Anemia pada Ibu Hamil – Gejala, Penyebab dan Bahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selama masa kehamilan tubuh ibu menjadi lebih rentan terkena gangguan kesehatan dibandingkan sebelum masa kehamilan. Hal ini dikarenakan perubahan hormon pada tubuh ibu sehingga tubuh perlu penyesuaian. Pada masa ini ada banyak jenis gangguan kesehatan yang harus diwaspadai, dimana salah satunya adalah masalah anemia. Anemia dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah yang cukup, sehingga dapat menyebabkan banyak gejala buruk di masa kehamilan. Gejala anemia harus segera diwaspadai bahkan pada ibu hamil yang sebelumnya belum pernah mengalami anemia sama sekali.

Gejala

Kondisi anemia pada ibu hamil dapat terjadi karena mengalami kekurangan zat besi. Zat besi merupakan zat penting untuk membantu pembentukan sel darah merah di dalam tubuh. Zat besi berperan sebagai pembantu pembentukan hemoglobin yang memiliki fungsi membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Pada saat hamil, ibu hamil mengalami peningkatan jumlah darah di dalam tubuh yang mencapai 50%. Seiring dengan peningkatan jumlah sel darah merah di dalam tubuh maka kebutuhan akan zat besi juga akan semakin meningkat.

Umumnya anemia dapat menimbulkan gejala-gejala seperti :

  • Pusing
  • Lemas
  • Mudah mengantuk
  • Mata berkunang-kunang
  • Lekas letih
  • Nafsu makan berkurang
  • Daya tahan tubuh yang berkurang
  • Pingsan
  • Mata berkunang-kunang
  • Lidah luka
  • Konsentrasi hilang
  • Malaise
  • Nafas pendek
  • Keluhan mual dan muntah

Penyebab

Jika ibu hamil merasakan gejala-gejala tersebut, maka perlu diwaspadai dan ada baiknya ibu hamil segera berkonsultasi dengan dokter. Anemia pada ibu hamil bisa terjadi akibat kekurangan vitamin B12 atau kekurangan zat besi.

  • Anemia Defisiensi Vitamin B12

Kekurangan sel darah merah dalam tubuh bisa jadi akibat asupan vitamin B12 yang kurang. Ketika dalam keadaan hamil, seorang ibu yang tidak mendapatkan asupan vitamin B12 cukup maka tubuhnya tidak akan mampu mencukupi kebutuhan sel darah merah pada tubuh. Dalam hal ini ibu hamil perlu mengonsumsi banyak makanan yang bagus untuk mencukupi kebutuhan sel darah merahnya seperti daging, telur serta susu.

  • Anemia Defisiensi Zat Besi

Kekurangan sel darah merah pada tubuh dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi yang berperan sebagai penghasil hemogoblin dalam tubuh. Dengan tidak adanya hemoglobin yang cukup maka darah tidak dapat mengedarkan oksigen yang cukup ke seluruh bagian tubuh. Untuk mencukupi kebutuhan zat besi sehari- hari, diperlukan keberagaman menu harian dan jangan hanya memperbanyak makan nasi saja. Lengkapi menu anda dengan beragam jenis sayuran atau daging yang memiliki zat besi cukup tinggi di dalamnya.

Bagi anda yang gemar mengonsumsi menu sehat harian dengan cukup kandungan zat besi di dalamnya, bisa juga terkena resiko anemia akibat konsumsi obat- obatan. Obat- obatan antasida dapat mengurangi produksi asam lambung namun sebaliknya obat ini dapat mengurangi penyerapan zat besi di dalam tubuh.

  • Anemia Defiensi Vitamin C

Penyebab penyakit anemia selanjutnya adalah karena kurang mengkonsumsi vitamin C. Hal ini dapat terjadi jika ibu kurang memperhatikan asupan mereka sehari-hari. Sayur dan buah menjadi salah satu sumber vitamin C yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan anda sehari-hari.

Anemia dapat diatasi dengan baik jika ibu hamil bisa lebih tanggap dalam mendeteksi gejala-gejala anemia yang ada.

Ketika ibu hamil lebih tanggap sejak awal, maka perawatan juga bisa dengan segera dilakukan. Ibu bisa berkonsultasi pada dokter dengan melakukan pemeriksaan darah lewat laboratorium.

Pengaruh Anemia pada Kehamilan

Bahaya selama masa kehamilan :

  • Bisa menyebabkan persalinan prematuritas
  • Bisa terjadi abortus
  • Dapat terjadi infeksi
  • Terjadinya hambatan akan tumbuh kembang janin di dalam rahim
  • Terancam dekoinpensasi kordis (hb< 6gr%)
  • Mola hidatidosa
  • Dapat menyebabkan pecah dini ketuban
  • Hiperemesis gravidarum
  • Dapat menyebabkan pendarahan antepartum

Bahaya anemia ketika persalinan :

  • Gangguan kekuatan mengejan
  • Kala pertama dapat berlangsung lama serta terjadinya portus terlantai
  • Kala kedua berlangsung lama dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan
  • Kala ketiga dapat diikuti retensio plasenta serta pendarahan postpartum akibat atonia uteri
  • Kala keempat bisa terjadi pendarahan post partum sekunder serta atonia uteri

Bahaya anemia di kala nifas :

  • Bisa menyebabkan terjadinya subinvolusi uteri yang dapat menimbulkan pendarahan post partum
  • Beresiko terkena infeksi puerpertum
  • Menyebabkan pengeluaran ASI yang berkurang

Secara umum anemia juga memberi dampak yang buruk bagi janin yang tengah dikandung karena dapat menyebabkan terjadinya abortus. Tingkat persalinan prematur yang tinggi, berat badan bayi yang terlahir rendah, resiko terkena cacat bawaan, bayi bisa dengan mudah terinfeksi. Beresiko terjadinya kematian prenatal dan bayi terlahir dengan intelegensi yang rendah.

Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil

Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Hal ini berlaku pula pada anemia pada ibu hamil, yang akan jauh lebih baik jika ibu memperbanyak konsumsi makanan dengan kandungan zat besi yang tinggi. Ada banyak makanan dengan kandungan zat besi yang cukup tinggi seperti mengkonsumsi banyak sayuran berwarna hijau, kacang, oatmeal, daging atau beras merah.

Selain mengonsumsi beragam jenis makanan dengan banyak kandungan zat besi didalamnya, ibu juga bisa mengonsumsi suplemen atas petunjuk dari dokter. Suplemen zat besi dapat membantu ibu hamil dalam kondisi yang lebih baik setelah 1 minggu dari kondisi anemianya. Kondisi ini akan semakin baik dan pulih setelah 1 bulan pengonsumsian suplemen zat besi secara rutin. Bagi ibu hamil, sebaiknya menghindari diet yang berlebihan supaya produksi sel darah merah dalam tubuh tidaklah terganggu.

  • Mengkonsumsi suplemen zat besi, suplemen B2 serta suplemen asam folat
  • Konsultasikan pada dokter anda mengenai porsi makanan yang bagus untuk dikonsumsi di kala kehamilan
  • Lakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah kadar hematokrit serta hemoglobin di dalam tubuh cukup

Semakin cepat ibu hamil memeriksakan diri maka semakin cepat pula anemia dapat ditangani. Pemeriksaan darah dapat membantu dokter dalam mengetahui apakah pasiennya terkena gejala anemia atau tidak. Dalam hal ini pemeriksaan darah meliputi:

  • Dilakukannya pemeriksaan hemoglobin yang berfungsi untuk mengukur jumlah hemoglobin-protein yang kaya akan zat besi yang berperan dalam membawa oksigen dari paru-paru menuju ke seluruh jaringan yang ada pada tubuh.
  • Pemeriksaan hematrokit yang berfungsi untuk mengukur persentase jumlah sel darah merah di dalam sampel darah.

Makanan Kaya Akan Zat Besi

  • Bayam

Bagi wanita hamil sayuran hijau memiliki kandungan zat besi yang baik untuk menunjang kebutuhan zat besi tubuh mereka. Dalam 100 gram bayam tersimpan sekitar 2,9 mg. Untuk menghindari hilangnya kandungan zat besi terlalu banyak, ibu sebaiknya menghindari perebusan yang terlalu lama.

  • Lentil

Terutama bagi orang Indonesia tentu banyak yang mengenal sayur yang bernama lentil. Dalam satu cangkir ditemukan sektar 6,59 mg zat besi. Bukan hanya itu dalam lentil juga ditemukan banyak kandungan serat serta vitamin A nya.

  • Tomat

Tomat merupakan salah satu produk tumbuhan yang bisa disebut dengan buah atau juga sayur.  Dalam satu cangkir tomat dapat ditemukan sekitar 3,39 mg zat besi. Bukan hanya itu namun tomat juga memiliki banyak kandungan baik berupa antioksidan untuk memperlambat proses penuaan pada tubuh. Hebatnya lagi tomat juga mengandung vitamin C yang bagus digunakan untuk membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh.

  • Kacang merah

Dibandingkan dengan kacang tanah, maka kacang merah masih kurang populer. Kacang merah memiliki banyak kandungan sehat seperti zat besi serta asam folat karbohidrat serta kalsium dan serat yang bagus untuk kesehatan terutama bagi ibu hamil.

  • Telur

Bukan hanya protein namun telur juga mengandung banyak nutrisi lainnya seperti vitamin D dan zat besi. Terutama bagi anak-anak maka telur merupakan makanan yang baik untuk menunjang pertumbuhan.

  • Nasi putih

Bagi penduduk benua Asia, nasi putih menjadi makanan pokok yang tidak bisa ditinggalkan. Nasi putih merupakan sumber karbohidrat yang mengandung pula zat besi sekiatr 7,79 mg per cangkirnya. Nasi putih juga kaya akan zat mangan, rendah kandungan lemah jenuh, kolesterol serta sodium.

Info seputar kesehatan kehamilan lainnya, yaitu :

fbWhatsappTwitterLinkedIn