Terapi okupasi berfokus pada pengembangan keterampilan hidup sehari-hari anak autis. Karena sebagian besar ciri ciri anak autis sejak bayi memiliki perkembangan motorik yang lambat, terapi okupasi sangat penting yang menjadi alternatif cara terapi anak autis di rumah agar mandiri.
Terapi okupasi juga dapat memberikan pelatihan sensorik integratif, suatu teknik yang membantu orang autis mengatasi hipersensitivitas terhadap suara, cahaya, atau sentuhan. Terapi okupasi merupakan bagian dari rehabilitasi medis.
Terapi okupasi dan terapi perilaku anak autis tujuannya berfokus pada proses sensorik dan neurologis, memanipulasi, memfasilitasi dan menghambat lingkungan untuk mencapai perbaikan dan pemeliharaan kemampuan anak.
Beberapa latihan yang dilakukan selama terapi ini antara lain: Latihan yang berfokus pada penyiapan benda-benda kecil, melibatkan koordinasi otak, mata dan tangan.
Dalam terapi ini secara keseluruhan, perhatian diberikan pada kemampuan dan keterbatasan anak autis dengan tujuan membantu anak tumbuh dan berkembang, mencapai kemandirian dan produktivitas, sehingga dapat menjaga diri dan memanfaatkan waktu luangnya dengan baik.
Proses atau langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam praktek terapi okupasi menurut (Chia dan Lynne, 2002) antara lain:
Program penyerahan ini meliputi, penyaringan untuk mengidentifikasi anak autis terkait gejala, faktor-faktor pendukung dan penghambat serta perubahan yang dialami anak autis.
Pada tahap penilaian mencakup penilaian tingkat perkembangan setiap anak, yaitu
Penetapan hubungan pada dasarnya adalah komunikasi antara anak, keluarga dan terapis okupasi, yang tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apa yang dibutuhkan anak autis.
Setelah penilaian, langkah penting selanjutnya adalah mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang realistis dan dapat dicapai dan ditulis dalam istilah yang terukur sehingga perubahan perkembangan anak autis dapat dengan mudah didokumentasikan.
Komunikasi antara terapis okupasi, anak dan keberadaannya di dalam lingkungan sosial yang mendukung merupakan bagian penting dari proses terapi okupasi ini.
Beberapa manfaat terapi individu adalah:
Terapi kelompok memiliki keuntungan sebagai berikut:
Adaptasi terapi okupasi mencakup adaptasi cara kerja terapi okupasi itu sendiri, cara kerja dan respon lingkungan terhadap anak autis. Respon lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan biopsikologi, dan lingkungan sosiokultural (Reed dan Sanderson, 1983).
Evaluasi layanan yang mereka berikan semakin penting bagi terapis okupasi untuk mengukur sejauh mana kemajuan dari terapi okupasi yang telah dilakukan.
Ulasan dalam terapi okupasi saling memberikan pengaruh antara terapis, orang tua, dan anak autis itu sendiri yang mencakup perkembangan fisik, psikis, motorik, sensorik dan keterlibatannya terhadap lingkungan yang mendukung.
Untuk melatih keterampilan motorik tangan, penyandang autis juga diajarkan cara memegang pensil, pulpen, atau sendok yang benar. Terapi ini juga biasanya mengajarkan aktivitas hidup sehari-hari (activities of daily living), seperti: memakai topi, sepatu, dan baju.
Selain itu, terapi ini mengajarkan anak autis untuk makan dan minum secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Membedakan benda mana yang kasar dan mana yang halus, sehingga lambat laun akan menunjukkan perkembangan motorik halus anak autis serta melatih indera penciuman, seperti mencium bau dan wangi.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…