Kesehatan anak merupakan prioritas orang tua. Anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan sekecil apapun orang tua pasti akan cemas atau khawatir.
Apalagi di saat pandemi seperti ini, para orang tua akan cenderung lebih memperhatikan kesehatan anak-anak nya. Mulai dari cara pencegahan agar anak jauh dari virus penyebab penyakit, sampai menjaga pola makan anak-anak.
Namun, apa yang terjadi saat anak terserang batuk terus menerus dan tidak berangsur membaik walau sudah dibawa ke dokter? Dalam ilmu medis, batuk yang tak kunjung sembuh yang berlangsung selama lebih dari 2 bulan pada orang dewasa atau 1 bulan pada anak-anak, disebut dengan batuk kronis atau ada tanda flek paru-paru pada anak yang perlu diwaspadai.
Beberapa tanda dan gejala yang harus diperhatikan orang tua ketika anak batuk terus menerus adalah:
Asap rokok hanya merupakan salah satu faktor penyebab saja, masih ada penyebab lain yang dapat menyebabkan anak batuk terus menerus. Berikut beberapa penjelasan penyebabnya.
Penderita asma sudah dikenal sebagai orang yang sangat rentan terhadap penyakit batuk. Bahkan sudah menjadi ciri khas umum bahwa penderita asma sering mengalami batuk terus menerus.
Batuk kronis yang diderita oleh penderita asma dipicu oleh paparan asap rokok, wewangian yang terlalu mencolok serta zat-zat kimia yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Tanpa disadari terpapar bahaya polusi udara disekitar lingkungan juga dapat memicu batuk terus menerus, seperti partikel debu, jamur, atau bahkan zat-zat kimia yang menguap.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, batuk kronis juga dapat menjadi gejala awal penyakit tertentu. Penyakit tertentu tersebut juga dapat menjadi dampak dari infeksi yang menjadi dasarnya. Penyakit seperti tuberkolosis, bronkitis, pneumonia dan pertusis.
Batuk kronis juga dapat menjadi salah satu gejala COVID-19 jangka panjang. Dalam kondisi ini, pasien dapat mengalami batuk selama beberapa minggu atau bahkan dalam hitungan bulan walau setelah penderita sembuh dari infeksi virus covid 19.
Batuk kronis juga dapat diakibatkan adanya dahak berlebih pada hidung atau rongga sinus yang terkumpul di bagian belakang tenggorokan. Dinamakan dengan postnasal drip dalam istilah medis. Batuk kronis juga kerap kali disebabkan sinusitis.
Asam lambung atau GERD juga menjadi salah satu faktor penyebab batuk kronis. Asam lambung yang naik akan mengiritasi kerongkongan dan dapat memicu batuk teru menerus dan tentu saja akan dapat memperburuk penyakit asam lambung yang diderita pasien.
Pada sebagian orang, batuk secara terus menerus juga dapat disebabkan konsumsi obat-obatan tertentu terutama obat penghambat enzim pengubah angiotensin atau dalam istilah medianya adalah ACE Inhibitor.
Obat ini biasanya diresepkan untuk penderita tekanan darah tinggi atau gagal jantung. Selain kondisi di atas, ada juga beberapa penyebab batuk terus-menerus yang mengarah pada kondisi yang lebih berat, antara lain:
Penyakit ini juga dapat menjadi salah satu pemicu batuk terus menerus yang juga disertai gejala lainnya. Gejala lainnya yakni batuk berdarah, nyeri dada, sesak napas, dan penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa penyakit gagal jantung juga menjadi salah satu penyebab batuk terus menerus. Penyakit ini juga dapat menyamar menjadi penyakit paru-paru dengan gejala batuk kronis dengan disertai sesak napas.
Gejala yang paling dapat dilihat adalah batuk akan menjadi semakin berat ketika seseorang berbaring telentang dan adanya pembengkakan di bagian tubuh tertentu seperti di kaki atau pergelangan kaki.
Kondisi peradangan pada saluran pernapasan bagian bawah yang terjadi dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan batuk kronis yang disertai keluarnya dahak. Kondisi yang disebut bronkitis kronis ini biasa terjadi pada perokok aktif.
PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis, kondisi awalnya ialah bronkitis kronis. Penyakit ini biasanya dapat ditemukan pada para perokok berat.
Agar lebih aman dan pasti akan penyebab dari batuk terus menerus, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter yang ahli di bidangnya.
Pemeriksaan dilakukan baik melalui pemeriksaan fisik ataupun pemeriksaan penunjang jika diperlukan. Beberapa tes penunjang adalah seperti foto rontgen dada ada, CT scan, tes darah, pemeriksaan dahak dan tes fungsi paru.
Setelah ditemukan dan ditentukan diagnosisnya, kemudian dokter akan meresepkan obat atau tindakan medis tertentu guna mengobati penyebab batuk kronis.
Pada umumnya, batuk kronis akan dapat membaik jika sudah diketahui penyebab awal yang mendasari penyakit tersebut, untuk kemudian diobati dan diperhatikan lebih seksama.
Selain usaha untuk menemui dokter dan menempuh sejumlah praktek medis yang harus dilakukan, bisa juga ada beberapa anjuran yang sepatutnya dilakukan untuk meredakan gejala batuk terus-menerus, seperti :
Memang tidak gampang untuk mencegah batuk terutama pada anak Anda, namun bukan berarti hal tersebut tidak mungkin. Ada beberapa cara yang patut dicoba untuk meminimalisir penularan.
Di tengah musim flu, para orang tua wajib mengajarkan anak agar sering mencuci tangan, dan menghimbau para orang dewasa yamg ada di sekitar anak juga melakukan hal yang sama.
Lalu jangan biarkan anak bermain dengan temannya yang sedang mengalami batuk ataupun mendekati orang dewasa yang tengah terkena flu batuk.
Jika ada perokok aktif berada di sekitar lingkungan rumah, berikan pengertian agar tidak merokok didekat anak, supaya menghindari berbagai resiko kesehatan selain batuk, yaitu asam, alergi, pilek dan lain sebagainya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jadwal vaksinasi anak. Daripada tidak di imunisasi yang justru membahayakan bayi atau anak. Karena bahaya batuk pada anak yang perlu diketahui orang tua. Jika perlu minta kepada dokter vaksin flu juga.
Mohon agar tidak mengabaikan batuk jika hal itu terjadi terus menerus apalagi jika disertai gejala lain, seperti batuk berdarah ataupun sesak napas. Segera periksakan anak anda ke pusat medis terdekat agar mendapatkan penanganan cepat berdasarkan penyebabnya.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…