Sebelum membahas penyebab keluarnya ASI dari mulut bayi setelah selesai menyusui, ibu harus bisa membedakan terlebih dahulu antara muntah dan gumoh.
Muntah ialah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan atau minuman masuk ke dalam lambung dengan jeda waktu yang cukup lama disertai dengan adanya kontraksi pada lambung dan perut. Pada bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin mengalami muntah lendir, bahkan kadang disertai sedikit darah. Tidak jarang muntah ini menetap pada bayi setelah pemberian ASI atau makanan. Keadaan tersebut kemungkinan disebabkan karena iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang ditelan selama proses persalinan, kelainan kongenital, adanya infeksi pada saluran pencernaan, cara pemberian makan dan minum yang salah.
Pada bayi, keadaan muntah-muntah ini sering timbul pada minggu-minggu pertama. Hal tersebut merupakan aksi refleks yang dikordinasi dalam medulla oblongata, dimana isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut. Muntah dapat juga dikaitkan dengan keracunan, penyakit saluran pencernaan, penyakit intracranial dan toksin yang dihasilkan oleh bakteri.
Semetara Gumoh ialah keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat setelah makanan masuk lambung. Muntah susu adalah hal yang umum terjadi, terutama pada bayi yang mendapatkan ASI. Hal ini tidak akan mengganggu pertambahan berat badan yang memuaskan, pada umumnya disebabkan karena bayi menelan udara pada saat menyusu.
Gumoh atau keluarnya isi lambung melalui mulut (seperti muntah) terjadi pada bayi karena katup antara lambung dan esophagus (kerongkongan) belum sempurna. Walaupun mirip dengan muntah, namun gumoh ini berbeda, gumoh tidak disertai kontraksi pada dinding lambung dan biasanya gumoh mengeluarkan cairan yang jumlahnya sedikit, tidak sebanyak muntah. Gumoh ini biasa terjadi pada bayi yang berusia 0 sampai 6 bulan.
Ada 3 hal utama yang menyebabkan gumoh :
Sementara penyebab yang lain ialah:
Pada keadaan gumoh biasanya sudah dalam keadaan terisi penuh, sehingga kadang-kadang gumoh bercampur dengan air liur yang mengalir kembali ke atas dan keluar melalui mulut pada sudut-sudut bibir. Hal tersebut disebabkan karena otot katup di ujung lambung tidak bisa bekerja dengan baik, yang seharusnya mendorong isi lambung ke bawah. Keadaan ini juga dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar. Kebanyakan gumoh terjadi pada bayi bulan-bulan pertama kehidupannya.
Tanda dan gejala Gumoh :
Sikap Ibu Apabila Bayinya Mengalami Gumoh
Perawatan yang Harus Diberikan oleh Bidan Apabila Bayi Mengalami Gumoh
Sebenanrnya, gumoh merupakan hal yang normal dan lumrah terjadi pada semua bayi. Yang harus diperhatikan adalah agar gumoh ini tidak sampai mengganggu pertumbuhan berat badan bayi dan bayi tidak menolak minum, selain itu gumoh yang normal terjadi kurang dari empat kali sehari. Jika gumoh pada bayi terjadi seperti ciri-ciri tersebut, maka ibu tidak perlu panik. Namun jika gumoh ini disertai dengan komplikasi, maka perlu penanganan lebih lanjut dari dokter untuk menghentikannya.
Gumoh yang berbahaya ini disebabkan karena asam lambung meningkat yang dipicu oleh iritasi di kerongkongan, peradangan di kerongkongan, sehingga bayi menolak makan dan minum akhirnya berpengaruh pada berat badan bayi yang tak kunjung bertambah. Selain itu anak jadi gelisah, rewel, nangis, dan selalu menolak minum. Jadi selama anak kita mengalami gumoh yang normal, kita tidak perlu panik, hal ini normal terjadi pada anak usia 0 sampai 6 bulan, dan akan berhenti dengan sendirinya, seiring fungsi organ tubuhnya semakin membaik dan sempurna.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…