Usia anak merupakan usia yang cukup rentan terhadap penyakit dibanding dengan orang Dewasa. Hal ini dikarenakan pertumbuhan organ tubuh anak belum sempurna seperti orang dewasa. Selain itu, faktor imunitas dan pajanan penyakit pada anak cenderung lebih berat dikarenakan belum terbentuk antibodi secara sempurna dibanding dengan orang dewasa. Hal inilah yang menjadi dasar utama mengapa anak gampang sakit. Oleh karenanya, beberapa hal berikut penting untuk diperhatikan oleh Orang Tua.
1. Status gizi
Salah satu penyebab anak mudah mengalami sakit adalah gangguan status gizi. Dikatakan bahwa status gizi kurang dan gizi buruk merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan anak mudah sakit, sehingga sangat penting mengetahui tanda-tanda anak kurang gizi. Status gizi kurang atau gizi buruk dapat menyebabkan mudah terjadinya infeksi pada anak. Hal ini dikarenakan status gizi berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh pada anak. Semakin rendahnya tingkat gizi anak, semakin rendah pula sistem pertahanan tubuh anak. Ada banyak penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi dan anak yang berbahaya termasuk gangguan tumbuh kembang anak.
2. Kebersihan lingkungan
Pada anak rawan sangat rawan terserang infeksi penyakit. Salah satu faktor mudah terjadinya infeksi adalah kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan mulai dari makanan dan minuman hingga kebersihan alat makan, minum dan pakaian. Selain itu, semakin sering anak memegang suatu benda yang tidak terjaga kebersihannya, maka akan semakin banyak bakteri atau virus patogen menempel ditangannya. Hal ini mempermudah terjadinya infeksi melalui makanan yang dipegang atau melalui saluran napas, terlebih lagi anak-anak suka bermain dan sembarang memegang suatu benda dan jarang mencuci tangan.
3. Makanan dan minuman yang tidak dijaga
Selain menjaga kebersihan lingkungan, hal yang menjadi jalur masuknya penyakit infeksi juga dikarenakan tidak terjaganya kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Terlebih lagi jika anak sudah menginjak usia sekolah, maka intensitas bermain dan jajan di sembarang tempat juga semakin meningkat. Padahal makanan dan minuman yabg dikonsumsi tersebut belum tentu terjaga kebersihannya. Gejala penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak adalah muntah dan diare atau disentri pada anak.
4. Penyakit pemicu
Salah satu faktor yang juga menjadi penyebab dari sebuah penyakit adalah anak sedang menderita penyakit kronis atau berat seperti HIV/AIDS (biasanya ditularkan dari Orang Tua yang melahirkan), leukimia, diabetes mellitus tipe 1, dan beberapa penyakit kronis lainnya juga menjadi faktor penyebab penyakit lain. Penyakit-penyakit kronis tersebut membuat daya tahan tubuh anak menjadi turun sehingga mudah terkena penyakit infeksi.
5. Polusi udara
Anak gampang sakit pada daerah yang memiliki polusi udara yang tinggi. Polusi udara, terutama pada lingkungan yang berdebu dan berasap (seperti paparan asap rokok) juga menjadi faktor anak mudah terkena penyakit, terutama penyakit-penyakit saluran napas. Kondisi ini dapat semakin memberat dari yang ringan berupa infeksi saluran napas akut hingga dapat berupa radang pada paru. Kasus penyakit ini sering mengenai anak-anak.
6. Penggunaan obat tertentu
Beberapa penggunaan obat tertentu dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan mudah terjadinya penyakit. Salah satu contoh adalah penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang pada anak dapat menyebabkan terjadinya imunosupresi atau penurunan sistem imun. Menurunnya sistem imun menyebabkan rendahnya pertahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit infeksi pada anak.
7. Alergi
Salah satu pemicu terjadinya beberapa penyakit yaitu alergi. Secara umum, anak sering mengalami alergi yang dapat mengenai gangguan seluran cerna hingga saluran napas. Semakin sering anak terkena agen penyebab alergi, maka resiko alergi bisa semakin sering. Beberapa contoh reaksi alergi yang sering terjadi pada anak bisa berupa alergi makanan, asthma, dan juga rhinitis alergi.
8. Memiliki luka
Pada usia anak terutama menginjak usia sekolah, maka intensitas bermain atau beraktivitas diluar rumah akan meningkat. Hal tersebut bukan tidak mungkin dapat menyebabkan terjadinya luka atau kecelakaan saat bermain. Luka terbuka yang terjadi pada anak jika tidak dibersihkan dan kotor, dapat beresiko terjadi infeksi oleh bakteri. Apabila terjadi infeksi, luka akan tampak bernanah dan sulit untuk sembuh. Hal ini dapat menjadi penyebab demam pada anak naik turun selama infeksi pada lukanya belum diobati. Oleh karenanya hal seperti ini biasa dilakukan cara menurunkan panas pada anak sebagai terapi simptomatik (sesuai gejala).
Cara agar anak bebas penyakit
Menjaga agar anak gampang sakit terbebas dari segala penyakit memang sungguh sulit. Selain faktor dari luar tubuh seperti infeksi, pola kehidupan dan pola asuh anak juga berperan dalam menjaga kesehatan anak. Walau juga terdapat faktor dari dalam tubuh yang biasanya sulit dihindari seperti faktor genetik dan lain sebagainya. Namun secara umum, penyakit dari luar tubuh seperti infeksi dapat dicegah dengan beberapa hal berikut.
1. Cuci tangan
Biasakan dalam keluarga untuk selalu mencuci tangan setelah pulang dari bepergian, setelah buang air, san juga sebelum makan. Mencuci tangan sebaiknya menggunakan sabin bersih seperti sabun antiseptik dan dibilas pada air mengalir.
2. Penuhi gizi anak
Sebaiknya penuhi menu sehat untuk anak kurang gizi terutama dengan pemberian menu komplit yang bergizi seperti ikan, daging, buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan dan juga susu.
3. Edukasi jajan anak
Orang Tua perlu mengedukasi dan mengawasi pola jajan anak untuk tidak sembarang membeli makanan dan minuman yang tidak diketahui kebersihannya.
4. Gunakan masker
Orang Tua yang mengalami flu dan batuk sebaiknya menggunakan masker agar mencegah penularan virus dan bakteri di udara pada anak.
5. Jangan merokok dekat anak
Bagi Orang Tua yang memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya untuk tidak merokok di dalam rumah atau sekitar anak, karena dapat menyebabkan radang saluran napas.
6. Cuci alat dan pakaian anak
Selain makanan, Orang tua juga penting untuk menjaga kebersihan alat dan pakaian anak. Contohnya seperti sprei, alat bekal, tas, baju, celana, handuk dan lain sebagainya agar mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan virus.
7. Imunisasi
Salah satu pencegahan terbaik yang dapat diberikan anak adalah dengan melakukan pemberian imunisasi atau vaksin pada anak. Imunisasi atau vaksin dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap infeksi penyakit tertentu.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…