7 Gejala Torch pada Ibu Hamil yang Wajib Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sementara kehamilan mungkin menjadi saat yang paling membahagiakan dalam hidup setiap wanita, namun dibalik itu juga mengintai sebuah kemungkinan adanya infeksi kehamilan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. TORCH seperti halnya infeksi lainnya, dapat mempengaruhi kondisi kehamilan pada usia berapa pun. Memahami apakah TORCH sesungguhnya dan bagaimana agar dapat menjaga diri sendiri dan bayi tetap aman dari infeksi tersebut akan dapat membantu para ibu hamil menghindari kemungkinan terinfeksi TORCH dan mendapatkan penanganan lebih dini. (Baca Juga: Penyebab Gusi Berdarah pada Ibu Hamil , Darah Haid Berwarna Hitam Pekat)

Infeksi TORCH Selama Kehamilan

TORCH sendiri merupakan singkatan dari beberapa infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen yang ditularkan secara langsung dari ibu ke janin atau bayi selama kehamilan atau persalinan. Hal tersebut dapat terjadi ketika seorang ibu hamil terkena kontak yang menyebabkan infeksi selama kehamilan. Infeksi TORCH dapat menyebabkan kelainan pada bayi atau bahkan dalam kasus yang lebih parah dapat menyebabkan kematian janin. TORCH merupakan singkatan medis yang terdiri dari lima kata nama atau sebutan penyakit, sebagaimana berikut diantaranya: (Baca juga: Larangan Ibu Hamil , Tanda Tanda Dehidrasi pada Ibu Hamil)

  1. T untuk toxoplasmosis atau Toxoplasma gondii.
  2. O untuk Other infection atau infeksi lain, seperti Chlamydia, HIV, Coxsackievirus, Sifilis, Hepatitis B dan Cacar air.
  3. R untuk rubella
  4. C untuk cytomegalovirus, dan
  5. H untuk herpes simplex virus 2 (baca juga: Bahaya Herpes Bagi Ibu Hamil)

Semua penyakit yang tersebut mungkin teratogenik bagi janin, yaitu dapat menyebabkan masalah perkembangan pada janin. Penularan infeksi selama kehamilan mungkin terjadi melalui plasenta yang merupakan jalan utama penghubung antara ibu dan janin. Efek yang ditimbulkan pun bervariasi tergantung pada tahap perkembangan janin atau usia kehamilan pada saat terparan infeksi tersebut. (baca juga: Plasenta Letak Rendah: Gejala, Penyebab dan Perawatan)

 

Gejala TORCH pada Ibu Hamil

Kuman atau bakteri patogen penyebab TORCH biasanya berasal dari makanan seperti daging yang biasanya pengolahannya tidak dimasak matang, sayur dan buah yang tidak dicuci bersih, atau juga bisa karena hubungan seksual. TORCH dapat menjadi penyebab janin cacat sejak dalam kandungan dan bayi baru lahir. Gejala akibat TORCH cenderung samar sebab seperti kebanyakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi lainnya, pemeriksaan laboratorium diperlukan guna menentukan penanganan yang lebih tepat, gejala umumnya berupa:

  1. Demam saat hamil
  2. Gejalanya terkadang terlihat seperti flu, yang mungkin tidak diperhatikan selama kehamilan, tetapi justru dapat mendatangkan malapetaka pada janin.
  3. Ruam pada kulit, muncul bintik-bintik merah keunguan karena terjadi perdarahan dibawah kulit. (baca juga: Bintik Merah Pada Kulit Bayi).
  4. Demam dan makan yang buruk
  5. Pembesaran hati dan limpa, Penyakit kuning adalah tanda lain yang sering terlihat ditandai dengan adanya pigmentasi kekuningan pada kulit dan sklera.
  6. Timbul masalah pada penglihatan, gangguan pendengaran, autisme, keterbelakangan mental. (Baca Juga: Pantangan Ibu Hamil Muda)
  7. Pada kasus yang lebih parah, ada laporan kematian janin dalam beberapa minggu setelah kelahiran karena sang ibu terinfeksi TORCH selama kehamilan. (baca juga: Janin yang meninggal dalam kandungan)

Ibu hami yang terkena infeksi TORCH umumnya tidak akan merasa karena infeksi yang ditimbulkan cukup samar dan hampir tidak ada gejala sama sekali. Dalam hal pemeriksaan fisik bayi yang baru lahir menunjukkan tanda-tanda infeksi TORCH, dokter akan memeriksanya dengan melakukan tes darah, tes urine, dan pemeriksaan cairan tulang belakang untuk mengetahui lebih jelas mengenai kemungkinan terjadinya infeksi TORCH.

Baca juga:

Pencegahan Infeksi TORCH

Infeksi TORCH pada ibu hamil bisa memperburuk kondisi janin yang  ada dalam kandungan. Saat sseorang mulai terinfeksi TORCH, gejala yang ditimbulkan seringkali sulit untk dibedakan dengan gejala yang ditimbukan oleh penyakit lain karena tidak ada gejala yang cukup jelas. Karena itu pemeriksaan laboratorium secara tepat dapat membantu untuk penanganan yang lebih tepat serta terapi yang dibutuhkan. Berikut tindakan pencegahan yang penting untuk diperhatikan dan diambil untuk mencegah adanya infeksi TORCH, diantaranya:

  1. Menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri juga kebersihan lingkungan. Terutama bagi ibu hamil yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dirumah. (Baca juga: Manfaat Makanan Laut Bagi Ibu Hamil)
  2. Sering seringlah untuk cuci tangan setiap kali selesai melakukan suatu pekerjaan. (Baca juga: Bahaya Alkohol Saat Hamil)
  3. Hindari kontak langsung dengan hewan, karena diketahui jika hewan apalagi kucing menjadi faktor pembawa virus atau parasit penyebab TORCH yang ditularkan pada manusia.
  4. Daging harus dimasak sampai benar-benar matang, hindari mengkonsumsi makanan apalagi daging yang dimasak setengah matang. Sebab bakteri dalam daging atau bahan makanan lainnya yang tidak dimasak dengan matang sepenuhnya akan dapat menjadi penyebab TORCH.
  5. Hindari berbagi barang pribadi dengan orang lain yang dapat memungkinkan terjadinya penularan infeksi TORCH, seperti pisau cukur atau sikat gigi, jarum suntik atau tato dan tindik. (baca juga: Toxoplasma bagi ibu hamil)
  6. Jika ibu hamil memiliki riwayat herpes genital, akan lebih baik untuk menghindari pemicunya seperti kacang, coklat, demam, tekanan atau mungkin juga stres. (baca juga: Herpes Zoster pada Ibu Hamil)
  7. Makanan yang bergizi seimbang, saat seseorang dalam masa kehamilan sangat penting untuk memenuhi nutrisinya seperti asupan vitamin, mineral, kalsium, untuk mendukung perkembangan dan kesehatan bayi sejak masih berada dalam kandungan. Dan juga harus mengikuti segala pantangan makanan ibu hamil. (Baca Juga: Ibu Hamil Makan Daging Panggang)
  8. Periksakan kehamilan, lakukan pencegahan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium agar dapat mencegah kemungkinan buruk sejak dini. (baca juga: Tanda tanda Bahaya Kehamilan)
  9. Vaksinasi, akan lebih baik bagi pasangan sebelum merencanakan kehamilan untuk melakukan vaksinasi terlebih dahulu. Saat seseorang yang menerima vaksin rubela dilarang untuk hamil ssetidaknya selama dua bulan setelanya agar vaksin bekerja dengan baik. (Baca Juga: Bahaya Bakso Bagi Ibu Hamil)
  10. Menghindari kontak dengan penderita lain yang terkena infeksi dapat mengurangi resiko tertularnya infeksi tersebut.

Infeksi Torch memang bisa menjadi alasan yang cukup untuk mengalami sebuah gangguan kesehatan yang cukup mengkhawatirkan. Namun berbekal pengetahuan mengenai infeksi, gejala dan cara untuk mengatasinya, maka saat seseorang terkena atau setidaknya dapat berhati-hati dan dapat menangani infeksi dengan lebih cepat. Jangan panik namun tetap waspada agar kehamilan tetap terjaga hingga akhir masa kehamilan. Makan makanan yang sehat dan lakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan yang baik. Selalu jaga kesehatan dan kebersihan ya! (Baca juga: Bahaya Vitamin A bagi Ibu Hamil , Vitamin A untuk Ibu Hamil)

fbWhatsappTwitterLinkedIn