Memperhatikan dan menjaga proses perkembangan bayi agar selalu pada jalur kenormalannya merupakan kewajiban bagi para orang tua terutama ibu selepas melahirkannya. Sebagai ibu yang baik, setiap perubaan terhadap perkembangan dari bayinya akan selalu menjadi perhatian utama agar tidak terjadi masalah kesehatan yang tidak diinginkan nantinya. Bayi memiliki tubuh yang masih belum sempurna sehingga daya tahan terhadap pengaruh dari luar tubuh maupun yang sudah berada di dalam tubuhnya juga akan sangat rendah.
Asupan makanan sehat untuk bayi juga perlu diperhatikan dan diberikan sesuai dengan takaran serta usia dari bayi tersebut. Pemberian asi pada minimal 6 bulan pertama hidup akan sangat penting karena ada berbagai macam manfaat asi untuk bayi. Ketika sudah mencapai usia 6 bulan, ibu akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan asupan makanan bayi melalui MPASI atau makanan pendamping air susu ibu. Dalam pemberiannya makanan pada bayi tersebut harus seimbanga agar tidak terjadi difisiensi nutrisi pada bayi.
Berkaitan dengan defisiensi atau kekurangan nutrisi, zat besi merupakan salah satu nutrisi yang paling sering kurang asupannya dan dapat menyebabkan anemia. Zat besi merupakan senyawa yang memiliki banyak manfaat dalam proses perkembangan bayi. Kekurangan zat besi selain sebagai penyebab bayi anemia,juga akan menganggu perkembangan syaraf, fungsi kognitif, tingkah laku, dan pertumbuhan seorang bayi. Secara fisik, ciri bayi anemia defisiensi besi dapat terlihat secara jelas yakni sebagai berikut.
Ciri bayi anemia defisiensi zat besi yang pertama adalah nafsu makan yang berkurang pada bayi. Beberapa bayi yang mengalami defisiensi zat besi akan mengalami nafsu makan berkurang serta sangat sulit untuk diberi makan dan akan lebih selektif dalam memilih makanan tertentu yang mau di makan. Cobalah beberapa cara mengatasi bayi susah makan yang dapat dipelajari dalam blog hamil.co.id ini.
Karena nafsu makan yang berkurang serta ketidakmuan untuk mengkonsumsi makanan, seorang bayi yang mengalami anemia karena defisiensi zat besi akan sulit bertambah berat badannya. Kondisi sulit bertambah berat badan ini biasanya akan muncul mulai pada usia 1 – 2 tahun.
Anemia defisensi zat besi pada bayi akan menyebabkan daya tahan tubuh menjadi berkurang. Kondisi ini menyebabkan bayi sangat retan terserang infeksi dan menjadikannya mudah sakit. Jika bayi sering sakit terutama yang disebabkan oleh infeksi maka dapat diduga bayi tersebut mengalami anemia defisiensi zat besi.
Ciri bayi anemia defisiensi zat besi lainnya terlihat dari kondisi wajah pada bayi. Wajah bayi yang berubah menjadi pucat dan bertahan hingga sangat lama menunjukan bahwa bayi tersebut telah mengalami anemia yang disebabkan oleh terjadinya defisensi zat besi dalam tubuhnya. Selain pucat bagian bawah mata pada bayi juga akan terlihat seperti memerah yang juga merupakan tanda bayi mengalami anemia.
Kondisi lainnya yang juga dapat menjadi ciri seorang bayi mengalami anemia akibat kekurangan asupan zat besi adalah tingkah laku bayi menjadi lebih aktif dan tidak bisa tenang. Selain itu, bayi akan terlihat sering mengalami kegelisahan maupun kesulitan untuk memulai tidur. Bayi yang mudah marah seperti berteriak dan membanting mainannya juga dapat menjadi perubahan prilaku yang disebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi.
Ciri lainnya datang dari tingkah laku bayi yang pendiam dan hanya mau berinteraksi dengan orang yang sudah dikenal serta takut untuk memulai berinteraksi dengan orang baru. Perilaku ini juga akan membuat bayi menjadi suka untuk bermain sendiri dibandingkan dengan lainnya.
Kondisi lainnya yang juga menandakan bahwa seorang bayi mengalami anemia akibat dari kekurangan nutrisi zat besi dalam tubuhnya adalah kondisi dimana bayi mudah mengalami lelah. Keadaan ini dapat terlihat ketika bayi berlari lari dan mudah ngos ngosan.
Ciri bayi yang mengalami anemia akibat kekurangan nutrisi zat besi lainnya adalah ditemukannya luka pada lidah disertai dengan bintih putih dan merah. Kondisi luka pada lidah ini akan membuat bayi menjadi susah untuk makan dan merasakan rasa yang tidak nyaman di daerah mulutnya.
Tanda lainnya yang juga merupakan ciri dari bayi dengan kondisi anemia akibat defisiensi zat besi adalah kondisi suhu tubuh naik turun. Keadaan ini dapat diperiksa dengan melihat suhu pada permukaan kulit bayi yang terkadang sangat panas namun juga terkadang sangat dingin.
Beberapa ciri bayi mengalami anemia yang disebabkan oleh defisiensi zat besi tersebut bila terjadi pada bayi maka sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak terutama yang fokus pada masalah tumbuh kembang bayi untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang segera. Anemia merupakan salah satu dari penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi yang perlu segera ditangani karena mempengarui tumbuh kembang bayi.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…