Apakah Bayi Down Syndrome Jarang Menangis Dan Kurang Aktif ?

Dalam proses perkembangannya, setiap orang tua pastinya menginginkan agar kondisi bayi dapat berkembang secara normal sesuai usianya tanpa adanya tanda tanda gangguan tumbuh kembang anak atau bayi yang muncul. Demi menjaga agar tidak muncul kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan tersebut maka ada peran aktif orang tau yang harus dijalani sejak bayi di dalam kandungan. Salah satu bentuk gangguan pada proses pertumbuhan dan perkembangan bayi yang tentunya sangat dihindari adalah kondisi yang disebut sebagai down syndrome.

Down Syndrome menurut wikipedia dijelaskan sebagai kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom tepatnya kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3 . Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kondisi down syndrome pada bayi dapat terlihat dengan jelas dari bentuk fisiknya yang tidak seperti bayi pada umumnya.

Bayi yang mengalami down syndrome akan memiliki beberapa gejala seperti bentuk kepala yang relatif lebih kecil dari ukuran kepala normal dan mendatarnya bagaian anteroposterior kepala. Beberapa bentuk wajah juga mengalami kondisi atau bentuk yang tidak semestinya. Kondisi bayi down syndrome pastinya juga memiliki perilaku yang berbeda dengan kebanyakan bayi normal. Yang menjadi pertanyaan terkait perilaku tersebut, apakah bayi down syndrome jarang menangis ? yang jawabanya dijelaskan dalam uraian di bawah ini.

Apakah Bayi Down Syndrome Jarang Menangis ?

Bayi yang mengalami down syndrome menurut banyak pengalaman yang dirasakan para ibu dengan bayinya yang mengalami down syndrome (DS) memang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan bayi pada umumnya yang salah satunya adalah kondisi bayi jarang menangis. Keadaan bayi DS yang jarang menangis tersebut bahkan sudah terlihat sejak pertama kali lahir dengan bentuk tangisan yang meringik dan tidak jelas atau tegas. Kondisi bayi DS yang jarang menangis tersebut dikarenakan adanya penyempitan pada saluran tenggorokan.

Menjawab pertanyaan apakah bayi down syndrome jarang menangis memang benar adanya dan biasanya diikuti dengan kondisi bayi yang kurang aktif sejak lahir serta berbeda dari kondisi bayi pada umumnya. Kondisi bayi jarang menangis dan tidur terus memang bukan suatu keadaan yang dapat disimpulkan sebagai gejala kondisi down syndrome pada bayi. Keadaan bayi yang jarang menangis dan diikuti dengan beberapa gejala down syndrome perlu dilakukan pemeriksaan yang mendalam pada kromosan yang dimiliki oleh bayi.

Gejala Bayi Down Syndrome

Seperti pada penjelasan diatas diketahui bahwa kondisi bayi down syndrome memang akan sangat jarang untu menangis namun belum tentu dapat menjadi gejala utama dari kondisi bayi yang mengalami DS. Untuk lebih memastikan apakah seorang bayi mengalami kondisi down syndrome maka perlu ada pemeriksaan lebih lanjut dan setiap orang tua juga dituntut untuk lebih memahami apa saja gejala down syndrome pada bayi yang dijelaskan dalam uraian di bawah ini.

• Postur tubuh

Bayi dengan dugaan down syndrom dapat dilihat dari bentuk postur tubuhnya yang berbeda dan tidak normal dibandingkan dengan bayi normal pada umumnya. Kondisi bayi dengan down syndrom memiliki beberapa ciri postur tubuh diantaranya seperti tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan bayi seusianya, otot dan sendi bayi yang kurang kuat dan biasanya terlihat pada saat seharusnya sudah memiliki perkembangan otot yang baik pada leher maupun kaki namun masih belum menujukannya, serta leher yang pendek dan lebar.

• Bentuk wajah

Hal lainnya yang juga dapat dilihat dari kondisi bayi yang mengalami DS dikenali dari bentuk wajahnya yang tidak umum. Kondisi bentuk wajah bayi yang mengalami DS ini biasannya akan sangat mirip dengan penderita DS lainnya. Bentuk wajah bayi dengan down syndrome tersebut diantaranya seperti bentuk mata yang sipit pada ujungnya, wajah yang tampak rata terutama terlihat pada bagian jembatan hidung diantara kedua mata, telingga yang ukurannya lebih kecil dan memiliki posisi lebih rendah, serta bentuk lidah yang cenderung besar dan terjulur. Gejala yang ada tersebut secara umum memang akan sama dengan ciri ciri anak keterbelakangan mental.

Secara umum memang bayi yang mengalami down syndrome akan dapat terlihat melalui bentuk fisiknya serta beberapa akan mengalami perkembangan yang tentu tidak sama dengan kondisi bayi pada umumnya. Semakin majunya teknologi kesehatan menjadikan diagnosis bayi down syndrome dapat dideteksi sejak dini pada saat masih di dalam kandungan melalui pemeriksaan DNA janin dan darah ibu hamil, plasenta, dan lain sebagainya. Proses pemeriksaan tersebut sangat perlu dilakukan terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat anak sebelumnya dengan kondisi down syndrome.

Itulah beberapa penjelasan mengenai jawaban atas pertanyaan apakah bayi down syndrome jarang menangis yang secara umum memang benar terjadi. Selain kondisi yang jarang menangis, keadaan down syndrome pada bayi juga dapat dilihat dari beberapa bentuk fisiknya mulai darai bentuk wajah hingga postur tubuh. Ibu perlu memahami penyebab down syndrome untuk dapat menghindarinya sejak proses kehamilan.