6 Akibat Kekurangan Yodium pada Ibu Hamil dan Janin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Yodium merupakan salah satu senyawa yang berperan penting untuk merangsang pertumbuhan hormon tiroid, hormon tersebut penting kaitannya untuk membatu perkembangan jaringan otak. Yodium dipergunakan oleh kelenjar tiroid yang ada di leher untuk memproduksi hormon tiroksin. Hormon tersebut berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan kinerja organ tubuh dan juga berperan dalam sistem metabolisme. Dalam proses kehamilan, yodium berperan besar untuk membentuk jaringan otak pada anak. Tidak hanya itu, yodium juga membantu perubahan karoten menjadi vitamin A unttuk ibu hamil, membantu sintesis protein,dan membantu proses absorbsi karbohidrat yang ada di saluran pencernaan. Bahkan yodium juga membantu sintesis kolesterol dalam darah.

Kebutuhan Yodium pada Tubuh

Orang biasa membutuhkan yodium setiap harinya sebesar 0,00004% dari berat badannya atau sekitar 15 mikrogram sampai 23 mikrogram. Namun lain halnya dengan ibu hamil. Ibu hamil membutuhkan asupan yodium per hari sebesar 220 mikrogram. Jauh lebih besar bila dibandingkan kondisi orang biasa yang tidak hamil. Saat hamil, yodium berperan besar dalam proses pembentukan jaringan otak pada janin.

Jika asupan yodium saat hamil kurang, perkembangan otak janin akan terhambat. Berikut ini beberapa akibat kekurangan yodium pada ibu hamil :

  1. Terjadinya pembesaran kelenjar gondok pada leher. Biasanya leher akan mengalami pembengkakan karena asupan yodium kurang. (baca juga : penyakit gondok pada ibu hamil)
  2. Bayi akan kekurangan yodium. Ibu hamil yang tidak mengkonsumsi yodium secara cukup, bayi yang dilahirkan kelak juga akan kekurangan yodium. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani, bayi akan mengalami gejala pembengkakan kelenjar gondok pada usia 1 tahun.
  3. Kekurangan asupan yodium saat hamil juga dapat berakibat pada keguguran spontan. Asupan yodium yang kurang berpotensi melemahkan kondisi kehamilan dan mendorong terjadinya keguguran.
  4. Bayi berpotensi cebol. Kekurangan yodium pada masa kehamilan juga berimbas pada kurangnya yodium pada bayi yang dikandung. Jika bayi kekurangan yodium, kemungkinan besar kelak si bayi akan cebol karena pertumbuhan tinggi badannya mengalami gangguan.
  5. Asupan yodium yang kurang saat kehamilan dapat menghambat perkembangan jaringan otak dan saraf janin. Kondisi ini memang tidak terlalu nampak saat bayi dilahirkan. Namun dalam perkembangannya, anak akan mengalami hambatan ketika berpikir, seperti kesulitan membaca, menulis, dan kemampuan motorik lainnya. Anak biasanya akan memiliki IQ yang rendah.
  6. Kekurangan yodium saat hamil dapat berakibat bayi mengidap kretinisme. Kretinisme adalah kelainan struktur pada otak yang menyebabkan keterbelakangan mental. Kondisi semacam ini biasanya akan ditandai dengan hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak juga akan mengalami gangguan bicara, pendengaran, dan atau penglihatan.

Itulah beberapa dampak negatif yang dapat muncul jika ibu hamil kurang mengkonsumsi yodium.Maka dari itu, untuk para wanita hamil, cukupi asupan yodium agar tumbuh kembang janin lebih optimal. Namun, konsumsi yodium terlalu berlebih juga tidak baik. Karena itu, kontrol berapa asupan yodium pada tubuh setiap harinya.

Cara untuk Memenuhi Kecukupan Yodium Saat Hamil

Meskipun jumlah yodium yang dibutuhkan oleh tubuh saat hamil relatif berjumlah sedikit, namun bukan hal mustahil jika ibu hamil akan kekurangan asupan yodium. Yodium merupakan salah satu jenis senyawa yang sangat mudah menguap. Proses memasak yang terlalu lama dapat menyebabkan kandungan yodium pada makanan berkurang banyak, bahkan hilang karena proses pemanasan yang berlebih. Untuk itu, perlu kiranya diperhatikan beberapa hal berikut ini sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan yodium saat kehamilan.

  • Hindari mengolah makanan terlalu lama. Pengolahan makanan yang mengandung yodium terlalu lama dapat menimbulkan proses pemanasan yang terlalu lama pula, akibatnya kandungan yodium pada makanan akan berkurang pesat. Untuk itu, panaskan makanan secukupnya saja, jangan memanaskan terlalu berlebih.
  • Usahakan jangan mengolah makanan yang mengandung yodium menjadi makanan yang pedas dan asam. Mengolah makanan yang mengandung yodium menjadi makanan yang pedas dan asam dapat menghilangkan kadar yodium pada makanan.
  • Berbagai makanan laut merupakan sumber makanan yang mengandung paling banyak yodium. Berbagai jenis makanan laut seperti manfaat ikan, manfaat udang, lobster, timun laut, dan sebagainya dapat dikonsumsi secara rutin untuk mencukupi kebutuhan yodium dalam tubuh.
  • Selain makanan laut, ada beberapa jenis makanan lain yang mengandung banyak yodium, seperti sereal, buah, kacang-kacangan, daging, sayuran, susu dan telur. Berbagai jenis makanan tersebut akan memiliki kandungan yodium yang lebih tinggi apabila diperoleh dari lahan yang memang kaya akan yodium.

Selain dari berbagai jenis makanan di atas, yodium juga terdapat pada garam yang sering kita jadikan sebagai tambahan rasa pada olahan makanan kita sehari-hari. Para peneliti mencampurkan garam dengan yodium dengan tujuan agar yodium dapat dikonsumsi setiap hari. Namun bagi Anda ibu hamil, perlu Anda batasi konsumsi garam meskipun garam tersebut mengandung yodium. Garam dapat memicu penyakit tekanan darah tinggi yang berakibat buruk pada perkembangan kehamilan Anda. (Baca juga : hipertensi dalam kehamilan)

Itulah beberapa hal mengenai asupan yodium pada masa kehamilan. Mengingat yodium merupakan senyawa penting yang baik untuk ibu dan janin, maka cukupilah asupan yodium sesuai dengan takaran yang disarankan.

Sejumlah asupan makanan yang berguna bagi ibu hamil lainnya, wajib untuk dibaca !

fbWhatsappTwitterLinkedIn