Keanekaragaman warna kulit bayi yang juga mungkin akan mengalami perubahan ketika mereka beranjak dewasa tentunya menyisakan banyak pertanyaan. Misalnya saja dalam satu keluarga ada beragam warna kulit anak yang berbeda-beda. Atau dari pasangan suami istri menghasilkan keturunan dengan kulit bayi mereka yang jauh berbeda. Atau benarkah beberapa cara bisa menentukan warna kulit bayi yang sebenarnya? Jadi, apa yang menentukan warna kulit bayi sebenarnya? Berikut akan kita ulas lebih dalam.
Sejatinya warna kulit bayi memang akan mengalami perubahan akan bantuan dan pengaruh dari beberapa faktor. Salah satu faktor luar atau eksternal yang mempengaruhi perubahan ini berupa lingkungan. Jika bayi mungkin berada dilingkungan yang panas dan gersang, boleh jadi kulitnya akan mengering dan menghitam. Untuk kasus yang seperti ini, kita memerlukan pencegahan dan cara agar kulitnya tetap berwarna putih bersih. Namun, beberapa faktor lainnya yang berpengaruh terhadap warna kulit bayi, yaitu:
DNA adalah komponen penting yang akan mewariskan segala jenis sifat manusia atau bayi yang baru lahir. Jadi, setiap bayi akan mewariskan setengah kromosom yang diwarikan dari orang tuanya. Jadi, jangan heran jika sebagian besar sifat bayi yang dibawa hingga dewasa akan menyerupai orang tua mereka. Hal ini memang sangat alamiah dan akan terjadi seperti hal tersebut.
Namun tetap saja, kromosom penyusun DNA yang diwariskan oleh orang tua ini akan menghasilkan banyak jenis sifat yang berbeda-beda. Dan hal ini cenderung bersifat random alias acak. Jadi, bukan hal yang aneh setiap bayi memiliki sifat dan warna kulit yang berbeda dari orang tua maupun saudara kandungnya. Walaupun demikian, pigmen melanin atau yang memberikan warna pada kulit manusia yang diturunkan oleh ibu. Bisa menjadi salah satu indikator untuk mengetahui bagaimana warna kulit bayi tersebut. Nantinya, ini hanya perlu pengetahui orang tua bagaimana cara merawat kulit bayi mereka saja.
Tidak hanya DNA yang menjadi salah satu faktor untuk menentukan warna kulit bayi. Melanin juga menjadi salah satu faktor internal yang akan menentukan bagaimana jenis dan warna kulit bayi nantinya. Semakin sedkit jumlah melanin yang terkanding di dalam kulit bayi, maka akan semakin putih warna kulit dari bayi tersebut. Jadi, bisa ditarik kesimpulan kulit bayi yang bewarna gelap memiliki jumlah melanin yang lebih banyak. tentu saja membutuhkan perawatan terbaik agar kulit bayi tetap terjaga warna dan kesehatannya.
Hormon juga merupakan faktor penentu yang mengendalikan banyak hal dalam tubuh manusia, termasuk juga warna kulit bayi. Dimana warna kulit bayi akan berubah-ubah sesuai dengan kadar hormon dan pengaruhnya. Dan hal ini berkaitan dengan hormon estrogen dan juga hormon progesteron. Dimana pencerahan warna kulit akan dipengaruhi oleh hormon progesteron dan menggelapkan kulit oleh estrogen. Namun, tetap saja ada beberapa pendapat lainnya yang menyatakan ada dua reseptor lainnya yang bertugas akan masalah pencerahan dan penggelapan kulit manusia.
Dimana kita mengenal dengan istilah tanning atau penggelapan yang biasa dilakukan oleh orang-orang berkulit putih untuk bisa memperbanyak jumlah melanin mereka. Pada dasarnya, jumlah melanin yang lebih banyak atau yang menyebabkan kulit menjadi lebih hitam, akan menjaga kesehatan kulit. Dimana orang berkulit putih cenderung lebih mudah terkena masalah kulit seperti infeksi, alergi atau bahkan kanker kulit.
Seperti yang kita jelaskan diatas, bahwasnaya kondisi lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang akan mempengaruhi warna kulit terutama pada bayi. Karena kulit bayi lebih sensitif jika dibandingkan dengan kulit orang dewasa, maka akan mudah mengalami perubahan hingga bahkan penyakit kulit lainnya. Bahkan, paparan bahan kimia, sinar matahari dan hal-hal lainnya yang berasal dari lingkungan akan mempengaruhi warna serta kesehatan kulit bayi. Hal ini dikerenakan lapisan ikatan jaringan kulit bayi masih sangat rentan dan rapuh jika dibandingkan lapisan kulit orang dewasa. Jadi, sangat disarankan untuk menjaga bayi dilingkungan yang baik agar kulinya tidak tercemar, mengalami masalah kulit dan berubah warna.
Jadi, 4 faktor diatas akan menjawab pertanyaan tentang apa yang menentukan warna kulit bayi. Sedangkan masalah makanan yang dikonsumsi ibu selama masa kehamilan belum tentu bisa menjadi pengaruh atau beresiko mengubah warna kulit bayi tersebut.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…