Apakah bayi Anda pucat, lemah dan tidak terlihat ceria? Kemungkinan bayi Anda terkena anemia. Anemia selalu membuat penderitanya menjadi pucat dan kurang ceria termasuk jika dialami oleh bayi. Kemudian bayi juga tidak mau minum ASI sehingga terlihat lebih lemah. Beberapa bayi yang terkena anemia juga tidak menunjukkan tanda atau gejala apapun. Anemia merupakan sebuah kondisi ketika tubuh bayi tidak menerima sel darah merah yang cukup. Sementara sel darah merah yang cukup sangat penting untuk membawa oksigen dari jantung ke semua bagian tubuh. (baca: penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi)
Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi anemia yang perlu Anda waspadai:
Pada orang dewasa mereka sering terkena anemia karena tubuh mereka kekurangan zat besi. Kondisi ini juga bisa terjadi pada bayi termasuk bayi yang berumur 0 – 24 bulan hingga bayi yang berusia dibawah 6 bulan. Tubuh bayi membutuhkan zat besi yang cukup tinggi untuk membantu peredaran darah dalam tubuh dan menjaga perkembangan organ tubuh bayi. Bayi yang kehilangan zat besi cukup tinggi bisa mengalami anemia yang buruk sehingga bayi sangat lemah dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Informasi pola perkembangan bayi :
Kemudian ketika bayi dilahirkan prematur maka bayi juga sangat rentan terkena anemia. Bayi yang lahir dengan usia yang kurang cukup sebenarnya memang sudah lahir tanpa zat besi yang cukup. Akumulasi zat besi yang terdapat pad tubuh bayi memang tidak terjadi secara langsung tapi memang terjadi selama beberapa bulan. Ketika bayi berada dalam kandungan maka tubuh mereka mendapatkan asupan zat besi dari ibu melalui plasenta. Kemudian ketika bayi lahir prematur maka sebenarnya bayi Anda tidak memiliki zat besi yang cukup sehingga terkena anemia.
Informasi bayi prematur:
Kemudian ketika bayi Anda menerima susu sapi sebelum berumur satu tahun maka bayi juga rentan terkena anemia. Terlebih jika bayi Anda tidak mendapatkan ASI tambahan dari ibu. Susu sapi memang dikatakan mengandung zat besi tapi itu tidak cukup untuk pertumbuhan dan kebutuhan tubuh bayi. Kemudian masalah ini juga bisa menyebabkan penyerapan zat besi dalam tubuh bayi menjadi terhambat. Usus bayi juga tidak bisa menerima zat besi sehingga terkadang bisa memicu pendarahan. Semua kondisi ini sering ditandai dengan adanya darah dalam tinja bayi.
Informasi susu formula:
Ketika bayi Anda sudah berumur lebih dari enam bulan maka kebutuhan zat besi bayi menjadi lebih tinggi. ASI untuk bayi memang tetap penting dan dibutuhkan oleh tubuh bayi. Tapi jika bayi Anda hanya menerima ASI maka bayi Anda tetap bisa kekurangan zat besi. Zat besi bisa didapatkan dari makanan tambahan untuk bayi sehingga bayi menjadi lebih sehat. Karena itu pertimbangkan untuk memberikan makanan pendamping untuk bayi.
Informasi pola makan bayi :
Karena alasan tertentu terkadang ibu memang tidak bisa memberikan ASI dan kolostrum sejak bayi dilahirkan. Namun meskipun ada manfaat susu formula untuk bayi namun tidak bisa mencukupi kebutuhan zat besi untuk bayi. Memberikan susu formula sejak dilahirkan juga bisa memberikan efek samping terutama anemia dan kekurangan nutrisi tertentu. Untuk mengatasi ini maka ibu bisa memberikan susu formula yang memang diperkaya dengan zat besi. (Baca: manfaat oatmeal untuk bayi – makanan bayi 7 bulan – Manfaat pisang untuk bayi)
Kemudian ketika bayi berumur 6 sampai 10 minggu maka bayi memang rentan terkena anemia. Kondisi ini bisa terjadi karena sel darah merah pada tubuh bayi memang berumur lebih pendek. Akibatnya tubuh bayi tidak cukup memiliki kadar hemoglobin. Kemudian ketika terjadi secara terus menerus maka bisa membuat bayi menjadi sangat lemah. Anemia fisiologis adalah salah satu penyebab kondisi ini dan hampir selalu terjadi pada semua bayi. Ketika bayi berada dalam kondisi yang buruk maka perawatan di rumah sakit memang tetap diperlukan.
Baca: janin terlilit tali pusat – tanda dan penanganan – plasenta letak rendah
Bayi yang dilahirkan memang masih terhubung dengan plasenta. Hubungan plasenta dan aliran darah ibu memang bisa membuat bayi menjadi lebih sehat. Tapi ketika terjadi masalah dan aliran plasenta terputus maka tubuh bayi bisa kehilangan darah. Kehilangan darah akan terjadi secara langsung dari plasenta. untuk mengatasi ini maka komplikasi kehamilan memang harus tetap dicegah sejak dini.
Ketika bayi dilahirkan dengan kondisi penyakit tertentu dan harus sering melakukan pemeriksaan darah maka bayi bisa kehilangan darah. Meskipun pemeriksaan darah pada bayi memang dilakukan dengan jumlah yang sedikit tapi jika sering maka tubuh bayi bisa mengirimkan respon. Hal inilah yang menyebabkan bayi bisa terkena anemia akibat kehilangan banyak darah.
Saat bayi dilahirkan dengan kondisi rhesus yang tidak sama maka bisa menyebabkan sel darah merah bayi menjadi lebih sedikit. Masalah rhesus bisa menyebakan kondisi sel darah merah bayi menjadi lebih singkat. Dampaknya memang sangat besar untuk bayi karena tubuh bayi akan kehilangan banyak sel darah merah. Kemudian bayi bisa mengalami anemia sehingga tubuh bayi menjadi lemah.
Ketika bayi terkena penyakit kuning sejak lahir maka bayi juga rentan terkena anemia. Hal ini bisa terjadi ketika tubuh bayi memecah sel darah merah terlalu cepat. Kondisi ini juga berhubungan dengan perbedaan rhesus antara ibu dan bayi. Kelainan ini juga bisa memicu penyakit infeksi pada tubuh bayi sehingga juga meningkatkan resiko anemia. (baca: Tanda tanda bayi kuning – bayi lahir tidak menangis – penyebab bayi kuning – penyebab kuning pada bayi)
Bayi yang dilahirkan dengan berat badan yang rendah juga bisa mengalami anemia. Ada banyak penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah termasuk ibu hamil yang bermasalah, ibu hamil kurang nutrisi, ibu hamil yang mengalami penyakit tertentu dan bayi lahir prematur. Bayi yang lahir dengan kondisi penyakit tertentu juga bisa terkena anemia. Termasuk bayi yang mengalami penyakit akibat warisan genetik. (baca: penyebab berat badan bayi tidak naik – penyebab asfiksia pada bayi baru lahir)
Itulah semua penyebab bayi anemia yang harus diwaspadai oleh semua ibu. Menjaga kesehatan ibu sejak hamil bisa mencegah bayi agar tidak terkena anemia.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…