Diare Saat Hamil – Penyebab, Akibat dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diare merupakan salah satu gejala akibat pencernaan dalam tubuh mengalami gangguan. Diare bisa sembuh sendiri dalam waktu relatif cepat yakni 3 hari. Baik itu diare yang terjadi akibat salah konsumsi makanan atau mungkin karena pengonsumsian jenis makanan tertentu. Diare ditandai dengan frekuensi buang air besar yang menjadi lebih sering dibandingkan dengan sebelumnya, selain itu biasanya tinja akan lebih lunak atau bahkan encer. Lalu bagaimana jika ibu hamil yang mengalami diare? Perlukah penanganan khusus untuk mengobati ibu hamil yang mengalami diare?

Ibu hamil yang mengalami diare, diperlukan penangan khusus untuk merawatnya. Gejala diare bukan hanya menyebabkan gangguan kesehatan bagi ibu hamil melainkan juga bayi yang dikandungnya. Diare yang terjadi pada ibu hamil sebaiknya disikapi dengan baik karena bisa menimbulkan dehidrasi pada ibu hamil.

Diare pada ibu yang tengah hamil, biasanya disebabkan karena ada gangguan pencernaan dalam tubuh atau mungkin disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu.

Penyebab Diare

Beberapa hal yang dapat menyebabkan diare adalah karena kemampuan usus yang kurang baik saat mencerna makanan dalam tubuh. Jika sudah demikian, akan menyebabkan terjadinya tekanan serta kadar air dalam rongga usus dan sel saluran cerna membuat tinja menjadi lebih cair.

Penyebab diare juga bisa dipicu oleh pengonsumsian jenis obat-obatan tertentu. Obat- obatan tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan gerakan pada usus sehingga makanan yang berada dalam pencernaan tidak tercerna dengan baik. Selain obat- obatan infeksi ternyata juga bisa menjadi salah satu penyebab ibu mengalami diare. Infeksi penyebab diare sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal mulai dari infeksi akibat virus, infeksi akibat bakteri dan parasit.

Ada beberapa hal yang bisa membuat ibu hamil mengalami diare seperti:

  • Keracunan makanan
  • Infeksi pada saluran pencernaan
  • Alergi makanan
  • Kuman penyakit
  • Tidak cocok mengonsumsi jenis obat tertentu

Pada ibu hamil, gejala diare umumnya disertai dengan rasa ngilu pada bagian ulu hati. Meski demikian, tidak jarang juga ibu hamil tidak mengalami keluhan yang berarti dan hanya mengalami intensitas buang air besar yang lebih sering dan terlalu lunak. Dalam hal ini beragam penyebab diare diatas dapat menyebabkan usus besar tidak bisa bekerja menyerap air dari tinja secara maksimal.

Selain penyebab diare di atas, Bagi ibu hamil, penyebab diare bisa saja disebabkan oleh perubahan kondisi tubuh ibu hamil akibat adanya perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan atau penyebab-penyebab lainnya.

1. Perubahan hormon
Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil, dapat menyebabkan terjadinya konstipasi, serta bisa pula mempercepat sistem pencernaan pada tubuh anda. Perubahan hormon pada ibu hamil sendiri dikarenakan tubuh ibu yang diisi oleh jiwa baru di dalam rahimnya.

2. Perubahan asupan
Selama masa kehamilan wanita yang tengah hamil serta wanita yang belum hamil, biasanya memiliki perbedaan pola asupan. Hal ini disebabkan ibu hamil bukan hanya mengonsumsi makanan untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk bayi yang tengah dikandungnya.

Supaya bayi mendapatkan gizi yang cukup maka ibu hamil akan mengonsumsi beragam jenis makanan bergizi bagi bayi yang berbeda dengan jenis makanan yang dikonsumsi selama ibu seorang wanita sebelum hamil. Meski tidak semua namun ada beberapa wanita hamil yang terganggu pencernaannya sehingga memicu diare. Bukan hanya pola makan yang berubah namun asupan vitamin masa kehamilan juga dapat memicu datangnya diare.

Berikut ini konsumsi makanan ibu hamil lainnya :

3. Perubahan kepekaan pada makanan
Bukan hanya perubahan hormon namun ternyata ibu hamil juga sering mengalami perubahan kepekaan terhadap makanan. Hal ini akan membuat anda lebih sensitif pada jenis makanan tertentu. Bahkan saat sebelum anda hamil, anda bisa mengonsumsi jenis makanan tertentu sekalipun namun ketika hamil maka kepekaan pada makanan bisa jadi membuat anda sensitif pada jenis makanan tersebut.

Penyebab diare pada ibu hamil nyatanya bukan hanya disebabkan oleh beragam hal diatas layaknya makanan, perubahan kepekaan, virus, parasit atau bahkan perubahan hormon dalam tubuh melainkan juga bisa disebabkan karena adanya iritasi usus, radang usus besar serta penyakit celiac.

Akibat Diare

Ibu hamil yang mengalami diare bisa terkena dehidrasi akibat cairan tubuh yang dikeluarkan secara terus menerus, inilah sebenarnya bahaya diare pada ibu hamil. Cairan tubuh merupakan sebuah komponen yang begitu penting bagi tubuh karena berperan sebagai pembantu reaksi kimia untuk menghasilkan energi yang akan digunakan kegiatan sehari-hari.

Gejala seseorang mengalami dehidrasi antara lain adalah:

  • Menurunnya produksi air seni pada ibu hamil
  • Rasa haus yang hebat
  • Menurunnya produksi air mata serta keringat
  • Kekenduran kulit

Jika sudah demikian maka ibu hamil memerlukan perawatan insentif untuk mendapatkan tambahan cairan menggunakan infus. Bagi ibu hamil disarankan mengonsumsi air putih yang banyak untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Selain itu ibu hamil juga bisa mengganti air putih dengan jus buah yang tidak hanya mampu mengganti cairan yang hilang melainkan juga mengandung banyak nutrisi serta vitamin yang diperlukan untuk kesehatan tubuh.

Bagi ibu yang tengah diare sebaiknya hindari konsumsi buah-buahan yang dapat menyebabkan diare semakin memburuk seperti buah pepaya atau pisang.

Pengaruh Diare Pada Kehamilan

Ibu hamil yang mengalami diare pada usia trisemester pertama bisa mempengaruhi kesehatan janinnya. Salah satunya adalah bayi terlahir cacat akibat penggunaan obat-obatan diare yang salah.

Bukan hanya itu namun konsumsi obat diare yang salah juga bisa meningkatkan resiko keguguran. Namun ketika gangguan diare terjadi pada ibu hamil saat memasuki usia trisemester kedua atupun ketiga, maka diare akan mempengaruhi kesehatan bumil. Pada usia kehamilan ini, ibu harus mendapatkan asupan cairan dalam jumlah yang banyak supaya kerja metabolisme yang ada di dalam tubuh berjalan dengan lancar.

Gangguan metabolisme akibat diare dapat mempengaruhi kinerja aliran darah serta zat-zat gizi, asupan nutrisi dan makanan yang berguna bagi perkembangan janin. Jika sudah demikian, maka akan terjadi defisiensi nutrisi tertentu yang akan berpengaruh pada kesehatan janin.

Untuk langkah pengobatan pertama, ada baiknya jika ibu yang tengah hamil menjaga konsumsi sehari-harinya dengan baik. Konsumsi air putih menggunakan manfaat madu untuk ibu hamil dan hindari beragam produk olahan yang bisa memicu semakin parahnya gejala diare pada ibu hamil. Ibu juga disarankan untuk memperbanyak konsumsi vitamin B serta perbanyak asam folat. Bukan hanya itu, namun ibu hamil sebaiknya juga mengatur emosinya dengan baik supaya kesehatannya lebih terjaga dan terhindar dari bahaya sering emosi saat hamil. Utamakan pola hidup sehat dan hindari konsumsi obat pencahar.

Pengobatan Diare

1. Minum Oralit

Bagi ibu hamil yang buang air besarnya disertai dengan keluarnya darah atau lendir, akan lebih baik jika segera memeriksakan diri ke dokter. Memeriksakan diri ke dokter berguna untuk ibu supaya tidak dehidrasi. Namun jika diare yang terjadi tidak disertai dengan darah atau tidak pula lendir, maka ibu bisa mengobatinya menggunakan obat alami yakni dengan menggunakan oralit.

Pemberian oralit pada ibu hamil bisa digunakan untuk mengobati diare yang ada. Selain itu ibu juga diharuskan mengonsumsi banyak air karena ditakutkan akan terjadi dehidrasi.

2. Mengkonsumsi buah-buahan

Konsumsi pula beberapa jenis buah-buahan seperti mengambil manfaat salak untuk ibu hamil atau manfaat jambu air untuk ibu hamil. Selama masa diare ibu tidak dianjurkan mengonsumi buah pepaya dan pisang karena dapat memburuk gejala diare yang anda alami meskipun ada manfaat buah pepaya untuk ibu hamil dan manfaat pisang untuk ibu hamil. Saat masa hamil, pengonsumsian obat-obatan diare harus benar-benar terjaga karena salah konsumi obat, maka kesehatan janin yang dikandunglah yang menjadi taruhannya.

3. Jangan mengkonsumsi obat diare sembarangan

Hindari mengonsumi obat-obatan diare yang beredar secara luas di pasaran secara sembarangan, melainkan tanyakan dulu pada dokter anda. Seperti yang kita tahu, lain penyebab maka akan lain pula cara serta obat untuk menyembuhkan diare yang terjadi. Contoh ringannya saja, jika ibu hamil mengalami diare yang disebabkan oleh bakteria tau bisa pula parasit, maka dokter akan menganjurkan konsumsi antibiotik namun untuk diare yang disebabkan oleh virus, mengobati diare tidak bisa cocok menggunakan antibiotik.

Obat diare untuk ibu hamil yang tepat biasanya diketahui setelah ibu menjalani tes atau setelah ibu hamil berkonsultasi pada dokter. Sebelum resep diberikan, dokter biasanya akan melakukan tes fisik atau mungkin bisa pula tes darah untuk mengetahui penyebab diare pada ibu hamil.

4. Minum air putih banyak-banyak

Kebanyakan dari diare dapat sembuh dengan sendirinya namun selama masa ibu hamil mengalami diare sebaiknya konsumsi air benar-benar terjaga untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Selain mengonsumi air putih, ibu hamil juga bisa mengganti cairan tubuh yang hilang ibu hamil juga bisa mengonsumsi jus untuk menganti vitamin serta nutrisi dalam tubuh yang hilang.

Menjaga tubuh agar tetap terhindrasi dengan baik dapat mengurangi ibu hamil mengalami beresiko terjadinya kelahiran prematur. Bagi anda yang menggunakan oralit sebagai alternatif pengobatan, akan lebih baik jika anda mengikuti aturan pakainya.

Bagi ibu hamil yang tidak segera membaik kondisinya bahkan malah menjadi lebih parah dan disertai dengan demam, mulut kering, pusing atau bahkan sakit perut, akan lebih baik jika ibu hamil segera kunjungi dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn