Kata autisme berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “aut‟ yang berarti “diri” dan “isme”, yang secara tidak langsung menyatakan arah atau haluan atau keadaan (ruang). Jadi autisme sendiri dapat diartikan sebagai kondisi seseorang yang luar biasa khawatir tentang diri sendiri (Reber, 1985, trevarthen et al, 1998).
Pemahaman ini menunjukkan bagaimana anak autis tidak bertindak tertarik pada orang lain, tetapi melihat sebagian dari penampakan perilakunya sendiri. Ini , tidak membantu untuk memahami seperti apa dunia mereka.
Autisme pertama kali diperkenalkan oleh psikiater Amerika Leo Kanner dalam publikasinya tahun 1943. Ia menemukan sebelas anak yang memiliki karakteristik yang sama, yakni tidak dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Serta sangat acuh tak acuh terhadap lingkungan dan perilakunya seperti tampak hidup di dunia. Berikut ini ciri-ciri anak autis berdasarkan usia yaitu:
Menurut Aprinda (2021), kelainan ini sangat sulit didiagnosis pada anak kecil karena gejalanya masih belum jelas dan masalah kesehatan lainnya salah paham.
Namun melansir Help Guide, pakar kesehatan anak dunia mereka sepakat bahwa ada beberapa ciri dan gejala yang bisa dilihat pada anak yang mengalami autis sebagai beriku:
Penglihatan bayi masih terbatas sekitar 25 cm, sehingga penglihatannya belum jelas. Koordinasi matanya juga belum optimal sehingga tidak bisa mengikuti pergerakan objek.
Memasuki usia 4 bulan, bayi mulai dapat melihat dengan lebih jelas dan luas, serta penglihatan menjadi lebih fokus, mata bayi juga mulai mengikuti pergerakan benda tersebut.
Waspadai ciri ciri anak autis sejak bayi apabila jika diusia tersebut seorang bayi tatapan matanya sering kali tidak mengikuti gerak suatu benda di hadapannya.
Tatapan mata kosong dan tidak fokus seperti orang yang yang sedang melamun ini adalah salah satu gejala autisme yang paling umum dan nyata.
Selain itu, di mata mereka, kita juga bisa melihat bayi autis yang tidak mau menatap mata kita saat kita tersenyum bersama mereka.
Minimnya respon bayi pada bulan pertama merupakan hal yang wajar karena indra penglihatan dan pendengarannya belum terkoordinasi dengan baik.
Namun pada usia tujuh bulan, bayi mulai mengenali suara orangtuanya dan merespons suara lain. Selain itu, ia dapat melihat ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah ketika mendengar suara yang menarik baginya.
Semakin sering kita berbicara padanya, semakin baik bayi dapat mengontrolnya. Tetapi beberapa bayi tidak merespons ketika namanya dipanggil, yang bisa menjadi gejala autis ringan dan penyebabnya pada masa kanak-kanak dan tanda awal yang perlu diwaspadai.
Namun kita juga harus memahami bahwa tidak semua bayi mengalami perkembangan yang sama, bisa lebih cepat dan bisa lebih lambat.
Bayi baru lahir sebenarnya tidak bisa berbicara seperti orang dewasa. Tetapi salah satu cara bayi berkomunikasi adalah melalui tangisan. Jika dia lapar, haus, mual, buang air kecil dan banyak penyakit lainnya. Pada usia 2 bulan bayi mulai mengoceh. Tapi bayi dengan gejala autis lebih sedikit mengalaminya.
Koordinasi antara mata dan anggota badan, serta tangan dan kaki, adalah kemampuan tubuh anak. Kemampuan ini memungkinkan bayi merespons pelukan, meraih pelukan, dan menyentuh benda-benda di sekitarnya.
Tapi bayi autis kurang responsif. Mereka mungkin tidak akan bisa melambaikan tangan saat orang lain mengucapkan selamat tinggal.
Semakin bayi bertambah usianya, semakin jelas perbedaannya dengan bayi lainnya. Beberapa gejala bayi autis yang usianya lebih tua adalah menghindari kontak mata saat diajak bicara.
Gejala lainnya sering melakukan perilaku yang diulang-ulang, tidak menjawab pertanyaan dengan benar dan cenderung mengulang pertanyaan yang disampaikan oleh penanya.
Selain itu, lebih suka bermain sendiri dan tidak suka dengan kontak fisik, tidak suka disentuh, dipeluk dan tidak suka digendong hingga sekilas ia tampak tenang dan baik.
Pengobatan dini adalah hal yang sangat baik dan membantu mengurangi keparahan bayi autis di masa depan.
Salah satu ciri yang mencolok pada anak usia (8-12 bulan) jika ia tidak dapat merespon atau sengaja tidak memberikan respon pada siapapun yang berusaha mengajaknya berkomunikasi.
Karena bayi umumnya sudah bisa merespon terhadap lingkungan di sekitarnya mulai dari usia kurang lebih sebulan. Walaupun penglihatan bayi belum cukup jelas, tetapi bayi sudah bisa merespon orang yang ada di sekitarnya dengan lebih baik.
Sebaiknya perhatikan apabila mendengar bayi seringkali rewel dan menangis. Seperti misalnya, mengalami gangguan susah tidur nyenyak dan mudah terbangun.
Walau belum bisa memberitahukan apa yang sedang dialami, tetapi bayi yang sering rewel dan menangis umumnya menandakan kondisi kesehatan tertentu yang kurang baik.
Karena pada umumnya bayi yang sehat akan jarang rewel dan cukup nyenyak saat tidur selama masa yang dibutuhkan. Lain halnya jika bayi mudah rewel dan terbangun serta kemudian menangis tanpa sebab.
Ciri berikutnya yaitu mengalami keterlambatan atau mengalami gangguan tumbuh kembang anak yang tidak sesuai pada masanya. Sebaiknya, selalu perhatikan grafik tumbuh kembang sejak bayi lahir dari usia 6 bulan.
Umumnya dokter akan memberikan skala tumbuh kembang bayi secara normal pada umumnya. Seperti misalnya, pada usia 1 bulan sudah bisa melakukan apa saja, lalu pada usia 2 bulan mengalami perkembangan apa saja.
Ada baiknya berusaha untuk mencatat dengan seksama, kapan bayi belajar untuk tengkurap, atau kapan bayi mulai memberikan respon sensorik maupun motorik kepada sekelilingnya.
Selanjutnya perhatian keseharian bayi dalam melakukan aktifitas atau suatu kegiatan tertentu. Perhatikan selama masa perkembangannya saat memberikan informasi yang baru bagi bayi. Apakah respon bayi jelas dan fokus atau bayi susah menerima informasi yang diberikan oleh orang tua.
Karena kebanyakan bayi yang menderita autisme akan mengalami gangguan dalam hal melakukan konsentrasi pada hal tertentu. Bayi autis cenderung mudah bosan, termasuk sulit berkonsentrasi pada sesuatu dalam waktu yang cukup lama.
Salah satu ciri autisme yang sering diabaikan adalah tanda anak hiperaktif sejak bayi. Tentu tidak mudah untuk melihat fenomena ini pada bayi yang masih berusia beberapa bulan.
Tetapi umumnya hal ini bisa lambat laun terlihat, ketika bayi sudah mulai fasih untuk merangkak atau mungkin belajar untuk berjalan. Karena biasanya bayi yang hiperaktif akan cukup sibuk untuk melakukan aktifitas dan tidak bisa diam di satu tempat.
Memang, semua bayi yang belajar hal baru cenderung lebih banyak bergerak dan tidak bisa diam. Tetapi dalam hal ini hiperaktif yang dimaksud yaitu yang berlebihan. Seperti misalnya, mudah teralihkan dari satu hal ke hal lain.
Anak berumur 2 tahun biasanya dapat mengucapkan sepatah atau dua patah kata, namun anak yang mengalami autisme tidak bicara sama sekali. Anak kondisi ini biasanya sulit untuk mengekspresikan keinginan mereka melalui kata-kata sehingga anak lambat bicara.
Anak dengan autisme biasanya memiliki pola berbicara yang berbeda terkadang mereka berbicara dengan nada tinggi atau dengan nada suara yang datar. Anak-anak dengan gangguan ini biasanya memilih untuk mengulang kata-kata yang sama.
Anak dengan autisme usia 2 tahun tidak dapat memahami apa yang orang lain katakan dan tidak merespon apabila namanya dipanggil. Anak-anak dengan autisme mungkin tidak menganggap ucapan manusia menarik dan menyenangkan mereka.
Ini dikarenakan koneksi yang lebih lemah di bagian otak yang bertanggung jawab untuk memahami suara. Salah satu ciri deteksi dini autisme adalah anak tidak merespon panggilan tersebut.
Anak dengan kondisi autisme ini lebih tertarik bermain sendiri daripada bersama teman sepermainannya. Namun, anak autis cenderung suka menyendiri, bermain sendiri, bahkan saat ada banyak orang dan teman bermain di sekitarnya. Karena anak autis lebih memilih dunianya sendiri daripada bermain dengan orang lain.
Anak dengan autisme usia 2 tahun lebih cenderung bermain dengan objek atau mainan dengan cara yang berbeda. Baginya memainkan permainan atau objek yang berbeda membuat daya tarik tersendiri dan memiliki hal baru yang membuatnya senang.
Anak usia 2 tahun yang menunjukkan ciri awal autisme biasanya bereaksi berlebihan terhadap suatu hal tetapi tidak untuk beberapa hal lainnya. Reaksi ini timbul saat anak menemukan sesuatu hal yang tidak ia senangi dan mengganggunya. Hal ini sebagai reaksi dari perkembangan saraf otak dan sensorik yang diterimanya.
Anak lebih sensitif terhadap berbagai stimulasi seperti, menarik sentuhan, gelisah dengan kebisingan, dan sangat peka bau-bauan. Anak autis memiliki dua karakteristik yang berkaitan dengan penerimaan suara.
Ada yang sangat peka terhadap suara dan tidak begitu peka untuk mengabaikannya. Jika anak mulai berteriak, melompat, berlari dan menutup telinganya saat mendengar suara, ini adalah tanda bahwa anak mengalami autisme.
Selain itu, ada yang tidak menanggapi rangsangan suara. Ketika memanggil namanya, dia tidak menoleh seperti tidak mendengar. Saat terdengar suara keras, dia tidak terkejut dan melanjutkan aktivitasnya seperti biasa.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…