Berkaitan dengan tumbuh kembang anak, selain aspek kecerdasan intelektual maka sudah semestinya orang tua juga memberi perhatian mengenai perkembangan emosional dan kepribadian seorang anak.
Sebab, banyak penelitian menyebutkan bahwa kecerdasan emosional atau emotional quotient memiliki peran yang besar dalam menunjang kesuksesan seseorang.
Kepribadian seorang anak tidak bisa dibentuk begitu saja dalam waktu singkat, namun memerlukan waktu dan usaha yang terus menerus dari orang tua atau pengasuh dan juga mereka yang ada dalam lingkungan si anak.
Pembentukan kepribadian anak harus diusahakan sejak dini, bahkan ketika anak masih ada di dalam kandungan, sebab membentuk dan mengarahkan kepribadian ketika anak kecil akan lebih mudah daripada mengubah kepribadian mereka ketika remaja atau dewasa.
Secara umum, kepribadian akan terbentuk dari pembiasaan dan contoh yang dilihat seorang anak dari orang-orang disekitarnya.
Disinilah mengapa peran orang tua, yang merupakan individu yang terdekat dengan anak, menjadi sangat besar dalam membentuk kepribadian anak.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membentuk kepribadian yang baik dalam diri anaknya.
Penanaman nilai-nilai agama bisa dilakukan sejak dini melalui pembiasaan-pembiasaan dalam aktivitas keseharian anak.
Misalnya dengan membaca doa sebelum melakukan aktivitas, beribadah tepat waktu, bersikap kasih sayang terhadap makhluk hidup, dan sebagainya.
Ketika anak melakukan hal-hal baik maka berikan pujian pada anak, demikian juga ketika anak melakukan kesalahan maka tegurlah ia dengan cara yang baik.
Sesibuk apapun orang tua, hendaknya tetap menyediakan waktu untuk anaknya.
Jadikan kebersamaan dengan anak sebagai quality time dengan memaksimalkan interaksi dengannya.
Lakukan hal-hal yang menyenangkan ketika bersama anak, seperti mengerjakan hobinya atau mencoba hal-hal baru yang seru.
Label buruk adalah semisal ucapan “anak nakal”, “anak keras kepala” yang biasa diucapkan orang tua ketika melihat anak berperilaku kurang menyenangkan.
Label buruk yang sering diucapkan orang tua kepada anak akan mensugesti anak untuk merasa bahwa dia memang seperti apa yang dilabelkan kepadanya.
Selanjutnya anak bukannya berubah sikap menjadi baik, tetapi justru anak semakin berperilaku buruk. Untuk itu orang tua harus sebisa mungkin menghindari hal ini.
Hindari membandingkan anak dengan anak yang lainnya. Sekalipun niatnya adalah untuk memotivasi, tetapi membandingkan ini akan ditangkap anak sebagai perasaan bahwa dirinya tidak diterima sepenuhnya oleh orang tua.
Setiap anak dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk dalam aspek kepribadiannya.
Ketika mendapati kekurangan anak, maka sikap pertama yang harus ditunjukkan orang tua adalah bersabar dalam menghadapinya.
Kemudian orang tua bisa mengupayakan perbaikan yang dilakukan secara perlahan dan tanpa paksaan.
Yang yang paling utama dalam usaha mendidik karakter anak adalah dengan memberikan contoh atau teladan yang baik.
Sebab karakter anak akan terbentuk dengan melihat apa yang ada di lingkungannya. Anak adalah pencontoh yang sangat baik.
Dia akan melakukan sesuatu, bersikap, dan merespon sebagaimana yang dilihatnya dari orang lain.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…