Kista Endometriosis Bisa Hamil kah ?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kista endometriosis bisa hamil? Pertanyaan ini sering menghantui banyak wanita. Endometriosis sendiri merupakan kondisi dimana sel-sel endometrium tumbuh di bagian yang tak seharusnya, yakni di luar rahim seperti di panggul dan rongga perut. Hal ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti keturunan, kelebihan kadar hormon estrogen, paparan radiasi, gangguan kekebalan tubuh, menstruasi retrograde, penerapan gaya hidup yang tidak sehat, mengonsumsi minuman berakohol, menstruasi terlalu dini dan alergi pil KB.

Menurut data yang tercatat oleh lembaga kesehatan, mayoritas penderita endometriosis adalah wanita berusia produktif. Yakni sekitar 20-45 tahun. Penyakit ini rentan menyerang wanita mandul. Namun juga bisa diidap oleh wanita subur. Kenyataannya, di jaman serba instan ini, semakin banyak porsentase wanita yang menderita endometriosis.

Baca juga:

Lalu apakah kista endometriosis bisa hamil? Simak ulasannya dibawah ini!

Penderita Kista Endometriosis Bisa Hamil?

Endometriosis merupakan kista yang berada di dinding rahim. Kondisi ini tentu mempengaruhi kesuburan wanita. Dalam kondisi parah, pendirita endometriosis biasanya akan sulit hamil. Hal ini dikarenakan sel-sel endometrium yang tumbuh secara abnormal menghalangi proses masuknya sel telur ke dalam ovarium. Sehingga penderita berisiko mengalami infertilitas atau sulit hamil.

Namun demikian, bukan berarti penderita kista endometriosis tidak memiliki kesempatan hamil sama sekali. Menurut penelitian, wanita pengidap kista ini masih bisa hamil dengan melakukan usaha-usaha tertentu untuk penyembuhannya. Sekaligus rutin mengikuti program hamil.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan. Pertama, Anda harus memberantas dulu penyakitnya. Baik dengan obat-obatan, terapi ataupun operasi. Ikuti saja saran dokter. Selain itu, ikuti juga program cepat hamil. Dan tak lupa terapkanlah pola hidup sehat, serta lakukan hubungan intim di masa-masa subur. Berdasarkan dari pengalaman yang ada, beberapa wanita penderita kista endometriosis mengaku cukup sulit untuk hamil. Namun mereka melakukan pengobatan herbal dan mengonsumsi makanan sehat sehingga akhirnya bisa hamil.

Baca juga:

Risiko Hamil Pada Penderita Endometriosis

Hamil dengan mengindap endometriosis, sebenarnya apakah berbahaya? Bagaimanapun juga wanita dengan endometriosis lebih rentan mengalami gangguan kehamilan dibandingkan wanita sehat. Dan secara tak langsung, kondisi ini akan mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Berikut ini beberapa risiko hamil pada penderita endometriosis:

  1. Sakit parah di perut bagian bawah

Salah satu gejala yang kerap dialami penderita kista endometriosis adalah rasa sakit parah di bagian perut bawah. Rasa sakit ini semakin terasa menyiksa di hari-hari awal menstruasi. Namun untuk wanita hamil, rasa sakit bisa timbul tatkala kondisi endometriosis semakin parah. Belum lagi adanya janin yang dikandung di rahim. Hal ini akan membuat ibu semakin tak nyaman. Sulit untuk beraktivitas, dan sakit ketika berhubungan seksual. Disarankan ibu untuk menghilangkan kista ini sebelum memutuskan untuk hamil. (baca: Cara menjaga kehamilan mudaKomplikasi kehamilan)

  1. Sembelit

Sembelit di masa kehamilan bukanlah hal aneh. Umumnya wanita hamil akan mengalami susah BAB dikarenakan adanya tekanan dari rahim yang semakin membesar. Selain itu, faktor kenaikan hormon progesteron juga membuat otot-otot saluran cerna menjadi lebih rileks, sehingga akibatnya proses pencernaan kurang optimal. Dan ibu pun mengalami gangguan buang air besar (BAB). Dengan adanya endometriosis, kondisi ini juga menambah daftar penyebab ibu semakin sulit BAB. Akan lebih baik jika ibu segera mengonsultasikan dengan dokter. (baca: Ibu hamil susah BAB, Cara mengatasi anak susah BAB)

  1. Diare

Tak sekedar sembelit, endometriosis saat hamil juga memicu diare. Apabila ibu mengalami diare dengan diserta sakit perut berlebihan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk menghindari risiko-risiko yang membahayakan kesehatan ibu sendiri dan janin. (baca: Penyebab ibu hamil sering kentut, Diare saat hamil)

  1. Preeklampsia

Wanita hamil juga rentan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Umumnya, kondisi ini disebebkan oleh faktor perubahan hormon. Namun bagi ibu hamil yang menderita endometriosis, ia juga lebih berisiko mengalami hipertensi yang lebih parah atau dikenal sebagai preeklampsia. Kondisi ini sering muncul tatkala usia kehamilan memasuki minggu ke-25. Apabila tidak segera ditangani dokter, maka bisa memicu gangguan fungsi organ tubuh. Ciri lain dari preeklampsia adanya protein yang terkandung dalam urine. (baca: penyebab hipertensi pada ibu hamilCara mencegah hipertensi pada ibu hamilPenyebab varises pada ibu hamil)

  1. Melahirkan bayi prematur

Risiko hamil dengan kondisi endometriosis lain adalah melahirkan bayi prematur. Seorang wanita dikatakan melahirkan bayi prematur tatkala proses persalinan terjadi sebelum HPL (hari perkiraan lahir), sekitar 3 minggu lebih awal. Bayi lahir prematur biasanya rentang mengindap gangguan tertentu. Sebab organ tubuhnya belum berfungsi optimal. Kelahiran prematur juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, obesitas, kurangnya asupan nutrisis saat hamil, ibu mengidap diabetes atau hipertensi, adanya gangguan pada organ reproduksi, adanya pembuahan di luar rahim (vitro fertilization) dan sebagainya. (baca juga : Penyebab Bayi Lahir Prematur– Ciri ciri Bayi Lahir Prematur)

  1. Keguguran

Endometriosis juga berisiko meningkatkan peluang keguguran. Hal ini dikarenakan kista ini melemahkan sistem imun tubuh. Membuat kondisi ibu menjadi tidak stabil. Selain itu, fungsi rahim juga terganggu dikarenakan adanya sel-sel endometrium yang berkembang secara abnormal. Sehingga akibatnya ibu bisa saja mengalami pendarahan. Bahkan mungkin keguguran secara mendadak. Maka itu, sebaiknya periksakan kesehatan sebelum memutuskan hamil. Dan segera berkonsultasi dengan dokter saat ibu merasakan sesuatu yang tidak normal.

Baca juga:

  1. Komplikasi Kehamilan

Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, kondisi endometriosis juga bisa memicu beragam komplikasi kehamilan lainnya. Umumnya penyakit ini lebih mempengaruhi kesehatan ibu dibandingkan janin. Apabila ibu berusaha melakukan pengobatan dengan disertai mengonsumsi makanan bergizi maka kondisi janin juga akan sehat-sehat saja. (baca: Bahaya alkohol saat hamil – bahaya kafein bagi ibu hamilbahaya kopi bagi ibu hamil – bahaya soda bagi ibu hamilBahaya merokok saat hamil)

Solusi Cepat Hamil untuk Penderita Endometriosis

Setelah membaca risiko-risiko diatas, muncul pertanyaan. Apakah wanita pengidap endometriosis harus menunda kehamilan? Jawabannya adalah tidak. Sebab kehamilan adalah karunia dari Allah Ta’ala yang harus disyukuri dan dijaga. Maka itu, jangan menunda kehamilan kecuali itu saran dari dokter. Akan lebih baik jika ibu mencari jalan keluar untuk mengatasi endometriosis. Dengan demikian, kehamilan bisa berjalan lebih aman.

Nah, berikut ini beberapa tips cepat hamil untuk pengidap endometriosis:

  1. Terapi Obat-Obatan Hormon

Apabila ibu sering merasakan sakit tak tertahankan setiap kali menstruasi, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter. Nantinya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui kondisi ibu. Jika memang positif dan stadiumnya masih rendah, dokter akan memberikan obat-obatan pengatur produksi hormon. Misalnya danazol, geserelin, nafarelin, progestin dan sebagainya. Selain itu, untuk mengurangi gejala nyeri, dokter juga akan merespkan obat-obatan analgesik seperti ibuprofen.

Baca juga:

  1. Program Bayi Tabung

Pendirita kista endometriosis bisa hamil jika mau melakukan program bayi tabung. Menurut penelitian, sekitar 51% ibu pengidap endometriosis bisa hamil dengan mengukiti bayi tabung. Namun ingat, jika ibu seorang muslim, bayi tabung hanya diperbolehkan jika menggunakan sperma milik suami. Bukan orang lain ya! Tidak adanya mencoba cara ini. Namun alangkah baiknya jika ibu berkonsultasi dulu dengan dokter dan keluarga terdekat. (baca : Bayi tabung dalam islamProses bayi tabung kembar terbanyak di dunia)

  1. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Jangan menyepelekan gaya hidup sehat. Tak sedikit wanita penderita endometriosis yang berhasil hamil setelah menjalani pola hidup sehat. Yakni dengan meningkatkan asupan makanan bergizi, seperti sayur, buah-buahan, telur, susu, ikan dan  berbagai makanan sehat lain. Selain itu, kurangi asupan makanan cepat saji. Hindari rokok dan alkohol. Dan sering-seringlah berolahraga karena wanita yang gemar berolahraga berisiko kecil menderita endometriosis.

Baca juga:

  1. Operasi Laparoskopi

Jika dokter menyatakan bahwa kondisi ibu sudah cukup parah, maka biasanya akan disarankan menjalani operasi laparoskopi. Operasi ini dilakukan dengan cara memasukkan alat kecil dengan kamera ke dalam rongga perut. Kemudian dokter akan membedah dan mengambil kista tersebut. Efek samping dari operasi ini adalah rasa nyeri di perut yang mungkin akan berlangsung sekitar 1 bulan. Pasca operasi, ibu juga dianjurkan menghindari konsumsi makanan yang mengandung estrogen. Sebab ditakutkan bisa memicu kista kambuh kembali. Dokter juga akan menyuntikan hormon sebagai terapi agar proses penyembuhan lebih optimal.

Baca: Hamil dengan kista dan miomGejala kista di rahimEfek samping kuret rahim

Demikianlah penjelasan tentang penderita kista endometriosis bisa hamil atau tidak. Jawabannya adalah bisa. Asalkan mau berusaha dan terus berdoa. Bagaimanapun juga, kondisi tiap orang berbeda-beda. Terkadang ada pengindap endometriosis yang susah hamil, namun adapula yang cepat hamil. Hal ini juga bergantung pada tingkat keparahan kista. Yang terpenting, rutinlah berkonsultasi dengan dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn