Dewasa ini, melakukan Ultrasonografi (USG) selama masa kehamilan telah menjadi hal yang rutin untuk dilakukan. Tidak perlu repot datang ke rumah sakit besar dan mahal untuk melakukan pemeriksaan dengan USG, bahkan sekarang bidan di desa pun sudah ada yang memilikinya. Melakukan pemeriksaan USG memang terbilang penting karena sangat membantu petugas kesehatan untuk mengetahui keadaan/kondisi janin; letak janin, berat badan. Jumlah air ketuban, pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh janin, sampai pada jenis kelamin janin. Berikut adalah yang bisa kita dapatkan dengan melakukan pemeriksaan USG:
Dengan ultrasonografi, kita bisa segera mengetahui jika ada kemungkinan kelainan atau kegawatdaruratan yang terjani pada janin sehingga bisa segera mendapatkan penanganan dan perawatan yang sesuai.
Bahaya USG kehamilan terlalu sering umumnya masih membinggungkan sebagian orang. Pada dasarnya, prinsip kerja ultrasonografi (USG) adalah dengan menggunakan gelombang suara yang akan dipancarkan ke seluruh daerah rahim dan dipantulkan kembali ke media penerima untuk ditampilkan ke layar komputer sesuai dengan bentuk asli di dalam rahim ibu. USG yang paling sederhana ialah USG 2D yang hanya menghasilkan gambaran janin dari sisi samping, panjang, dan lebarnya saja. Sekarang, USG semakin berkembang menjadi USG 3 dimensi yang dapat menghasilkan gambar dengan ketebalan layaknya film 3D yang mana sangat mirip dengan keadaan janin di dalam rahim pada aslinya. Ada lagi USG 4 dimensi yang lebih canggih lagi sehingga kita bisa melihat langsung pergerakan janin.
Melakukan pemeriksaan USG selama masa kehamilan memang sangat dianjurkan minimal 3 kali selama masa kehamilan, masing-masing satu kali pada trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga.
Menurut penelitian sendiri, sebenarnya tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa melakukan USG semasa kehamilan adalah berbahaya. USG sendiri merupakan alat yang memang sudah dirancang khusus terhadap kehamilan, namun berbeda sekali dengan X-ray, rontgen, atau MRI. Efek samping yang disebabkan USG pun terbagi menjadi dua;
Namun, kedua efek ini tidak memberikan bahaya pada janin maupun ibu. Menurut ahli, alat Ultrasonografi (USG) merupakan alat pemeriksaan yang aman dilakukan saat kehamilan karena alat ini bekerja dengan memakai energi mekanik yang berasal dari gelombang suara sebesar 20.000 Hertz yang akan menyebar dan hanya sekitar 0 – 1% saja yang sampai ke tubuh. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa janin dapat mendengar gelombang suara yang dihasilkan oleh USG namun suara ini tidak berbahaya bagi janin. Hanya saja, gelombang suara ini kemudian merangsang indera janin yang menyebabkan ia jadi bergerak-gerak selama proses pemeriksaan. Janin sendiri dapat menghindari gelombang ini karena gelombang suara yang dihasilkan oleh USG sangat terlokalisasi. Janin dapat menghindarinya dengan hanya menggerakkan kepalanya. Menurut WHO (World Health Organization) sendiri, gelombang suara ini baru akan menimbulkan efek bahaya apabila dilakukan sebanyak 400 kali.
Jadi, USG sebenarnya tidak berbahaya bagi kehamilan namun tidak juga dianjurkan untuk sering dilakukan. Cukup 2 atau 3 kali saja selama kehamilan, pengecualian pada kehamilan dengan penyulit seperti perdarahan, gangguan kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin, ketuban pecah dini, dan penyulit lainnya. Sehingga ibu hamil tidak perlu merasa tertuntut atau mengharuskan diri mendapat pemeriksaan ultrasonografi sesering mungkin karena itu juga akan membebani terutama pada biaya yang terbilang cukup mahal, terutama pada pemeriksaan USG 4 Dimensi.
Juga pada ibu hamil yang berada di daerah yang jauh dari sarana prasaran kesehatan yang memadai, sebenarnya tetap dianjurkan untuk mendapat pemeriksaan ini, hanya saja jangan terlalu memaksakan diri juga. Yang lebih penting adalah ibu tetap rutin memeriksakan diri ke bidan yang bertugas di desa tersebut dan selalu membina komunikasi yang baik untuk selalu memberitahukan kepada bidan jika dirasakan ada ketidaknyamanan atau keluhan tentang kehamilan. Sehingga bidan bisa bertindak lebih cepat untuk memberikan pertolongan dan perawatan terhadap ibu maupun janin.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…