Ibu sering takut dan cemas ketika anaknya mengalami penyakit kuning, terutama ketika dilahirkan. Bayi yang dilahirkan ke dunia ini memang rentan untuk terkena penyakit kuning, bahkan sebanyak 50 persen bayi yang dilahirkan akan mengalami penyakit kuning. Hal itu adalah hal wajar mengingat organ hati bayi yang dilahirkan belum berkembang secara sempurna.
Berikut ini bahaya bayi yang memiliki penyakit kuning patologis yang harus diketahui :
1. Kejang
Dampak ringan yang akan menimpa bayi yang mengalami penyakit kuning patologis adalah bayi akan mengalami kejang. Hal itu disebabkan oleh kadar bilirubin di dalam tubuh yang tinggi dan menyerang sistem kekebalan tubuh bayi tersebut. Reaksi yang akan ditimbulkan adalah step atau kejang pada tubuh bayi.
2. Merusak Sel-Sel Otak
Bahaya bayi kuning adalah kadar bilirubin yang berlebihan bisa masuk ke dalam sel-sel otak bayi dan merusak sel-sel otak bayi. Sel otak merupakan sel yang sangat penting sebab sel otak tersebut membawahi sel-sel yang ada di dalamnya. Akibatnya adalah organ yang dibawahi otak akan menjadi terganggu.
3. Meracuni Otak
Bahaya bayi kuning karena kadar bilirubin yang terlalu banyak di dalam tubuh bayi justru bisa meracuni otak bayi. Jika otak teracuni, sel otak tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Berbagai macam penyakit otak bisa muncul jika kadar bilirubin terus dibiarkan tinggi berada di dalam tubuh bayi.
4. Cacat
Bayi bisa mengalami kecacatan sebab sel syaraf otaknya telah rusak. Organ yang berhubungan dengan sel otak tersebut bisa mengalami kecacatan.
5. Tuli
Salah satu sel syaraf yang berhubungan dengan otak adalah sel di bagian indera pendengaran. Sel syaraf pendengaran yang terganggu bisa menyebabkan perkembangan janin akan mengalami tuli atau tuna rungu.
6. Kelumpuhan Otak
Otak bisa menjadi lumpuh, dimana otak tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
7. Kelainan Motorik
Bayi yang mengalami penyakit kuning bersifat patologis bisa membuat bayi tersebut mengalami kelainan di sel motoriknya. Sel motorik itu adalah sel gerak yang dimiliki oleh bayi. Jika sel motoriknya terganggu, bayi akan mengalami gangguan di bagian penggeraknya. Misalnya saja bayi tidak bisa bergerak, gerak refleksnya tidak bisa dilakukan dengan baik serta masih banyak lagi lainnya.
8. Kelainan Perkembangan
Bayi akan memiliki kelainan perkembangan. Kelainan perkembangan itu bisa berpengaruh terhadap panca inderanya. Bisa dipastikan bahwa kelainan perkembangan itu bisa membuat panca indera bayi juga terlambat berkembang.
9. Gangguan Mental
Bayi juga akan mengalami gangguan mental. Gangguan mental itu tidak hanya mengalami down sindrome saja, namun bayi juga mengalami rasa tidak percaya diri. Misalnya saja bayi tidak mau bernteraksi dengan orang lain, bayi tidak bisa bergaul dengan orang lain dan masih banyak lagi lainnya.
10. Lambat Dalam Berbicara
Karena susunan syaraf pusat terganggu, akibatnya adalah indera pada bayi pun mengalami gangguan perkembangan. Misalnya saja adalah bayi menjadi lambat berbicara, ketika anak seusianya sudah bisa berbicara, bayi tersebut tidak bisa berbicara. Kalaupun bisa, dia tidak selancar dengan anak seusianya. Itulah akibat penyakit kuning patologis yang bisa menyerang bayi.
11. Sulit Konsentrasi
Gangguan susunan di syaraf pusat membuat bayi akan kesulitan dalam berkonsentrasi. Ketika diajak belajar bayi konsentrasinya terpecah tidak bisa fokus kepada objek yang diajarkan. Karena sulit berkonsentrasi, bayi akan mengalami gangguan ketika belajar.
12. Kerusakan Hati
Bahaya bayi kuning bisa mengalami kerusakan hati, terutama bayi yang memiliki penyumbatan pada bilirubinnya. Kerusakan hati tersebut sangat membahayakan bagi bayi, sebab bayi akan mengalami sirosis hati atau pengecilan hati dan pengerasan hati. Tindakan medis yang akan dilakukan adalah dengan cara pembedahan di tempat yang mengalami penyumbatan.
13. Anemia
Bayi akan terkena anemia, anemia ini bisa menyebabkan aliran darah ke otak dan aliran oksigen ke otak menjadi tidak lancar. Jika hal itu terjadi, bayi akan mengalami kecerdasan rendah dan gangguan konsentrasi. Anemia juga menyebabkan bayi lesu dan lemas. Hal itu diakibatkan oleh penyakit kuning bisa memecah sel darah merah menjadi bilirubin.
Kurangnya sel darah merah di dalam tubuh bayi dan tingginya kadar bilirubin bisa membuat bayi terkena penyakit kuning patologis dan terkena penyakit anemia.
14. Kelumpuhan Sel Motorik
Bayi akan mengalami kelumpuhan sel motorik. Kelumpuhan sel motorik itu bisa merambat ke organ penggerak lainnya mislanya kaki dan tangan. Jika itu terjadi bayi tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya tersebut. Kelumpuhan sel motorik tidak bisa dianggap enteng, tubuh manusia digerakkan oleh sel motorik yang melekat di syaraf. Syaraf itulah yang menjadi penggerak bagi tubuh manusia.
15. Meracuni Mata
Kadar bilirubin yang berlebihan bisa meracuni mata, bilirubin itu bisa masuk ke dalam mata dan menyebabkan kebutaan. Tentu sebagai ibu kita tidak ingin hal itu terjadi pada bayi kita bukan?, oleh sebab itu jangan menganggap remeh penyakit kuning yang ada pada bayi.
16. Kematian
Bayi tidak bisa tertolong jika kadar bilirubin lebih dari 30 mg/dl. Hal itu dikarenakan banyaknya kadar bilirubin di dalam tubuh bisa menjalar ke berbagai organ bayi. Sehingga banyak organ bayi yang teracuni dengan kadar tersebut. Mulai dari organ panca indera, syaraf pusat dan di organ yang lainnya. Organ yang terganggu itu bisa menyebabkan kualitas hidup bayi menurun hingga berujung pada kematian.
Berikut ini ada berbagai macam fakta tentang bayi yang memiliki penyakit kuning:
– Bayi Banyak yang Mengalami Penyakit Kuning” state=”opened
Bayi yang mengalami kelahiran normal maupun kelahiran premature bisa terkena penyakit kuning. Kebanyakan penyakit kuning yang menyerang bayi lahir dengan cukup bulan maupun lahir prematur adalah penyakit kuning bersifat fisiologis atau normal. Pada bayi yang lahir di usia normal, kadar bilirubin bisa meningkat di hari kedua sampai hari ketiga dan kadar itu bisa mencapai puncak hari kedelapan setelah bayi dilahirkan. Pada hari ke sembilan kadar bilirubin di dalam tubuh bayi turun menjadi angka normal.
Bayi yang dilahirkan secara premature, kadar bilirubin di dalam tubuhnya akan meningkat di hari ke-14. Tidak heran jika bayi yang dibawa pulang disarankan unTuk menjalani pemeriksaan hari ke-3 atau hari ke-5 setelah kepulangan bayi tersebut. Tujuannya adalah untuk memantau kadar bilirubin di dalam tubuh bayi.
– Kadar Bilirubin Bisa Terjadi Sampai Fungsi Hati Sempurna
Sel darah merah eritrosit pada umumnya memiliki usia di dalam tubuh selama 120 hari, sedangkan eritrosit pada bayi memiliki umur yang lebih pendek yaitu usia 90 hari. Sel darah merah akan mengalami pemecahan dan mengurai menjadi zat bernama hemoglobin.
Sisa pemecahan dari sel darah merah akan diproses oleh organ hati dan bisa dilarutkan ke dalam air dan di dalam saluran empedu. Sisa itu juga akan dibuang melalui feses. Saat bayi baru lahir, hati belum bisa secara sempurna menjalankan tugasnya tersebut.
– Kuning Fisiologis dan Kuning Patologis
Penyakit kuning pada bayi dibedakan menjadi dua yaitu kuning yang normal dan ada yang tidak normal. Yang harus diwaspadai adalah bahaya bayi kuning yang tidak normal atau patologis. Kuning patologis bisa mengganggu organ bayi dan menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan pada bayi.
– ASI Penurun Kadar Bilirubin
ASI yang dimiliki sang ibu bisa bermanfaat untuk menurunkan kadar bilirubin di dalam tubuh bayi. Banyak fakta menunjukkan bahwa pemberian ASI bisa menjadi penurun kadar bilirubin, frekuensi menyusu diharapkan lebih sering yaitu sekitar 12 kali dalam sehari. Kurangnya cairan di dalam tubuh bayi juga bisa menyebabkan kadar bilirubin di dalam tubuh bayi meningkat. Agar tidak kekurangan cairan, ibu bisa memberikan ASI sesering mungkin pada bayi. Lakukan cara memperbanyak ASI untuk diminum bayi.
– Pantau Kadar Bilirubin Bayi yang Baru Lahir
Pemeriksaan terhadap kadar bilirubin bayi akan dipantau dalam waktu 48 jam saat berada di rumah sakit. Bayi yang cukup bulan diperlukan pemeriksaan klinis dengan mengamati berbagai macam gejala yang muncul pada bayi tersebut. Pemeriksaan klinis tersebut bisa berubah menjadi pemeriksaan laborat jika bayi menunjukkan gejala seperti di bawah ini:
– Pemantauan Ibu Selama 48 Jam di Rumah
Saat bayi berada di rumah, ibu tidak boleh berdiam diri saja. Ibu juga memegang andil dalam memantau kesehatan bayi saat berada di dalam rumah. Ibu bisa memantau kadar bilirubin pada bayi dengan melihat tanda-tanda di bawah ini:
– Sinar Matahari Tidak Cukup untuk Menurunkan Bilirubin
Menjemur bayi di sinar matahari tidak cukup, hal itu dikarenakan tidak banyaknya waktu di pagi hari yang bisa dimanfaatkan untuk menjemur bayi. Rentang waktu yang tidak lama yaitu maksimal 30 menit dianggap kurang efektif untuk bisa menurunkan kadar bilirubin pada bayi.
– Sinar Matahari Tidak Cukup untuk Menurunkan Bilirubin
Menjemur bayi di sinar matahari tidak cukup, hal itu dikarenakan tidak banyaknya waktu di pagi hari yang bisa dimanfaatkan untuk menjemur bayi. Rentang waktu yang tidak lama yaitu maksimal 30 menit dianggap kurang efektif untuk bisa menurunkan kadar bilirubin pada bayi.
– Fototerapi
Di rumah sakit untuk menurunkan kadar bilirubin yang ada pada bayi bisa digunakan terapi fototerapi atau terapi sinar. Bayi yang melakukan fototerapi harus dalam keadaan telanjang dan tanpa busana agar sinarnya merata pada kulit bayi. Bagian mata bayi akan ditutup agar retinanya tidak rusak. Bayi tidak dianjurkan menggunakan cream atau lotion dalam bentuk apapun karena bayi kulit bayi bisa rentan terbakar saat terapi sinar tersebut. Oleh sebab itu ibu saat mendampingi bayi tidak boleh mengoleskan cream atau lotion apapun ke tubuh bayi.
– Transfusi Tukar
Transfusi tukar bisa dilakukan pada bayi yang kadar blirubinnya terlanjur tinggi dan tidak memungkinkan lagi untuk menjalani terapi sinar atau fototerapi. Tranfusi ini dilakukan untuk mengambil kadar bilirubin di dalam tubuh bayi dan menggantinya dengan sel darah merah yang tidak mengandung bilirubin. Transfusi tukar ini akan dilakukan secara berulang-ulang sampai setengah dari bagian darah bayi tertukar.
– Sebabkan Gangguan Perkembangan dan Kematian
Kadar bilirubin yang tinggi dan tidak diatasi dengan segera bisa menyebabkan terganggunya susunan syaraf pusat bayi. Bahaya bayi akan mengalami berbagai macam gangguan kesehatan. Gangguan-gangguan yang ada itu bisa berujung pada kematian bayi jika tidak mendapatkan penanganan dengan segera.
Saat kondisi bayi kuning sebaiknya jangan dianggap remeh. Hal itu dikarenakan bayi yang mengalami penyakit kuning tersebut akan mengalami berbagai macam gangguan kesehatan terutama gangguan kesehatan yang serius sampai dengan yang membahayakan nyawa. Bahkan penyakit yang dikaitkan dengan hati ini, tidak hanya bayi saja namun orang dewasa pun ada yang mengalami penyakit kuning terutama orang dewasa yang memiliki masalah dengan fungsi organ hatinya. Orang dewasa yang mengalami liver tubuhnya akan menguning dikarenakan fungsi hati terganggu. Jadi, lakukan langkah penanganan yang tepat ketika mengalami kelainan bayi kuning ini.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…