7 Penyebab Jantung Berdebar Pada Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selama masa kehamilan, status kesehatan Ibu dan janin sangat penting diperhatikan. Tidak sedikit, status kesehatan Ibu saat hamil juga dapat mempengaruhi kesehatan janin pada saat proses pertumbuhannya didalam kandungan. Salah satu faktor penting selama kehamilan adalah bagaimana lancarnya atau terpenuhinya suplai darah yang membawa nutrisi dan oksigen untuk janin. (Baca juga: Penyebab kesemutan pada Ibu hamil , Penyebab Janin Kekurangan Oksigen)

Oleh karenanya, tentu kesehatan sirkulasi darah Ibu juga perlu diperhatikan. Tidak sedikit juga Ibu hamil yang mengalami perasaan jantung berdebar-debar saat hamil. Akibat hal tersebut kadang membuat Ibu merasa cemas apakah hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan janin bahkan kesehatan Ibu hingga saat proses persalinan. Para Ibu hamil biasanya tidak mengetahui apa yang menyebabkan jantungnya berdebar-debar. Oleh karenanya berikut dijelaskan beberapa penyebab jantung berdebar-debar pada Ibu hamil.(Baca juga: Bolehkah Ibu hamil makan ketan ,  Akibat Keguguran )

Penyebab Jantung Berdebar Pada Ibu Hamil

1. Peningkatan atau pertambahan volume darah

Pada Ibu hamil, tubuhnya mengandung lebih banyak volume darah dibanding sengan saat tidak hamil. Hal ini dapat mencapat 50 persen lebih banyak dibanding sengan wanita tidak hamil. Pertambahan atau peningkatan volume darah ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan janin dalam proses pertumbuhan dengan cara memastika tercukupinya volume darah untuk Ibu dan janin. Namun, pertambahan jumlah volume darah ini mempengaruhi kinerja jantung, dimana kerja jantung berbeda dari biasanya. Pertambahan volume darah tersebut menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari biasanya saat sedang tidak hamil. Beban kerja yang meningkat, membuat jantung harus melakukan proses memompa lebih kuat dan lebih besar untuk tetap mengedarkan darah. Hal ini dapat membuat Ibu hamil merasa jantungnya sedang berdebar. Namun kadang hal ini tidak selalu dirasakan oleh Ibu hamil, kadang hanya beberapa detik saja. Karena hal ini merupakan mekanisme kompensasi tubuh untuk memenuhi darah untuk kebutuhan janin.

Baca juga:

2. Progesteron

Hormon progesteron pada Ibu hamil memiliki salah satu mekanisme yang mempengaruhi jantung. Pada Ibu hamil, diketahui bahwa kadar hormon tubuh akan berbeda dibanding dengan Ibu yang sedang tidak hamil. Salah satu efek progesteron terhadap jantung adalah membuat jantung bekerja lebih cepat dan menghasilkan detakan atau denyutan jantung yang lebih kuat. Hal ini diduga merupakan suatu mekanisme agar darah dapat diedarkan atau dipompa hingga dapat sampai ke bagian uterus atau rahim, bahkan diduga hal ini terjadi sebelum tubuh mengalami pertambahan volume darah saat hamil. Oleh karenanya kemungkinan hal ini berlangsung saat minggu-minggu awal dari kehamilan. Pada saat itu, volume darah masih dalam jumlah normal dipompa dengan denyutan jantung yang meningkat. Akibat hal tersebut, kadang Ibu hamil sesekali dapat merasakan jantungnya berdebar-debar. (Baca juga: Penyebab varises pada Ibu hamil ,  Penyebab Mimisan pada Ibu Hamil )

3. Stres

Kadang para Ibu hamil, apalagi pada masa awal-awal kehamilan sering mengalami stres atau memiliki beban pikiran. Untuk orang hamil biasanya sering memikirkan perubahan bentuk tubuhnya, Kesehatan janin, dan rasa sakit saat proses kehamilan membuat beban pikiran menjadi semakin meningkat. Akibat hal tersebut semakin membuat para Ibu hamil menjadi stres. Akibat dari stres yang terjadi, dapat memberikan dampak peningkatan beban jantung, sehingga membutuhkan kinerja jantung yang lebih tinggi dengan meningkatkan frekuensi denyut jantung. Jika dalam waktu lama, apat membuat Ibu hamil sering merasakan jantung berdebar-debar selama beberapa saat selama kehamilan. (Baca juga: Manfaat susu kedelai untuk Ibu hamil , Bahaya Banyak Pikiran Untuk Ibu Hamil)

4. Kekurangan volume darah

Kekurangan volume darah merupakan salah satu penyebab anemia. Hal ini sering terjadi akibat adanya mekanisme perdarahan. Jika Ibu hamil yang mengalami perdarahan atau terjadi luka yang menyebabkan terjadinya perdarahan dengan jumlah tertentu, menyebabkan jantung meningkatkan kerjanya. Akibat kekurangan volume darah, maka kebutuhan sel akan nutrisi dan oksigen tidak dapat dienuhi. Sebab kekurangan darah menyebabkan pengangkutan nutrisi dan oksigen juga berkurang, disisi lain kebutuhan sel juga harus tetap terpenuhi. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi kekurangan volume darah, maka jantung perlu melakukan kerja yang lebih kuat dan lebih berat agar peredaran darah atau sirkulasi dapat berjalan cepat untuk mengedarkan dan memenuhi kebutuhan sel. Oleh karena itu jantung akan berusaha memompa dengan cepat. Akibatnya Ibu hamil dapat merasakan jantung berdebar-debar akibat usaha dari kompensasi tubuh. (Baca juga: Manfaat beras merah untuk Ibu hamil ,  Tanda Keguguran Tanpa Pendarahan )

5. Hemoglobin rendah

Hemoglobin (Hb) rendah juga merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia. Dampak dari turunnya Hb menyebabkan turunnya kadar oksigen yang di transport ke sel. Hal ini dikarenakan proses peredaran oksigen menuju sel diangkut oleh Hb. Hb dapat menjadi rendah bisa saat masa kehamilan dikarenakan proses pembentukan Hb yang menurun. Pada Ibu hamil biasanya mengalami penurunan mengkonsumsi zat besi, dimana zat besi merupakan zat yang diperlukan membentuk Hb. Akibat rendahnya Hb, maka jantung berusaha memenuhi kebutuhan sel akan oksigen dengan cara memanfaatkan jumlah Hb yang ada. Hb yang ada dan mengikat oksigen akan diedarkan seadanya ke seluruh tubuh dengan proses yang cepat. Kecepatan peredaran oksigen yang diangkut oleh Hb bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sel. Oleh karenanya, agar menghasilkan aliran darah yang cepat, dibutuhkan frekuensi jantung untuk memompa lebih cepat pula. Sehingga kadang Ibu hamil merasakan jantung berdebar-debar. Sedangkan tanda dari kekurangan oksigen akibat rendahnya Hb adalah perasaan pusing. (Baca juga: Amankah antibiotik untuk Ibu hamil? , Manfaat Bayam Bagi Ibu Hamil)

6. Kedinginan

Tubuh memiliki mekanisme pertahanan untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan cara beradaptasi fungsi tubuh terhadap lingkungan. Hal ini termasuk dengan mekanisme pertahan tubuh berupa penyesuaian suhu tubuh terhadap kondisi lingkungan. Keadaan lingkungan sekitar yang memiliki suhu dingin, membuat tubuh berusaha agar mengurangi pelepasan panas dari tubuh ke udara sekitar lingkungan. Sebab udara yng dingin, dapat membuat panas tubuh akan cepat menghilang. Dan akhirnya suhu tubuh pun akan ikut turun. (Baca juga: Penyebab keputihan pada Ibu hamil , Bahaya AC bagi Bayi dan Balita)

Ketahanan sel dipengaruhi oleh keadaan tubuh yang stabil secara umum 36,5 derajat celcius. Agar suhu tubuh tidak ikut turun seperti pada suhu lingkungan, maka tubuh akan mengecilkan pembuluh darah. Sebab peredaran darah merupakan sumber panas tubuh. Semakin lebar diameter pembuluh darah pada permukaan kulit, maka akan semakin cepat pula darah akan kehilangan suhu hangat. Oleh karenanya, untuk mengurangi hal tersebut maka pembuluh darah di permukaan tubuh akan mengecilkan ukuran diameternya. (Baca juga: Manfaat kelengkeng bagi Ibu hamil , Efek Samping AC Terhadap Bayi)

Akibat dari pengecilan diameter pembuluh darah, maka tahanan aliran darah juga akan meningkat. Oleh karenanya, untuk menjaga agar aliran darah tetap lancar, maka jantung perlu memompa lebih kuat dibanding tahanan yang dihasilkan oleh pembuluh darah. Mekanisme ini mirip dengan ketika kita memencet ujung selang saat menyiram bunga, pada saat itu dibutuhkan dorongan yang kuat pula dari keran untuk memancarkan air. Sehingga pada kasus ini, bisa saja Ibu hamil dapat merasakan jantungnya berdebar. (Baca juga: Manfaat keju bagi Ibu hamil dan janin , Bahaya Kipas Angin Untuk Ibu Hamil)

7. Penyakit jantung

Penyebab jantung berdebar juga yang sering ditemukan adalah adanya penyakit jantung yang dialami oleh Ibu hamil. Kadang juga beberapa Ibu dengan riwayat penyakit jantung yang baru dialami, atau riwayat penyakit jantung bawaan sejak kecil akan merasa jantungnya lebih berdetak cepat saat hamil. Hal ini bisa disebabkan karena saat hamil peredaran darah ke janin juga sangat perlu dijaga, sementara jantung juga tidak dalam keadaan sehat atau kuat. Sehingga biasaanya jantung akan berusaha memompa kuat. Sehingga bisa saja Ibu hamil dapat merasakan jantungnya berdebar-debar, sesak bahkan nyeri dada sebagaimana gejala penderita penyakit jantung. (Baca juga:  Ibu hamil batuk pilek , Bahaya Jantung Pisang bagi Ibu Hamil)

fbWhatsappTwitterLinkedIn