7 Manfaat Brokoli bagi Ibu Hamil dan Janin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Brokoli adalah satu di antara sedikit bahan makanan yang dijuluki super food karena kandungan nutrisinya yang melimpah dan bermanfaat bagi kesehatan. Jenis sayuran hijau yang bentuknya hampir mirip dengan kembang kol ini memang telah populer karena manfaatnya yang beragam dan rasanya yang lezat serta bisa dimasak dengan berbagai macam bumbu dan bentuk penyajian.

Sayuran ini  bisa didapatkan dengan mudah di pasar modern hingga pasar tradisional ini menawarkan berbagai manfaat mulai dari optimalisasi organ-organ tubuh, penangkalan terhadap gangguan kesehatan atau penyakit, mengobati berbagai keluhan kesehatan hingga untuk menajamkan kecerdasan. Selain itu, sayuran ini ternyata juga baik untuk ibu hamil karena memiliki berbagai kandungan yang begitu dibutuhkan ibu hamil maupun perkembangan bayi yang dikandungnya.

Berikut ini adalah beberapa kandungan dalam brokoli yang begitu dibutuhkan ibu hamil :

1. Asam lemak Omega 3 (21 mg)

Kandungan ini sangat berguna bagi ibu hamil utamnya dalam rangka menumbuhkan kecerdasan si jabang bayi sedini mungkin. Selain menginginkan bayi yang sehat dan sempurna, setiap orang tua pasti mendambakan calon buah hatinya cerdas dan pintar. Nah, konsumsi brokoli selama masa kehamilan bisa menjadi jawaban atas keinginan tersebut (baca juga : cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan).

Sementara itu bagi ibu hamil, brokoli berfungsi mengatur tekanan darah dan membuatnya stabil. Kandungan omega 3 dalam brokoli ini juga memiliki sifat anti inflamasi serta anti-alergi, jadi Anda tidak perlu khawatir dengan alergi yang anda miliki atau alergi baru yang akan timbul setelah mengkonsumsi sayuran ini.

2. Asam Folat (63 mcg)

Brokoli juga kaya akan kandungan folat yang berfungsi menghindarkan bayi dari ancaman cacat organ otak, bagian sumsum tulang belakang serta tabung syaraf. Secara khusus, manfaat asam folat bagi ibu hamil ini berfungsi penting dalam pembelahan serta pertumbuhan sel. Selain bermanfaat bagi si jabang bayi, asam folat ini juga dapat menghasilkan sel darah merah bagi ibu hamil sehingga dapat menghindarkan gangguan mudah lelah serta tubuh lemas dan kurang bertenaga yang sering menganggu ibu hamil pada umumnya.

3. Vitamin K dan Kalsium (105 mg)

Selama masa kehamilan, seorang perempuan kerap mengalami kenaikan berat badan seiring dengan bertambahnya bobot badan dan janin yang perlahan mulai membesar dalam perut. Untuk menahan berat beban yang demikian, ia membutuhkan struktur tulang yang lebih kuat dari biasanya. Kebutuhan ini diback-up oleh vitamin K dan manfaat kalsium bagi ibu hamil. Sayuran brokoli ini berfungsi menambah kekuatan tulang bahkan menghindarkan ancaman osteoporosis.

Vitamin K dan kalsium ini juga berfungsi sebagai ‘tempat penyimpanan’ energi selama masa kehamilan bahkan hingga masa menyusui. Selain itu, manfaat dari vitamin K juga dapat dirasakan si jabang bayi sebab konsumsi vitamin K yang terdapat dalam brokoli dapat merangsang pertumbuhan tulang dan giginya sedini mungkin serta melindungi sistem sarafnya.

4. Kolin

Kolin merupakan salah satu kandungan yang terdapat dalam brokoli dan terbukti dapat mengurangi kadar kortisol pada bayi sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya stress pada anak serta gangguan-gangguan fisik lain semisal hipertensi dan diabetes tipe 2 yang biasa mengancam ketika sang anak telah beranjak dewasa. Konsumsi brokoli selama masa kehamilan bahkan dianggap dapat membebaskan sang jabang bayi dari ancaman-ancaman tersebut semasa hidupnya. (baca juga : bahaya diabetes saat hamil)

Sebuah penelitian bahkan melansir bahwa konsumsi brokoli selama masa kehamilan dapat membebaskan si jabang bayi dari ancaman berbagai macam kanker. Penelitian lain membuktikan bahwa bayi yang ‘mengonsumsi’ brokoli selama masa kehamilan cenderung akan menyukai sayuran, masalah yang kerap dihadapi para ibu untuk membiasakan anaknya menyukai konsumsi sayuran. Sementara itu bagi ibu hamil, brokoli dapat menormalkan kadar gula darah sehingga penderita diabetes yang tengah hamil amat disarankan mengonsumsi sayuran ini.

5. Kalsium (47 mg), Vitamin dan Mineral

Kalsium dalam brokoli secara khusus berguna bagi si jabang bayi untuk merangsang pertumbuhan tulang, gigi dan otot sejak dini hingga setelah kelahiran. Sementara itu, vitamin dan mineral dalam brokoli bermanfaat secara langsung bagi sang ibu karena dapat mencerahkan rambut dan kulit selama masa kehamilan. Karena itu, seorang perempuan hamil dapat memercayakan perawatan rambut dan kulitnya selama masa kehamilan dengan mengkonsumsi brokoli.

6. Beta Karoten

Beta karoten berfungsi mempertebal sistem imun tubuh dan mempersulit masuknya penyakit. Ini sangat berguna bagi ibu hamil yang umumnya rentan sakit dan cukup mudah terkena virus. Konsumsi brokoli, dengan demikian, tidak hanya menambah asupan kaya manfaat bagi tubuh, akan tetapi juga melindungi tubuh dari virus-virus penyakit yang berpotensi mengganggu kehamilan. Kandungan ini diperkuat dengan antioksidan yang juga terdapat dalam brokoli dan berguna menangkal radikal bebas serta membuat benteng dari berbagai ancaman berbahaya terhadap kesehatan tubuh.

Uniknya, efek positif dari konsumsi brokoli ini tidak hanya berlaku pada sang ibu selama proses kehamilan, akan tetapi juga pada si calon bayi mulai dari kandungan hingga setelah melahirkan, utamanya dalam masa kanak-kanak. Nah, jika menginginkan bayi sehat, konsumsi brokoli selama masa kehamilan secara rutin dapat memudahkan Anda mewujudkan keinginan tersebut.

7. Zat besi (0,7 mg)

Brokoli kaya akan zat besi yang salah satu fungsinya adalah menghindarkan anemia atau penyakit kekurangan daerah. Gangguan ini kerap mengancam ibu hamil dan hampir merupakan penyakit ‘langganan’ setiap ibu hamil. Gangguan lain yang sering diderita ibu hamil dan dapat diatasi dengan brokoli adalah sembelit yang biasanya muncul pada usia kehamilan muda. Konsumsi brokoli secara rutin terbukti dapat mengatasi gangguan ini sehingga ibu hamil bisa tetap beraktivitas dengan normal selama masa kehamilannya.

Dibandingkan sayur-sayuran lain yang juga disarankan agar dikonsumsi ibu hamil, brokoli adalah sayuran yang paling kaya serat (2,6 g) sehingga mengonsumsinya hampir menjadi sebuah kebutuhan rutin untuk melancarkan pencernaan dan menyeimbangkan metabolisme tubuh. (baca juga : manfaat zat besi untuk ibu hamil)

Apalagi, masih banyak kandungan lain yang terdapat dalam brokoli semisal magnesium (19 mg), kalium/potasium (252 mg) dan vitamin B 6 (0,2 mg) sehingga sayuran ini mutlak menjadi menu wajib Anda selama masa kehamilan.

Cara Memasak Brokoli yang Aman dan Sehat

Kandungan brokoli yang kaya manfaat baik bagi ibu hamil maupun bayinya tentu membuat siapapun tertarik dan mau mengonsumsi sayuran ini secara rutin. Namun demikian, demi mendapat manfaat terbaik dari sayuran hijau ini, ada baiknya Anda juga mengetahui cara memasak brokoli yang aman dan sehat. Selama ini dikenal beberapa cara memasak dan menyajikan brokoli, seperti ditumis, dikukus, dilalap, digoreng sebagai keripik atau dengan balutan tepung dan telur serta dijadikan salah satu variasi dalam sayur bening.

Bagaimana Cara Memasaknya yang Sehat ?

Di antara cara memasak tersebut, mengukus, memasukkan dalam sop dan membuat jus brokoli dianggap sebagai cara paling jitu untuk mendapatkan kandung dan manfaat brokoli sebanyak mungkin karena tiga cara memasak tersebut tidak menghilangkan ekstrak atau saripati brokoli sendiri. Atau jika tidak, Anda bisa mencampurnya sebagai varian dalam sayur bening dengan waktu masak yang tidak terlalu lama, yakni sekitar 5 menit. Untuk urusan ini, Anda tentu bisa menyesuaikan kebutuhan untuk menyerap manfaat brokoli seta kecenderungan selera Anda.

Selain itu, pastikan telah memilih brokoli segar sebagai bahan konsumsi. Anda bisa dengan mudah mendapatkannya di pasar tradisional atau berbelanja langsung ke kebun brokoli. Untuk masalah kesegaran ini, Anda tidak disarankan mengkonsumsi brokoli yang sudah disimpan di dalam kulkas selama lebih dari 24 jam karena sebagian besar kandungan baiknya telah hilang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn