Pecahnya cairan ketuban adalah fitur yang paling umum, menunjukkan pengiriman segera. Beberapa ibu hamil mengalami kontraksi rahim terlebih dahulu, dan merasa bahwa cairan ketuban pecah setelah perawatan di klinik atau rumah sakit.
Namun, beberapa orang mengalami ketuban pecah di rumah. Datang dan pelajari tentang sifat dan informasi penting cairan ketuban. Simak penjelasan lengkapnya ya, Moms!
Cairan ketuban adalah sebuah cairan, yang dihasilkan oleh selaput ketuban sebagai hasil dari pembentukan beberapa sel ketuban. Cairan ini bertanggung jawab untuk melindungi janin di dalam kantung rahim atau selaput ketuban selama kehamilan.
Selain memungkinkan bayi bergerak bebas di dalam kantung rahim sebelum lahir, cairan ketuban juga mengontrol suhu di dalam kantung rahim agar janin tetap nyaman.
Umumnya, cairan ketuban membantu melindungi janin dari infeksi oleh orang asing.
Selain manfaat tersebut diatas, ada banyak manfaat lain, yaitu:
Risiko Jika Air Ketuban Pecah Terlalu Awal
Berkurangnya air ketuban dalam jumlah banyak akan menimbulkan risiko yang fatal bagi Mums dan janin yang ada di dalam kandungan. Jika air ketuban merembes pada trimester pertama dan kedua, dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti keguguran, cacat lahir, kelahiran prematur, hingga kematian bayi.
Sementara itu, kehilangan air ketuban dalam jumlah besar pada trismester ketiga akan menyebabkan kesulitan selama proses persalinan. Dalam kondisi kekurangan air ketuban, tali pusar dapat melilit pada tubuh janin, yang mengakibatkan aliran oksigen ke janin pun berkurang.
Air ketuban merembes dalam jumlah yang banyak juga dapat meningkatkan risiko persalinan caesar serta risiko pertumbuhan yang lambat pada bayi.
Air ketuban yang pecah terlalu awal banyak dialami oleh ibu hamil di usia kandungan lebih dari 37 minggu. Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi kapan saja di masa kehamilan. Berikut ini beberapa hal yang meningkatkan risiko pecahnya air ketuban terlalu dini:
Dan berikut ini adalah ciri dari ibu hamil yang pecah ketuban.
Infeksi di vagina, leher rahim, ginjal, atau kandung kemih, dapat membuat air ketuban pecah. Kondisi ini bisa membahayakan ibu dan bayinya lho.
Jika Bunda merasakan demam, gejala seperti flu, atau sakit punggung, sebaiknya segera ke dokter ya. Ketuban pecah disertai munculnya gejala tersebut bisa disebabkan infeksi
Mendekati waktu persalinan, tubuh akan melepaskan prostaglandin untuk membantu proses melahirkan. Hormon ini dapat merangsang usus secara berlebihan dan membuat ibu hamil sering buang air kecil.
Perut mungkin akan terasa kencang saat air ketuban pecah. Sakit ini mirip seperti kram perut yang dirasakan wanita ketika menstruasi, Bunda.
Beberapa ibu hamil akan merasakan tekanan saat ketuban mereka pecah. Sementara yang lain akan mendengar suara letupan yang diikuti dengan kebocoran. Kondisi ini umumnya tidak menyakitkan, namun kontraksi bisa meningkat setelah air ketuban pecah.
Secara umum, air ketuban tidak berbau. Namun, beberapa wanita sering mencium bau air mani atau klorin pada air ketubannya. Warna air ketuban juga umumnya bening atau merah muda.
Menjelang akhir kehamilan, tekanan berlebih pada kandung kemih dapat menyebabkan inkontinensia urin. Tekanan bisa terjadi karena aktivitas seperti batuk atau tertawa, Bunda.
Urine yang keluar tidak bisa disamakan dengan air ketuban pecah ya. Bau urine dan air ketuban berbeda. Jika cairan tidak berbau, artinya itu adalah air ketuban yang pecah.
Keputihan meningkat selama kehamilan adalah kondisi yang normal. Tetapi, jika keputihan terlihat seperti berserat dan berwarna bening, Bunda perlu waspada air ketuban pecah.
Ciri-Ciri Ketuban Pecah yang Harus Diwaspadai
Terjadinya ketuban pecah tidak boleh diabaikan atau dianggap enteng. Anda wajib segera memberi tahu dokter atau bidan Anda tentang kejadian ini jika terjadi gangguan selama kehamilan.
Berikut ini adalah ciri-ciri ketuban pecah yang perlu diwaspadai:
Jika ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda persalinan, gunakan pembalut untuk segera membersihkan cairan yang bocor. Pembalut diperlukan untuk memeriksa warna dan jumlah cairan ketuban yang keluar.
Wanita hamil secara alami khawatir ketika ketubannya pecah, terutama jika itu terjadi sebelum waktunya. Namun, ibu hamil tidak perlu panik. Ambil beberapa napas dalam-dalam dan cobalah untuk menenangkan diri.
Catat warna, jumlah, bau, dan waktu cairan ketuban. Setelah itu, segera pergi ke rumah sakit.
Penting untuk memahami sifat-sifat ketuban pecah. Namun, yang lebih penting adalah menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan melakukan pemeriksaan
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…