Categories: Kesehatan Anak

13 Akibat Kejang pada Anak 1 Tahun Paling Berbahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kejang demam pada anak maupun kejang karena penyakit epilepsi, ternyata bisa menyebabkan bahaya yang sangat besar. Kejang merupakan reaksi singat karena gangguan sinyal pada otak. Meskipun masalah ini sangat singkat tapi bisa membuat anak kehilangan kesadaran. Orang tua sering merasa panik dan tidak bisa berbuat banyak ketika anak kejang. Sikap ini juga bisa meningkatkan potensi bahaya anak saat kejang. Tapi tahukah Anda bahwa masih banyak daftar resiko kejang lainnya. Berikut ini kami akan sampaikan mengenai akibat kejang pada anak 1 tahun  paling berbahaya.

  1. Mengganggu perkembangan kognitif dan motorik

Kejang yang terjadi pada saat tahap awal seperti bayi dan anak dibawah lima tahun bisa menyebabkan gangguan pada sistem motorik dan kognitif. Masalah bisa lebih besar karena ada dampak pada gangguan tumbuh kembang anak. Ini terjadi karena otak manusia tidak semuanya berkembang di dalam rahim. Sebagain otak manusia ikut tumbuh bersama dengan perkembangan tubuh yang lain. Otak pada masa anak memiliki perkembangan dan kematangan yang sangat baik. Jika kejang terjadi pada masa ini maka masalah serius bisa terjadi termasuk gangguan kognitif, kejiwaan dan perilaku.

  1. Menurunkan kecerdasan anak

Anak anak yang sering kejang sejak kecil cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan anak lain yang sehat. Meskipun ibu sudah mencoba cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan tapi tidak memberi efek yang baik. Kecerdasan memiliki tumpuan utama pada bagian otak. Otak mengandung puluhan juta syaraf yang bertugas mengirimkan sinyal. Saat terjadi kejang maka gangguan sinyal ini akan berhenti dan membuat otak tidak berfungsi. Meskipun hanya terjadi dalam waktu detik atau menit tapi bahayanya bisa seumur hidup.

  1. Resiko spasme

Kejang karena epilepsi pada anak  ternyata juga bisa menyebabkan spasme. Spasme adalah kejang otot parah yang bisa menyebabkan gangguan fungsi kognitif dan motorik anak. Spasme bisa membuat pertumbuhan anak terhenti sementara sehingga terjadi gangguan pada pertumbuhan anak. Resiko spasme juga bisa muncul ketika anak sudah tumbuh dewasa sehingga menyerang dalam waktu mendadak.

  1. Gangguan memori anak

Anak yang sering terkena kejang juga memiliki kemampuan memori yang buruk. Kejang awalnya hanya menurunkan fungsi kognitif kemudian berkembang menjadi gangguan memori. Gangguan sinyal pada otak dalam waktu singkat bisa membuat bagian otak yang menyimpan memori terkena masalah. Masalah ini juga bisa berhubungan dengan gangguan kecerdasan anak.

  1. Resiko ensefalopati

Ketika anak sudah sangat sering kejang dan mendapatkan berbagai jenis obat yang berbeda maka tubuh anak bisa menciptakan reaksi berbeda. Tubuh anak akan menolak semua jenis obat sehingga meningkatkan resiko ensefalopati. Ini adalah salah satu penyakit neurologi pada anak yang sangat serius. Gangguan ini akan menyerang untuk sistem mental anak dan meningkatkan komplikasi gangguan kognitif anak.

  1. Kerusakan otak

Ketika kejang terjadi dalam waktu yang sangat lama maka itu bisa menyebabkan kerusakan otak. Kejang yang bisa menyebabkan kerusakan otak biasanya berlangsung selama satu setengah jam. Kerusakan otak bisa terjadi pada bagian hippocampus, piriform korteks dan korteks serebral. Bahkan kerusakan bisa menyebar sampai serebral, serebelum dan talamus.

  1. Kemampuan bicara dan berjalan sangat lambat

Kejang yang terlalu sering juga bisa memicu anak memiliki perkembangan tubuh yang sangat lambat. Jika terjadi dalam waktu lama maka secara umum anak bisa berjalan sangat lambat dan sulit untuk mulai bicara. Masalah ini awalnya terjadi ketika kejang sudah mulai menyebar ke bagian otak lalu mengambil alih bagian pengendali motorik yang akibatnya anak tidak mampu berjalan dan berbicara.

  1. Autisme

Dampak sangat serius dari kejang bisa membuat anak menderita autisme. Gejalanya mungkin akan terjadi setelah seranga kejang selama beberapa kali. Awalnya memang tidak terjadi dengan cepat lalu ketika kerusakan pada bagian otak mulai menyebar maka gangguan sistem neurologi juga akan terjadi. Biasanya ini menjadi dampak ketika anak sudah sering kejang sebelum usia dua tahun.

  1. Resiko kematian mendadak saat kejang.
  2. Resiko jatuh saat kejang di tempat tinggi.
  3. Kegagalan organ tubuh
  4. Lambat bicara
  5. Resiko malforasi otak

Ternyata akibat kejang pada anak 1 tahun paling berbahaya memang tidak bisa diabaikan. Sekali anak Anda terkena kejang maka resiko bisa timbul lagi. Oleh karena itu kami sarankan segera membawa anak ke dokter agar anak bisa mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago