9 Obat Sakit Kepala untuk Ibu Menyusui Yang Aman

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sakit kepala merupaka keadaan yanng sering dirasakan oleh semua orang, baik anak-anak ataupun orang dewasa. Hal tersebut tidak terkecuali juga pada Ibu hamil maupun Ibu menyusui. Tentu dalam mengobati semua sakit kepala terutama pada Ibu menyusui, Ibu sebenarnya tidak perlu langsung meminum berbagai macam obat selama masa menyusui. Ibu perlu cukup mengenali penyebabb terjadinya kemungkinan sakit kepala tersebut, lalu melakukan pengobatan dengan cara menangani penyebab sakit kepala tersebut. Diharapkan, dengan mengantisipasi penyebab nyeri kepala tersebut, maka Ibu dapat menurunkan sakit kepalanya. Sebab jika tidak, maka bisa saja nyeri kepala yang dirasakan dapat kambuh kembali.

(Baca juga: Obat sakit kepala untuk ibu hamil,   Obat sakit gigi untuk Ibu menyusui)

1. Paracetamol

Paracetamol merupakan obat medis yang termasuk dalam obat yang paling aman digunakan termasuk untuk Ibu hamil dan Ibu menyusui. Paracetamol merupakan obat yang umumnya digunakan sebagai obat penurun demam (efek antipiretik). Namun pada obat ini juga ternyata terdapat efek analgetik, yang mana efek tersebut dapat menurunkan rasa nyeri termasuk sakit kepala. (Baca juga: Obat sakit gigi untuk Ibu hamil)

2. Asam mefenamat

Asam mefenamat merupakan salah satu obat medis yang juga aman untuk Ibu hamil dan Ibu menyusui. Obat ini termasuk dalam golongan obat NSAID yang memiliki efek analgetik atau anti inflamasi. Penggunaannya juga sering diperuntukkan untuk pengobatan-pengobatan nyeri. Bagi Ibu menyusui yang baru saja melalui proses persalinan pasca perasi caesar, obat ini bisa sekaligus diperuntukkan untuk menurunkan rasa nyeri pada luka operasi caesar dan juga sekaligus dapat meredakan nyeri kepala. Sehingga Ibu menyusui tidak lagi perlu menggunakan obat lain untuk mengobati sakit kepalanya. (Baca juga: Tips agar anak tidak mudah sakit)

3. Posisi menyusui yang salah

Salah satu penyebab sakit kepala yang paling sering adalah akibat saat menyusui, namun dalam posisi yang salah. Biasanya posisi Ibu saat menyusui yang tidak baik membuat otot leher hingga kepala menjadi tegang dan mudah terjadi nyeri. Hal ini mungkin menjadi mudah dialami oleh Ibu menyusui dikarenakan, segala aktivitas Ibu terfokus pada saat memberikan ASI (Air Susu Ibu), namun juga Ibu sambil harus tetap mempertahankan bayi dengan cara menyanggah tubuh bayi dan kepala bayi, agar bayi bisa nyaman menyusui. (Baca juga: Obat pusing untuk Ibu menyusui)

Tentu hal ini akan memberikan beban pada Ibu menyusui dikarenakan tidak dalam keadaan rileks, sehingga mudah mengalami pegal. Oleh karenanya, Ibu perlu mengetahui cara memberika ASI yang baik pada bayinya. Ibu menyusui bisa meminta saran dan latihan pada bidan maupun pada dokter anaknya. Sehingga Ibu dapat memberikan ASI dalam posisi yang tidak terlalu dapat membuat tubuh pegal, namun bayi tetap terjaga dalam posisi nyaman untuk menyusu. Sebab jika posisi menyusu tidak tepat juga dapat membuat bayi merasa tidak nyaman, sehingga kadang bayi menjadi malas minum ASI dan mudah mengalami kekurangan gizi. Posisi yang salah biasanya Ibu terlalu membungkuk saat menyusui, pungung terlalu melengkung, serta tidak menggunakan sandaran bahu. (Baca juga: Gejala rubella pada Ibu hamil)

4. Hindari stress

Salah satu penyebab Ibu menyusui juga mudah mengalami sakit kepala adalah keadaan beban pikiran yang besar atau stress. Hal ini dapat terjadi karena biasanya Ibu masih dalam keadaan takut atau tegang saat proses peraalinan berlangsung. Disisi lain, biasanya Ibu menyusui juga menjadikan perubahan bentuk tubuhnya saat pasca persalinan tidak kembali seperti saat sebelum hamil. Akibatnya Ibu menyusui kadang berpikir keras untuk menurunkan berat badannya atau mengembalikan bentuk tubuhnya pasca proses persalinan. (Baca juga: Obat pencahar untuk Ibu menyusui)

Untuk meringankan sakit kepala, Ibu menyusui perlu mengurangi beban pikiran, refresing serta mencari hiburan. Ibu menyusui juga dapat mencoba cara dengan mengopres kepala dengan air dingin atau es. Ibu menyusui juga bisa membagi pikiran dengan bercengkrama atau berbincang dengan keluarga atau kerabat dekat. Mungkin saja Ibu menyusui perlu membagi keluh kesahnya baik selama hamil atau pasca persalinan, sehingga dapat merasa lebih lega. (Baca juga: Obat alergi untuk Ibu menyusui,   Obat diare pada Ibu menyusui)

5. Kendalikan tekanan darah tinggi (Hipertensi)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga sering menjadi penyebab Ibu hamil mengalami sakit kepala dan merasa tegang pada bagian tengkuk. Oleh karenanya, Ibu perlu mengontrol tekanan darah tingginya dengan cara berkonsultasi dengan dokternya atau secara rutin meminum obat penurun hipertensi atau penurun tekanan darah tingginya. Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering dialami Ibu pasca persalinan, bisa diakibatkan karena memang riwayat hipertensi sebelum masa kehamilan (mengidap hipertensi sejak lama) atau baru mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi saat masa-masa mendekati semester akhir kehamilan yang disebabkan oleh keracunan dalam kehamilan atau biasa disebut pre-eklampsia. Gejala hipertensi tersebut akan bertahan juga hingga masa pasca persalinan. (Baca juga: Tanda hamil saat menyusui)

Jika Ibunya mengalami hipertensi dikarenakan keracunan dalam kehamilan, maka pasca persalinan hipertensi yang dialami secara perlahan-lahan juga akan mengalami penurunan. Berbeda dengan Ibu yang memang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi sejak sebelum hamil, umumnya hipertensinya juga akan tetap dialami walaupun pasca melahirkan. (Baca juga: Pengobatan mastitis pada Ibu menyusui,   Obat migrain untuk Ibu menyusui)

Oleh karenanya, Ibu perlu melakukan pengobatan atau kontrol rutin dengan bidan ataupun dokter kandungannya. Diharapkan dokter ataupun bidan dapat memberikan terapi obat penurun tekanan darah jika diperlukan, atau Ibu menyusui cukup dengan merubah pola hidup sehat. Diharapkan dengan terkendalinya tekanan darah tinggi atau hipertensi yang dialami oleh Ibu, maka dapat menurunkan gejala sakit kepala yang dialami oleh Ibu semasa dalam menyusui. (Baca juga: Obat masuk angin untuk Ibu menyusui)

6. Minum air gula karena sakit kepala akibat hipoglikemia

Bagi Ibu menyusui yang mengalami sakit kepala disertai rasa pusing, bisa dikarenakan kadar glukosa dalam darahnya sangat rendah atau kurang. Hal ini biasa dikarenakan jumlah asupan makanan yang kurang atau karena setelah berpuasa. Akibatnya tubuh akan kekurangan glukosa dalam darah yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk proses metabolisme. Gejala kekurangan glukosa darah atau hipoglikemia biasanya terjadi berupa gejala sakit kepala, pusing, badan lemas atau loyo, keringat dingin, denyut nadi lemah dan cepat hingga dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau pingsan. (Baca juga: Bolehkah Ibu menyusui minum obat,   Bahaya kopi untuk Ibu menyusui)

Glukosa juga sangat dibutuhkan dalam metabolisme saraf atau sumber energi pada sistem saraf. Diharapkan, dengan mengkonsumsi porsi makan dengan jumlah nutrisi yang cukup, maka kejadian hipoglikemia dapat dihindari. Namun jika Ibu terlanjur mengalami hipoglikemia, maka Ibu bisa segera meminum air gula atau mengkonsumsi permen. Sehingga kadar gula darah Ibu dapat kembali normal, sehingga sakit kepalanya dapat mereda. (Baca juga: Makanan Ibu menyusui)

7. Cukupi asupan cairan tubuh​

Ibu menyusui juga dapat mengalami sakit kepala dikarenakan keadaan tubuh yang mengalami dehidrasi. Tubuh yang kekurangan cairan juga dapat memicu terjadinya sakit kepala. Oleh karenanya, bila Ibu menyusui mengalami sakit kepala, maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memenuhi cairan tubuh Ibu saat masa menyusui. Ibu dapat memenuhi kebutuhan cairan tubuh misalnya minimal dengan minum air putih yang cukup, atau meminum air sup, jus buah atau minuman berelektrolit seperti minuman isotonik. Diharapkan kebutuhan cairan Ibu dapat terpenuhi, sehingga dapat menurunkan atau menghindarkan sakit kepala. Kebutuhan cairan Ibu menyusui seharinya dapat mencapai minimal 3 liter perhari. Sebaiknya Ibu menyusui untuk sementara menghindari minum kope atau produk-produk kafein lainnya. (Baca juga: Obat sariawan untuk Ibu menyusui)

8. Istrahat yang cukup

Ternyata salah satu faktor yang menyebabkan Ibu menyusui sering mengalami sakit kepala adalah karena kurangnya istrahat. Tidak bisa dipungkiri bahwa semenjak proses melahirkan, Ibu akan semakin sibuk dikarenakan perlu untuk mengurus bayinya sepanjang hari dan malam. Hal ini tentu membuat Ibu menyusui umumnya akan kurang beristrahat serta kurang tidur. Oleh karenanya, Ibu juga memerlukan bantuan keluarga atau saudara dalam membantu merawat bayinya, agar Ibu juga memiliki waktu untuk beristrahat. Dengan memenuhi kebutuhan tidur atau istrahat secukupnya, maka diharapkan sakit kepala juga dapat mereda. (Baca juga: Obat cacing untuk Ibu menyusui,   Bahaya kosmetik untuk Ibu menyusui)

9. Obati anemia

Salah satu penyebab Ibu mudah mengalami sakit kepala dan merasa pusing adalah karena mengalami anemia. Anemia sering terjadi akibat sejak masa hamil Ibu mengalami kekurangan asupan asam folat dan zat besi. Selain itu, anemia bisa juga terjadi karena Ibu baru saja melakukan proses persalinan dengan cara operasi caesar. Karena bisa saja saat operasi, Ibu mengalami perdarahan yang cukup banyak sehingga terjadi anemia. Oleh karenanya untuk mengobati kembali anemia, Ibu perlu mengkonsumsi sumber nutrisi yang cukup, seperti sumber protein, daging merah dan sayur-sayur hijau seperti bayam, untuk mengobati kembali anemia tersebut. Ibu juga dapat mengikuti anjuran dokter maupun bidannya. (Baca juga: Bolehkah Ibu menyusui minum jamu)

fbWhatsappTwitterLinkedIn