Bayi di dalam kandungan selama sembilan bulan lamanya hidup bersama tali pusat, tali pusat sendiri memiliki fungsi sebagai pensuplai makanan dan oksigen dari tubuh ibu yang diberikan pada bayi, memotong tali pusat merupakan momen yang sangat penting dilakukan, biasanya pemotongan tali pusat dilakukan oleh dokter atau bidan seketika saat bayi dilahirkan, namun tidak jarang sang ayah pun memiliki peran penting untuk dapat memotong tali pusat bayi nya sendiri. Lalu bagaimana cara memotong tali pusat bayi baru lahir secara medis serta bagaimana cara merawat tali pusar setelah puput ?
Dalam melakukan pemotongan tali pusat setelah proses persalinan diperlukan berbagai macam persiapan yang perlu disiapkan oleh dokter maupun bidan, diantara persiapan yang perlu dilakukan antara lain.
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pemotongan tali pusat adalah mensterilkan semua alat yang disiapkan dengan menggunakan desinfektan agar mencegah bayi dari terkena bahaya infeksi, anda juga dapat melihat terlebih dahulu dan memasktikan aliran darah pada plasenta yang melalui tali pusar berhenti, hal ini dapat terlihat dari berhentinya denyut tali pusat, biasanya sirkulasi darah akan berhenti sekitar 10 menit setelah bayi dilahirkan, untuk lebih memastikannya jangan langsung memotong tali pusat sebelum denyut benar-benar berhenti dan sirkulasi darah berhenti dengan sendirinya, anda juga bisa meminta bantuan orang di dalam ruangan untuk lebih memastikannya.
Setelah memastikan semua aliran darah berhenti beserta denyut jantung, selanjutnya anda dapat menyiapkan klem penjepit yang akan digunakan untuk menjepit sisa tali pusat setelah dilakukkan pemotongan. Jangan lupa untuk memilih klem yang aman untuk bayi agar tidak mudah menyangkut pada pakaian bayi nantinya, anda juga dapat menggunakkan pita katun yang steril dengan ukuran 3 milimeter atau juga yang memiliki ukuran hampir sama dengan klem pada umumnya. Siapkan juga cincin tali pusat yang nantinya akan diikatkan di bagian ujung tali pusat dan ditempelkan pada tali pusat nantinya.
Sebelum melakukan pemotongan, pastikan semua alat sudah dilakukan pensterilan kemudian anda dapat menyiapkan kain yang sebelumnya sudah disterilkan terlebih dahulu. Namun hindari pemakaian tali tipis karena dapat membuat tali pusat terpecah saat dilakukan pengikatan. Sebelum dilakukan penjepitan menggunakan klem tali pusat akan diikat terlebih dahulu dengan menggunakan kain tersebut. Ikatkan dengan kencang tali pusat tersebut dengan hati-hati secara perlahan, penjepitan klem pertama bisa dilakukan dengan mengikatkan sekitr 6 cm dari arah bayi.
Setelah dilakukannya pengikatan pertama pada tali pusat, dapat dilakukan pengikatan kedua. Namun anda perlu memperhatikan jaraknya yang tidak boleh terlalu dekat dari jarak ikatan yang pertama. Anda bisa menggunakan jarak sekitar 5 sampai dengan 6 cm dari ikatan pertama. Hal yang perlu anda perhatikan disini masih adalah masih adanya kemungkinan pendarahan saat tali pusat diikatkan meski tali pusat sudah dilakukan penjepitan dan telah diikatkan.
Langkah selanjutnya anda bisa menyiapkan aliran antibakteri. Cairan antibakteri ini dapat berupa alkohol ataupun betadine dan juga chlorhexide. Cairan antibakteri ini wajib disiapkan karena akan digunakan untuk mengoleskannya nya diantara klem dan juga tali pusat. Hal ini dilakukkan agar mencegah bakteri mengenai tali pusat pada bayi sehingga bayi akan tetap dalam keadaan steril, untuk persalinan di tempat umum yang kurang higienis cara ini juga akan sangat penting dilakukan demi menjaga kondisi bayi saat dilahirkan agar tidak terkena infeksi kulit pada bayi.
Langkah selanjutnya anda dapat menyiapkan gunting atau pisau yang tajam, sebelumnya rendam terlebih dahulu alat pemotongan tersebut menggunakan cairan alkohol 70% ataupun cairan etanol, rendam sekitar 5 menit. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah penggunaan alat pemotong yang harus sangat tajam, karena tali pusat bertekstur sangat liat seperti karet sehingga penggunaan alat pemotong gunting tau pisau yang tidak tajam malah akan membuat anda kesulitan untuk memotongnya nanti. Lalu pegang menggunakan satu tangan yang sudah diselipkan kain kassa steril agar tidak terlepas dari genggaman, hal ini dilakukan karena tali pusat sangat licin dengan penggunaan kain kassa akan membuat anda lebih mudah dalam memegang tali pusat saat anda akan memotongnya
Pemotongan dapat dilakukan langsung oleh dokter, bidan ataupun ayah dari bayi apabila ingin merasakan pegalaman memotong tali pusat bayinya saat telah lahir ke dunia, potong tali pusat dengan rapih ditengah-tengah ikatan dan jepitan yang sudah dilakukan sebelumnya, anda juga perlu memotongnya dengan bersih dan benar.
Setelah memotong tali pusat dengan benar selanjutnya hal yang perlu dilakukan ibu adalah menjaga dan merawat tanggul tali pusat hingga puput, dalam hal perawatan tali pusat ini dapat dilakukan setelah ibu memandikan bayi, hal yang harus diperhatikkan selalu menjaga kebersihan dan mencuci tangan sebelum ibu membersihkan tali pusat. Berikut beberapa cara merawat tali pusat bayi yang benar.
Inilah ulasan mengenai cara memotong tali pusat bayi baru lahir secara medis, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah selalu menjaga agar alat-alat yang digunakan nantinya tetap dalam keadaan steril. Hal ini dilakukan agar menjaga bayi terhindar dari terkena infeksi, karena bayi baru lahir masih akan sangat rentan terkena infeksi virus disekitarnya. Dan ibu juga perlu belajar mengenai cara memandikan bayi yang masih ada tali pusar.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…