya bayi minum air ketuban saat lahir

  1. Letak plasenta memblokir kepala bayi

Plasenta yang bertugas menyediakan nutrisi dan mengirimkan nutrisi pada bayi memang sangat penting. Umumnya posisi plasenta bayi yang normal terletak dibagian atas. Namun jika letak plasenta ada dibagian yang terlalu rendah maka bisa menutupi leher rahim. Bahkan posisi plasenta yang terletak dibagian atas dinding rahim tapi menghambat ruang dibagian kepala bayi maka bayi akan sungsang. Kepala bayi yang seharusnya memutar kebawah akan terhalang oleh plasenta. Kondisi kelainan plasenta juga bisa menjadi penyebab janin kekurangan oksigen dalam kandungan dan janin yang meninggal dalam kandungan.

  1. Kelainan pada pertumbuhan janin

Beberapa masalah bayi sungsang juga bisa disebabkan karena terjadi kelainan janin. Beberapa hal yang bisa berpotensi menyebabkan bayi sungsang termasuk seperti kelainan syaraf, cacat bentuk tubuh bayi dan otot bayi. Ketika bayi memiliki tali pusat yang sangat pendek maka bisa menyebabkan gerakan bayi menjadi lebih terbatas. Hal inilah yang akan menyebabkan terjadinya bayi sungsang. Ada berbagai macam penyebab janin cacat sejak dalam kandungan sehingga pemeriksaan awal kehamilan sangat perlu dilakukan. Cara alami untuk mencegah masalah ini adalah dengan mengkonsumsi makanan untuk mencegah bayi cacat.

  1. Sudah sering hamil

Ibu yang sudah terlalu sering hamil atau memiliki banyak anak juga bisa terkena masalah bayi sungsang. Umumnya rahim ibu yang sering hamil akan sangat elastis dibandingkan ibu yang jarang hamil. Rahim ibu menjadi sangat longgar sehingga bayi bisa bergerak lebih bebas. Terkadang bayi sungsang dengan posisi yang lebih ekstrim. Karena itu ibu bisa mencoba beberapa cara mencegah kehamilan tanpa KB atau dengan beberapa jenis jenis KB yang paling aman. (Baca juga:  bahaya KB suntik – efek samping pil KB – bahaya KB spiral)

  1. Kehamilan kembar

Kehamilan kembar dua atau lebih juga bisa menyebabkan bayi sungsang. Hal ini terjadi ketika ruang rahim yang lebih sempit untuk jumlah bayi yang lebih banyak. Ruang yang seharusnya bisa membuat kepala bayi turun terhambat oleh bayi lain atau bahkan oleh plasenta. Ketika ibu mengalami Ciri ciri hamil anak kembar atau berbagai gejala hamil anak kembar maka pemeriksaan kehamilan harus lebih rutin dari kehamilan biasa.

Informasi tentang kehamilan kembar:

  1. Fungsi tiroid ibu yang lebih rendah

Sebuah penelitian juga menunjukkan jika posisi bayi sungsang disebabkan karena fungsi tiroid yang lebih rendah dibandingkan wanita hamil yang sehat. Hal ini bisa menyebabkan posisi bayi sungsang karena proses metabolisme tubuh ibu yang tidak sempurna. Namun kondisi ini umumnya jarang terjadi dan sangat langka. Masalah fungsi tiroid ini juga bisa menyebabkan penyakit gondok pada ibu hamil.

  1. Bayi terlilit tali pusat

Kondisi janin terlilit tali pusat juga bisa terkena bayi sungsang. Pada dasarnya lilitan tali pusat akan membatasi gerakan bayi, mengikat bayi terlalu erat dan membuat gerakan kepala bayi tidak maksimal. Masalah ini kemudian menyebabkan kepala bayi tidak bisa turun ke ruang panggul ibu dan justru membuat bayi sungsang. Memang berbagai penyebab bayi terlilit tali pusar tidak bisa diduga karena bisa terjadi pada pertengahan kehamilan atau akhir kehamilan.

Perawatan Bayi Sungsang Tanpa Operasi Caesar

Sebenarnya bayi sungsang masih bisa dilahirkan secara normal. Keputusan caesar akan dipertimbangkan oleh dokter jika hanya diperlukan untuk mengurangi resiko baik pada bayi ataupun ibu. Berikut ini pertimbangan perawatan yang bisa dilakukan agar ibu bisa memilih persalinan normal:

  1. Tindakan ECV

Jika posisi kepala bayi tidak masuk ke ruang panggul dalam setelah masuk usia kehamilan 37 minggu maka keputusan bayi sungsang bisa ditegakkan. Untuk merubah posisi bayi secara alami maka ibu bisa menerima tindakan ECV (External Cephalic Version). Ini tindakan yang sangat aman dan minimal resiko. Pada dasarnya dokter akan memutar posisi kepala bayi agar bisa masuk ke ruang bawah. Dokter akan memberikan obat khusus agar rahim lebih nyaman dan lembut. Tindakan ini juga tidak menyebabkan resiko apapun untuk bayi dan umumnya bisa membuat ibu melahirkan normal tanpa hambatan.

  1. Tehnik Relaksasi

Beberapa ibu hamil yang tidak mau melakukan ECV juga bisa memilih alternatif relaksasi. Cara ini dilakukan dengan seorang ahli hipnosis dengan tujuan memberikan rasa santai pada ibu dan komunikasi dengan bayi yang ada dalam kandungan. Dengan beberapa metode khusus maka posisi bayi bisa kembali seperti semula. Jika cara ini tidak efektif maka ibu hamil juga harus tetap berolahraga untuk membantu gerakan alami bayi dalam kandungan. Ibu hamil bisa mencoba beberapa olahraga untuk ibu hamil, senam hamil, atau cara menjaga kehamilan agar tetap sehat.

Cara Merubah Posisi Bayi Sungsang Usia Kehamilan 37 Minggu Secara Alami

  1. Bersujud dengan posisi pantat dan lutut lebih tinggi dari bagian perut ibu. Kemudian gunakan tangan untuk menopang kepala hingga Anda bisa mencium tanah. Anda bisa mencoba cara ini setiap pagi setelah bangun tidur.
  2. Menjaga agar posisi tubuh tetap benar selama duduk atau aktifitas yang lain. Contohnya dengan cara duduk diatas bola untuk senam hamil. Kemudian lakukan gerakan membuka panggul yang bisa membuat bayi bergerak ke bawah.(baca: bahaya duduk terlalu lama bagi ibu hamil)
  3. Cobalah untuk meluangkan waktu bersama pasangan dengan berkomunikasi dengan bayi. Tempatkan tangan suami pada bagian bawah perut ibu kemudian bicaralah baik-baik dengan bayi. Jika perlu putar musik yang bisa membantu gerakan bayi agar lebih aktif.
  4. Cobalah untuk melakukan visualisasi dengan berpikir bahwa kepala bayi sudah ada dibawah sesuai dengan posisi bersiap untuk persalinan normal. Visualiasasi ini sudah bisa dilakukan sejak ibu masuk akhir minggu trimester ketiga.
  5. Hindari terlalu sering jongkok saat hamil karena ada bahaya jongkok bagi ibu hamil yang meningkatkan resiko bayi sungsang. (baca: aktivitas berbahaya untuk ibu hamil)

Jadi kehamilan bayi sungsang memang sangat menakutkan. Namun bukan berarti tidak ada solusi untuk menjaga agar posisi bayi kembali normal dan ibu tetap sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn