Categories: Kesehatan Bayi

Gumoh pada Bayi Setelah Minum Susu

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebelum membahas penyebab keluarnya ASI dari mulut bayi setelah selesai menyusui, ibu harus bisa membedakan terlebih dahulu antara muntah dan gumoh.

  • Muntah

Muntah ialah keluarnya sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah makanan atau minuman masuk ke dalam lambung dengan jeda waktu yang cukup lama disertai dengan adanya kontraksi pada lambung dan perut. Pada bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi mungkin mengalami muntah lendir, bahkan kadang disertai sedikit darah. Tidak jarang muntah ini menetap pada bayi setelah pemberian ASI atau makanan. Keadaan tersebut kemungkinan disebabkan karena iritasi mukosa lambung oleh sejumlah benda yang ditelan selama proses persalinan, kelainan kongenital, adanya infeksi pada saluran pencernaan, cara pemberian makan dan minum yang salah.

Pada bayi, keadaan muntah-muntah ini sering timbul pada minggu-minggu pertama. Hal tersebut merupakan aksi refleks yang dikordinasi dalam medulla oblongata, dimana isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut. Muntah dapat juga dikaitkan dengan keracunan, penyakit saluran pencernaan, penyakit intracranial dan toksin yang dihasilkan oleh bakteri.

  • Gumoh

Semetara Gumoh ialah keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung setelah beberapa saat setelah makanan masuk lambung. Muntah susu adalah hal yang umum terjadi, terutama pada bayi yang mendapatkan ASI. Hal ini tidak akan mengganggu pertambahan berat badan yang memuaskan, pada umumnya disebabkan karena bayi menelan udara pada saat menyusu.

Gumoh atau keluarnya isi lambung melalui mulut (seperti muntah) terjadi pada bayi karena katup antara lambung dan esophagus (kerongkongan) belum sempurna. Walaupun mirip dengan muntah, namun gumoh ini berbeda, gumoh tidak disertai kontraksi pada dinding lambung dan biasanya gumoh mengeluarkan cairan yang jumlahnya sedikit, tidak sebanyak muntah. Gumoh ini biasa terjadi pada bayi yang berusia 0 sampai 6 bulan.

Penyebab

Ada 3 hal utama yang menyebabkan gumoh :

  • Belum sempurnanya katup antara lambung dan kerongkongan, sehingga susu yang diminum mudah keluar kembali.
  • Terlalu banyak minum susu, padahal kapasitas lambung masih sedikit, sehingga tidak mampu menampung susu yang masuk.
  • Aktivitas yang berlebihan, menangis atau menggeliat pada saat disusui, sehingga susu keluar kembali.

Sementara penyebab yang lain ialah:

  • Bayi sudah kenyang
  • Posisi salah saat menyusui atau pemberian susu botol
  • Tergesa-gesa saat pemberian susu
  • Kegagalan dalam pengeluaran udara yang tertelan

Pada keadaan gumoh biasanya sudah dalam keadaan terisi penuh, sehingga kadang-kadang gumoh bercampur dengan air liur yang mengalir kembali ke atas dan keluar melalui mulut pada sudut-sudut bibir. Hal tersebut disebabkan karena otot katup di ujung lambung tidak bisa bekerja dengan baik, yang seharusnya mendorong isi lambung ke bawah. Keadaan ini juga dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar. Kebanyakan gumoh terjadi pada bayi bulan-bulan pertama kehidupannya.

Tanda dan gejala Gumoh :

  1. Mengeluarkan kembali susu saat diberikan minum
  2. Gumoh yang normal terjadi kurang dari empat kali sehari
  3. Tidak sampai mengganggu pertumbuhan berat badan bayi
  4. Bayi tidak menolak minum.

Pencegahan

  • Perbaiki teknik menyusui, jangan dibiasakan menyusui sambil tiduran
  • Perhatikan posisi botol saat pemberian susu.
  • Bayi yang sedang menyusu pada ibunya harus dengan bibir yang mencakup rapat seluruh puting susu ibu.
  • Berikan ASI saja sampai 6 bulan (ASI eksklusif). Pemberian makanan tambahan dibawah 6 bulan memperbesar resiko gejala alergi susu sapi, diare, obesitas serta mulut dan lidah bayi masih dirancang untuk menghisap, bukan menelan makanan.
  • Beri bayi ASI sedikit-sedikit tetapi sering (minimal 2 jam sekali), jangan langsung banyak.
  • Jangan memakaikan gurita tertalu ketat.
  • Posisikan bayi tegak beberapa lama (15-30 menit) setelah menyusu
  • Tinggikan posisi kepala dan dada bayi saat tidur
  • Jangan mengajak bayi banyak bergerak sesaat setelah menyusu
  • Jika gumoh di sebabkan oleh kelainan atau cacat bawaan, segera bawa ke petugas medis agar mendapat penanganan yang tepat sedini mungkin
  • Setelah menyusui usahakan bayi disendawakan. Sendawa dapat dilakukan dengan cara, bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar dipundak ibu. Kemudian, punggung bayi ditepuk perlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa.
  • Menelungkupkan bayi dipangkuan ibu, lalu usap atau tepuk punggung bayi sampai terdengar suara bersendawa.

Sikap Ibu Apabila Bayinya Mengalami Gumoh

  • Bersikap tenang.
  • Segera miringkan badan bayi agar cairan tidak masuk ke paru-paru (jangan mengangkat bayi yang sedang gumoh, karena beresiko cairan masuk ke paru-paru).
  • Bersihkan segera sisa gumoh dengan tissue atau lap basah hingga bersih pastikan lipatan leher bersih agar tidak menjadi sarang kuman dan jamur.
  • Jika gumoh keluar lewat hidung, cukup bersihkan dengan cotton bud, jangan menyedot dengan mulut karena akan menyakiti bayi dan rentan menularkan virus.
  • Tunggu beberapa saat jika ingin memberi ASI lagi.

Perawatan yang Harus Diberikan oleh Bidan Apabila Bayi Mengalami Gumoh

  • Memberitahukan bahwa muntah adalah hal yang harus mendapat perawatan yang baik.
  • Menginformasikan pada ibu bahwa muntah disebabkan posisi saat menyusui yang tidak tepat atau posisi botol yang salah.
  • Mamberitahu ibu untuk memperbaiki cara minumnya, posisi saat memberikan susu dari botol dan sendawakan bayi sesaat setelah minum ASI.

Sebenanrnya, gumoh merupakan hal yang normal dan lumrah terjadi pada semua bayi. Yang harus diperhatikan adalah agar gumoh ini tidak sampai mengganggu pertumbuhan berat badan bayi dan bayi tidak menolak minum, selain itu gumoh yang normal terjadi kurang dari empat kali sehari. Jika gumoh pada bayi terjadi seperti ciri-ciri tersebut, maka ibu tidak perlu panik. Namun jika gumoh ini disertai dengan komplikasi, maka perlu penanganan lebih lanjut dari dokter untuk menghentikannya.

Gumoh yang berbahaya ini disebabkan karena asam lambung meningkat yang dipicu oleh iritasi di kerongkongan, peradangan di kerongkongan, sehingga bayi menolak makan dan minum akhirnya berpengaruh pada berat badan bayi yang tak kunjung bertambah. Selain itu anak jadi gelisah, rewel, nangis, dan selalu menolak minum. Jadi selama anak kita mengalami gumoh yang normal, kita tidak perlu panik, hal ini normal terjadi pada anak usia 0 sampai 6 bulan, dan akan berhenti dengan sendirinya, seiring fungsi organ tubuhnya semakin membaik dan sempurna.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago