HIV atau yang dikenal dengan kepanjangan humman immunodeficiency virus menurut wikipedia merupakan suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Kondisi HIV tersebut dapat menular melalu kontak langsung dengan penderitanya ataupun lewat beberapa perantara seperti penggunaan alat suntik bersama, asi atau air susu ibu, serta cairan vagina saat berhubungan intim.
Dalam proses kehamilan, seorang ibu hamil dapat menularkan HIV kepada bayinya jika memang ia sudah terinfeksi oleh penyakit tersebut. Kondisi tersebut tentu tidak diinginkan terjadi karena bahaya yang mengancam dari penyakit HIV yang dapat mengarah pada kematian bayi. Penularan HIV pada bayi melalui kehamilan seorang ibu hamil biasanya baru akan terinfeksi pada saat proses persalinan karena plasenta pada janin dapat membantu melindungi janin dalam penularan HIV dari ibunya.
Meskipun tetap dapat terlindung, seorang bayi dengan ibu yang menderita HIV masih memiliki resiko besar tertular infeksi virus berbahaya tersebut. Proses infeksi virus HIV tidak langsung terjadi sesaat itu juga dan membutuhkan waktu sebelum menyebabkan penurunan sistem imunitas pada bayi. Terkait hal ini, ibu harus mengetahui apa saja yang menjadi tanda bahwa seorang bayi menderita HIV. Beberapa ciri bayi terkena HIV dijelaskan dalam uraian dibawah ini yang wajib untuk diperhatikan dan dipahami oleh setiap orang tua.
Hal pertama yang dapat menjadi ciri bahwa seorang bayi mengalami infeksi HIV adalah munculnya kondisi demam yang berulang dan atau berkepanjangan. Kondisi bayi yang sering mengalami demam tanpa sebab yang jelas bisa jadi merupakan keadaan yang perlu untuk diwaspadai. Bayi yang mengalami demam tinggi berulang atau dikenal dengan istilah febris dalam kondisi yang terlalu sering sebaiknya segera mendapatkan pemeriksaan medis yang lebih mendetail oleh tenaga medis.
Keadaan lain yang juga dapat menjadi pertanda bahwa seorang bayi mengalami infeksi virus HIV adalah kondisi berat badannya yang turun secara bertahap setiap bulan. Bayi yang sehat harusnya selalu mengalami peningkatan berat badan pada tidap bulannya dan ketika kondisi berat badan bayi tidak bertambah serta berada di bawah garis normal maka perlu dilakukan pemeriksaaan medis untuk mengetahui penyebabnya.
Infeksi virus HIV pada bayi menyebabkan sistem pertahanan tubuhnya berkurang atau bahkan tidak dapat berfungsi sama sekali dalam menghalangi berbagai macam infeksi. Kondisi tersebut memicu munculnya ciri ciri bayi terkena HIV yakni diare yang terjadi dalam waktu lama. Selain diare, muntaber pada bayi juga bisa menjadi salah satu ciri bayi terinfeksi HIV.
Kondisi lainnya yang juga termasuk dalam ciri dari bayi yang terkena infeksi virus HIV adalah munculnya kandidiasis pada mulut bayi yang ditandai dengan sariawan, mulut atau lidah yang berwarna putih, dan beberapa gejala lainnya. Kandidiasis tersebut dapat muncul karena lemahnya imunitas bayi yang terinfeksi virus HIV sehingga jamur penyebab kandidiasis dapat menyerang bayi. Kandidiasis memang tidak berbahaya bagi bayi dan dapat dengan mudah diatasi namun sebagai ciri ciri bayi terkena HIV kondisi kandidiasis tersebut akan muncul kembali secara berulang.
Keadaaan lainnya yang juga dapat dikenali sebagai salah satu ciri ciri bayi terinfeksi virus HIV adalah kondisi dimana tejadinya radang telingga bagian tengah. Munculnya radang telingga bagian tengah tersebut tidak dengan mudah diketahui tanpa adanya pemeriksaan medis lanjutan. Radang pada beberapa organ tertentu memang merupakan salah satu pertanda adanya infeksi virus HIV di dalam tubuh bayi.
Adanya infeksi virus HIV di dalam tubuh bayi dapat menimbulkan dampak yang besar terhadap proses pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan dan perkembangan bayi yang terhambat merupakan salah satu bagian dari pertanda bahwa ada masalah kesehatan pada tubuh bayi yang salah satunya adalah kondisi HIV.
Bayi yang mengalami infeksi HIV akan dapat menjadikan bagian kelendar gtah beningnya mengalami pembengkakan. Kondisi pembengkakan pada kelenjar getah bening tidak boleh diangap enteng karena dapat menimbulkan dampak berbahaya dan bahkan mengarah pada kematian.
Seperti dalam penjelasan diatas, bayi yang mengalami infeksi virus HIV akan berdampak pada menurunnya sistem imunitas tubuhnya. Kondisi penurunan imunitas tersebut dapat menyebabkan tubuh bayi sangat rentan mengalami berbagai macam penyakit terutama yang berkaitan dengan infeksi.
Itulah beberapa penjelasan mengenai ciri ciri bayi terkena HIV yang perlu diperhatikan dan menjadi kewaspadaan sendiri bagi ibu sebagai sosok orang tua. Beberapa gejala yang ada bisa jadi bukan merupakan tanda seorang bayi mengalami infeksi HIV secara pasti. Untuk memastikan apakah bayi mengalami infeksi HIV atau tidak maka diperlukannya proses pemeriksaan terhadap kondisi bayi tersebut. Infeksi penyakit apapun menjadi salah satu bahaya bayi tidak imunisasi segera setelah lahir.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…